Jurnal Seminar KKR SUDAH GENAP Juli 2011 Sesi 1 & 2
Jurnal Seminar & KKR SUDAH GENAP Juli 2011 - Sesi 1 & 2
Sesi 1
Ev. Yusak Tjipto:
Yohanes 7:37-44; menggambarkan betapa  kebenaran diri sendiri menjebak begitu kuat. Pertentangan yang terjadi  di antara para hadirin yang mendengarkan & menyaksikan ketika Tuhan  Yesus bersaksi akan diri-Nya sendiri. Sebagian percaya, sebagian menolak  untuk percaya, bahkan hendak menahan Dia. Cara Tuhan yang sedemikian  aneh dan tidak masuk hikmat manusia, hanya bisa dipadankan dengan  ketaatan & kesetiaan mutlak. Sikap hati kita menentukan segala  sesuatunya. Jadi kesimpulannya tetap Nggelinding Wae!
Pdt. Petrus Agung Purnomo:
"Ketika Yesus memulai  pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh  tahun dan menurut  anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli ..." - Lukas 3:23
Kata "memulai" diambil dari kata dasar  dalam bahasa Yunani yaitu "arco", yang artinya:
- To be the first: bahwa Tuhan yang mengawali, yang memulai, yang memprakarsai, yang turun pertama ke arena untuk melakukan pekerjaan Bapa.
 - To be the chief: bahwa Tuhan yang memimpin dari awal hingga akhir penggenapan semua janji-Nya.
 - To rule: bahwa Tuhan Yesus yang memerintah dan berdaulat penuh atas segalanya.
 
Pertanyaannya, apakah kita  memiliki iman untuk destiny yang telah Tuhan tetapkan atas hidup  kita? Akankah kita mencapai titik tertinggi sesuai dengan yang  Tuhan inginkan bagi hidup kita?
Sesi 2
Ev. Nany Susanty:
Apa yang dimaksud dengan "sudah genap"?  Dalam bahasa Ibrani disebut dengan kata (frasa): (Tam ve')  Nishlam. Perhatikan penggenapan-penggenapan yang terjadi selama  Tuhan Yesus ada di dunia. Ada lebih dari 300 penggenapan dari berbagai  nubuatan yang digenapi-Nya. Penggenapan ini digambarkan bahwa usaha  untuk menggelar karpet merah telah selesai, karpet tersebut telah  terbentang, tinggal Sang Raja menapaki karpet tersebut sampai kepada  tujuan akhir di Yerusalem nanti.
Beberapa penggenapan itu di  antaranya:
- "dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." - Matius 2:15
 
- "Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret." - Matius 2:23
 
- "Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." - Matius 13:14
 
- "Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." - Yohanes 18:9
 
- Dan akhir semua penggenapan itu adalah ketika disebut-Nya, "Sudah selesai", ketika Dia tergantung di kayu salib. "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." - Yohanes 19:30
 
Walau pun sudah genap, namun  untuk semua janji-Nya jadi daging masih ada proses yang tetap harus  dilalui. Dan proses ini membutuhkan waktu. Kisah cerita Ibu Nany  menjalani proses memperoleh kantor notarisnya yang baru (klik  di sini), yang terjadi beberapa tahun lalu dapat dijadikan  pelajaran yang sangat berharga mengenai sikap hati yang benar supaya  janji tersebut diterima dengan benar pula.
Ev. Daniel Krestianto:
"Umat-Ku binasa karena tidak  mengenal Allah; karena engkaulah yang  menolak pengenalan  itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan  karena engkau  melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan   anak-anakmu." - Hosea 4:6
Tuhan minta supaya kita tidak  melihat kenyataan yang ada, karena kenyataan menipu. Dan kita semua tahu  bahwa pola Tuhan berperkara bahwa semakin jauh kenyataan dari janji  yang dijanjikan-Nya, justru hal itu semakin mendekati penggenapan yang  dijanjikan. Cara Tuhan yang selalu tidak masuk akal itu juga dibutuhkan  pengenalan akan pribadi-Nya yang tak pernah ingkar.
Bahwa Tuhan juga memproses  masing-masing kita sesuai dengan pribadi dan jatah kita masing-masing.  Jadi tidak perlu iri dan kecewa apalagi sampai menolak Dia, jika ada  saudara-saudari kita yang sudah lebih dulu memperoleh penggenapan janji.  Yang penting kita memiliki fondasi yang kuat saat kelimpahan itu  datang. Karena kebinasaan bukan datang pada saat kesesakan, namun pada  saat kelimpahan.


Komentar
Posting Komentar