Ayin Beth 5772 - Menyingkap Kebaikan Yang Mematikan
Ayin Beth 5772 - Menyingkap Kebaikan Yang Mematikan
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
 kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau 
mati." - Kejadian 2:16-17
"Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: 'Tuhan,
 kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa 
Engkau.' Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: 'Enyahlah 
Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan 
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan 
manusia.'" - Matius 16:22-23 
Selamat datang di Tahun Ayin Beth 5772, dimana Mata Tuhan 
memandang kepada bait-Nya, yaitu kita semua yang terpanggil oleh 
nama-Nya yang kudus. Namun ketika Mata Tuhan memandang, Ia bukan saja 
memandang tanpa maksud. Mata-Nya memandang untuk MENYELIDIKI dan 
MENYINGKAPKAN segala sesuatu yang ada di dalam bait-Nya. Dengan demikian
 maka Tuhan hendak menegaskan bahwa tidak ada yang tersembunyi, entah 
itu baik maupun buruk, benar maupun salah, atas semua yang terjadi di 
dalam bait-Nya.
Apa yang menjadi kerinduan Tuhan terhadap bait-Nya adalah 
bahwa Ia ingin tinggal di dalam bait-Nya untuk selama-lamanya. Namun 
Iblis ingin menghalangi kehendak Tuhan dengan jalan menduduki bait-Nya 
karena ia hendak menyamai Allah (Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28:2). 
Memang Sang Antikristus akan menduduki Bait Allah yang ke-3 di Akhir 
Zaman (Daniel 11:36; 2 Tesalonika 3-4), namun itu hanyalah perwujudan 
puncaknya. Karena sejak awal, di dalam Taman Eden, Iblis berusaha 
"menggeser" kedudukan Allah. Dan jalan yang dipakai adalah melalui pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.
Kita semua mengerti bahwa yang jahat dan kejahatan memang 
benar-benar jahat dan salah. Namun banyak sekali kita tertipu bahwa yang
 baik dan kebaikan pun bisa benar-benar mematikan! Bukankah maksud 
Petrus baik, sampai ia dengan berani menarik dan menegor Tuhan Yesus, 
ketika Ia menyatakan tentang penderitaan yang harus dialami-Nya? Ini 
adalah salah satu contoh dimana Iblis telah berusaha menggeser Allah di 
dalam bait-Nya - Petrus - dengan pemahaman manusiawi akan kebaikan. 
Sehingga sebagai balasan-Nya, Yesus dengan lantang mengusir Iblis dan 
bukan menghardik Petrus. Jadi baik itu yang jahat maupun yang baik, sesungguhnya tanpa kebenaran Tuhan, semuanya adalah MEMATIKAN! 
Korban Persembahan Dan Persekutuan Dalam Penderitaan 
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
 supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, 
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang 
sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh 
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak 
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan 
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia
 dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." -  Filipi 3:10-11
Saat kita berbicara tentang Bait Allah, hal itu tidak pernah terlepas 
dari korban persembahan. Itu sebabnya Bait Allah juga disebut sebagai 
Rumah Pengorbanan (House Of Sacrifice). Jadi Tahun Ayin Beth 5772
 ini akan menuntut jauh lebih banyak pengorbanan dari umat-Nya supaya 
kita dapat tetap hidup berkenan kepada-Nya dan memenuhi destiny kita sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang sempurna.
Kejahatan manusiawi kita sudah tentu harus dikorbankan dan hal ini 
adalah mutlak untuk disepakati oleh siapa saja. Yang mematikan adalah 
kebaikan manusiawi kita, karena kita cenderung untuk memaksakan kebaikan
 kita bahkan kepada Tuhan. Padahal kebaikan manusiawi pun mutlak untuk 
dikorbankan. Coba renungkan, berapa banyak dari kita yang bertindak 
seperti Petrus, yang dengan segala kebaikan dan maksud baiknya, namun 
sebenarnya malah menjadi batu sandungan dan halangan bagi rencana Allah 
genap sempurna! Sadarilah bahwa apapun yang menurut pertimbangan kita 
adalah baik, namun tidak ada kehendak Roh-Nya yang kudus, semua itu 
mematikan!
Akal budi yang diperbaharui mampu membedakan manakah yang kebaikan manusiawi (truth) dan manakah yang kebenaran ilahi (righteousness).
 Namun hal ini hanya dapat diperoleh melalui PERSEKUTUAN DALAM 
PENDERITAAN. Dan hal ini lagi-lagi berbicara mengenai korban 
persembahan. Kerelaan untuk menderita sama seperti Kristus menderita 
sampai kita menjadi serupa DALAM KEMATIAN-NYA. Bukankah Jalan Salib 
adalah jalan menuju puncak kemuliaan (glory)? Dan bukankah destiny kita adalah berjalan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain (from glory to glory)?
Persekutuan juga berbicara akan pengenalan yang lebih dalam dan hubungan
 yang lebih intim. Penderitaan di dalam Kristus Yesus membawa kita 
kepada kedalaman dan keintiman yang sedemikian rupa sehingga kita layak 
untuk ditempati menjadi bait-Nya. Dan ketika Allah tinggal di dalam kita
 dan memerintah dengan mutlak atas hidup kita, maka kebenaran-Nya 
mengungguli kebaikan manusiawi kita sehingga kita beroleh bagian dalam 
kebangkitan-Nya.
Memilah Gandum Dan Lalang Di Akhir Zaman
Kebenaran ilahi seperti gandum yang berisi dan memberi kehidupan, juga seperti domba yang taat dan setia. Sementara kebaikan manusiawi seperti lalang yang kosong tak berisi dan akhirnya dibakar, juga seperti kawanan kambing yang memberontak dan mudah berubah setia. Sekilas antara gandum dengan lalang adalah mirip, begitu juga antara domba dengan kambing. Demikianlah perbandingan antara kebenaran ilahi (righteousness) dengan kebaikan manusiawi (truth). Semua akan terungkap di Akhir Zaman dan Akhir Zaman adalah saat-saat ini. Saya yakin Tahun Ayin Beth 5772 bukanlah sebuah agenda Tuhan yang biasa dan juga bukan sebuah kebetulan yang diciptakan oleh tangan manusia. Semua telah terencana, terukur dan terhitung sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang agung. Bersiaplah dan jangan biarkan damai sejahtera itu tercuri dari pada kita. Amin!
Memilah Gandum Dan Lalang Di Akhir Zaman
Kebenaran ilahi seperti gandum yang berisi dan memberi kehidupan, juga seperti domba yang taat dan setia. Sementara kebaikan manusiawi seperti lalang yang kosong tak berisi dan akhirnya dibakar, juga seperti kawanan kambing yang memberontak dan mudah berubah setia. Sekilas antara gandum dengan lalang adalah mirip, begitu juga antara domba dengan kambing. Demikianlah perbandingan antara kebenaran ilahi (righteousness) dengan kebaikan manusiawi (truth). Semua akan terungkap di Akhir Zaman dan Akhir Zaman adalah saat-saat ini. Saya yakin Tahun Ayin Beth 5772 bukanlah sebuah agenda Tuhan yang biasa dan juga bukan sebuah kebetulan yang diciptakan oleh tangan manusia. Semua telah terencana, terukur dan terhitung sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang agung. Bersiaplah dan jangan biarkan damai sejahtera itu tercuri dari pada kita. Amin!
Akar Dari Kemanusiawian Adalah Kedurhakaan Dan Ujungnya Adalah Kebinasaan 
Namun Mata Tuhan Menyelidik Ke Mana Kebenaran-Nya Memerintah


Komentar
Posting Komentar