Dia Tidak Buta
       
Bacaan   : Lukas 7:11-17  
      Setahun : 2 Tawarikh 34-36  
      Nats       : Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya 
oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya, "Jangan menangis!" (Lukas 7:13 ) 
        
 
Dia Tidak Buta
      
        
      Mata yang berlinang-linang biasanya menandakan dukacita. Air 
mata yang menetes pelan, apalagi ditambah dengan raut wajah yang muram, 
bukankah itu menandakan kepiluan hati?   
Tetesan air mata dukacita 
itulah yang dialami oleh janda di kota Nain ini. Ia baru saja kehilangan
 anak laki-laki yang tentu saja sangat dikasihinya. Ia pun sedang 
berjalan menyertai orang-orang yang sedang menggotong mayat anaknya itu 
menuju pekuburan. Ibu itu berlinang air mata dan Yesus secara tidak 
terduga melihat dan merasakan kepiluan hati ibu itu. Bisa jadi Yesus pun
 menitikkan air mata-Nya.  
Dengan spontan Yesus menghampiri ibu itu
 dan menghiburnya. Setelah itu? Yesus mendekati usungan itu dan 
membangkitkan anak itu dari kematian. Dukacita mendalam mungkin membuat 
ibu itu tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun, tapi tetesan air mata 
itu sudah cukup untuk menggerakkan hati Yesus sehingga Dia mengulurkan 
tangan, memberi kelegaan pada janda itu.  
Kisah Yesus menolong 
janda itu, tanpa ibu janda itu meminta tolong sebelumnya, membuktikan 
bahwa Allah tidak buta dan tidak bisu melihat dukacita yang dialami 
umat-Nya. Demikianlah, Dia sangat memahami dukacita di hati kita. Dia 
merasakan perih hati kita saat kita bertahan dalam penderitaan yang kita
 alami. Setiap tetesan air mata kita diperhatikan-Nya dan hal itu sudah 
cukup untuk menggerakkan hati-Nya menolong kita. --Samuel Yudi 
Susanto/Renungan Harian  
SETIAP TETESAN AIR MATA DUKA KITA SANGAT DIPAHAMI ALLAH 
DAN DIA SANGAT PEDULI DENGAN PENDERITAAN YANG KITA ALAMI.
 
 
 
Komentar
Posting Komentar