Berkat Kekayaan Anak Tuhan
Berkat Kekayaan Anak Tuhan
Saat ini saya masih berbicara seputar berkat. Untuk menyongsong tahun-tahun berkat luar biasa yang kita sedang jalani, sehingga kita mengerti bagaimana kita dapat menerima janji berkat dan kita juga tidak terjatuh saat berkat itu benar-benar dicurahkan.
   ·        
 Belum lama ini seseorang bertanya kepada saya, ketika kami berbincang 
tentang “Tahun Tuaian jiwa-jiwa baru dan Kelimpahan Ekonomi.” 
Pertanyaannya bergini,  : “Pak, bukankah orang yang tidak mengenal 
Tuhanpun diberkati ? Mereka tetap makmur dan tidak ada masalah ? Yang 
korupsi dan tidak ketahuan, ya tetap saja nyaman ? ... ”
  
   Baiklah. 
 Pertanyaan ini, yang akan kita bahas pada saat ini dan yang akan kita 
jawab bersama-sama, dengan tentu saja mengacu kepada kebenaran Kitab 
Suci.
  
   ·        
 Saudara, seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa Allah ingin 
memberkati ciptaan-Nya sejak semula dan itu memang benar. Taman Eden 
sebagai buktinya. Tetapi ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia 
hidup di dalam KUTUK penderitaan. Saudara boleh membacanya di rumah, Kejadian 3:14-24.
 Secara singkat dapat dijelaskan bahwa perempuan akan susah payah waktu 
mengandung dan akan mengalami kesakitan. Laki-laki akan bersusah payah 
mencari rezeki seumur hidupnya, dan lain sebagainya. Pendeknya manusia 
akan mengalami sakit penyakit, ketidakberkatan ekonomi dan kehilangan 
sukacita...  Namun kutuk itu sudah terlepas saat kematian Tuhan Yesus di
 atas kayu salib. Siapa saja, yang percaya dan menjadikan Kristus adalah
 Juruselamatnya, akan menerima pembebasan itu. Lalu, bagaimana dengan 
yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus ? Bukankah dia juga diberkati 
dengan kelimpahan ?
  
   ·         Anak-anakku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, ingat pengajaran yang pernah saya sampaikan ?, bahwa : Apa yang terjadi di alam roh terjadi di alam nyata, dan apa yang terjadi di alam nyata adalah cerminan dari alam roh.
 Artinya begini, kalau seseorang tidak diberkati ekonominya oleh karena 
Kristus, pasti berkat itu datangnya dari yang lain. Karena di alam roh, 
hanya ada dua pengaruh saja. Yaitu Kerajaan Sorga dan Kerajaan Kegelapan
 atau Kerajaan Iblis, berarti orang yang tidak tinggal di dalam Kristus,
 kekayaannya berasal atau sangatlah dipengaruhi oleh dunia kegelapan
  
   ·         Mari kita baca bersama Amsal 10:22,
  
   “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”
  
   ·         Mungkin kita juga perlu menilik terjemahan NASB (New American Standard Bible), yang tertulis:
  
   “It is the blessing of the Lord that makes rich, and He adds no sorrow to it.” (Proverbs 10:22, NASB).
  
   ·         Terjemahannya kira-kira begini, 
  
   “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, dan Tuhan tidak menambahkan penderitaan di dalam kekayaan tersebut.”
  
   ·         Jadi,  mempelajari ayat tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada
 yang membedakan antara orang percaya dan tidak percaya ketika menerima 
berkat ekonomi atau kekayaan. Perbedaannya tentu saja adalah PENDERITAAN.
 Orang yang di dalam Tuhan dan diberkati oleh Tuhan, tidak akan 
mengalami dan merasakan yang namanya penderitaan. Dia akan dapat 
menikmati dengan rasa syukur berkat demi berkat yang sudah dilimpahkan 
kepadanya. Bahkan berkatnya tetap akan dapat dinikmati oleh 
anak-cucunya.
  
   “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.” (Amsal 13:22)
  
   ·        
 Saudara dapat mempelajari bersama, bagaimana anak-anak Tuhan atau 
orang-orang benar telah diberkati dengan kekayaan yang luar biasa dan 
mereka semuanya dapat menikmatinya, ambil contoh saja :
  
   Abraham (Kejadian 13:12), Boas (Rut 2:1), Daud (1Tawarikh 29:28), Ishak (Kejadian 26:13,14), Yakub (Kejadian 32:5,10), YUSUF (Kejadian 45:8,13) dan lain-lainnya.
  
   ·         Kebalikannya, orang yang tidak di dalam Tuhan akan mengalami penderitaan di dalam kekayaannya.
  
   ·        
 Sebagai hamba Tuhan saya katakan, orang-orang yang mendapatkan kekayaan
 dengan kekuatan sendiri akan sia-sia. Saudara percayalah, manusia tidak
 dapat mengejar kekayaannya sendiri, berkat berkelimpahan dengan 
kekuatannya sendiri. Manusia memerlukan Allah untuk menolong dirinya. 
Karena manusia tinggal di dalam pengaruh kutuk. Jadi seberhasil apapun 
hidup orang itu sekarang, tanpa Tuhan lambat laun yang dia punya akan 
surut dan akhirnya hilang lenyap.
  
   ·         Apalagi orang yang mencari kekayaan dengan mengikatkan dirinya secara langsung dengan Iblis dan setan-setannya.
  
   Contoh
 : Kepercayaan lokal, untuk mendatangi tempat pemujaan berhala yang 
dipercaya dapat mendatangkan kekayaan. Atau bekerjasama dengan setan 
secara langsung untuk mendatangkan kekayaan. Misalnya, memelihara tuyul;
 hubungan perjanjian dengan nyi Blorong; memelihara keblak (nama daerah 
untuk pesugihan kelelawar), memelihara jin-jin, penguasa-penguasa 
kegelapan teritorial, dan lain sebagainya.
  
   Saudara,
 Iblis mengklaim dirinya menguasai kekayaan dunia. Ingat ketika Tuhan 
Yesus dicobai di padang gurun. Iblis menawarkan kekayaan kepada Tuhan 
Yesus. Hari ini bisa terjadi kepada siapa saja, bahwa ia sedang 
menawarkan kekayaan dunia supaya kita mengikuti kehendaknya. Lukas 4:6-7
 menuliskan,
  
   “Kata Iblis kepada-Nya: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.”
 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah 
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti !”
  
   Anak-anakku,
 begitu kita terjerat dengan kuasa kegelapan, engkau tidak akan mudah 
untuk melepaskannya. Yang saya pernah alami adalah menganggap apa yang 
saya lakukan atau kerjakan adalah benar. Tidak ada yang tersakiti dan 
tidak ada yang dirugikan dalam hal ini. Sudah banyak kesaksian yang saya
 sampaikan, bagaimana saya masuk perangkap kuasa kegelapan pada waktu 
itu. Tetapi satu hal yang perlu saya sampaikan kepada saudara sekalian 
adalah, apapun yang dijanjikan Iblis dan setan-setannya semuanya TIDAK 
GRATIS. Ada harga yang harus kita bayar. Pengalaman saya, apabila yang 
bersangkutan atau yang mengikat janji langsung itu kuat untuk 
menanggungnya, maka kutuk ikatan perjanjian itu akan jatuh kepada anak 
atau generasi berikutnya. Mereka akan jatuh melarat atau mati dengan 
cara yang tidak wajar. Dalam perjanjian yang lain, korban dapat diambil 
dari orang terdekat. Pembantu rumah tangga misalnya, karyawan, dan yang 
lainnya.
  
   Saudara
 mengerti sekarang, bahwa anak Tuhan atau orang benar yang ada di dalam 
suatu rumah tangga, maka rumah tangga itu akan diberkati. Sebaliknya 
orang yang jahat dimata Allah, berada di suatu keluarga, keberadaannya 
justru membahayakan bagi keluarga itu sendiri. Jadi bagi seorang 
pimpinan, pengusaha, kepala rumah tangga, layak memilih anak-anak Tuhan 
atau orang-orang benar di dalam lingkungan dimana engkau tinggal.
  
   ·        
 Ingat kisah Yusuf ? Terbukti bahwa keberadaan orang benar dapat 
memberkati orang lain. Yusuf dipercayai oleh Potifar, dan rumah tangga 
Potifar sangat diberkati (Kejadian 3. :1-23). Ketika dia tinggal bersama
 Firaun. Alkitab mencatat bahwa Firaun juga diberkati karena Yusuf 
(Kejadian 47:13-26).
  
   ·         Tetapi dari Kejadian 3:1-23 dan Kejadian 47:13-26, juga sekaligus meneguhkan Amsal 13:22
  
   “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.”
  
   “Kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.” Artinya orang benar akan mendapatkan dan menikmati kekayaan orang berdosa.
  
   ·         Apa kata Alkitab apabila kita menuruti kehendak Iblis dan setan-setannya ?
  
   “Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah
 yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan 
maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada 
nenek moyangmu, seperti sekarang ini. Tetapi jika engkau sama 
sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah 
kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu 
hari ini, bahwa kamu pasti binasa; seperti bangsa-bangsa, yang 
dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak 
mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu." (Ulangan 8:17-20)
  
   ·         Jadi jangan pernah melupakan Tuhan dan menyembah allah lain kalau kita tidak ingin BINASA, oleh karena murka Allah.
  
   ·         Mari kita merenungkan kembali Amsal 10:22,
  
   “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”



Komentar
Posting Komentar