TUJUH SANGKAKALA
TUJUH SANGKAKALA
PERFECT SHALOM
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat atas Permintaan Pembaca Blog tentang Tujuh Sangkakala
Ketujuh meterai (Why 6:1-17; 8:1-5), sangkakala (Why 8:6-21; 11:15-19), dan cawan (Why 16:1-21) merupakan tiga seri penghakiman yang berbeda dan susul menyusul dari Allah. Penghakiman ini semakin dahsyat dan akibatnya semakin parah seiring dengan makin dekatnya akhir zaman. Ketujuh meterai, sangkakala dan cawan berhubungan satu dengan yang lain – meterai ketujuh berlanjut pada ketujuh sangkakala (Why 8:1-5). Sangkakala ketujuh berlanjut pada ketujuh cawan (Why 11:15-19; 15:1-8).
Empat meterai pertama dari ketujuh meterai dikenal sebagai keempat pengendara kuda zaman akhir. Meterai pertama memperkenalkan si Antikristus (Wahyu 6:1-2). Meterai kedua menyebabkan peperangan besar (Wahyu 6:3-4). Meterai ketiga mengakibatkan kelaparan (Wahyu 6:5-6). Meterai keempat mengakibatkan terjadinya penyakit, kelaparan yang lebih dahsyat dan peperangan yang lebih dahsyat (Wahyu 6:7-8).
Meterai kelima memberitahu kita mengenai orang-orang yang akan mati bagi iman mereka pada akhir zaman (Wahyu 6:9-11). Allah mendengar seruan mereka meminta keadilan, dan akan memberikan keadilan pada waktunya – dalam wujud meterai keenam, bersama dengan sangkakala dan cawan penghakiman. Ketika meterai keenam dibuka, gempa bumi yang dahsyat akan terjadi, mengakibatkan kehancuran yang dahsyat – bersamaan dengan berbagai fenomena astronomis yang tidak biasa (Wahyu 6:12-14). Mereka yang bertahan hidup saat itu akan berteriak, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?” (Why 6:16-17).
Ketujuh sangkakala digambarkan dalam Kitab Wahyu 8:6-21. Ketujuh sangkakala merupakan “isi-”nya ketujuh meterai (Why 8:1-5). Sangkakala pertama mengakibatkan hujan es dan api yang menghancurkan kebanyakan tanaman dalam dunia (Why 8:7). Sangkakala kedua mengakibatkan apa yang kelihatannya merupakan meteor jatuh ke dalam laut dan mengakibatkan musnahnya kebanyakan makhluk hidup dalam laut (Why 8:8-9). Sangkakala ketiga sama dengan sangkakala kedua, kecuali pada dampaknya yang mempengaruhi danau-danau dan sungai-sungai, bukannya pada lautan (Why 8:10-11).
Sangkakala keempat mengakibatkan matahari dan bulan menjadi gelap (Why 8:12). Sangkakala kelima mengakibatkan wabah “belalang setan” yang menyerang dan menyiksa umat manusia (Why 9:1-11). Sangkakala keenam melepaskan tentara setan yang membunuh sepertiga umat manusia (Why 9:12-21). Sangkakala ketujuh memanggil ketujuh malaikat dengan membawa ketujuh cawan murka Allah (Why 11:15-19; 15:1-8).
Ketujuh cawan penghakiman digambarkan dalam Kitab Wahyu 16:1-21. Ketujuh cawan penghakiman itu merupakan akibat dari dibunyikannya ketujuh sangkakala. Cawan pertama mengakibatkan bisul yang menyakitkan di antara umat manusia (Why 16:2). Cawan kedua mengakibatkan matinya semua makhluk hidup dalam laut (Why 16:3).
Cawan ketiga mengakibatkan sungai berubah menjadi darah (Why 16:4-7). Cawan keempat dari ketujuh cawan mengakibatkan panas matahari menjadi amat dahsyat dan mengakibatkan sakit yang luar biasa (Why 16:8-9). Cawan kelima mengakibatkan kegelapan yang dahsyat dan kesakitan yang makin hebat karena bisul dari cawan pertama (Why 16:10-11). Cawan keenam mengakibatkan Sungai Efrat menjadi kering. Bala tentaranya si Antikristus akan dikumpulkan untuk perang Harmagedon (Why 16:12-14). Cawan ketujuh menghasilkan gempa bumi yang dahsyat; yang kemudian diikuti oleh hujan es besar (Why 16:15-21).
Wahyu 16:5-7 mengatakan, “Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka! … Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.”
MAKNA TUJUH SANGKAKALA
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Tujuh Sangkakala dalam Kitab Wahyu melambangkan serangkaian penghakiman ilahi yang berlangsung secara berurutan dan meningkat, masing-masing ditandai dengan tiupan terompet oleh salah satu dari tujuh malaikat. Tujuh Sangkakala berfungsi sebagai peringatan dan manifestasi murka Allah, membawa manusia kepada pertobatan dan menggarisbawahi keseriusan penghakiman terakhir yang akan datang. “Makna 7 terompet ” dan “ apa yang dilambangkan oleh tujuh terompet dalam Kitab Wahyu ” saling terkait erat, karena setiap terompet menandakan aspek intervensi ilahi yang berbeda, mulai dari bencana lingkungan hingga siksaan rohani.
Empat terompet pertama menyebabkan kerusakan langsung pada Bumi dan penghuninya, yang menyoroti kerentanan alam dan peradaban manusia. Peristiwa-peristiwa ini meliputi terbakarnya tumbuhan, keracunan laut dan air, dan gelapnya benda-benda langit. Peristiwa-peristiwa ini menjadi pengingat yang gamblang tentang kerapuhan hidup dan kebutuhan manusia untuk mencari rekonsiliasi dengan Sang Pencipta. “7 terompet dalam Alkitab” bukan sekadar peristiwa historis atau masa depan, tetapi merupakan simbol kebenaran rohani yang lebih luas tentang konsekuensi dosa dan urgensi penebusan.
Sangkakala kelima dan keenam, malapetaka pertama dan kedua, memperkenalkan unsur-unsur supranatural yang lebih langsung dan menakutkan. Gerombolan setan dari Abyss menyiksa mereka yang tidak disegel oleh Tuhan, dan pasukan yang besar membunuh sepertiga umat manusia. Sangkakala-sangkakala ini menggambarkan kedalaman peperangan rohani dan konsekuensi mendalam dari berpaling dari kasih karunia perlindungan Tuhan. Sangkakala-sangkakala ini menggarisbawahi tema-tema " tujuh sangkakala Wahyu ," yang menunjukkan intensifikasi penghakiman ilahi saat umat manusia mendekati akhir zaman.
Sangkakala ketujuh berdiri terpisah dengan menandai klimaks rencana Allah dengan pemberitaan tentang pemerintahan kekal Allah dan Kristus-Nya. Sangkakala mengalihkan fokus dari penghakiman kepada kemenangan dan pemulihan, menawarkan visi harapan dan janji ciptaan baru di mana kebenaran berdiam. Sangkakala ini merangkum tujuan akhir dari "makna 7 sangkakala" dan "apa yang dilambangkan oleh ketujuh sangkakala dalam Kitab Wahyu," yaitu untuk mewujudkan kepenuhan kerajaan Allah dan kekalahan terakhir atas kejahatan.
Tujuh Sangkakala dalam Kitab Wahyu adalah simbol-simbol yang memiliki banyak sisi yang merangkum beratnya penghakiman ilahi, panggilan untuk bertobat, dan harapan akan penebusan. Simbol-simbol ini mengingatkan orang percaya dan dunia akan konsekuensi dosa yang tak terelakkan dan janji yang tak tergoyahkan tentang pemerintahan Allah yang berdaulat. “Tujuh sangkakala dalam Alkitab” dan “tujuh sangkakala Wahyu” merupakan hal yang penting untuk memahami narasi penghakiman dan keselamatan dalam eskatologi Kristen.
Bersambung
Disusun oleh Joshua Ivan Sudrajat
13 Desember 2024
Komentar
Posting Komentar