Keluarga Imam Eli VS Keluarga Samuel
Keluarga Imam Eli vs Keluarga Samuel
Oleh: Putra Hulu
Oleh: Putra Hulu
Bila berbicara mengenai penghukuman Tuhan maka kita akan mendapati satu hal menarik di Alkitab bahwa Allah menghukum Imam Eli dan anak-anaknya atas dosa yang mereka lakukan tetapi Allah tidak menghukum Samuel ataupun anak-anaknya atas dosa yang dilakukan anak-anak Samuel. Mari kita pelajari Alkitab untuk lebih mengetahui fakta yang ada.
Kita mulai dari keluarga Imam Eli:
1. Apakah dosa yang dilakukan anak-anak Imam Eli?
a. tidak mengindahkan TUHAN,
b. tidak mengindahkan batas hak para imam,
c. sebagai Imam memakan daging mentah,
d. memakan lemak dari korban bakaran (lemak seharusnya dibakar sampai habis, Bil 18:17-18),
e. melakukan kekerasan,
f. memandang rendah korban untuk TUHAN,
g. berzinah,
h. menghujat Allah,
i. tidak bertobat. (I Sam 2:12-17, 22-25 + I Sam 3:11-14)
2. Lalu apakah dosa Imam Eli dihadapan Allah?
a. tidak menegakkan perintah/Firman Allah dengan tegas,
b. loba/rakus,
c. tidak memarahi anak-anaknya,
d. tidak menghormati Allah,
e. menghormati manusia (anak-anaknya) lebih dari pada Allah,
f. mengetahui anak-anaknya berdosa tetapi tidak melakukan apa-apa. (I Sam 2:22-25, 29 + I Sam 3:11-14)
3. Apakah tindakan Imam Eli terhadap dosa anak-anaknya?
a. hanya menegur (I Sam 2:22-25),
b. tidak memarahi mereka (I Sam 3:13),
c. Imam Eli tidak mencabut jabatan anak-anaknya; mereka tetap menjabat jabatan Imam (I Sam 4:4).
4. Bagaimana tanggapan Imam Eli terhadap Allah?
a. tidak bertobat walau Allah sudah menegur (I Sam 2:27-36, 3:13),
b. pasrah - tidak mau merendahkan diri dihadapan Allah untuk memohon belas kasihan-NYA (I Sam 3:18).
Atas dasar itulah Tuhan Allah menghukum Imam Eli dan anak-anaknya.
Sekarang mari kita perhatikan keluarga Samuel:
1. Apakah dosa yang dilakukan anak-anak Samuel?
a. mereka mengejar laba,
b. menerima suap,
c. memutarbalikkan keadilan. (I Sam 8:1-3)
2. Lalu apakah dosa Samuel dihadapan Allah?
Dalam hal ini Samuel bersih, tidak didapati melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugasnya.
(I Sam 12:3-5)
3. Apakah tindakan Samuel terhadap dosa anak-anaknya?
a. Samuel menerima/mengakui dengan terbuka dosa anak-anaknya; dia tidak menutup-nutupinya (I Sam 8:4-5),
b. Samuel mencopot jabatan hakim anak-anaknya.
Perhatikan tulisan ".. dan bukankah anak-anakku laki-laki ada di antara kamu?" di I Sam 12:2; artinya Samuel telah mencopot jabatan anak-anaknya dan menjadikan mereka rakyat biasa,
c. Samuel tetap bertindak sebagai hakim setelah mencopot jabatan anak-anaknya; sampai akhirnya dia permisi dari bangsa
4. Bagaimana tanggapan Samuel terhadap Allah?
Samuel bertekad untuk terus hidup "bersih" sebagai hamba Allah dan akan tetap mengajarkan jalan-jalan NYA. (I Sam 12:23)
Sampai akhir hidupnya Allah tetap menghargakan Samuel.
Demikianlah perbedaan kedua keluarga tersebut di hadapan Allah.
Sobat, setiap orang memberikan tanggapan atau respon kepada Allah dengan cara yang berbeda-beda. Setiap berkat ataupun hukuman Allah atas seseorang dihasilkan oleh tanggapan/respon yang telah diberikan orang itu sebelumnya kepada Allah. Kondisi kita hari ini adalah hasil dari tanggapan/respon yang telah kita berikan kepada Allah di masa yang lalu. Dan tanggapan/respon kita kepada Allah hari ini akan menentukan hidup kita di masa yang akan datang.
Allah sesungguhnya melihat hati. Dan segala sesuatu yang ada di dalam hati akan diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari. Semoga kita dapat menarik pelajaran berharga dari tulisan di atas.
Haleluya ..
Putra Hulu
Komentar
Posting Komentar