Membangun Parit Menyambut Kelimpahan
Membangun Parit Menyambut Kelimpahan
"Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." - 2 Raja-Raja 3:16-18
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus Yesus,
Bahwa sebentar lagi kelimpahan demi kelimpahan akan segera datang, seperti yang dijanjikan-Nya untuk kita memasuki masa Salomo. Dan bagi Tuhan mendatangkan semuanya itu adalah perkara ringan, tanpa perlu adanya tanda angin dan tanda hujan, secara tiba-tiba lembah bisa penuh dengan air. Namun karena banyak anak-anak Tuhan yang tidak percaya, akhirnya tanpa persiapan yang matang dan benar, tanpa membangun parit penampungan, kelimpahan tersebut malah membahayakan.
Ada dua jenis parit yang perlu dipersiapkan, parit yang pertama adalah Parit Prinsip Kehidupan. Parit ini berupa garis aturan main yang berlaku untuk menerima dan mengelola kelimpahan dalam kebenaran Firman. Parit yang lainnya adalah Parit Fisik, hal ini akan dijelaskan pada lain kesempatan.
Parit Prinsip Kehidupan dapat kita pelajari dari destiny tiga suku Israel:
Suku Yehuda - Ucapan pertama Yehuda yang tercatat dalam Alkitab adalah, "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?" dalam Kejadian 37:26. Hal ini menandakan bahwa (suku) Yehuda dalam setiap tindakannya akan berpikir keuntungan yang diperolehnya. Namun jika hal itu tidak menguntungkan, bahkan merugikan, maka hal itu tidak akan dilakukan. Bila amarah meniadakan berkat, ia tidak akan marah. Bila sakit hati makin merugikan dirinya, ia tidak akan membiarkan dirinya sakit hati. Bila pengampunan membawa kepada keselamatan dan sukacita, maka hal itu akan diusahakannya sungguh-sungguh.
Parit Prinsip 1; "Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu." Kejadian 49:8. Bahwa Yehuda akan menciptakan pujian demi pujian di antara kaum sebangsanya. Namun lebih daipada itu, tangan Yehuda menekan tengkuk musuh MELALUI PEPERANGAN rohani. Bahwa kelimpahan & kekayaan yang diperolehnya adalah dengan cara menjarah dari Si Jahat. Kaum Yehuda harus memahami dan MEMPRAKTEKKAN peperangan rohani dengan benar untuk dapat menekan tengkuk musuh. Dan adalah mustahil memperoleh kelimpahan tanpa peperangan rohani.
Parit Prinsip 2; "Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?" Kejadian 49:9. Bahwa Yehuda bertindak dengan persiapan yang sangat matang & mumpuni. Seperti singa bertindak, didahului dengan pengintaian, perhitungan, perencanaan dan strategi yang tersusun amat rapi.
Parit Prinsip 3; Memperhatikan segala sesuatu sebelum membuat suatu kesepakatan (deal). Membiasakan untuk selalu bertanya kepada Roh Kudus. Mempelajari segala kemungkinan terburuk dari setiap kesepatakan. Tidak mudah menerima bujuk rayu. Jangan bertindak seperti Yosafat, yang melakukan kesepakatan dengan pihak-pihak yang jahat dan dibenci Tuhan, padahal ia sendiri sangat terhormat.
Suku Zebulon - "Bersukacitalah, hai Zebulon, atas perjalanan-perjalananmu."
Parit Prinsip 4; Melakukan perjalanan diartikan KELUAR dari zona kenyamanan. Akan ada banyak hal baru saat kelimpahan datang. Akan datang zaman yang sama sekali berbeda. Itulah sebabnya dibutuhkan persiapan untuk mau menekuni hal-hal yang sama sekali baru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Bertindak keluar demi Gospel, Injil Tuhan; demi Gold, hasil duniawi; demi Glory, untuk nama Tuhan dimuliakan.
Parit Prinsip 5; "Dari Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan berbagai-bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang hati." - 1 Tawarikh 12:33. Bahwa harus memiliki niat dan kesanggupan yang besar untuk mengerjakan sesuatu yang extraordinary. Selain itu juga memiliki KEAHLIAN dan KETEPATAN dalam setiap pekerjaan. Serta tetap FOKUS & SETIA sampai Tuhan memberikan hasil nyata kelimpahan dalam setiap pekerjaan kita.
Ishakar - "Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel." - 1 Tawarikh 12:32a
Parit Prinsip 6; Memahami dengan tepat akan momentum dan kairos Tuhan. Apa yang akan jadi trend, apa yang akan booming. Kapan waktunya untuk bernegosiasi, kapan waktunya untuk membuat kesepakatan. Memberlakukan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk setiap peluang dan kesempatan yang memungkinkan.
Parit Prinsip 7; "Bersukacitalah, hai Isakhar, atas kemah-kemahmu. Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir." - Ulangan 33:18-19. Kekayaan bangsa Indonesia sangat luar biasa, jangan biarkan kekayaan kita lebih banyak dikuasai pihak asing. Minta ke Tuhan, ambil untuk membuat target ke next level. Miliki kemampuan untuk dapat mengelola yang lebih besar lagi.
Parit Prinsip 8; "Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya, ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi." - Kejadian 49:14-15. Bahwa kita perlu menjadi kuat dan bersedia bekerja keras. Bukan menjadi cengen dan manja serta malas. Bahkan ketika anugerah semakin besar, kerja harus semakin keras, supaya tidak ada anugerah yang sia-sia. Tidak berhenti bermimpi dan lakukan yang terbaik untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut jadi kenyataan.
Parit Prinsip 9; Bahwa di dalam kemah-kemah kita, di tanah kita, bangsa-bangsa akan datang terpanggil ke gunung Tuhan untuk melakukan persembahan kepada Tuhan. Adalah panggilan kita juga untuk membawa bangsa-bangsa itu kepada Tuhan.
27 Juli 2011 @ Holy Stadium, Semarang
Komentar
Posting Komentar