Catatan SHRK Januari 2012 - Hari Ke-3
Catatan SHRK Januari 2012 - Hari Ke-3
"Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel." - Lukas 22:29-30
Tuhan memiliki gaya kerja yang terpola, Ia akan mengajak umat-Nya, pasukan-Nya, jendral-jendral-Nya dan raja-raja-Nya untuk bersantap semeja dengan-Nya kemudian barulah otoritas diberikan untuk melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna.
Perhatikan Firman berikut ini:
"Dan Yitro, mertua Musa, mempersembahkan korban bakaran dan beberapa korban sembelihan bagi Allah; lalu Harun dan semua tua-tua Israel datang untuk makan bersama-sama dengan mertua Musa di hadapan Allah. Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang." - Keluaran 18:12-13
Musa bersama Yitro, Harun dan semua tua-tua Israel bersantap bersama di hadapan Allah (semeja dengan Tuhan) kemudian keesokan harinya Musa dengan segala otoritas yang ada padanya melakukan tugas mengadili bangsa Israel. Pola ini ada di zaman Perjanjian Lama dan terus ada di Perjanjian Baru: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - Wahyu 3:19-20.
Ini sungguh merupakan pola Kerajaan Allah, makan dan minum semeja dengan Tuhan kemudian otoritas diberikan untuk memerintah bersama dengan-Nya. Pola ini berurutan, jadi sebelum kita dinilai pantas untuk memperoleh otoritas, Tuhan akan mengajak kita untuk bersantap SEMEJA. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan makan dan minum satu meja dengan Tuhan?
Kata "meja" dalam bahasa Yunani adalah TRAPEZA, yang juga artinya bank atau meja penukaran uang yang menghasilkan keuntungan atau pelipatgandaan. Jadi Tuhan mengajak kita umat-Nya untuk memiliki harta yang satu bank bahkan satu account / rekening yang sama dengan Dia. Ia ingin kita memiliki kekayaan dan kelimpahan yang sama dengan Dia.
Perhatikan kisah di Kitab Injil Yohanes pasal 21, dimana Yesus menampakkan diri-Nya untuk ketiga kalinya kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit di antara orang mati. Simak dengan seksama alur ceritanya. Saat itu murid-murid sedang berusaha menangkap ikan namun tidak mendapat hasil sama sekali, dan Tuhan muncul sambil bertanya, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Dan mereka menjawab, "Tidak ada."
Perhatikan bahwa Tuhan Yesus TIDAK BERTANYA, "Berapakah hasil tangkapanmu?" Karena Ia sebenarnya telah menyiapkan lauk pauk tersebut bagi murid-murid-Nya. "Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti." - ayat 9. Ikan yang sedang dibakar itu bukan ikan hasil tangkapan murid-murid, melainkan yang telah disediakan Tuhan. Selanjutnya Tuhan tetap meminta untuk dibawakan beberapa ikan lagi untuk dibakar, setelah itu murid-murid diajak sarapan dengan ikan yang telah dipersiapkan Tuhan Yesus sebelumnya.
Inilah yang dimaksud "semeja dengan Tuhan" yaitu sesungguhnya Tuhan telah menyediakan dan menyiapkan segala sesuatunya bagi kita dalam kekayaan, kelimpahan dan kemuliaan-Nya,namun Ia ingin kita mempercayai-Nya dengan memberikan apa yang ada pada kita, yang sesungguhnya itu pun adalah pemberian-Nya juga. Jadi jika masih ada di antara kita yang menahan apalagi sampai bergumul akan sesuatu yang Ia minta dari pada kita, betapa memalukan dan mengerikan kenyataan itu!
"Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: 'Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?' Jawab Petrus kepada-Nya: 'Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.' Kata Yesus kepadanya: 'Gembalakanlah domba-domba-Ku.'" - ayat 15.
Dan setelah makan dan minum bersama dengan Tuhan, Simon Petrus juga dengan murid-murid lainnya menerima otoritas dan mandat untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Pola kerja-Nya tetap sama, dan inilah pola kerja Kerajaan Allah.
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus
Komentar
Posting Komentar