Catatan SHRK Maret 2012 - Hari Ke-2 Vol. 2
Catatan SHRK Maret 2012 - Hari Ke-2 Vol. 2
"Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia
di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah
itu. Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang. Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: 'Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?' Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu." - 2 Samuel 6:6-10
Kata Nakhon berarti dipersiapkan. Jadi ketahuilah bahwa kita
sebagai Gereja-Nya sedang dipersiapkan untuk masuk dalam Masa Daud dan
Salomo. Dan di dalam masa persiapan atau masa transisi ini janganlah
kita teledor! Karena keteledoran dapat berakibat fatal bahkan tragis.
Bukankah Musa akhirnya tidak dapat masuk Tanah Perjanjian karena
keteledorannya di padang gurun (masa transisi)? Mazmur 106:32-33 - "Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka; sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya."
Tuhan tidak menghendaki Daud teledor seperti hamba-Nya Musa di
padang gurun, namun Ia ingin mendidik Daud untuk memahami protokoler-Nya
terutama berkenaan dengan Tabut Allah. Daud memahami Tuhan sebagai
kekasih jiwanya, gembalanya, sahabatnya, namun saat itu ia belum
memahami Tuhan sebagai Raja yang memiliki protokoler sedemikian rupa
yang ketat dan tidak bisa dilanggar.
Situasi tidak akan semakin mudah dan 2012 dan seterusnya
akan semakin berat. Tuhan menghendaki Gereja-Nya untuk tetap waspada dan
tidak teledor. Miliki hati hamba dan tidak menjadi marah ketika sesuatu
yang buruk bisa saja terjadi kapan pun atas kita. Karena kemarahan pada
akhirnya mendatangkan akibat yang buruk.
Perhatikan reaksi Daud ketika Tuhan menegakkan
protokoler-Nya atas Uza. Pertama Daud menjadi marah, ini bukan suatu
kemarahan yang benar, ini kemarahan yang mirip dengan kemarahan Musa
dulu. Lalu Daud menjadi takut kepada Tuhan, ini bukan takut akan Tuhan
yang benar. Namun ini takut yang berupa trauma karena selanjutnya Daud
menolak untuk membawa Tabut Allah, sebelum akhirnya ia MENYIMPANGKANNYA
ke rumah Obed-Edom. Jadi keteledoran yang tidak ditanggulangi, yang
terus dibiarkan maka ujungnya akan membawa kita kepada penyimpangan dari
kehendak-Nya yang sempurna dan akhirnya tidak mencapai destiny kita.
Komentar
Posting Komentar