MENYADARI, BANGKIT DAN PERGI KEPADA BAPA
MENYADARI, BANGKIT DAN PERGI KEPADA BAPA
Doa Pagi – GBI RMK- Pdt Rudi Darmawan
Pagi hari ini pembacaan firman Tuhan diambil dari Lukas 15 : 11 – 24, mari kita baca bersama-sama :
Luk 15:11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Luk 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Luk 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Luk 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
Luk 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Luk 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Luk 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Luk 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Luk 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Luk 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
Luk 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Luk 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
Luk 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Kalau kita membaca perikop ini tentang perumpamaan anak yang hilang tentunya kita mendapati alkitab berkata “ Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka
Disini dikatakan bahwa orang tua ini masih hidup dan anak yang bungsu minta bagian, sampai di perikop ini menurut saya tidak ada yang salah, seringkali orang memperguncingkan atau mempermasalahkan ini anak agak “ kurang ajar “ Bapanya masih hidup ia sudah minta harta warisan, menurut saya layak saja karena anak itu mungkin ingin berusaha dan hidup mandiri. Sehingga apa yang menjadi bagiannya diberikan oleh orang tuanya, tetapi alkitab berkata “ Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Ini yang menjadi masalah, seringkali apa yang Tuhan beri, apa yang Tuhan kasih dan kita minta itu tidak salah tetapi yang menjadi masalah adalah ketika apa yang dipercayakan dalam hidupnya dia habiskan untuk berfoya –foya. “ Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan”. Kemudian keadaan dia memburuk sebetulnya bukan karena berfoya –foya dia menghabiskan tetapi alkitab berkata “timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat “.
Saudara seringkali SITUASI itu tidak bisa kita KONTROL tapi apa yang ada pada kita, yang menjadi bagian kita seharusnya kita mempunyai HIKMAT untuk MEMANAGE atau MENGELOLA segala sesuatunya supaya kita bisa senantiasa SURVIVE.
Jadi kalau kita kilas balik mengenai cerita ini dari awal pertamanya menurut saya tidak ada yang salah tetapi ketika dia mulai BERFOYA – FOYA, ini mula –mula terjadi masalah.
MASALAH KEDUA datang dari hal yang dia tidak dia duga, dikatakan disitu “ timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Sampai disini rasanya kita dapat berkata bahwa orang ini sudah salah jalan dan menghabiskan semuanya, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga.
Dikatakan disitu “Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya “, sebenarnya anak bungsu ini baik, di kasus ini menurut saya dia orang yang berusahaMEMPERBAIKI hidupnya dengan cara BEKERJA, dia bukan orang yang malas.
Berikutnya dikatakan “Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya “.Bayangkan sesuatu yang baik yang ia lakukan dengan bekerja tetapi ia tidak mendapatkan respon yang baik dari orang lain dan keadaannya semakin buruk.
Tetapi orang ini menurut saya LUAR BIASA, hal ini yang perlu kita pelajari, pada ayat 17 dikatakan “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan “. Saudara pada saat kita menghadapi SITUASI SULIT, sering kita berkata “ saya sudah berusaha tapi selalu gagal “, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika mengalami keterpurukan dan hal-hal yang sulit.
Yang pertama KITA HARUS MENYADARI bahwa hidup kita ini TIDAK SENDIRI, kita masih PUNYA TUHAN, kita masih punya TEMAN dan SAUDARA ROHANI, dalam tanda kutip bukan berarti kita mengandalkan mereka tetapi ini suatuKESADARAN. Bahwa seringkali ketika kita mengalami masalah rasanya kita seperti orang yang paling terpuruk diseluruh dunia.
Saudara arti kata MENYADARI adalah KITA MENGINSYAFI keadaan kita, sudah berusaha untuk bekerja, kerjanya begitu berat, mau makan ampas babipun tidak ada yang memberi, tapi tiba-tiba ia MENYADARINYA, bahasa lainnya “ DIA ENGEH “, ngapain hidup seperti ini lebih baik kembali kepada Bapaku karena “Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan “ .
ayat 18 dikatakan “Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya “, ini luar biasa, ketika kita mengalami keterpurukan sikap yang harus kita ambil adalah :
YANG PERTAMA kita harus sungguh-sungguh MENYADARI kedaaan kita.
YANG KEDUA dia tidak berhenti hanya sampai MENYADARI tetapi ia BANGKIT DAN PERGI.
Seringkali orang kalau sudah jatuh, duduk, tengkurap bahkan tiarap sepertinya sudah tidak bisa apa – apa lagi dan MENYERAH tetapi orang ini BANGKIT dan PERGI, ia kepingin pulang kerumah Bapanya, suatu pengertian yang luar biasa karena kita percaya cerita perumpamaan anak yang hilang ini gambaran dari bagaimana HATI BAPA DISURGA, Tuhan tidak pernah menolak kita karena apapun yang penting kita MENYADARI dan kita mau BANGKIT datang kepada Dia.
Kata BANGKIT disini artinya REST UP, MENINGGALKAN SEMUA YANG LAMA DAN MEMASUKI SUATU BARU.
Lalu ayat 19 dikatakan “aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa “. Arti ayat ini adalah suatu KERENDAHAN HATI yang disadari oleh seorang anak yang telah terpuruk hidupnya diaMENYADARI, dia BANGKIT, dia datang kepada BAPA, dia mengubah STATUSnya dari seorang ANAK menjadi seorang HAMBA.
Ayat 19 ini ayat kunci yang luar biasa, kita harus MENYADARI keadaan kita danBANGKIT dari keterpurukan tapi dia berkata “ jadikan aku seorang upahan bapa“, perubahan STATUS dihadapan Tuhan itu penting, tak kala kita merasa punya segala sesuatu dan seringkali kita berkata “ saya anak Tuhan “, STATUS dapat membuat kita SOMBONG, saya berdoa ANAK –ANAK Tuhan diberkati luar biasa, tetapi orang ini berkata “ jadikan aku HAMBA, SEORANG UPAHAN, PEGAWAI, maka ini yang MEMBEDAKAN seringkali KEADAAN atau KESULITAN HIDUP KITA, membuat kita MENYADARI untuk kita BERUBAH, BERMETAMORFOSIS.
Saudara yang di kasihi Tuhan saya berdoa pagi hari ini kita harus menyadari bahwa jauh lebih luar biasa ketika menyandang gelar sebagai HAMBA, ketika anak bungsu mengalami PERUBAHAN disinilah sebenarnya ada banyak hal yang Tuhan beri, mungkin pertama yang kita lihat apa yang Tuhan beri adalah hanya sekedar harta. Tetapi setelah dia berubah dari ANAK menjadi HAMBA ini luar biasa, iaDIPESTAKAN, DIKENAKAN CINCIN, JUBAH TERBAIK, SEPATU, seringkali kita tidak MENYADARI bahwa seluruh PROSES dalam hidup kita ujungnya adalah menjadi seorang HAMBA.
Saudara yang dikasihi Tuhan saya ini dulu bekerja sangat exciting dan diberkati Tuhan luar biasa, tetapi seringkali banyak orang tidak tahan dengan banyakHARTA dan MENGHABISKAN seperti anak bungsu ini. Dan seringkali KEADAAN, SITUASI YANG SULIT membawa kita untuk DEKAT DENGAN TUHAN, saya percaya perumpamaan ini bukan cerita biasa jika kita memahami beberapa bagian dari cerita ini , tetapi sesuatu cerita yang luar biasa yaitu ketika anak bungsu MENYADARI keadaannya membuat ia BANGKIT dan DATANG, MERENDAHKAN DIRI dari seorang ANAK menjadi HAMBA.
Ini yang luar biasa dimata Tuhan, ketika seorang sungguh-sungguhMERENDAHKAN DIRI, bayangkan kalau kita punya anak pulang dan berkata “aku bukan anakmu lagi tapi jadikan aku pegawai, hambamu “, BAPA mana yang tidak hancur hatinya ketika anaknya yang hilang kembali pulang dan karakter anaknya berubah. BAPA merindukan setiap kita BERUBAH menjadi HAMBA sehingga hidup kita dapat DIBERKATI dengan luar biasa.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya menemukan perkataan seperti ini “ banyak orang tahu tetapi tidak mau dan banyak orang yang mau tetapi tidak tahu “, hari ini saya berkata “ mari kita jadi orang yang tahu dan kita mau melaksanakannya “. Keadaan terpuruk bukanlah sesuatu yang menghabiskan hidup kita tetapi jika kita MENYADARI dan mau BANGKIT dan kita mau merubah STATUS kita dihadapan Tuhan dan berkata “ Engkau Tuhan, Engkau Allah yang luar biasa dan aku mau datang kepadaMu “, saya percaya detik yang sama, jam yang sama, maka BAPA disurga berkata “ mari pulang dan terima semua yang baik“.
Suatu kali saya mendengar sebuah cerita ada dua anak laki – laki dilahirkan kembar, mereka mempunyai karakter yang berbeda, si A karakternya buruk dan si B karakternya baik, si A sejak kecil memang nakal sehingga pada saat dewasa si A ini harus berurusan dengan polisi dan pengadilan karena kejahatan yang dia lakukan dan si A mendapatkan hukuman penjara, ketika hukuman akan dijalankan datanglah saudara kembarnya yaitu si B menemuinya, si B saudara kembarnya yang baik berkata kepada si A “ biar aku saja yang menggantikan mu untuk menjalankan hukuman “, tetapi si A menjawab “ jangan , bukan karena aku takut menjalani hukuman ini tetapi yang ku takutkan adalah ketika aku pulang keluarga kita dan semua yang disekitarnya tidak bisa menerima keadaan saat ini “, singkat cerita si B saudaranya yang baik menggantikan posisi si A dan berhasil meyakinkan saudaranya si A dan memberitahukan bahwa jika pihak keluarganya menerima kembali kepulangannya adalah dengan memasang bendera putih dirumah mereka. Akhirnya si A berjalan pulang untuk kembali kerumahnya, hatinya cemas “ jangan-jangan keluargaku tidak bisa menerima keadaanku saat ini “, ketika mendekati rumahnya hatinya berdebar-debar, dia melewati gang rumahnya karena takut setelah berapa kali berputar-putar, akhirnya dia memberanikan diri memasuki jalan kerumahnya dan ternyata di sepanjang jalan menuju kerumahnya telah dipasang bendera putih disisi kanan dan kiri sampai kesuluruh pagar dan pohon dirumahnya begitu banyak ditambatkan bendera putih. Hatinya lega bahwa keluarganya menerima dirinya.
Saudara saya berdoa dalam anugerah Tuhan, kita mau datang kepada Tuhan BUKAN UNTUK SESUATU APAPUN tetapi kita mau datang oleh karena KASIHNYA, dan seringkali SITUASI YANG SULIT Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita untuk membuat kita MENYADARI keadaaan kita, dan dalam keterpurukan kita mau BANGKIT dan DATANG kepada Tuhan dengan MERENDAHKAN DIRI dihadapanNYA,
seperti cerita diatas begitu banyak BENDERA putih dikibarkan untuk kita, begitulah jika kita mau datang merendahkan diri kepada BAPA DISURGA tanganNYA selalu terbuka untuk menerima hidup kita dan BAPA disurga mampu MERUBAH dan MEMBERKATI hidup kita menjadi luar biasa. Amin.
Komentar
Posting Komentar