Hineni
Hineni
Ev. Iin Tjipto Wenas
Hari
ini kita akan belajar mengenai Hineni. Hineni adalah seperti tentara yang siap
sedia melakukan tugas komandannya tanpa membantah, seorang tentara melakukan
tugasnya dengan ketaatan mutlak.
Kata
Hineni muncul ketika Abraham akan menyerahkan Ishak anaknya untuk dikorbankan
diatas mezbah di Gunung Moria. Abraham mempunyai ketaatan mutlak, dia tidak
menolak dan tidak menunda apa yang Tuhan perintahkan pada waktu itu. Pada waktu
itu Ishak sudah berumur 30 tahun, Ishak mempunyai sifat Hineni, dia tidak
protes dan tidak memberontak, ia mempunyai ketaatan mutlak, penyerahan total.
Salah
satu dari sifat Hineni adalah memiliki kelembutan hati, seperti dalam Matius 5
: 5, Orang yang lemah lembut akan memiliki bumi. Kelembutan ini berarti
fleksible. Fleksibel seperti karet yang kenyal yang mudah diarahkan kemana saja
yang Tuhan mau, mudah dibentuk, lentur dan tidak kaku.
Anak
saya mempunyai hobby naik jet coaster, ketika saya menemani anak saya naik jet
coaster setelah selesai main saya merasakan semua badan sakit semua, kemudian
anak saya berkata bahwa jika mama melawan ketika mama naik jet coaster maka
mama akan merasakan sakit semua dibadan, jadi mama harus rileks. Kemudian
ketika saya menonton televisi disitu ada berita mengenai orang yang naik jet
coaster uratnya ada yang putus, karena orang ini mengalami ketegangan yang luar
biasa. Kita harus hidup rileks dan menikmati hidup kemana Tuhan bawa kita.
Orang yang tidak fleksible hidupnya akan sangat susah untuk diubahkan oleh
Tuhan.
Saat
– saat ini Tuhan sedang mempercayakan kepada kami banyak proyek salah satunya
proyek pertanian, kami hari – hari ini sedang panen jagung di Kupang. Tuhan
memberikan anugerah yang luar biasa kepada kami. Kami melihat dan menerima
janji Tuhan jadi daging dalam kehidupan kita anak – anak Tuhan.
Hamba
Tuhan Darrel Stot saat ini dia sedang melayani di JKI Injil Kerajaan Semarang, dia adalah
seorang hamba Tuhan yang tidak pernah melakukan komunikasi dengan kami. Dia menyampaikan
pesan Tuhan di sana sebanyak lima
kali bahwa Indonesia
akan masuk dalam masa kelimpahan seperti masa dimana jaman Raja Salomo hidup,
kita akan menerima kelimpahan dan berkat Salomo (1 Raja 10 : 4 – 7). Masa
dimana makanan di meja yang menunjukkan sesuatu yang berbeda, cara pelayan –
pelayan yang melayani akan berbeda.
Kami
sedang dibawa Tuhan untuk melayani dalam bidang tarian, banyak dari instansi
pemerintahan dan swasta mengundang kami untuk menari dihadapan mereka.
Disitulah kesempatan kami untuk membalikkan keadaan dan kami tidak puas hanya
sebatas diroh saja, kami mau semuanya akan digenapi dalam jiwa dan daging
kami. Amin
Komentar
Posting Komentar