Sambar Kairos Dengan Cepat
Sambar Kairos Dengan Cepat
Minggu Sore, 11 Nov 2012
Pdt. Petrus Hadi Santoso
2 Sam 5:22-25
Ayat 22 dimulai dengan kata "ketika"..."lagi"...
Peperangan rohani tidak cuma 1 kali. Ada kekuatan yang cukup satu dan kalah, tetapi ada beberapa yang tidak. Sebagai contoh: Pak Hadi berkali-kali pergi perang ke Bali. Bukan karena dewa-dewa bali yang kuat, namun karena ada maksut Tuhan sehingga beliau harus pergi perang berkali-kali. Waktu 6HT pergi berperang ke United Kingdom, mereka cukup 1 kali berperang dan menang.
Pdt. Petrus Hadi Santoso
2 Sam 5:22-25
Ayat 22 dimulai dengan kata "ketika"..."lagi"...
Peperangan rohani tidak cuma 1 kali. Ada kekuatan yang cukup satu dan kalah, tetapi ada beberapa yang tidak. Sebagai contoh: Pak Hadi berkali-kali pergi perang ke Bali. Bukan karena dewa-dewa bali yang kuat, namun karena ada maksut Tuhan sehingga beliau harus pergi perang berkali-kali. Waktu 6HT pergi berperang ke United Kingdom, mereka cukup 1 kali berperang dan menang.
Tuhan yang maju berperang sedangkan kita cuma bertindak profetik sesuai yang Tuhan perintahkan. Yang harus dimiliki dalam peperangan rohani:
• Ketekunan
• Ulet
• Strategi perang
Setan tidak mau melepaskan jiwa-jiwa dan harta.
Tingkatan dalam peperangan roh
¤ Keintiman
¤ Perang
¤ Mengalahkan
¤ Merampas
¤ Merebut
Yang Tuhan mau supaya kita nikmati:
Bukan hanya jiwa melainkan bangsa-bangsa.
Bukan hanya harta melainkan kekayaan bangsa-bangsa.
Bukan hanya uang melainkan kelimpahan seberang laut.
Bukan hanya mobil melainkan unta-unta Median dan Efa.
Menurut Pak Darmalis, pohon kertu adalah pohon yang rimbun daunnya, ditanam di bukit luar kota. Ketika pohon ini tertiup angin, rimbunan daunnya menghasilkan bunyi desingan yang kuat seperti air. Ketika orang Filistin maju, orang-orangnya Daud segera mengerakkan ujung-ujung dari tangkai pohon kertau. Bunyi desingan daun kertau mengelabuhi pikiran mereka. Sehingga orang Filistin terpukul kalah.
...maka haruslah engkau bertindak cepat...
Suasana tersebut mirip dengan 1 Raj 18:43-45
Bujangnya Elia naik turun sampai 7 kali. Hal yang sangat membosankan dan melelahkan. Tujuh kali harus naik turun dengan hasil kosong. Namun pada ketujuh kalinya, bujangnya melihat awan sebesar telapak tangan. Segera Elia sambar kairos dengan cepat. Disuruh bujangnya pergi kepada Raja Ahab.
Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat.
Dari yang cuma "setapak tangan" diubah menjadi "awan badai dan hujan lebat". Semua tergantung sikap hati kita. Kairos sudah didepan mata, mau menyambar dengan cepat atau tidak?
Hati-hati dengan ucapan kita. Jatah didepan mata bisa diambil orang lain kalau kita tidak ambil. Kebodohan dan kelambatan kita bisa membuat berkat tidak kita terima. Jangan pernah sepelekan kata CUMA. Dalam sekejap mata, Tuhan sanggup berikan kelimpahan kepada kita.
1 Kor 15:46
Tindakan jasmani menggambarkan tindakan rohani. Kepada manusia yang kelihatan kamu tidak setia apalagi kepada Tuhan yang tidak kelihatan. Hal ini perlu waspada. Bergaul dengan rajawali yang matanya dapat melihat dan menyambar dengan cepat.
Komentar
Posting Komentar