Renungan Menjelang Akhir Tahun
30 Desember
Renungan Menjelang Tutup Tahun
Selama beberapa hari berlayar , kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
(Kisah Rasul 27:7)
Hal pertama pertanyaannya adalah: apakah
kita sejak ikut Tuhan Yesus mengalami suatu kemajuan?
orang berkata: "Ini orang maju lho..." atau sebenarnya
orang berkata: " Sebenarnya kamu sudah ikut lama dengan Tuhan, tapi tidak ada kemajuannya" Biasanya kalau orang Kristen dikatakan: " Kamu tidak maju", marahnya luar biasa.
Orang yang dkatakan tidak maju dan dia marah malah membuktikan betul-betul tidak maju.Sebab kalau dia maju kerohaniannya , dia tidak akan marah.
Tapi berapa banyak orang kristen sebenarnya dikategorikan
'hampir-hampir tidak majju'. Majunya itu sebetulnya lambatnya luar biasa.
Coba renungkan, dimana saudara berdiri waktu saudara terima Yesus sekian tahun lalu,
lalu bandingkan lima tahun lalu engkau berdiri dimana ?
Buahmu selebat apa ? Bandingkan sekarang.
Benarkah saudara hari ini sudah benar-benar hebat dan maksimal?
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
Renungan Menjelang Tutup Tahun
Selama beberapa hari berlayar , kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
(Kisah Rasul 27:7)
Hal pertama pertanyaannya adalah: apakah
kita sejak ikut Tuhan Yesus mengalami suatu kemajuan?
orang berkata: "Ini orang maju lho..." atau sebenarnya
orang berkata: " Sebenarnya kamu sudah ikut lama dengan Tuhan, tapi tidak ada kemajuannya" Biasanya kalau orang Kristen dikatakan: " Kamu tidak maju", marahnya luar biasa.
Orang yang dkatakan tidak maju dan dia marah malah membuktikan betul-betul tidak maju.Sebab kalau dia maju kerohaniannya , dia tidak akan marah.
Tapi berapa banyak orang kristen sebenarnya dikategorikan
'hampir-hampir tidak majju'. Majunya itu sebetulnya lambatnya luar biasa.
Coba renungkan, dimana saudara berdiri waktu saudara terima Yesus sekian tahun lalu,
lalu bandingkan lima tahun lalu engkau berdiri dimana ?
Buahmu selebat apa ? Bandingkan sekarang.
Benarkah saudara hari ini sudah benar-benar hebat dan maksimal?
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
Komentar
Posting Komentar