Gunung Karmel Iin Tjipto Wenas
GUNUNG KARMEL
By : Iin Tjipto Wenas
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. (Kidung Agung 7:5)
Yang memikat hati raja Ahasyweros dengan sangat kuat adalah kepala Ester = pikirannya. Ester adalah satu-satunya ratu pada masa itu yang bisa membaca, mengerti sejarah, strategi perang, bisnis sehingga sang raja bisa bertukar pikiran dengannya, bisa nyambung dan hal ini tertulis dalam sejarah Persia.
Kepalanya seperti bukit Karmel, berkat dari gunung Karmel adalah bagian kita yaitu dicintai Raja, memiliki kecerdasan rohani.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Persoalannya adalah pada cara pikir. Orang-orang yang berpikir benar menerima mukjizat tetapi mereka yang berpikir salah akan tetap pada keadaannya.
MULIA
Ular tidak pernah memaksa Hawa dan Adam untuk makan buah dari pohon pengetahuan, ia tidak berkata “kalau kamu tidak makan buah ini, kamu saya bunuh!” Hawa dan Adam lah yang memutuskan, cara pikirnya salah! Mereka pikir Tuhan tidak mau mereka pandai. Tahun ini iblis akan dengan mudah menyelewengkan orang-orang yang cara pikirnya tidak benar, karena selain tahun penggenapan, tahun ini juga tahun penyesatan.
contoh : menolong orang miskin itu mulia, tetapi banyak hamba Tuhan yang berkata “orang kaya-lah yang memberi dampak, pelayanan kepada orang miskin tidak akan bertahan lama karena mereka akan menggerogoti kamu, tidak tahu terima kasih dll”
cara pikir ini dipengaruhi dunia, arahnya ke duit, ini harus diubah karena menolong orang miskin itu memiutangi Tuhan.
2. ADIL
Adil berarti memberikan segala sesuatu pada tempatnya
memberi kepada anak apa yang menjadi porsinya, kepada suami/istri apa yang menjadi porsinya, menempatkan pekerjaan pada tempatnya, pelayanan pada tempatnya dan Tuhan di atas segala-galanya, ada keseimbangan.
3. SUCI
Suci bukan berarti kalo menyembah pakai asap kudus,kudus, pake baju putih, g nonton TV.
Suci berarti keberanian dipisahkan, berani kalo beda sendiri dibanding orang-orang sekeliling, dibilang aneh.
Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel." (I Raja-raja 18:19)
Karmel berarti berjalan dalam kuasa otoritas dan mukjizat. Kalau kita hanya mau yang biasa-biasa, tidak akan bisa menangkap kemuliaan Karmel. Sekarang waktunya berjalan dalam kuasa Tuhan, karena dunia butuh melihat ada yang beda dalam hidup kita. Untuk dibutuhkan mezbah dan api, di atas mezbah harus ada api, kalau tidak hanya akan bau wangi tapi tidak ada passion. Mereka yang tidak punya api akan datar hidupnya dan akhirnya akan sadar betapa kosongnya hidup. Karmel juga bicara tentang api cintaNya Tuhan, dengan passion kita akan sampai di level tak terhentikan , the unstoppable generation.
IBU RUTH - MAHANAIM
Yesaya 35 :1-2
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.
Semarak Karmel adalah merubah setiap padang gurun jadi kebun buah-buahan
Keberadaan kita harus bisa merubah setiap padang gurun di sekeliling kita menjadi kebun buah-buahan, bila kita ada di suatu tempat atmosfirnya akan berubah ada senyuman, tawa, kegembiraan ,damai sejahtera bukan menyebar kepahitan atau gossip. Namun untuk itu lebih dulu Tuhan harus merubah padang gurun kita menjadi kebun buah-buahan.
Lukas 8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Murtad itu tidak perlu keluar dari gereja , murtad adalah bila hati kita menjadi beku karena pahit, marah, kecewa walaupun kita tetap bergereja.
Tuhan mengibaratkan hati dengan tanah
ada 3 lapisan tanah.
A. TANAH LAPISAN ATAS
Tanah lapisan atas berwarna
gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur. Ini seperti orang-orang yang datang ke Bahtera, memuji Tuhan,menyembah,nangis-nangis tetapi keluar acara jatuh lagi dalam kesombongan, kepahitan, kecewa. Ini tidak bicara tentang kejatuhan judi,selingkuh dsb.,level itu sudah lewat, ini tentang mereka yg sudah berada di pusat kegerakan.
B. TANAH LAPISAN BAWAH
Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas,sering disebut cadas atau tanah keras.
C. BATUAN INDUK TANAH
Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.
Tuhan hanya mau bicara dengan lapisan terdalam dari hati kita, the very being of us. Bila kita bisa menyembah dia dari lapisan yang terdalam ini maka kita boleh disebut penyembah yang benar.
Ijinkan Dia memecah batu yang keras itu, melalui peristiwa/ pengalaman hidup,yang membuat kita mampu melihat betapa buruknya dan hinanya kita, tetapi justru dengan yang inilah Tuhan mau bicara. Tuhan itu bertanggung jawab, setelah dia membongkar, Dia pasti membangunnya lagi sampai selesai. Sampai kita menemukan pintu kasih karunia yang adalah kemuliaan yang sebetulnya tidak layak untuk kita dapatkan. Biarlah kita mau tetap menjadi kerub walaupun harus gosong terbakar api.
Bila kita sampai pada level ini maka berkatNya akan mengejar kita, karena itu sudah bagian kita.
Ulangan 33:19
Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir."
Mempersembahkan korban sembelihan yang benar itulah penyembah yang benar, dan bagian penyembah yang benar adalah mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.
By : Iin Tjipto Wenas
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. (Kidung Agung 7:5)
Yang memikat hati raja Ahasyweros dengan sangat kuat adalah kepala Ester = pikirannya. Ester adalah satu-satunya ratu pada masa itu yang bisa membaca, mengerti sejarah, strategi perang, bisnis sehingga sang raja bisa bertukar pikiran dengannya, bisa nyambung dan hal ini tertulis dalam sejarah Persia.
Kepalanya seperti bukit Karmel, berkat dari gunung Karmel adalah bagian kita yaitu dicintai Raja, memiliki kecerdasan rohani.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Persoalannya adalah pada cara pikir. Orang-orang yang berpikir benar menerima mukjizat tetapi mereka yang berpikir salah akan tetap pada keadaannya.
MULIA
Ular tidak pernah memaksa Hawa dan Adam untuk makan buah dari pohon pengetahuan, ia tidak berkata “kalau kamu tidak makan buah ini, kamu saya bunuh!” Hawa dan Adam lah yang memutuskan, cara pikirnya salah! Mereka pikir Tuhan tidak mau mereka pandai. Tahun ini iblis akan dengan mudah menyelewengkan orang-orang yang cara pikirnya tidak benar, karena selain tahun penggenapan, tahun ini juga tahun penyesatan.
contoh : menolong orang miskin itu mulia, tetapi banyak hamba Tuhan yang berkata “orang kaya-lah yang memberi dampak, pelayanan kepada orang miskin tidak akan bertahan lama karena mereka akan menggerogoti kamu, tidak tahu terima kasih dll”
cara pikir ini dipengaruhi dunia, arahnya ke duit, ini harus diubah karena menolong orang miskin itu memiutangi Tuhan.
2. ADIL
Adil berarti memberikan segala sesuatu pada tempatnya
memberi kepada anak apa yang menjadi porsinya, kepada suami/istri apa yang menjadi porsinya, menempatkan pekerjaan pada tempatnya, pelayanan pada tempatnya dan Tuhan di atas segala-galanya, ada keseimbangan.
3. SUCI
Suci bukan berarti kalo menyembah pakai asap kudus,kudus, pake baju putih, g nonton TV.
Suci berarti keberanian dipisahkan, berani kalo beda sendiri dibanding orang-orang sekeliling, dibilang aneh.
Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel." (I Raja-raja 18:19)
Karmel berarti berjalan dalam kuasa otoritas dan mukjizat. Kalau kita hanya mau yang biasa-biasa, tidak akan bisa menangkap kemuliaan Karmel. Sekarang waktunya berjalan dalam kuasa Tuhan, karena dunia butuh melihat ada yang beda dalam hidup kita. Untuk dibutuhkan mezbah dan api, di atas mezbah harus ada api, kalau tidak hanya akan bau wangi tapi tidak ada passion. Mereka yang tidak punya api akan datar hidupnya dan akhirnya akan sadar betapa kosongnya hidup. Karmel juga bicara tentang api cintaNya Tuhan, dengan passion kita akan sampai di level tak terhentikan , the unstoppable generation.
IBU RUTH - MAHANAIM
Yesaya 35 :1-2
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.
Semarak Karmel adalah merubah setiap padang gurun jadi kebun buah-buahan
Keberadaan kita harus bisa merubah setiap padang gurun di sekeliling kita menjadi kebun buah-buahan, bila kita ada di suatu tempat atmosfirnya akan berubah ada senyuman, tawa, kegembiraan ,damai sejahtera bukan menyebar kepahitan atau gossip. Namun untuk itu lebih dulu Tuhan harus merubah padang gurun kita menjadi kebun buah-buahan.
Lukas 8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Murtad itu tidak perlu keluar dari gereja , murtad adalah bila hati kita menjadi beku karena pahit, marah, kecewa walaupun kita tetap bergereja.
Tuhan mengibaratkan hati dengan tanah
ada 3 lapisan tanah.
A. TANAH LAPISAN ATAS
Tanah lapisan atas berwarna
gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara 10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur. Ini seperti orang-orang yang datang ke Bahtera, memuji Tuhan,menyembah,nangis-nangis tetapi keluar acara jatuh lagi dalam kesombongan, kepahitan, kecewa. Ini tidak bicara tentang kejatuhan judi,selingkuh dsb.,level itu sudah lewat, ini tentang mereka yg sudah berada di pusat kegerakan.
B. TANAH LAPISAN BAWAH
Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah lapisan atas,sering disebut cadas atau tanah keras.
C. BATUAN INDUK TANAH
Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.
Tuhan hanya mau bicara dengan lapisan terdalam dari hati kita, the very being of us. Bila kita bisa menyembah dia dari lapisan yang terdalam ini maka kita boleh disebut penyembah yang benar.
Ijinkan Dia memecah batu yang keras itu, melalui peristiwa/ pengalaman hidup,yang membuat kita mampu melihat betapa buruknya dan hinanya kita, tetapi justru dengan yang inilah Tuhan mau bicara. Tuhan itu bertanggung jawab, setelah dia membongkar, Dia pasti membangunnya lagi sampai selesai. Sampai kita menemukan pintu kasih karunia yang adalah kemuliaan yang sebetulnya tidak layak untuk kita dapatkan. Biarlah kita mau tetap menjadi kerub walaupun harus gosong terbakar api.
Bila kita sampai pada level ini maka berkatNya akan mengejar kita, karena itu sudah bagian kita.
Ulangan 33:19
Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir."
Mempersembahkan korban sembelihan yang benar itulah penyembah yang benar, dan bagian penyembah yang benar adalah mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.
Komentar
Posting Komentar