A Divine Moment
A Devine Moment
Pdt. Petrus Agung
Pdt. Petrus Agung
Luk 5: 1-11 – Penjala ikan menjadi penjala manusia
A devine moment adalah saat yang Ilahi yang turun dalam kehidupan kita
1. A devine moment terjadi saat Tuhan berbicara kepada kita pribadi
Petrus orang yang bekerja keras: sepanjang malam menjala ikan tapi tidak ada hasilnya. Mendadak Yesus datang ke perahu yang gagal itu dan minta ijin meminjam perahu untuk mengajar banyak orang, dan Petrus mengijinkanNya. Sementara Yesus mengajar ke orang banyak, Petrus duduk di belakangnya dan mendengarkan. Devine moment terjadi saat perubahan arah bicara Yesus: dari berbicara kepada banyak orang, jadi bicara pada satu orang: Petrus. Saat itulah keluar sebuah mandat/ perintah yang Tuhan berikan dalam hidup Petrus, sebuah a devine moment yang menentukan nasib kehidupan Petrus.
Kita sering menghadiri kebaktian dan KKR, kita seakan-akan melihat Tuhan sedang melayani orang banyak, tanpa kita pernah merasa bahwa suatu kali kelak telunjuk Tuhan akan diarahkan kepada kita dan memberikan sebuah perintah, instruksi atau janji apapun. Dalam minggu ini ada banyak di antara kita yang akan mengalami a devine moment: sebuah masa Ilahi dimana telunjukNya, hatiNya, mataNya, akan diarahkan kepada kita. Tuhan Yesus bicara kepada kita pribadi, dan menyatakan kehendakNya akan memberikan terobosan yang besar dalam kehidupan kita. Saat hal ini terjadi maka nasib hidup kita akan berubah !
Seharusnya setiap kita akan mengalami masa itu, karena bagi Tuhan: hubungan kita dan Tuhan adalah hubungan yang sangat pribadi. Tuhan kenal kita satu-persatu. Seperti yang terjadi pada Petrus: selama ini kita melihat Tuhan menolong, memberkati dan bicara kepada orang lain; tapi akan tiba waktunya Dia bicara langsung ke hidup kita. Meresponi dengan tepat sebuah masa Ilahi seperti itu akan mengubah kehidupan kita, akan dahsyat ! Jika kita tidak menanggapi moment Ilahi itu, kita akan kehilangan berkat/ blessing yang ajaib. Minta Tuhan siapkan hati kita, memberi kita anugrah untuk bisa menangkap masa-masa seperti itu.
Rumah Syalom dibangun sehari lebih dulu dari Rumah Sakit, ini ada kaitannya dengan mimpi p Agung yang sudah di share minggu lalu: sebelum menyentuh hal-hal yang besar harus mengurusi anak-anak rumah syalom lebih dulu. Ada cara-cara Tuhan tertentu yang Dia mau tunjukkan kepada kita ! Jika respon kita benar dan cepat, kita akan melihat mujizat Tuhan yang besar ! Jika respon kita benar maka Tuhan disukakan, dan saat Tuhan disukakan maka apapun bisa terjadi dengan sekejap.
2. A devine moment menyebabkan terjadinya pergantian gaya kerja
Saat kita hidup dalam moment ilahi, maka kita akan melihat sebuah pergantian gaya kerja ! Di saat kita sampai pada momen Ilahi, kerja keras tidak menolong sama sekali. Tapi anugrah Tuhan membuat kita bekerja keras.
Simon Petrus kerja semalaman, tapi tidak ada hasilnya. Begitu ada a devine moment – ada perintah Tuhan – dan Petrus merespon walaupun responnya tidak sempurna, maka Petrus harus bekerja keras untuk menarik ikan yang begitu banyak dia dapatkan, tapi bukan karena kerja kerasnya dia mendapatkan tangkapan yang begitu banyak.
Orang percaya harus bergeser meninggalkan kekuatan dagingnya, kerja kerasnya, mengandalkan keringat dan ototnya; diganti dengan kekuatan mengandalkan anugerah, berkat Tuhan dan favor Tuhan. Tapi begitu kemurahan/ favor turun, kita harus kerja keras – bukan lagi untuk menghasilkan, tapi untuk menangkap dan membawa jarahan masuk dan tidak ada yang tercecer.
Dunia mengajarkan kerja keras,
tapi Firman Tuhan mengajarkan kita hidup dalam anugrah dan dalam berkat Tuhan.
Bedanya akan begitu riil !
JKI mendapat rumah syalom dan rumah sakit bukan karena kerja keras, tapi hanya meresponi apa yang Tuhan perintahkan, dan pada waktuNya Dia kerja dengan caraNya sendiri ! Tapi saat semua itu jadi, kita harus kerja keras: melayani ratusan anak dan ribuan pasien, semua butuh kerja keras. Tuhan beri dalam anugerahNya, bagian kita meresponi apa yang Dia perintahkan dalam kehidupan kita.
Bertahun-tahun JKI mendapat anugrah menjamu Indonesia, itu semua bukan karena kita berjuang, tapi karena perkenan Tuhan. Tahun ini kira-kira 3400 orang, diberi makan dan penginapan. Begitu tamu-tamu datang, kita harus kerja keras supaya para tamu bisa makan.
Ketika Tuhan memberkati kita, itu bukan karena kerja keras kita, tapi karena Dia memberi kita kuasa untuk memperoleh kekayaan. Begitu kita diberi kekayaan, kita kerja keras: kelola dengan baik, jangan dihambur-hamburkan karena akan memiskinkan lagi hidup kita.
Kemampuan kita mengelola apa yang Tuhan beri
menentukan seberapa kita bisa tetap hidup dalam anugrahNya.
Hidup kita bukan bergantung pada kerja keras kita, tapi karena berkat Tuhan! Saat diberkati, maka kita kerja keras untuk mengelola berkat itu! Jika tidak kita kelola dengan baik maka kepercayaan Tuhan hilang ! Bagian kita: minta anugrah supaya kita bisa kelola semua yang Tuhan percayakan dalam kehidupan kita.
3. Saat A devine moment lakukan PERSIS seperti yang Tuhan perintahkan !
Now when he had left speaking, he said unto Simon,
Launch out into the deep, and let down your nets for a draught.
And Simon answering said unto him, Master, we have toiled all the night, and have taken nothing:
nevertheless at thy word I will let down the net. (Luk 5: 4-5)
Dalam bahasa Inggris Tuhan perintahkan: tebarkan jala-jalamu (nets). Respon Petrus menebarkan satu jala (net). Ketaatan yang setengah sama dengan ketidaktaatan.
Percayakan Tuhan yang mengatur blessing kita – bukan karena berapa yang kita terima setiap bulan. Jika Tuhan perintahkan lemparkan jala-jala, maka lakukan PERSIS seperti yang Tuhan perintahkan!
Akibat ketidaktaatan Petrus maka jala koyak, sehingga sebagian tangkapannya hilang lagi. Tangkapannya begitu besar hingga 2 perahu itu hampir tenggelam.
Tuhan sering perintahkan yang berkebalikan dengan kenyataan kita, misalnya saat kita kekurangan, Tuhan malah perintahkan menabur lebih dari biasanya ! Logika manusia berkata jangan lakukan! Tapi jika itu perintah Tuhan: Lakukan ! Dia bertanggung jawab atas kehidupan kita ! Bukan karena emosi kita, tapi karena anugrahNya. Seringkali cara berfikir dan pengalaman kita menciptakan sebuah frame/ kotak/ bingkai di pikiran dan iman kita. Jangan bergantung pada pengalaman dengan kekuatan daging, tapi bergantung pada apa yang Tuhan katakan dalam kehidupan kita!
Sering Tuhan terikat pada hukum dan janjiNya. HukumNya berkata “tabur tuai”. Saat Tuhan perintahkan tabur lebih banyak tujuannya supaya Dia bisa memberi kita dengan limpah secara legal !
4. Menolong orang yang sedang alami A devine moment akan mendapat berkat yang sama
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain
supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama
mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. (Luk 5: 7)
Di ayat 7 dikatakan teman-teman yang dipanggil Simon untuk menolong dia, ayat 10 disebutkan bahwa teman-teman Simon adalah Yakobus dan Yohanes – anak-anak Zebedeus.
Begitu kita lihat siapapun mengalami a devine momentdan mereka berteriak “tolong kami !” - lakukan sesuatu !
Saat Simon berteriak minta tolong kepada Yakobus dan Yohanes, ujungnya Petrus, Yakobus dan Yohanes menerima berkat/blessing yang sama: menjadi murid Tuhan.
Saat kita bantu orang yang sedang alami a devine moment maka kita akan mendapat berkat/ blessingyang sama.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi,
dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar,
ia akan menerima upah orang benar. (Mat 10: 41)
Miliki sikap antusias menunggu apa yang Tuhan sedang kerjakan, bukan sebagai penonton, tapi sebagai pelaku, maka nama Tuhan akan dipermuliakan kuat lewat kehidupan kita !
Seringkali berkat yang jauh lebih besar diterima saat kita ulurkan tangan menolong orang lain
Komentar
Posting Komentar