Ada Lima Berkat Dalam Memberi
Ada 5 Berkat Dalam Memberi
Lukas 6:38 — “ Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Jujur harus kita akui bahwa kita lebih senang menerima daripada memberi. Firman TUHAN yang kita baca ini memang adalah perkataan YESUS KRISTUS yang ditujukan untuk murid-murid-NYA, tetapi Firman ini bergema sampai kepada kita sekarang. Kita diajar untuk memberi, dan memberi itu tidak harus selalu dalam bentuk uang atau barang saja. Kita bisa memberi perhatian, semangat, nasihat, waktu dan lewat pelayanan kita. Firman TUHAN menjanjikan curahan berkat bagi setiap orang yang mau memberi. Berkat untuk kita adalah suatu takaran yang baik, takaran adalah kain yang biasanya untuk menampung gandum. Percayalah saat kita memberi yang terbaik maka kita akan diberkati seimbang dengan pertolongan atau kepedulian yang kita berikan.
Ada satu pelajaran yang indah tentang seorang janda yang mau memberi dan akhirnya menerima berkat dari TUHAN. Kisah tentang janda ini dimulai ketika raja Ahab, seorang raja yang jahat memerintah di Israel. Raja Ahab telah menimbulkan sakit hati TUHAN sehingga TUHAN memberi hukuman daerah Israel mengalami kekeringan. Akibat kekeringan itu terjadilah bencana kelaparan yang sangat hebat. 1 Raja-raja 16:30 — “ Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya."
Nabi Elia diperintahkan TUHAN untuk tinggal di tepi sungai Kerit selama bencana kelaparan itu. Ketika air sungai Kerit mulai kering, Elia diperintahkan untuk pergi ke Sidon-Israel. Di sana, di tengah bencana kelaparan TUHAN telah menggerakkan hati seorang janda untuk memberi kepada nabi Elia. Saat situasi kita sulit, tidak mudah untuk merespon perintah TUHAN, tetapi kita mau belajar seperti janda Sarfat ini, dia berani melangkah dengan iman. Ketika TUHAN menggerakkan hatinya, maka perempuan ini segera bertindak. 1 Raja-raja 17:10 — “ Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
Perempuan ini juga sempat memiliki respon berbeda ketika ia diminta untuk melakukan sesuatu yang lebih. 1 Raja-raja 17:11-12 — “ Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, ALLAHmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Di tengah situasi yang sulit, nabi Elia meminta perempuan ini melakukan sesuatu dan akhirnya perempuan ini taat sehingga menikmati pengalaman yang luar biasa, yaitu: Berilah, maka kamu akan diberi !!!
1 Raja-raja 17:13-16 — “ Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, ALLAH Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-NYA dengan perantaraan Elia."
Pengalaman janda Sarfat memberi air dan roti kepada nabi Elia seperti yang digerakkan TUHAN mendatangkan berkat-berkat, yaitu:
1. Berkat terlibat dalam suatu pelayanan
1 Raja-raja 17:15 — “ Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya." Janda Sarfat ini menerima berkat untuk melayani saat hatinya terbuka untuk mentaati perintah TUHAN. Dia memiliki kesempatan untuk memberi kepada nabi Elia sampai beberapa waktu lamanya. Tidak ada berkat yang lebih besar selain kita bisa melayani, memenuhi tujuan TUHAN. Banyak godaan yang bisa membuat kita tidak mau terlibat dalam pelayanan. TUHAN bisa memakai orang lain saat kita menolak untuk terlibat dalam memenuhi tujuan TUHAN. Berdoalah supaya TUHAN menggerakkan hati kita untuk memberi, maka kita akan menerima berkat untuk terlibat dalam pelayanan.
2. Berkat kehidupan
1 Raja-raja 17:16 — “ Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-NYA dengan perantaraan Elia." Janda Sarfat ini sedang ada dalam kekurangan, tetapi TUHAN menggerakkan hatinya dan ia taat. Akhirnya kebutuhan makan dan minum janda Sarfat ini dicukupi oleh TUHAN. Jangan takut untuk melangkah dan memberi respon yang benar terhadap Firman TUHAN, percayalah kebutuhan kita akan dicukupkan oleh TUHAN.
3. Berkat kebangkitan
1 Raja-raja 17:17-22 — “ Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi. Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi ALLAH? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya. Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, ALLAHku! Apakah ENGKAU menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?" Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, ALLAHku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali."
Setelah menerima berkat, janda Sarfat ini menghadapi masalah baru yaitu kematian anaknya. Saat kita berani melangkah kita bisa saja menghadapi masalah. Hal yang tidak boleh kita lupakan: Tetaplah Percaya !!! Janda Sarfat ini tetap percaya dan akhirnya melihat bagaimana anaknya dibangkitkan. TUHAN yang memelihara dan melakukan keajaiban dalam hidup janda Sarfat adalah TUHAN yang sama. Mungkin setelah kita memberi kita menghadapi masalah dalam pekerjaan, bisa saja pekerjaan kita mengalami “kematian”. TUHAN sanggup membangkitkan jadi tetaplah percaya!
4. Berkat untuk mengenal TUHAN lebih dalam
1 Raja-raja 17:12, 24 — “ 12/ Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, ALLAHmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." 24/ Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi ALLAH dan firman TUHAN yang kau ucapkan itu adalah benar." Dulu janda Sarfat ini tahu bahwa TUHAN yang menggerakkan hatinya adalah TUHAN yang disembah nabi Elia. Setelah mengalami banyak hal janda Sarfat sadar bahwa Firman TUHAN itu benar !!! Janda Sarfat ini punya pengalaman pribadi tentang TUHAN. Dia memberi makanan jasmani kepada nabi Elia dan sebagai balasannya ia menerima makanan rohani.
5. Berkat pujian dari TUHAN YESUS KRISTUS
Lukas 4:25-26 — “ Dan AKU berkata kepadamu, dan kata-KU ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon."
Apa yang dilakukan janda Sarfat ini di masa yang lalu, kira-kira 800 tahun kemudian dipakai oleh YESUS KRISTUS untuk mengajar. Saat kita berani melangkah sesuai Firman, TUHAN YESUS mengingat perbuatan kita.
Berikan yang terbaik bukan karena sekedar kita mau diberkati tetapi karena BAPA kita telah memberikan yang terbaik. Saat TUHAN YESUS menggerakkan hati kita, lakukanlah dengan iman maka sungguh apa yang Firman TUHAN janjikan akan digenapi.
Kita akan menerima berkat, suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, dan yang dicurahkan dengan limpah dalam hidup kita. Responi Firman TUHAN dengan benar maka kita akan menerima banyak kesempatan untuk melayani dan mengenal KRISTUS sampai kita mendengar TUHAN YESUS memuji apa yang kita perbuat, Amin. TUHAN YESUS Memberkati.
Lukas 6:38 — “ Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Jujur harus kita akui bahwa kita lebih senang menerima daripada memberi. Firman TUHAN yang kita baca ini memang adalah perkataan YESUS KRISTUS yang ditujukan untuk murid-murid-NYA, tetapi Firman ini bergema sampai kepada kita sekarang. Kita diajar untuk memberi, dan memberi itu tidak harus selalu dalam bentuk uang atau barang saja. Kita bisa memberi perhatian, semangat, nasihat, waktu dan lewat pelayanan kita. Firman TUHAN menjanjikan curahan berkat bagi setiap orang yang mau memberi. Berkat untuk kita adalah suatu takaran yang baik, takaran adalah kain yang biasanya untuk menampung gandum. Percayalah saat kita memberi yang terbaik maka kita akan diberkati seimbang dengan pertolongan atau kepedulian yang kita berikan.
Ada satu pelajaran yang indah tentang seorang janda yang mau memberi dan akhirnya menerima berkat dari TUHAN. Kisah tentang janda ini dimulai ketika raja Ahab, seorang raja yang jahat memerintah di Israel. Raja Ahab telah menimbulkan sakit hati TUHAN sehingga TUHAN memberi hukuman daerah Israel mengalami kekeringan. Akibat kekeringan itu terjadilah bencana kelaparan yang sangat hebat. 1 Raja-raja 16:30 — “ Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya."
Nabi Elia diperintahkan TUHAN untuk tinggal di tepi sungai Kerit selama bencana kelaparan itu. Ketika air sungai Kerit mulai kering, Elia diperintahkan untuk pergi ke Sidon-Israel. Di sana, di tengah bencana kelaparan TUHAN telah menggerakkan hati seorang janda untuk memberi kepada nabi Elia. Saat situasi kita sulit, tidak mudah untuk merespon perintah TUHAN, tetapi kita mau belajar seperti janda Sarfat ini, dia berani melangkah dengan iman. Ketika TUHAN menggerakkan hatinya, maka perempuan ini segera bertindak. 1 Raja-raja 17:10 — “ Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
Perempuan ini juga sempat memiliki respon berbeda ketika ia diminta untuk melakukan sesuatu yang lebih. 1 Raja-raja 17:11-12 — “ Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, ALLAHmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Di tengah situasi yang sulit, nabi Elia meminta perempuan ini melakukan sesuatu dan akhirnya perempuan ini taat sehingga menikmati pengalaman yang luar biasa, yaitu: Berilah, maka kamu akan diberi !!!
1 Raja-raja 17:13-16 — “ Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kau katakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, ALLAH Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-NYA dengan perantaraan Elia."
Pengalaman janda Sarfat memberi air dan roti kepada nabi Elia seperti yang digerakkan TUHAN mendatangkan berkat-berkat, yaitu:
1. Berkat terlibat dalam suatu pelayanan
1 Raja-raja 17:15 — “ Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya." Janda Sarfat ini menerima berkat untuk melayani saat hatinya terbuka untuk mentaati perintah TUHAN. Dia memiliki kesempatan untuk memberi kepada nabi Elia sampai beberapa waktu lamanya. Tidak ada berkat yang lebih besar selain kita bisa melayani, memenuhi tujuan TUHAN. Banyak godaan yang bisa membuat kita tidak mau terlibat dalam pelayanan. TUHAN bisa memakai orang lain saat kita menolak untuk terlibat dalam memenuhi tujuan TUHAN. Berdoalah supaya TUHAN menggerakkan hati kita untuk memberi, maka kita akan menerima berkat untuk terlibat dalam pelayanan.
2. Berkat kehidupan
1 Raja-raja 17:16 — “ Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-NYA dengan perantaraan Elia." Janda Sarfat ini sedang ada dalam kekurangan, tetapi TUHAN menggerakkan hatinya dan ia taat. Akhirnya kebutuhan makan dan minum janda Sarfat ini dicukupi oleh TUHAN. Jangan takut untuk melangkah dan memberi respon yang benar terhadap Firman TUHAN, percayalah kebutuhan kita akan dicukupkan oleh TUHAN.
3. Berkat kebangkitan
1 Raja-raja 17:17-22 — “ Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi. Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi ALLAH? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya. Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, ALLAHku! Apakah ENGKAU menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?" Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, ALLAHku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali."
Setelah menerima berkat, janda Sarfat ini menghadapi masalah baru yaitu kematian anaknya. Saat kita berani melangkah kita bisa saja menghadapi masalah. Hal yang tidak boleh kita lupakan: Tetaplah Percaya !!! Janda Sarfat ini tetap percaya dan akhirnya melihat bagaimana anaknya dibangkitkan. TUHAN yang memelihara dan melakukan keajaiban dalam hidup janda Sarfat adalah TUHAN yang sama. Mungkin setelah kita memberi kita menghadapi masalah dalam pekerjaan, bisa saja pekerjaan kita mengalami “kematian”. TUHAN sanggup membangkitkan jadi tetaplah percaya!
4. Berkat untuk mengenal TUHAN lebih dalam
1 Raja-raja 17:12, 24 — “ 12/ Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, ALLAHmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." 24/ Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi ALLAH dan firman TUHAN yang kau ucapkan itu adalah benar." Dulu janda Sarfat ini tahu bahwa TUHAN yang menggerakkan hatinya adalah TUHAN yang disembah nabi Elia. Setelah mengalami banyak hal janda Sarfat sadar bahwa Firman TUHAN itu benar !!! Janda Sarfat ini punya pengalaman pribadi tentang TUHAN. Dia memberi makanan jasmani kepada nabi Elia dan sebagai balasannya ia menerima makanan rohani.
5. Berkat pujian dari TUHAN YESUS KRISTUS
Lukas 4:25-26 — “ Dan AKU berkata kepadamu, dan kata-KU ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon."
Apa yang dilakukan janda Sarfat ini di masa yang lalu, kira-kira 800 tahun kemudian dipakai oleh YESUS KRISTUS untuk mengajar. Saat kita berani melangkah sesuai Firman, TUHAN YESUS mengingat perbuatan kita.
Berikan yang terbaik bukan karena sekedar kita mau diberkati tetapi karena BAPA kita telah memberikan yang terbaik. Saat TUHAN YESUS menggerakkan hati kita, lakukanlah dengan iman maka sungguh apa yang Firman TUHAN janjikan akan digenapi.
Kita akan menerima berkat, suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, dan yang dicurahkan dengan limpah dalam hidup kita. Responi Firman TUHAN dengan benar maka kita akan menerima banyak kesempatan untuk melayani dan mengenal KRISTUS sampai kita mendengar TUHAN YESUS memuji apa yang kita perbuat, Amin. TUHAN YESUS Memberkati.
Komentar
Posting Komentar