Menangkap Kairos Tuhan
Menangkap Kairos Tuhan
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Sebelum th '98 gereja tidak berkembang sama sekali, jemaat sedikit, hanya banyak jika ada pembicara tamu.
Salah satu pengalaman yang berat: bayi Kesia menangis karena haus, susu habis, dan tidak ada uang untuk beli susu. Saat dibawa doa, malah PAP dimarahi Tuhan karena menuruti manusia.
Semua pengalaman bagi PAP adalah kekayaan jika respon kita benar, sekalipun itu kegagalan
Setiap kegagalan adalah uang kontan yang sedang kita tabung, jika setiap kesalahan dan kegagalan itu kita pelajari dan tidak berhenti, suatu hari tabungan itu akan keluar dan semua akan kita nikmati
Jika kita tidak mau belajar dari kehidupan, maka rangkaian kegagalan akan jadi sia-sia
Yang menentukan adalah sikap hati yang tidak gampang menyerah
Saat sikap hati kita benar, api Tuhan akan ajaib dalam hidup kita
Tahun '98 p Yusak dan PAP diundang p Adi Sutanto (ketua sinode) untuk pelayanan di Amerika. Saat itu JKI sedang tumbuh, bersemi dan berkembang.
Pesan p Yusak untuk PAP: “PAP harus minta dipaksa Tuhan” , tapi PAP tidak mau
di LA – PAP mimpi bertemu Tuhan Yesus, dan Tuhan melengos/berpaling, kemudian PAP lihat 2 garis: di satu sisi kebaikan Tuhan, pembelaan, kesempatan, kairos, proteksi dll, semua sempurna. Di sisi yang lain PAP lihat responnya yg kacau: segala kekonyolan, kedagingan, kemalasan dan kelemahan PAP yang menyebabkan semua yang dari Tuhan tidak maksimal
> Dalam setiap kesempatan yang Tuhan beri, PAP tidak merespon dengan benar sehingga tidak mencapai yang Tuhan inginkan, sehingga ada penyesalan yang sangat dalam karena mengecewakan Tuhan.
Akhirnya PAP minta dipaksa Tuhan !
Karena jika tidak dipaksa daging kita selalu bereaksi salah !
Sejak saat itu ada titik balik dalm kehidupan PAP. Dan ternyata dipaksa Tuhan tidak se-mengerikan yang dibayangkan sebelumnya
Dipaksa = kedaulatan hidup diserahkan kepada Tuhan, biarkan Tuhan me-rekayasa segala sesuatu, hingga semua yang Tuhan mau buat dalam hidup kita terjadi
Ada satu elemen dalam hidup kita= kairos
Kairos = supreme moment, di dalamnya ada kesempatan dan keberuntungan/fortune.
Saat ada momen-momen seperti itu: ambil dengan segenap kekuatan
Kairos tidak bisa diambil jika tidak ada kekuatan. Hari-hari ini Tuhan sedang berikan kairos
Ada orang yang bisa cepat menyambar ketika kairos datang, tapi sebagian tidak bisa
Menangkap kairos bukan soal peka atau tidak peka, tapi kondisi dalam hati kita
Ilustrasi: 2 jug berisi air – melambangkan diri kita, dan teh celup – melambangkan kairos
Kairos adalah supreme moment, yang jika saat kairos datang dan kita masuk, maka akan mengubah nasib kita dan orang-orang di sekitar kita
Jug pertama (pribadi pertama): Kairos tidak hanya mampir dan kita sambar, tapi masuk ke dalam kita dan mengubah nasib kita dari air putih jadi air emas (teh), dari yang tidak berwarna jadi berkilau
Jug kedua (pribadi kedua): kairos datang dan masuk dalam hidupnya, tapi tidak terjadi apapun
Beda antara dua jug: jug pertama berisi air panas, jug kedua berisi air es/dingin.
> Menggambarkan hati kita yang panas atau dingin dalam menghadapi kairos Tuhan
Saat hati kita sudah dingin dengan Tuhan, kairos apapun yang datang tidak akan ada perubahan apapun.
Saat hati kita panas – kairos datang – kita berubah !
Setiap kali kairos Tuhan datang dan di dalam kita ada passion dan gelora cinta yang benar, maka kairos akan mengubah dan mewarnai hidup kita
Tapi jika kita biarkan kekecewaan, kepahitan, kemarahan, membuat kita beku, tidak bisa menyembah lagi, maka seberapapun kesempatan/kairus datang – tidak akan ada perubahan
Kedua jug terima kesempatan yang sama, namun hasilnya beda !
Sering kemudian kita salahkan Tuhan, keadaan, padahal sebetulnya yang beku adalah yang di dalam kita
Kairos hanya mengubah nasib orang yang di dalamnya ada api Tuhan
Setiap kali Tuhan bicara apakah kita bisa menyambar dengan cepat dan berkata ini Tuhan!
Jangan biarkan kebekuan menguasai hidup kita, tetap berapi-api, jangan padamkan Roh di dalam kita oleh karena apapun atau siapapun, karena kita akan rugi besar
Pasar rakyat jangan hanya jadi sekedar kegiatan ! Minta jiwa, itu yang akan buat passion kita kepada jiwa-jiwa tidak padam.
Orang yang tidak bisa melihat jiwa-jiwa sebagai passion utama berarti di dalam kita beku!
Jika roh kita menyala – kita melayani Tuhan
Jika roh kita beku – kairospun lewat
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Sebelum th '98 gereja tidak berkembang sama sekali, jemaat sedikit, hanya banyak jika ada pembicara tamu.
Salah satu pengalaman yang berat: bayi Kesia menangis karena haus, susu habis, dan tidak ada uang untuk beli susu. Saat dibawa doa, malah PAP dimarahi Tuhan karena menuruti manusia.
Semua pengalaman bagi PAP adalah kekayaan jika respon kita benar, sekalipun itu kegagalan
Setiap kegagalan adalah uang kontan yang sedang kita tabung, jika setiap kesalahan dan kegagalan itu kita pelajari dan tidak berhenti, suatu hari tabungan itu akan keluar dan semua akan kita nikmati
Jika kita tidak mau belajar dari kehidupan, maka rangkaian kegagalan akan jadi sia-sia
Yang menentukan adalah sikap hati yang tidak gampang menyerah
Saat sikap hati kita benar, api Tuhan akan ajaib dalam hidup kita
Tahun '98 p Yusak dan PAP diundang p Adi Sutanto (ketua sinode) untuk pelayanan di Amerika. Saat itu JKI sedang tumbuh, bersemi dan berkembang.
Pesan p Yusak untuk PAP: “PAP harus minta dipaksa Tuhan” , tapi PAP tidak mau
di LA – PAP mimpi bertemu Tuhan Yesus, dan Tuhan melengos/berpaling, kemudian PAP lihat 2 garis: di satu sisi kebaikan Tuhan, pembelaan, kesempatan, kairos, proteksi dll, semua sempurna. Di sisi yang lain PAP lihat responnya yg kacau: segala kekonyolan, kedagingan, kemalasan dan kelemahan PAP yang menyebabkan semua yang dari Tuhan tidak maksimal
> Dalam setiap kesempatan yang Tuhan beri, PAP tidak merespon dengan benar sehingga tidak mencapai yang Tuhan inginkan, sehingga ada penyesalan yang sangat dalam karena mengecewakan Tuhan.
Akhirnya PAP minta dipaksa Tuhan !
Karena jika tidak dipaksa daging kita selalu bereaksi salah !
Sejak saat itu ada titik balik dalm kehidupan PAP. Dan ternyata dipaksa Tuhan tidak se-mengerikan yang dibayangkan sebelumnya
Dipaksa = kedaulatan hidup diserahkan kepada Tuhan, biarkan Tuhan me-rekayasa segala sesuatu, hingga semua yang Tuhan mau buat dalam hidup kita terjadi
Ada satu elemen dalam hidup kita= kairos
Kairos = supreme moment, di dalamnya ada kesempatan dan keberuntungan/fortune.
Saat ada momen-momen seperti itu: ambil dengan segenap kekuatan
Kairos tidak bisa diambil jika tidak ada kekuatan. Hari-hari ini Tuhan sedang berikan kairos
Ada orang yang bisa cepat menyambar ketika kairos datang, tapi sebagian tidak bisa
Menangkap kairos bukan soal peka atau tidak peka, tapi kondisi dalam hati kita
Ilustrasi: 2 jug berisi air – melambangkan diri kita, dan teh celup – melambangkan kairos
Kairos adalah supreme moment, yang jika saat kairos datang dan kita masuk, maka akan mengubah nasib kita dan orang-orang di sekitar kita
Jug pertama (pribadi pertama): Kairos tidak hanya mampir dan kita sambar, tapi masuk ke dalam kita dan mengubah nasib kita dari air putih jadi air emas (teh), dari yang tidak berwarna jadi berkilau
Jug kedua (pribadi kedua): kairos datang dan masuk dalam hidupnya, tapi tidak terjadi apapun
Beda antara dua jug: jug pertama berisi air panas, jug kedua berisi air es/dingin.
> Menggambarkan hati kita yang panas atau dingin dalam menghadapi kairos Tuhan
Saat hati kita sudah dingin dengan Tuhan, kairos apapun yang datang tidak akan ada perubahan apapun.
Saat hati kita panas – kairos datang – kita berubah !
Setiap kali kairos Tuhan datang dan di dalam kita ada passion dan gelora cinta yang benar, maka kairos akan mengubah dan mewarnai hidup kita
Tapi jika kita biarkan kekecewaan, kepahitan, kemarahan, membuat kita beku, tidak bisa menyembah lagi, maka seberapapun kesempatan/kairus datang – tidak akan ada perubahan
Kedua jug terima kesempatan yang sama, namun hasilnya beda !
Sering kemudian kita salahkan Tuhan, keadaan, padahal sebetulnya yang beku adalah yang di dalam kita
Kairos hanya mengubah nasib orang yang di dalamnya ada api Tuhan
Setiap kali Tuhan bicara apakah kita bisa menyambar dengan cepat dan berkata ini Tuhan!
Jangan biarkan kebekuan menguasai hidup kita, tetap berapi-api, jangan padamkan Roh di dalam kita oleh karena apapun atau siapapun, karena kita akan rugi besar
Pasar rakyat jangan hanya jadi sekedar kegiatan ! Minta jiwa, itu yang akan buat passion kita kepada jiwa-jiwa tidak padam.
Orang yang tidak bisa melihat jiwa-jiwa sebagai passion utama berarti di dalam kita beku!
Jika roh kita menyala – kita melayani Tuhan
Jika roh kita beku – kairospun lewat
Komentar
Posting Komentar