Tiga Bahaya Meremehkan Hal Kecil
3 Bahaya Meremehkan Hal Kecil
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Yeremia 33 : 3
Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.
Renungan :
Beberapa hari yang lalu Roh Kudus mengajarkan
kepada Saya mengenai kata Berseru, dalam bahasa Inggrisnya Berserulah kepadaKu
: Call Me.
Berseru atau Seruan adalah Seruan begitu rupa
sehingga menarik perhatian Tuhan. Seruan atau Memanggil sama dengan Memberi
Nama.
Setiap orang mempunyai pilihan dalam memanggil nama Tuhan, Tuhan memunculkan nama-namaNya kepada setiap orang berbeda-beda. Tuhan akan memunculkan namaNya kepada setiap orang berbeda, nama Tuhan itu menjadi pengalaman bagi orang tersebut.
Tokoh Alkitab kita mengenal Abraham, Tuhan memunculkan namaNya kepada Abraham di Gunung Moria : Abraham Menamakan Tuhan Jehovah Jireh ; Allah yang menyediakan Setiap Kebutuhannya, Allah yang mencukupi setiap kebutuhan, The Lord is My Provider.
Hagar ditindas oleh Sarah, karena ia mengandung anak Abraham, di padang Gurun ia menyebut Tuhan itu El Roi, karena ia merasa dulunya Tuhan tidak memperhatikan Hagar, ia ditindas oleh Sarah sehingga ia diusir oleh Abraham, ia pergi bersama anaknya Ismail, di padang Gurun ia kehausan, ia berteriak, Ismail menangis sehingga Tuhan memperhatikan Dia. El Roi artinya Tuhan memperhatikan atau Allah yang mendengar. Hagar tadinya berpikir Tuhan tidak pernah mendengar doa dan jeritan hatinya.
Markus 1:40-45
Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta
1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan
sambil berlutut q di hadapan-Nya ia
memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan
aku." 1:41 Maka
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau
tahir." 1:42
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. 1:43 Segera
Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: 1:44
"Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada
siapapun, r tetapi pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam s dan persembahkanlah
untuk pentahiranmu t persembahan, yang
diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." 1:45 Tetapi
orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana,
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal
di luar di tempat-tempat u yang sepi; namun
orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. v
Orang yang sakit kusta itu berseru : The Master (Komandan), orang kusta ini menganggap bahwa Yesus adalah seorang pimpinan yang memberi perintah kepada anak buahnya, asal perintah saja maka orang kusta akan ikuti perkataan Tuhan Yesus. Ia berkata : Tuhan kasihanilah aku, maka Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan. Tuhan Yesus kemudian menyuruh orang kusta ini untuk memperlihatkan dirinya kepada Imam dan memberikan persembahan.
Setiap hari kita berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan menunjukkan dirinya sesuai dengan nama yang kita panggil. Kita memanggil nama Tuhan sebagai Jehovah Jireh (The Lord is My Provider), Jehovah Rapha (Allah yang menyembuhkan), Jehovah The Master Of Breakthrough.
Allah kita Adalah Allah Yang Besar (The Mighty). Mighty berasal dari bahasa Yunani Baltshar artinya : The Isolated (Diisolir atau terasing) dan UnAccestable (Tidak ada jalan menuju ke sana).
Ketika kita memperoleh Masalah atau Janji Tuhan, kita seumpama desa yang terisolir, tidak ada jalan menuju ke desa tersebut. Roh Kudus ingatkan kepada saya ketika kita akan menerima sesuatu, namun kita merasa sesuatu itu tidak mungkin tetapi kita Percaya maka Tuhan akan membimbing kita melalui Roh Kudus untuk menuju sesuatu yang tidak mungkin itu.
Roh Kudus ingatkan saya justru sangat berbahaya jika kita menerima sesuatu, kita bisa dengan mudah menjangkau dan dijangkau dengan pikiran kita maka kita akan mudah jatuh
Ada banyak orang kristen yang jatuh karena akses menuju janji Tuhan itu mudah. Seringkali ada tiga hal yang membuat orang Kristen Gagal atau Jatuh.
1. Ulangan 1 :41-47 Menganggap Terlalu Mudah
Riwayat kegagalan
serangan ke bagian selatan
1:41 "Lalu kamu
menjawab, katamu kepadaku: Kami berbuat dosa kepada TUHAN. Kami mau maju
berperang, menurut segala yang diperintahkan kepada kami oleh TUHAN, Allah
kita. Dan setiap orang dari padamu menyandang senjata perangnya, sebab kamu
menganggap mudah untuk berjalan maju ke arah pegunungan. 1:42 Tetapi TUHAN
berfirman kepadaku: Katakanlah kepada mereka: Janganlah kamu maju dan janganlah
kamu berperang, sebab Aku tidak ada di tengah-tengahmu, nanti kamu terpukul
kalah oleh musuhmu. o 1:43 Dan aku berbicara
kepadamu tetapi kamu tidak mendengarkan, kamu menentang titah TUHAN; kamu
berlaku terlalu berani dan maju ke arah pegunungan. 1:44 Kemudian orang Amori
yang diam di pegunungan itu keluar menyerbu kamu, dan mereka mengejar kamu
seperti lebah p
dan mengalahkan kamu dari Seir q
sampai Horma. r 1:45 Lalu kamu pulang dan
menangis di hadapan TUHAN; s
tetapi TUHAN tidak mendengarkan t
tangisanmu dan tidak memberi telinga u
kepada suaramu. 1:46
Demikianlah kamu lama tinggal di Kadesh, v
yakni sepanjang waktu kamu tinggal di sana."
Sesuatu yang tidak terlalu sulit dan besar tantangannya, kita sering menganggap hal itu terlalu mudah untuk dilakukan sehingga kita melupakan Tuhan.
Yosua 6 dan 7 menceritakan bahwa Penyerangan ke Kota Ai terlalu mudah bagi Yosua dan bangsa Israel, mereka berpikir bahwa Kota Yerikho yang mempunyai Tembok yang sangat tebal dan penduduknya kuat, mereka bisa kalahkan, ini kota Ai yang kecil dan terlalu mudah untuk dikalahkan.
Yerikho mempunyai tembok yang sangat tebal, tembok Yerikho jatuh alias roboh dan Yerikho masuk Daerah Palestina saat ini, saya melihat sisa tembok Yerikho, tembok Yerikho runtuh seperti ada yang mendorong dari dalam.
Akhan mengambil barang yang seharusnya tidak boleh diambil, Yosua dan bangsa Israel tidak tahu bahwa Allah sedang murka karena dosa Akhan. Mereka berpikir dan menghitung bahwa mereka dengan mudah mengalahkan kota Ai ternyata tidak.
Amsal 3:5-6 Percayalah Kepada Tuhan dengan Segenap Hatimu dan Janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Tuhan menginginkan kita jangan bersandar pada pengertian kita sendiri. Ada satu ilustrasi : Saya melihat segelas air didepan mata, tidak terlalu jauh, disitu ada Hasto dan Victor, saya berpikir mudah tinggal mereka ambil dan diberikan kepada saya, tetapi kenyataannya saya tidak mendapatkan air itu. Padahal jaraknya tidak jauh, tapi saya tidak dapatkan air tersebut.
2. Yeremia 17:5-7 Kalkulasi Manusia
Tuhan Berkata : Terkutuklah Orang Yang Mengandalkan Kekuatannya sendiri, ia seperti semak bulus. Diberkatilah orang yang mengandalkan kekuatan Tuhan.
Kesaksian Pak Petrus Agung sewaktu membeli Gedung JKI Injil Kerajaan di Hasanudin. Pak Yusak Tjipto sengaja datang ke Semarang untuk memberikan pesan Tuhan, ia berkata : Agung kalau kamu mau membeli gedung gereja, kowe ojo mengandalkan kekuatan manusia, jika kamu mengandalkan manusia akan kacau balau, tetapi jika mengandalkan Tuhan akan cepat lunas gedung tersebut. Pak Petrus Agung bicara ya pak, saya akan mengandalkan Tuhan.
Kemudian ketika Pak Petrus
Agung melayani sebuah Retreat di Wisma Kinasih, beliau bertemu dengan seorang
Bapak, ia tidak mengenal Bapa tersebut, kemudian setelah sharring, Pak Petrus
Agung menerima kartu nama Bapak tersebut, setelah Retreat kemudian Pak Petrus
Agung mendapat undangan dari Bapak tersebut untuk datang ke kantornya. Disitu
Pak Petrus Agung baru tahu bahwa bapak ini seorang yang yang terkenal di
Indonesia.
Dia berkata : Apakah dalam
pelayanan pak Petrus Agung ada proyek besar yang membutuhkan biaya banyak ?
saya jawab ada karena saya akan membeli sebuah gedung dengan seharga sekian
ratus juta, ia berkata oh ya saya suka mengumpulkan dana bersama teman-teman
untuk membantu proyek gereja dalam sekejap uang milyaran terkumpul. Bapak
tinggal buat proposalnya kemudian serahkan sama saya, sejujurnya awalnya pak
Petrus Agung tidak menghitung secara manusia, setelah bertemu bapak tersebut,
ia mulai berhitung dan tidak mengandalkan Tuhan.
Dari situ gereja mulai
mengalami kesulitan keuangan karena Pak Petrus Agung mengandalkan manusia,
gereja tidak bisa membayar kepada bank selama lima bulan.
Mengandalkan Manusia adalah
kita mulai menghitung dan mencari siapa saja yang dapat menolong kita. Kita membuat
daftar nama orang-orang yang bisa menolong kita.
Ketika kita sedang
menghadapi kesulitan jangan mengandalkan manusia, jika kita mengandalkan
manusia kita akan masuk dalam kutuk Padang Gurun. Sesuatu yang dijanjikan Tuhan
tidak akan terjadi kalau kita mengandalkan manusia.
Seringkali Janji Tuhan tidak
terjadi dalam hidup kita karena kita mengkalkulasi kekuatan kita untuk
menggenapi Janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Seorang Pengusaha Muda, dia
merasa mampu karena sejak usia 21 tahun ia sudah sukses menjadi agen asuransi
dan mendapatkan uang banyak sekali, ia sudah merasa sangat kaya kemudian ia
merasa bosan dan cuti selama enam bulan.
Setelah keuangan mulai
menipis ia mulai merintis usaha Restaurant, dia mengandalkan kekuatan manusia,
ia menghitung semua kekuatannya, kemudian ia dihabisin oleh Tuhan. Usaha restaurantnya
bangkrut dan ia kemudian bertobat dan mulai mencari Tuhan, ia kemudian bangkit
kembali bersama Tuhan.
Manusia mempunyai kecenderungan
ketika menghadapi kesulitan ialah dengan cara
gali lubang tutup lubang. Mencari orang yang dapat menolongnya.
3. Berhala Kesia-siaan (Yunus 2:8)
Setiap orang yang memegang berhala kesia-siaan dan mengandalkan manusia
akan hidup sengsara, tidak mengalami yang baik. Kita harus membuang semua
kalkulasi perhitungan manusia kita.
Mazmur 127:1-2 Aku melayangkan pandangan ke gunung-gunung darimana
datang pertolongan itu ?
Sia-sialah pengawal kota yang menjaga kota siang dan malam, pertolongan
kita datang dari Tuhan.
Sebagian orang akan jatuh terjebak dengan kalkulasi manusia, seharusnya
kita berkata Pertolongan Datang dari Tuhan.
Gereja mengalami krisis keuangan sekitar lima bulan dan tidak bisa
membayar cicilan ke bank, Orang bank menelpon saya dengan halus sekali
menanyakan kapan gereja akan membayar cicilan dan bunganya. Saya bilang minta
waktu dua minggu lagi, padahal saya gak tahu ke depannya bagaimana ?
Ketika saya sedang merenung dikantor sendirian, kemudian datang beberapa
pendoa dan guru sekolah minggu, mereka merasa terbeban mengadakan doa selama
dua minggu dimulai dari jam 24.00 di Gereja, saya mengijinkan dan berkata saya
mau ikut juga, saya tidak bercerita tentang permasalahan gereja. Saya melakukan
doa malam selama dua minggu, dihati saya Cuma berkata Pasti Selesai. Saya tidak
menceritakan kepada yang hadir doa tentang masalah tersebut, beberapa hari
menjelang selesai doa malam, Tuhan memberikan pesan kepada beberapa orang
disuruh menyampaikan korban persembahan. Mereka memberikan dengan kerelaan,
jumlahnya tidak banyak. Saya dalam dua minggu itu benar-benar membuang semua
kalkulasi manusia dan bergantung sama Tuhan. Terobosan Keuangan terjadi dan
akhirnya Gereja bisa melunasi bank dalam waktu singkat. Amin.
Jatiwangi, 24 Maret 2016
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar