Bergerak Dalam Ketepatan
Bergerak Dalam Ketepatan
Ev. Drg. Yusak Tjipto
Kalau
hidup kita berkenan di hadapan Tuhan, Tuhanlah yang menetapkan. Kita bisa
memilih, apakah kita menetapkan pilihan dalam hidup kita sendiri atau Tuhan
yang menetapkan pilihanNya dalam hidup kita.
Pilihan
diberikan kepada kita, jikalau kita salah memilih jangan kita menyalahkan
Tuhan. Jika kita menyerahkan pilihan kita kepada Tuhan, kita akan salah
memilih. Tetapi pilihan dari Tuhan tidak selalu enak buat daging kita, hati,
pikiran dan mata kita.
Yang
Dari Tuhan tidak selalu enak, banyak hal yang kita alami tergantung dari
motivasi dan kerinduan hati kita. Yang terutama harus kita pegang adalah Tuhan
merencanakan yang terbaik bagi kehidupan kita. Tetapi hal tersebut kembali
tergantung pada kita, makanya ada orang kristen yang hidupnya susah.
Yesaya
29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan w apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera x dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan y yang
penuh harapan.
Orang
Kristen Yang Susah adalah orang kristen yang memilih jalannya sendiri bukan
jalanNya Tuhan. Jika memilih Jalan Tuhan ada harga dan waktu yang harus
dibayar. Setelah dibayar, Taat Terus, pasti Bahagia akan berkelanjutan. Sebab
masalah demi masalah yang dihadapinya akan bisa dihadapinya sebab kita bersama
Tuhan.
Yesaya
55 : 8 Sebab rancangan-Ku p bukanlah
rancanganmu 1 , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, q demikianlah firman TUHAN.
Kejadian
13:8-9 13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: h
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku i dan engkau, dan antara para gembalaku dan
para gembalamu, sebab kita ini kerabat. j
13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan
dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke
kanan, maka aku ke kiri. k "
Abraham
adalah Pamannya Lot, Lot adalah keponakan dari Abraham. Setelah sekian lama
mereka hidup bersama, ada waktunya saat pemisahan. Pemisahan terjadi karena
harta mereka banyak, hewan ternak mereka sangat banyak sehingga tempatnya tidak
cukup, terjadilah keributan antara pegawainya Lot dan pegawainya Abraham. Harta
merupakan salah satu faktor pemicu keretakan dan perpisahan keluarga, selain
harta ada juga faktor lain penyebab terjadinya pemisahan. Ketika anak-anak
sudah besar, mereka menikah dan berpisah dengan keluarganya. Pemisahan itu
harus terjadi baik karena harta, perkawinan dan kematian ataupun hal-hal
lainnya, karena di dunia ini tidak ada yang kekal sebab semuanya sementara.
Seperti
Abraham dan Lot keputusan harus diambil, kita juga harus mengambil keputusan
ketika kita menghadapi suatu masalah,
kejadiaan. Jika kita salah memilih maka kita harus konsekwen menanggung
resikonya. Yang tidak benar adalah saat kita salah memilih, seringkali ketika
kita salah memilih kita yang menyalahkan Tuhan.
Misalnya
ketika kita akan memilih jodoh kita, apakah kita memperhatikan jodoh kita anak
siapa, keturunan siapa, latar belakang keluarganya bagaimana, sikap dan
karakternya seperti apa, modelnya seperti apa, kelemahannya seperti apa, cinta
orang tua atau tidak ? Apakah kita memilih banyak ambil waktu berdoa dan tanya
Tuhan ? Kebanyakan dari kita banyak memilih berdasarkan apa yang kelihatan oleh
mata jasmani kita, ketika semuanya sudah terlanjur terjadi kita menyesal,
penyesalan terjadi belakangan dan kita menyalahkan Tuhan.
Ketika
saya akan menikahkan anak-anak saya, saya dan istri saya tidak memilih
berdasarkan apa yang kelihatan. Saya terus berdoa dan tanya Tuhan sampai Tuhan
menjawab doa saya. Setelah Tuhan menjawab doa saya, saya sama sekali tidak
melihat pertimbangan yang lainnya. Bahkan ketika sudah menetapkan tanggal
pernikahan, saya belum tahu siapa nama calon besan saya, yang saya tahu hanya
nama calon menantu saya. Yang saya tahu hanya nama calon menantu saya seperti
yang Tuhan katakan pada saya.
Ketika
ada yang bertanya : “Pak Yusak, apakah itu tidak seperti membeli kucing dalam
karung ?” “Kucing dalam Karung, Allahku tahu kucing itu baik,” jawab saya.
Sebab saya percaya Allah tahu apa yang tidak kelihatan oleh manusia.
Kejadian
13:10-13 13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah 1 , bahwa
seluruh Lembah l Yordan m banyak airnya, seperti taman TUHAN, n seperti tanah Mesir, o sampai ke Zoar. p --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan
Sodom q dan Gomora. r -- 13:11 Sebab itu Lot memilih baginya
seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, s
tetapi Lot t menetap di kota-kota
Lembah u Yordan dan berkemah di dekat
Sodom 2 . v 13:13 Adapun orang Sodom
w sangat jahat dan berdosa terhadap
TUHAN. x
Lot
adalah contoh dari seorang yang melihat dengan mata jasmani, ia memilih
berdasarkan apa yang kelihatan baik oleh matanya. Ketika saat Lot diminta oleh
Abraham untuk memilih daerah ia tidak berdoa dan ia hanya memakai pikirannya
untuk memilih. Lot memilih Lembah Yordan yang banyak airnya seperti Taman
Tuhan, tetapi itu hanya sementara. Pada saat Tuhan akan memusnahkan Sodom dan
Gomora, Lot disuruh meninggalkan daerah tersebut dan semua harta bendanya. Lot
hanya membawa pakaian yang dibadannya saja.
2
Petrus 2:6-8 2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan
Gomora dengan api, e
dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan f
untuk mereka yang hidup fasik g
di masa-masa kemudian, 2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, h
orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang
i
yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, -- 2:8 sebab orang benar ini j
tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar
perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu
tersiksa 1 –
Lot
sekalipun adalah orang benar, ia mengalami kehilangan semuanya, karena ia salah
memilih. Lot menentukan pilihannya berdasarkan hasil pemikirannya sendiri. Kita
sebagai anak-anak Tuhan kita harus belajar dari Lot. Ketika kita diperhadapkan
banyak pilihan, kita harus banyak berdoa dan tanya Tuhan Roh Kudus !
Pada
saat Abraham dan Lot berbincang-bincang mengenai perpisahannya, Allah tidak
ikut dalam perbincangan tersebut, Allah diam saja dan melihat. Ketika kita
diperhadapkan kepada pilihan, Allah tidak turut ambil bagian, sebab Allah
memberikan kebebasan dan wewenang kepada kita untuk memilih dan menetapkan
pilihan kita sendiri. Kita memilih untuk TAAT kepada Firman Tuhan atau memilih
untuk melekat pada dunia ini.
Pada
saat menetapkan langkah seperti itu kita masuk ke dalam suatu ujian. Pada waktu
ujian, guru tidak ikut membantu. Kalau guru membantu, itu namanya latihan. Jika
hati kita melekat kepada Yesus, pasti kita akan mendahulukan Tuhan Yesus.
Tetapi jika kita kurang membaca Firman Tuhan dan kurang berdoa, kita akan
memilih dengan akal manusia.
Jika
kita kurang membaca Firman Tuhan, bertanya sama Roh Kudus, Nyala ApiNya kurang
besar di dalam hati kita, sehingga rasanya kita gelap tidak bisa melihat jalan
didepan kita. Seperti orang yang sudah lanjut usianya memiliki pandangan yang
sudah kabur sehingga pada waktu berjalan tidak bisa cepat, berjalan pelan-pelan
dan cenderung meraba-raba.
Kejadian
13:14-17 13:14 Setelah Lot berpisah dari
pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan
lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, y utara dan selatan, 13:15 sebab seluruh negeri yang
kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk
selama-lamanya. z 13:16 Dan Aku akan menjadikan
keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang
dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung a juga. 13:17 Bersiaplah, jalanilah
negeri b itu menurut panjang dan lebarnya, sebab
kepadamulah c akan Kuberikan negeri itu."
Lot
dibiarkan Tuhan pada saat dia akan memilih. Setelah Lot memilih maka Tuhan
berkata kepada Abraham, bahwa pilihan Abraham bukan Tanah yang subur, itu tanah
yang gersang, tetapi Tanah yang diberikan kepada Abraham dan keturunannya oleh
Tuhan.
Seringkali
kita terpengaruh ketika melihat apa yang kita pandang kelihatannya kurang baik,
kurang indah. Tetapi Jika Allah yang menyertai, Allah sanggup mengubahkan
padang yang gersang menjadi padang yang subur. Jika kita masuk dalam Masa
Pemilihan (Lembah Penentuan), kita harus belajar dari Firman Tuhan.
Lot
adalah orang benar, tetapi ia salah menetapkan pilihannya. Kita harus belajar
dari pengalaman Lot, supaya kita lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan
hidup kita. Jika kita salah memilih seperti Lot kita harus kembali
menyelamatkan diri, kita harus sadar, jika kita salah memilih kita harus cepat
sadar dan kembali kepada jalan Tuhan.
Lot
salah memilih ia masuk ke Tanah Sodom dan Gomora, harta benda yang ia miliki
musnah habis, Sebenarnya Lot sudah direncanakan Tuhan untuk menjadi bangsa yang
besar. Tetapi langkah pertama yang diambil Lot salah, Lot melakukan kesalahan
yang kedua, Lot tidak bisa membina keluarganya.
Ada
sebuah kesaksian seorang ibu, sejak lahir ia hidup didalam lingkungan kristen,
tetapi ketika ia menikah, ia meninggalkan hidup kekristenannya. Tetapi ketika
Tuhan mengingatkan dia, dia segera ambil keputusan untuk kembali kepada Tuhan,
ia membina keluarganya kembali sesuai Firman Tuhan.
Kita
harus merindukan untuk mengenal Tuhan secara pribadi, baik kita secara pribadi
maupun keluarga kita. Kita harus menjadi Saksi Tuhan yang baik. Jika umur kita
panjang kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan, kita harus menyelesaikan
jatah kita. Pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya !
Ketika
Lot salah memilih, ia tidak membina keluarganya. Istri dan anak-anaknya tidak
diajar dengan benar untuk mengenal Allah. Ketika Sodom dan Gomora dimusnahkan
sebenarnya Istri Lot sudah keluar dari tempat itu, tetapi ia menjadi Tiang
Garam karena ia melihat ke belakang, karena ia masih melekat dengan harta
bendanya.
Kita
sudah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, jangan biarkan hati kita melekat kepada
harta benda dan dunia. Karena Lot salah mendidik keluarganya, hidup Lot
menderita, padahal ia adalah orang benar. Lot sampai ke Zoar, ia baru menyadari
bahwa istrinya tidak bersama-sama dengan dia, ia hanya bersama dengan kedua
anaknya saja. Menantunya tidak mau ikut keluar dari Sodom dan Gomora.
Kisah
Lot berakhir dengan kisah ia memiliki anak dari kedua anaknya, ia diberi minum
anggur oleh anaknya, Hati Lot pasti berantakan melihat kisah hidupnya.
Apakah
kita bisa membayangkan alangkah tragis kehidupan Lot ? Ketika ia sadar kedua
anaknya mengandung benih dari dia, sejak keduanya hamil sampai melahirkan
setiap kali ia melihat anak sekaligus cucunya, hati Lot Terluka. Perasaan
bersalah, berdosa dan tidak bertanggung jawab selalu menyertai Lot. Hidup Lot
menderita, padahal Lot adalah Orang Benar.
Kita
harus belajar dari Alkitab sebab Alkitab adalah Buku yang terbuka semuanya,
tidak menyimpan dosa orang, semua dibuka supaya kita belajar dari Alkitab. Apa
yang Tuhan tidak suka jangan dilakukan, supaya apa yang dialami oleh Lot tidak
menjadi bagian hidup kita.
Kita
harus belajar dari orang-orang benar, kita membaca Firman Tuhan dan berdoa
supaya tidak mengulangi kesalahan dari orang-orang yang ada tertulis dalam Alkitab.
Kita belajar dari Abraham, ketika Sarah memberikan Hagar sebagai Istri untuk
melahirkan anak. Lahir Ismael, sehingga saat ini keturunan Ismael menjadi
bangsa yang besar dan bermusuhan dengan Keturunan Ishak. Ketika Sarah
mengandung Ishak, timbullah kebencian Hagar.
Jika
kita melakukan Firman Tuhan maka buah-buah kehidupan ada dalam kita : kasih
Yesus, Kemurahan, Kesetiaan, Kesabaran, Kelemahlembutan, Kerendahan Hati dan
Sukacita. Kehidupan Keluarga kita akan diberkati Tuhan secara Luar Biasa.
Saya
mulai dari kecil anak-anak saya diajarkan tentang Kebenaran Tuhan, sehingga
saya tidak pernah susah, apapun yang terjadi pada anak-anak saya, saya
perhadapkan kepada Tuhan. Tuhan Yesus yang bertindak dalam kehidupan mereka.
Jika kita mau mempraktekkan Firman Tuhan dalam kehidupan kita maka kita akan
mengalami hal yang berbeda.
Kelemahan
anak-anak Tuhan adalah mereka bertindak dengan menggunakan pikiran mereka.
Sehingga ketika mereka mengalami kejadian yang berulang kali mereka baru
menyadari kesalahan mereka dan berbalik pada Tuhan.
Kita
harus mempraktekkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari
sekarang. Kita harus menanyakan kepada Roh Kudus setiap kali kita akan memilih
atau memutuskan sesuatu supaya kita bergerak dalam Ketepatan !
Jatiwangi,
12 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Surajat
Komentar
Posting Komentar