Kedalaman Yang Tuhan Sediakan : Kekayaan
Kedalaman Yang Tuhan
Sediakan : Kekayaan
Ev. Iin Tjipto Wenas
O,
alangkah dalamnya kekayaan, y
hikmat dan pengetahuan Allah! z
Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami a
jalan-jalan-Nya! (Roma 11 : 33)
Hari-hari
ini adalah masa-masa yang Ajaib, Tuhan membawa kita kepada suatu Lawatan Tuhan
yang Luar Biasa, ini waktuNya bangsa Indonesia mengalami kembali namanya
Lawatan Tuhan. Hujan awal dan Hujan akhir bersatu lahirkan suatu lawatan yang
besar (The Great Awakening).
Dari
Ayat diatas, kita akan belajar mengenai apa saja yang Tuhan sediakan tentang
Kedalaman bagi kita. Kedalaman seperti dalamnya lautan, kekayaan yang ekstrim
kayanya, seperti akar pohon yang dapat menghancurkan batu yang menghalanginya.
Kekayaan
O,
alangkah dalamnya kekayaan, y......
(Roma 11 : 33a)
Bagian
Pertama kita akan membahas Kekayaan. Tuhan berbicara tentang dalamnya kekayaan,
Tuhan menyediakan kedalaman dalam hal kekayaan berarti bicara sebatas mana
Tuhan mau kita punya kekayaan yaitu seperti lautan, seperti orang bilang
kekayaannya seperti uangnya tidak berseri. Orang akan berkata : “wuih, gila ya,
ya tidak berseri”. Lautan itu itu besar dan luas, saudara tidak pernah akan
lihat ujungnya. Jadi kita harus percaya Tuhan mau kasih kita kekayaan sampai
kita tidak bisa lihat ujungnya karena tidak berseri, kekayaannya akan terus
bertambah dan tidak akan berkurang.
Yang
kedua adalah kekayaan yang ekstrim, kekayaan yang sangat ekstrim sehingga
membuat saudara dengan mudah memberi, mudah membagikan kekayaan kepada
saudara-saudara seiman lainnya. Kekayaan ini berbicara bukan hanya soal uang
saja, tetapi kekayaan dalam pengetahuan, keterampilan, kekayaan kasih, kekayaan
iman dan lain sebagainya.
Suatu
waktu suami saya Paul pernah menghitung pendapatan pemain bola yang berprestasi
ditingkat dunia. Paul berkata : “Gila ya pemain bola itu, masa sekali tarik
nafas saja dia dapat 1 Milyar Rupiah”, karena jika kekayaan mereka di hitung
dan dijumlahkan, dibagi dengan jumlah hari, jam, menit, maka setiap menit
mereka mendapat 1 Milyar. Itu belum terhitung dengan pendapatan mereka dari
iklan majalah, iklan televisi, iklan reklame yang dibintanginya. Bayangkan
pemain bola itu sudah kaya tetapi mereka masih saja menjadi bintang iklan dan
membuat produk-produk yang bisa dijual dengan memakai merek nama kebesarannya,
mereka menjadi semakin kaya.
Sayangnya
masih banyak anak-anak Tuhan sudah tidak mempunyai apa-apa, jika ditawarkan : “Ayo
rekaman ?” jawabanya males, Diajak Ayo Pemotretan alasannya tidak percaya diri,
ayo jadi guru, alasannya tidak bisa ngajar.
Sementara
itu pemain bola yang sudah memiliki penghasilan bermilyar-milyar masih saja
berjualan dan membuat produk dari Minyak Wangi, Topi, Baju sampai Celana Dalam
diberi merek Beckham. Mereka menangkap setiap kesempatan sehingga kekayaan
mereka tidak ada batasnya, mereka ekstrim kaya.
Tetapi
ingat juga seperti akar dan akar menembus lapisan demi lapisan. Untuk menjadi
kaya, saudara-saudara harus menembusi lapisan demi lapisan. Jika saudara ingin
membuka usaha catering atau rumah makan, mau sukses, pertama kita harus
menembusi setiap HRD kantor-kantor untuk menawarkan Catering atau rumah makan
kita, setelah itu kita tembusi lapisan cari pegawai catering kita, chefnya
susah, kita juga tembusi lapisan mencari supplier sayuran, daging, bumbu dapur
yang murah, kita juga harus belajar cara memasak, cara menghitung biaya
produksi supaya kita tidak mudah dibohongi orang. Kita harus lebih cerdik dari
yang suka membohongi kita.
Saudara
mau tidak mau ingat akan tiga hal tersebut ; seperti luasnya lautan, ekstrim
kayanya dan dalam. Kalau saudara berkata : “Saya kaya dalam penginjilan”, belum
ekstrim jika dalam sehari saudara belum dapat memenangkan seribu jiwa. Jika
belum mendapatkan jiwa-jiwa saudara ini belum kaya, ekstrim, belum dalam dan
belum ekstrim.
Saya
bersyukur kepada Tuhan, beberapa waktu yang lalu anak-anak pemuridan saya
menunjukkan keekstrimannya, begitu melihat jalanan macet, mereka turun dari
mobil dan bus. Mereka turun ke jalan untuk menari Flash dance dan membagi
gelang-gelang. Mereka memasuki bus-bus yang ada, mereka naik ke atas bus mereka
untuk meniup shofar. Buat saya itu lumayan ekstrim tetapi saya mau yang lebih
ekstrim lagi sampai kita teriak maka orang-orang dilepaskan, ada kesembuhan
dijalan-jalan, mujijat-mujijat terjadi disekitar kita. Banyak orang-orang
menangis dijalan-jalan karena bertemu Tuhan dan lawatan Tuhan terjadi seperti
di Azusa street.
Waktu
Ibadah Juli 2013 kemarin di Holy Stadium Semarang kejadian lumayan ekstrim, pada
waktu altar call ada banyak orang-orang mengalami kelepasan, mereka belum
sempat disentuh dan didoakan sudah mengalami Tuhan, saya banyak mendapatkan
kesaksian melalui SMS, BBM ada banyak cerita yang ajaib. Ada Orang yang sudah
puluhan tahun mengalami sakit Migrain mengalami kesembuhan pada saat pelepasan,
ada orang yang dililit hutang, puluhan tahun rumahnya tidak laku dijual, pada
saat didoakan, rumahnya hari itu laku juga.
Ada
orang kristen yang sudah dua puluh lima tahun ikut Tuhan tidak pernah mendengar
suara Tuhan, mendapatkan mimpi dan penglihatan, sejak dia didoakan, Tuhan
membawa dia ke Surga untuk melihat Surga, dia bisa melihat secara detail
tariannya, jubahnya, semuanya dia lihat dengan detail dan jelas.
Tuhan
sedang memulai kepada kita semuanya namun menurut saya belum seperti lautan
yang luas dan dalam. Itu hanya sekedar selokan kecil. Yang kita alami baru
hal-hal yang kecil dan belum besar seperti yang pernah terjadi di Soe,
Almolonga, Azusa Street, Wales, Pensacola.
Jika
ada orang yang berkata kepada saya : “Bu, saya sudah memiliki banyak mobil”,
saya katakan belum itu hanya baru selokan, itu belum lautan. Saudara yang mempunyai
usaha, bisnis, perusahaan, “lumayan lho bu omsetnya dan saya sudah punya asset
banyak.” Itu hanya baru selokan.
Kita
harus mengerti bahwa ada sebuah Lautan Kekayaan yang Tuhan sediakan untuk kita
bukan karena kita cinta akan uang tetapi karena kita harus menyelesaikan
pekerjaan Tuhan dibumi ini. Ada banyak pekerjaan besar Tuhan yang menunggu kita
dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sampai saudara seperti Bill Gates
kalau menyumbang atau memberi persembahan sampai satu juta Dolar Amerika, tiga
juta dolar amerika, lima juta dolar amerika, sampai seperti itu dan bahkan
sampai ketika bangsa Israel menerima persembahan untuk membangun Bait Suci,
mereka berkata stop untuk menyumbang, sudah lebih dari cukup, sudah kebanyakan.
Saya
berdoa : setiap orang yang membaca dan mendengarkan kotbah saya mengalami
seperti yang Tuhan mau, orang-orang mengalami suatu masa yang namanya Masa
Kejayaan Salomo, Kekayaan dari Seberang Lautan mengalir masuk dalam hidup kita.
Tuhan ingin memberikan kekayaan kepada kita untuk menyelesaikan setiap Amanat
Agungnya di muka bumi sampai Injil KerajaanNya diberitakan ke segala tempat.
Amin
Jatiwangi,
15 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar