Belajar Dari Daniel
AOC BANDUNG
9 MEI 2016
Belajar Dari Daniel 
Yang
 "sedikit" dari Tuhan itu bisa mengatasi segala sesuatu. Kita bekerja 
keras, melakukan banyak hal agar kita diberkati, memang ada bagian yang 
harus kita lakukan, tapi ketika yang "sedikit" dari Tuhan itu menyentuh 
kita, itu lebih dari semuanya. Setiap kali hadiratNya turun, Dia itu 
sedang mengulurkan tanganNya kepada kita, tapi seringkali kita 
mengabaikanNya.
Kitab
 Daniel itu kisah pembuangan orang Israel, mereka berada di titik yang 
paling merosot, meninggalkan Tuhan dan menyembah allah lain dan dibuang 
ke Babel, dijadikan pekerja, budak, dll. Satu dari banyak orang yang 
diangkut dan dibuang dari Israel ke Babel itu adalah Daniel. Kisah 
Daniel itu sebagian besar dan hampir seluruhnya terjadi di pembuangan, 
bukan terjadi di tanah perjanjian.
Daniel
 ini orang yang berhasi. Bahkan ketika dia dibuang ke Babel, dia 
merupakan orang yang bijaksana, dijadikan penasihat raja, bisa makan 
yang enak, tapi dia tidak mau, sehingga puasa Daniel, dan dia didapati 
10x lebih pintar, lebih pandai. Dia orang yang di atas rata-rata 
sekalipun dia berada di pembuangan. Tidak masalah engkau berada 
dimanapun. Di kisah ini Tuhan mau menyatakan kalau engkau bisa berada di
 atas rata-rata dimanapun engkau berada, atau bahasanya kita adalah 
menari di atas gelombang. Sementara yang lain frustasi, marah karena 
dibuang dari Kanaan, tapi entah di tanah Kanaan atau di tanah 
perjanjian, sebenarnya Tuhan bisa memberkati mereka, dan bahkan Daniel 
pun bisa survive dan menari di atas gelombang. Jangan mengeluh dengan 
situasi apapun yang sedang engkau alami saat-saat ini. Tidak masalah 
dimanapun engkau ditempatkan, asal engkau tahu rahasianya, engkau bisa 
menari di atas gelombang dan sukses di pembuangan itu. Daniel tetap 
berada di atas siapapun raja yang berkuasa saat itu.
Daniel 2:46
46: Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.
Sebelumnya
 saat itu mereka disuruh menebak mimpi raja, bukan mengartikan mimpi, 
tapi menebak. Ketika itu Daniel bisa menebak dan mengartikan mimpi raja,
 justru raja sujud dan menyembah Daniel, dll.
47: Berkatalah
 raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi 
segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan 
rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
48: Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan 
dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi 
kepala semua orang bijaksana di Babel. 
Saat
 itu raja sujud menyembah Daniel, bahkan diberi bau-bauan, pemberian 
yang besar, mengangkat Daniel menjadi kepala semua orang bijaksana. 
Daniel adalah orang buangan, Mungkin orang lain memilih kalau Tuhan 
tidak adil, mereka marah, menggerutu, mencaci-maki, frustasi, dll, tapi 
justru Daniel dimuliakan dan diangkat oleh raja.
Daniel 5:29
29: Lalu
 atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu 
dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang 
dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang 
ketiga. 
Saat itu raja sudah turun, Nebukadnezzar sudah turun, dan biasanya orang
 yang termasuk dalam zaman raja yang bersangkutan akan "digeser" ketika 
ada raja yang baru naik, agar tidak ada pengkhiana3tan, namun Daniel 
tetap berada di atas.
Daniel 6:1-3
1: Lalu berkenanlah Darius mengangkat 
seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan 
ditempatkan di seluruh kerajaan;
2: membawahi mereka diangkat pula tiga 
pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; 
kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan 
jawab, supaya raja jangan dirugikan.
3: Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja 
itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk 
menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Raja yang satu naik, Daniel ikut naik, bahkan Nebukadnezzar sujud 
menyemban. Ketika Beltsazar, Daniel juga naik. Bahkan ketika zaman 
Darius, dia juga naik. Di antara orang yang dipercaya Darius, dia 
bermaksud meninggikan Daniel lebih dari yang lainnya. Inilah panggilan 
yang Tuhan beri pada kita. Alkitab berkata kita tidak hanya menang, tapi
 jadi lebih dari pemenang, berjalan dalam kemuliaan kepada kemuliaan. 
Tuhan mau kita terus berada di atas dan di atas, dan Daniel bahkan tetap
 naik ketika keadaan yang sepertinya dalam pembuangan, dll.
4: Kemudian para pejabat tinggi dan 
wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal 
pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat 
alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada 
didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
5: Maka berkatalah orang-orang itu: 
"Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, 
kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
Satu-satunya kesalahan Daniel di mata orang lain, yaitu dalam 
penyembahannya kepada Tuhan. Dalam bidang lain, dia tidak ada lawannya, 
tidak ada kesalahan
6: Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu 
menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup
 tuanku!
7: Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat,
 supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu 
larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan 
permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya
 raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
8: Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu 
surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang 
Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
Daniel 6:10
10: Demi didengar Daniel,
 bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam 
kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga 
kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Ketika Daniel berada di pembuangan, dia tidak marah, kukuh. Untuk 
menjadi orang yang berpengaruh, Tuhan Yesus mengambil rupa seorang 
hamba. Daniel memiliki ilmu "berlutut" (ilmu merendahkan diri dan ilmu 
merendahkan hati). Musa ketika menghadapi pemberontakan bangsa Israel, 
dia berlutut di hadapan Tuhan. Kalau kita meninggikan diri, kita akan 
direndahkan. Tapi kalau kita merendahkan diri, kita akan ditinggikan. 
Daniel tahu ketika dia berada di tekanan, dia merendah, dan ketika 
merendah, yang Ilahi itu mengalir. Daniel tahu satu-satunya cara untuk 
yang Ilahi itu terus turun dalam kehidupannya, dia memilih berlutut di 
hadapan Tuhan. Ketika karirnya Daniel naik, dia tidak sensitif dengan 
lututnya, dia tetap berlutut, dia gunakan lututnya untuk terus 
merendahkan diri di hadapan Tuhan. Jangan lihat hasilnya, karena kalau 
engkau lihat hasil dari pelayananmu, engkau bisa sombong, tapi kalau 
hasilnya jelek, engkau bisa kecewa. Daniel mengerti ketika dia di bawah,
 ketika dia bergumul, ataupun ketika dia diangkat, dia terus merendah 
dan merendah, sehingga dia tetap bisa menari di atas gelombang.
Daniel berdoa. Dia berdoa. Kalau dia berlutut yang Ilahi mengalir, 
ketika berdoa, terjadi pertukaran antara kita dengan Tuhan. Serahkan 
semua khawatirmu kepada Tuhan, dan Tuhan akan berikan kepada kita 
kelegaan. Kalau orang berdoa, kita sedang menukar masalah kita dengan 
berkat. Daniel itu sekalipun dia di puncak, dia tidak berkata kalau 
tidak ada lagi yang dia butuhkan.
Matius 21:12-13
12: Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan 
mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia 
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
13: dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Rumah Tuhan itu siapa? Kita. Dalam terjemahan lain dikatakan engkau 
menjadikannya tempat berkumpul para pencuri. Kita harus menjadi rumah 
doa. Kalau kita tidak berdoa, artinya kita menjadikan hidup kita menjadi
 sarang penyamun, tempat berkumpulnya para pencuri. Kalau kita tidak 
berdoa, tidak mendapatkan banyak dari Tuhan, kita diam dan melalaikan 
jam doa kita, para "pencuri" itu akan bersorak-sorai berpesta-pora dan 
akhirnya mereka akan mengambil apa yang engkau punya. Kalau kita sedang 
diberkati dan kita tidak berdoa, pencuri itu akan mengambil berkat itu. 
Ketika engkau sedang punya persoalan ataupun tidak, jangan lupa berdoa, 
karena ketika engkau berdoa, semua yang baik itu mengalir dalam hidup 
kita.
Menyembah kepada Sang Pencipta, kepada Raja di atas segala raja. Ketika 
engkau menyembahNya, apakah iblis akan berani menghadapi engkau? Tidak. 
Sampai Nebukadnezzar berkata Tuhan yang Daniel sembah itu Tuhan di atas 
segala Tuhan, dll. Penyembahan imam itu harusnya di atas rata-rata, dan 
itu juga yang Daniel lakukan. Ketika karirnya naik, semuanya naik, 
Daniel tetap menyembah, meninggikan Tuhan lebih dari apapun. Kalau 
engkau menyembah, dan ketika Tuhan memanifestasikan dirinya dalam hidup 
kita, bahkan seperti Daniel, Nebukadnezzar menyembah Daniel, Beltsazar 
memberikan banyak pemberian kepada Daniel, dan Darius mengangkat Daniel.
 Daniel 3x sehari berlutut menyembah Tuhan.
1 Korintus 15:58
58: Karena itu, saudara-saudaraku yang 
kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam 
pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan 
jerih payahmu tidak sia-sia.
Berlutut, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan itu tidak pernah sia-sia.
1 Yohanes 1:3 
3: Apa yang telah kami lihat dan yang 
telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun 
beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan
 dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. 
Bersekutu dengan Tuhan. Berlutu, berdoa, menyembah. 
By: Ev. Daniel Krestianto
Doa dan penyembahan itu sangat powerful. Bahkan dikatakan lebih baik 1 
hari di pelataranMu daripada seribu hari di tempat lain. Biar kita sadar
 kalau keintiman itu sangat penting. Seringkali kita berkata kok 
sepertinya sedang tidak enak terus, kita tidak menangkap, kalau memang 
seharusnya kita kelompok imam, kita bisa menari di atas gelombang. 
Jangan pernah menyerah. Perbesar kapasitas, salah satunya dengan doa dan
 penyembahan. Jangan sampai jadi calo surga. Kapak sudah siap bagi 
ranting yang tidak berbuah. Karakter harus dibereskan. Daniel punya roh 
yang luar biasa, spirit of excellent, karakternya bagus.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- THE GREAT JUBILEE FOR ALL NATIONS -
- THE GREAT AWAKENING IN ALL NATIONS -
Jurnalis : Bobby Hartanto 



Komentar
Posting Komentar