Memahami Rencana Tuhan bagi Israel dan GerejaNya di Akhir Zaman
Memahami Rencana Tuhan bagi Israel dan GerejaNya di Akhir Zaman
Rencana Allah di Akhir Jaman : Tiga Bagian Terpenting (Roma 11)
I. Memahami Misteri Allah (rencana tersembunyi) mengenai Israel
“Sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau
agar kamu mengetahui rahasia (rencana tersembunyi) ini: Sebagian dari
Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa
lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan
diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia
akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.”(Roma 11:25-26)
“Maka
aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali
tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan (bangsa pemimpin
utama yang bertanggung jawab untuk membawa keselamatanNya kepada
bangsa-bangsa) telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat
mereka cemburu. Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi
dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain,
terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.Sebab jika penolakan mereka
berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti
lain dari pada hidup dari antara orang mati? (millenium) (Roma
11:11-12, 15)
A. Paulus mendesak orang-orang percaya bukan Yahudi pada zamannya dalam memahami rencana Allah untuk membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, dalam Roma 9-11, ia memberikan penjelasan mendalam tentang waktu dan maksud Allah yang akan digunakan dalam menjalankan rencana keselamatanNya ke seluruh dunia. Rencana Allah bagi bangsa Israel secara dinamis sangat terkait dengan rencana Allah untuk membawa Kebangkitan Kebangunan Rohani di akhir jaman dan memurnikan Gereja.
B.
Keselamatan yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain dalam ayat 11
berbicara jauh lebih banyak daripada sekedar keselamatan yang diterima
bangsa-bangsa untuk menerima kelahiran baru. Hal ini berbicara tentang
bagaimana Allah memberikan "jubah kepemimpinan utama" dalam penyebaran
Injil kepada bangsa-bangsa lain selama 2000 tahun ini.
C.
Dalam Roma 11, Paulus menyatakan tiga bagian terpenting dari misteri
(rencana tersembunyi) Allah bahwa semua orang percaya harus mengerti
sepenuhnya untuk bekerja sama denganNya dalam tujuanNya bagi Gereja,
Israel dan Penuaian Besar di akhir jaman. Misteri Allah mengacu pada
rencana-rencana rahasia yang tersembunyi dalam hatiNya (Efesus 3:5-10).
D.
Pertama, seluruh Israel akan diselamatkan (ay. 26) dan dibawa pada
kepenuhanNya (ay. 12) yang berhubungan dengan masa Kesengsaraan Besar,
Kedatangan Yesus Yang Kedua dan Kerajaan Seribu Tahun (dibangkitkan dari
kematian di seluruh dunia, ay. 15 ). Seluruh Israel diselamatkan
berarti bahwa 100% dari orang-orang Yahudi yang bertahan hidup dalam
Kesengsaraan Besar akan dilahirkan kembali menjadi orang-orang percaya
dalam Yesus. Orang-orang Yahudi yang telah diselamatkan sampai hari ini
masih dalam hitungan angka. Jumlah yang penuh untuk keselamatan mereka
tidak akan terjadi sampai Kedatangan Yesus Yang Kedua. Kepenuhan bangsa
Israel mengacu pada kepenuhan berkat dalam skala nasional karena kuasa
pencurahan Roh Kudus (ay. 12).
E.
Kedua, orang Yahudi saat ini mengalami kebutaan rohani hanya untuk
sementara waktu (ay.25) yakni untuk memandang Yesus sebagai Mesias
mereka. Kebutaan ini juga membawa permusuhan mereka yang unik terhadap
Yesus. Namun demikian bukan berarti bahwa bangsa Israel telah "jatuh"
dari “panggilan mereka yang semula sebagai suatu bangsa” untuk memiliki
peran utama kepemimpinan diantara bangsa-bangsa dalam membangun Kerajaan
Allah di bumi pada masa Kerajaan Seribu Tahun (ay. 11).
F.
Kitab Roma 11 ini ditulis untuk meyakinkan kita tentang peran utama
Israel dalam kepemimpinan di masa depan. Penolakan Israel terhadap Yesus
tidaklah total (Roma 11:1-10) atau akhir dari segalanya (Roma
11:11-32). Jika Gereja sungguh tidak mengerti dari "kebutaan rohani"
yang terjadi pada bangsa Israel maka kita akan keliru dengan
menyimpulkan bahwa Allah telah selesai berurusan dengan mereka sehingga
tidak menyiapkan mereka untuk jubah kepemimpinan ke seluruh dunia.
G. Ketiga,
kepenuhan yang terjadi pada bangsa-bangsa lain (ay. 25) akan memprovokasi bangsa Israel untuk mencari Yesus (ay. 11). Kepenuhan yang akan terjadi pada orang-orang dari bangsa-bangsa ini berbicara tentang bagaimana mereka akan digunakan secara luar biasa sebagai alat utama Tuhan untuk membawa rencana keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia selama 2000 tahun terakhir. Terkait dalam konsep ini adalah janji Allah bahwa "jumlah yang penuh" dari bangsa-bangsa lain akan diselamatkan dari setiap bangsa (Wahyu 7:9) dan kemudian mereka akan berjalan dalam kepenuhan Roh (memperoleh karunia-karunia Roh, memperoleh buah Roh, menerima Roh Hikmat dan Pengertian. (Efesus 4: 11-13; 5:27)
kepenuhan yang terjadi pada bangsa-bangsa lain (ay. 25) akan memprovokasi bangsa Israel untuk mencari Yesus (ay. 11). Kepenuhan yang akan terjadi pada orang-orang dari bangsa-bangsa ini berbicara tentang bagaimana mereka akan digunakan secara luar biasa sebagai alat utama Tuhan untuk membawa rencana keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia selama 2000 tahun terakhir. Terkait dalam konsep ini adalah janji Allah bahwa "jumlah yang penuh" dari bangsa-bangsa lain akan diselamatkan dari setiap bangsa (Wahyu 7:9) dan kemudian mereka akan berjalan dalam kepenuhan Roh (memperoleh karunia-karunia Roh, memperoleh buah Roh, menerima Roh Hikmat dan Pengertian. (Efesus 4: 11-13; 5:27)
H.
Kepenuhan bangsa-bangsa ini akan membawa suatu kebangunan rohani
terbesar dalam sejarah yang terjadi sebelum kedatangan Yesus kembali.
Kebangkitan ini akan melahirkan lebih dari satu miliar orang percaya
bukan Yahudi yang juga radikal dan dinamis yang akan digunakan oleh
Allah bagi keselamatan bangsa Israel (ay. 25-26) yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kemuliaan Allah memenuhi bumi dalam Kerajaan Seribu Tahun
(Habakuk 2: 14). Kebangunan Rohani Terbesar ini akan melepaskan jutaan
para pendoa syafaat tak dikenal yang penuh kuasa yang selama ini telah
belajar hidup bergantung dalam kasih karunia Allah melalui doa dan puasa
sebagai tanda cinta mempelai wanita Kristus. Mereka akan berjalan dalam
kuasa Roh Kudus dengan mengadakan berbagai mujizat dan bernubuat
sehingga membawa banyak orang kepada keselamatan. Tentara-tentara Allah
yang perkasa ini tanpa rasa takut akan akan menganggap suatu kehormatan
baginya untuk mati sebagai martir karena mereka mengasihi Yesus
termasuk juga akan kasih-Nya bagi bangsa Israel.
I. Ringkasan:
Kepenuhan
yang terjadi pada bangsa-bangsa lain (ay. 25) akan membawa kepada
kepenuhan bangsa Israel (ay. 12) yang akan menghasilkan kemuliaan Allah
memenuhi seluruh bumi pada masa Kerajaan Seribu Tahun (kehidupan dari
antara orang mati, ay. 15; Habakuk 2: 14).
II. Perencanaan agar semua Israel diselamatkan: Kesengsaraan Besar
A.
Sesuatu yang drastis harus perlu terjadi untuk mengubah cara pandang
Israel yang memusuhi Yesus dan Gereja-Nya. Kenyataan yang unik dari masa
Kesengsaraan Besar akan menciptakan konteks yang diperlukan untuk
mengubah pandangan Israel secara radikal. Namun ini juga akan menjadi
saat yang mengerikan dalam sejarah bagi semua orang (bagi bangsa Israel,
Gereja dan orang-orang tidak percaya).
“Pada
waktu itu (Antikristus - Daniel 11:36-45) ... akan ada masa yang sulit,
seperti yang tidak pernah ada ... la (malaikat) ... bersumpah ...
bahwa itu akan menjadi suatu masa yakni satu masa dan setengah masa (3½
tahun), dan ketika kekuatan orang-orang kudus (Israel) telah benar-benar
hancur .... (Daniel 12:1, 6-7)
“Sebab
pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum
pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan
terjadi lagi.” (Matius 24:21)
“Hai,
alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan
bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.” (Yeremia 30:7)
B.
Strategi setan adalah untuk memanfaatkan "jalan keluar" dari rencana
nubuatan Allah. Yesus telah "mengikatkan" diriNya akan nubuatanNya untuk
hanya kembali ke Israel setelah diundang oleh kepemimpinan Israel.
“Dan
Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi,
hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
(Matius 23:39)
C.
Setan ingin memusnahkan seluruh orang Yahudi sehingga tidak ada sisa
yang percaya (bangsa Israel) yang akan mengundang Yesus untuk memerintah
Israel sebagai Mesias mereka. Setan berusaha untuk menghancurkan
seluruh Israel (Wahyu 12:13-17) dengan berbagai cara tetapi Gereja Tuhan
akan berdiri bersama Israel. (Daniel 7:21, 25; 8:24; 11:33-35; 12:7,
10; Wahyu 6 :9-11; 7:9, 14; 9:21; 11:7; 13:7, 15; 16:5-7; 17:6; 18:24;
19:2; Matius 10:21-22 , 28; 24:9; Lukas 12:4-7; 21:16-19; Yohanes 15:18 -
16:4).
“Dan
ia (antikristus) diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang
kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas
setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Wahyu 13:7)
Kewenangan diberikan (oleh Elohim) kepadanya (antikristus) atas setiap suku, bahasa, dan bangsa.
D.
Konteksnya akan sejajar dengan apa yang terjadi pada tahun 1940-an
ketika Nazi memburu orang-orang Yahudi untuk membunuh mereka.
“…sesudah
itu Aku mau menyuruh banyak pemburu (rezim antikristus) yang akan
memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan
dari celah-celah bukit batu.” Yeremia 16:16)
E. Serangan setan terhadap Israel akan membunuh dua pertiga dari bangsa Israel dan membawa sepertiga sisanya kepada keselamatan.
“Maka
di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya
akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan
tinggal hidup.” (Zakharia 13:8)
F. Allah memerintahkan GerejaNya untuk berdiri bagi Israel dalam tekanan Kesengsaraan Besar.
G.
Kitab Suci menguraikan tujuh cara berbeda bagaimana Tuhan akan
memberikan anugerah keselamatan bagi bangsa Israel sebagai berikut :
orang-orang percaya dari bangsa-bangsa akan membangkitkan rasa cemburu
pada bangsa Israel untuk membawa anugerah kepada mereka (Roma 11:11,
30); pelayanan dari Dua Saksi (Wahyu 11) dan 144.000 orang Yahudi yang
percaya (Wahyu 7); pengalaman anugerah bangsa Israel selama di padang
gurun (Yeremia 31:2); pengharapan akan penghakiman Tuhan (Yesaya 26:9)
dan kedatangan Yesus (Zakharia 12:10). Tetapi rasul Paulus memfokuskan
terutama kepada dua cara yang membawa anugerah keselamatan bagi bangsa
Israel yakni membangkitkan rasa cemburu dan rasa belas kasihan, yang
menekankan tanggung jawab orang-orang percaya dari bangsa-bangsa kepada
Israel (Roma 10:19, 11:11, 14, 31).
“Adakah
mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh
pelanggaran mereka, keselamatan (kepemimpinan dalam Injil) telah sampai
kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.” (Roma 11:11)
“demikian
juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu
peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.” (Roma 11:31)
H.
Memprovokasi Israel agar cemburu oleh orang percaya dari
bangsa-bangsa lain merupakan salah satu cara yang paling mengejutkan dan
tidak masuk akal dari dimensi rencana Tuhan akan akhir zaman.
Diprovokasi akan kecemburuan ilahi yang kudus berarti bahwa Israel akan
sangat mengingini apa yang dimiliki oleh orang percaya bangsa-bangsa
lain secara spiritual. Israel telah ditolak oleh Gereja selama 2.000
tahun dan tidak terprovokasi dengan mudah. Apa yang akan menyebabkan
perubahan besar yang drastis?
I.
Israel akan menerima belas kasihan langsung dari Tuhan, tetapi juga
menerima rasa terima kasih dari orang percaya bangsa-bangsa lain karena
keselamatan yang telah sampai kepada bangsa-bangsa sehingga mereka dapat
menerima kemurahan melalui Yesus (Roma 11:31).
J.
Kasih (belas kasihan) yang diperlihatkan oleh Gereja untuk orang-orang
Yahudi dalam hubungannya dengan masa Kesengsaraan Besar adalah anugerah
kasih Tuhan kepada Israel dan merupakan salah satu sarana pemersatunya
orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain sebagai Satu Manusia Baru
(Efesus 2:14-16 , 3:1-10). Kesatuan ini akan sepenuhnya terwujud dalam
Masa Pemerintahan Seribu Tahun. Tuhan adalah ahli sosial yang tidak
tertandingi dalam menciptakan sejarah untuk menggenapi tujuan
rencana-Nya agar orang-orang Yahudi dan orang percaya bangsa-bangsa lain
bersatu. IA akan menciptakan dinamika sosial yang seharusnya tanpa
memaksakan kehendak bebas manusia.
Untuk menciptakan dalam diri-Nya Satu Manusia Baru dari dua (orang Yahudi dan orang percaya bangsa-bangsa lain (Efesus 2:15).
“Supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:21)
K. Gereja akan dibawa kepada kedewasaan rohani dan dievaluasi berdasarkan respons Gereja/kita kepada kepemimpinan Yesus dalam mengharuskan kita untuk berdiri bagi Israel (Matius
25:31-46). Hal ini akan memurnikan Gereja. Beberapa orang yang mengaku
beriman dan percaya di dalam Yesus akan murtad pada saat itu (1 Tim.
4:1; 2 Tes. 2:3).
“untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Efesus 5:26-27)
III. Memprovokasi Israel kepada kecemburuan – Ada 5 Cara Praktis :
A. Memberikan perlindungan
Orang-orang
Yahudi akan berada dalam ‘pelarian’ saat mereka diburu oleh
bangsa-bangsa di dunia ini kelak. Mereka yang memberikan perlindungan
kepada orang Yahudi dalam pelarian mereka akan mempertaruhkan hidup
mereka dan kehidupan orang-orang yang mereka cintai sebagaimana kisah
keluarga Corrie Ten Boom pada waktu ‘holocaust’ terjadi. Hukum
antikristus akan memberlakukan (seperti yang diterapkan oleh Nazi) untuk
melaporkan orang-orang Yahudi yang berada dalam pelarian. Menolak untuk
melakukan hal itu akan dipandang sebagai kaki tangan dalam melakukan
kejahatan negara.
B. Mendemonstrasikan mujizat seperti yang dilakukan Elia dan Yesus
Melipatgandakan
makanan, menyembuhkan orang sakit dan bernubuat (menerima
petunjuk-petunjuk yang profetik melalui penglihatan dan mimpi seperti
yang dijanjikan dalam Kisah Rasul 2:17 , Yeremia 31:9)
C. Hidup dalam kekudusan
Dengan
menjalani kehidupan dalam "terang kebenaran dan kerendahan hati" saat
dunia mengalami kegelapan dan kekelaman yang pekat karena dunia akan
dipenuhi oleh kemerosotan dan kerusakan moral yang semakin parah dan
juga okultisme yang semakin merajalelala (Yesaya 60:1, 2 Korintus
11:14-15, Wahyu 9:21 )
D. Memproklamirkan tujuan dan rencana Tuhan bagi Israel
Respon
dan tanggapan terbaik Gereja/kita sebagaimana tertulis dalam Yeremia
31:7-10 dengan menyerukan suara-suara kenabian, mendeklarasikan doa yang
profetis, menaikkan doa syafaat (Yesaya 62:6&Mazmur 122:6),
melakukan perayaan-perayaan serta selalu mendukung dan menghibur Israel
(Yesaya 40:1-2).
E. Mengalami perubahan dalam gaya hidup sehari-hari
Menjalani
kehidupan tanpa rasa takut menghadapi ancaman kematian karena telah
menerima dan mengerti akan pewahyuan tentang ‘kekekalan’.
IV. Paulus mendesak bahwa agar Gereja semua mengerti dan tidak menjadi bodoh (Roma 11:18, 20, 21-22, 25)
18
janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang …20 Janganlah kamu
sombong, tetapi takutlah! 21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan
cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
22
Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu
kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu
kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak,
kamu pun akan dipotong juga.
25
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai,
aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah
menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah
masuk.
A. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah Gereja sangat pasif dan acuh tak acuh akan Israel
Hal
ini bisa didasarkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai
hubungan Israel dan Gereja secara rohani. Ketidaktahuan seringkali
dapat menyebabkan kesombongan yang melawan kepada Tuhan. Mereka yang
sombong akan menolak untuk berdiri bagi dan bersama Israel dalam tekanan
yang akan datang. Hal ini dapat menjadi sangat berbahaya karena dengan
demikian mereka telah menyangkal iman mereka kepada Kristus dan akan
menjadi ranting yang akan dipotong dan dibuang oleh Tuhan.
B. Akibat dari ketidak-mengertian yang berlanjut
Kebodohan dapat membawa dan menciptakan arogansi, yang akan menjadi perlawanan baik secara pasif dengan tetap acuh dan diam dalam menolak untuk membantu Israel maupun perlawanan secara aktif,
dengan membantu orang-orang yang menganiaya Israel atau menyuarakan
hal-hal yang berlawanan akan kehendak Tuhan bagi Gereja dan Israel, yang
pada akhirnya akan membawa akibat dipotong oleh Tuhan sendiri (Roma
11:22). Desakan Rasul Paulus bahwa Gereja/kita tidak boleh menjadi acuh
dan tinggal diam tentangmisteri Gereja dan Israel ini adalah agar supaya
orang percaya bukan Yahudi akan diperlengkapi dengan
pewahyuan-pewahyuan yang selalu segar dan mengalir untuk dapat tetap
berdiri teguh dalam tekanan akhir zaman yang unik ini. Hanya ada dua
pilihan yakni Gereja akan menjadi orang-orang yang melakukan ‘tindakan-tindakan yang diurapi’ atau orang-orang dengan sikap ‘arogansi yang bodoh’.
C.
Menyombongkan diri terhadap Israel berarti bersikap sombong atau arogan
terhadap Tuhan dan rencanaNya bagi Israel, yang seharusnya menjadi
kagum akan hal itu (ay. 33). Adalah suatu bentuk kesombongan bila kita
melihat pelayanan pribadi kita lebih unggul dalam kepentingan tujuan
Tuhan yang jauh lebih besar. Akan ada suatu berkat yang khusus bagi
Gereja yang berdiri dengan Israel. (Kejadian 12:3, Mazmur 122:6)
“O,
alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami
jalan-jalan-Nya!” (Roma 11:33) - Mike Bickle
Komentar
Posting Komentar