Iman Kepada Tuhan
Iman Kepada
Tuhan
Minggu, 12 Juni
2016
Bahan
Renungan :
2:4 Baik perkataanku maupun
pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat r
yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan s
Roh 1 , 2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat
manusia, tetapi pada kekuatan t
Allah. (1 Korintus 2:4-5)
Renungan :
Kita
selalu berkata bahwa kita bergantung kepada iman ketika kita menghadapi
pergumulan. Tapi kepada siapakah iman kita tertuju ? Apakah iman yang kita
miliki adalah iman kepada Tuhan, ataukah iman yang berasal dari pikiran manusia
?
Ketika
Abraham diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan Ishak, apa yang terjadi jika
ia bergantung pada pikiran manusianya ? Ia akan berpikir bahwa Tuhan itu
pendusta, bahwa Tuhan sudah menjanjikan Abraham seorang anak, namun Tuhan
mengambilnya kembali. Tapi tidak, Abraham menyerahkan seluruh hidupnya kepada
Tuhan. Karena itu ia bisa berpikir bahwa Tuhan dapat melakukan apapun dengan
kuasaNya. Ia percaya sekalipun Ishak mati, tapi Tuhan dapat menghidupkan atau
membangkitkannya dari antara orang mati.
Salah
satu contoh ketika ada orang yang sakit parah, seperti apakah doa kita ? Apakah
kita akan ngotot supaya sembuh ? Sebenarnya yang kita perlukan adalah berserah
kepada Tuhan dan percaya. Kita percaya bahwa Tuhan akan menjamah, entah
dijamahnya seperti apa, baik itu sembuh atau semakin memburuk, kalau Tuhan
ijinkan percayalah itu yang terbaik, itulah namanya iman.
Contoh
lainnya ; ketika kita mengalami kesulitan keuangan. Apa yang akan kita lakukan ?
Meminjam kepada orang lain ? Mungkin itu salah satu jalannya, akan tetapi jika
kita terbiasa meminjam kepada orang lain, kita tidak terbiasa belajar yang
namanya iman. Dengan terbiasa meminjam kepada orang lain, maka kita bergantung
dan berharap dengan orang tersebut, dan lama kelamaan kita tidak akan lagi
mengandalkan Tuhan.
Iman
yang kita miliki haruslah seperti kertas putih polos, tanpa tulisan dan tanpa
warna. Biarlah Tuhan memberi warna dan tulisan itu dikertas. Ketika kita
berkeras untuk menggunakan cara pikir kita sendiri, itu hanya akan menyusahkan
diri kita sendiri. Ketika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan,
Tuhan akan mewarnai hidup kita. Apapun yang Tuhan perbuat semuanya akan tepat
pada waktunya. (PHS)
Doa :
Tuhan
berikan kami roh iman, agar kami dapat tetap berharap hanya kepada Engkau dan
tidak satu kalipun kami berharap kepada orang lain. Tuhan buat kami jadi
seperti kertas polos yang siap ditulisi dan diwarnai apapun oleh Engkau. Tuhan
Roh Kudus, kami mau belajar untuk hidup dalam iman dan kami mau mengalami
janjiMu jadi kenyataan dalam hidup kami. Kami mau alami namanya Tuhan Yang
Menyediakan setiap kebutuhan kami. Terima Kasih Tuhan. Amin
Dari
Renungan Harian Bahtera Imamat Rajani – Ark Of Christ Bandung.
Komentar
Posting Komentar