Kabod Teledor Sama Dengan Mati
Kabod Teledor Sama
Dengan Mati
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
“Maka
bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia disana karena
keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.” (2 Samuel 6 : 7)
Uza
ini hanya teledor, dan Uza tidak melakukan dosa perzinahan, tidak melakukan
dosa kesombongan, tidak kehilangan kasih mula-mula juga tidak suam-suam kuku,
semuanya itu hanya karena dia teledor. Teledor itu seumpama ada orang yang
berkata “Tolong bawain jam aku ya.” Saat ketemu, ditanya tentang jam tersebut,
dia hanya menjawab, “lupa.” Itulah teledor itu berurusan dengan kabod, maka
hukumannya adalah mati. Keteledoran itu sesimple lupa, sesimple marah, sesimple
berkata : “Hari itu saya letih bu, jadi saya tidak kerjakan.” Saudara tetapi
didalam kabod, keteledoran itu identik dengan mati. Saya berdoa saudara dapat
mengerti akan hal ini.
Kapal
Titanic tenggelam karena keteledoran seorang penjaga kapal yang bertugas malam saat
itu untuk melihat radar yang dibawah laut. Saat menjaga kapal itu dia tertidur
sebentar, dan tiba-tiba kapal tersebut tergores gunung es sehingga
mengakibatkan sobekan diperut kapal. Tetapi sayangnya tidak ada satupun penjaga
yang mengecek kapal itu, maka air itu masuk pelan-pelan dan dalam beberapa saat
kemudian sobekan itu menjadi besar dan menenggelamkan kapal. Sebuah keteledoran
akan membawa kematian karena itu konsekuensi dari sebuah kepercayaan.
“Sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia
teledor dengan kata-katanya.” (Mazmur 106 : 33)
Musa
teledor dan dia bayar harganya dengan tidak bisa masuk Kanaan bahkan di Wahyu
dikatakan dia harus kembali lagi ke bumi untuk menyelesaikan tugasnya.
Jatiwangi
8 Juli 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Sumber
:
Buku
Kabod His Manifested Presence
Ev.
Mikhael Indriati Tjipto
Halaman
: 41 – 42
Blessed
To Bless - Bekasi
Komentar
Posting Komentar