Kemurahan Tuhan
Kemurahan
Tuhan
Sumber : Berbagai Sumber
Maz 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah
yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati
bait-Nya.
Maz 90:17 - Kiranya kemurahan
Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
Rom 2:4 - Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan
kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Kata “murah” di sini bukan
sebagai kontras dengan kata “mahal” karena kalau demikian bagaimana kita
mengartikan kata-kata dalam Rom 2:4 di atas : “kekayaan kemurahan-Nya”. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan
“kemurahan” adalah “CHRESTOTES” yang secara hurufiah bisa diartikan sebagai
kebaikan. Itulah sebabnya kata “CHRESTOTES” ini kadang diterjemahkan kemurahan,
kadang diterjemahkan kebaikan.
· Rom
2:4 - Maukah engkau menganggap sepi
kekayaan kemurahan-Nya,
kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau
kepada pertobatan?
·
KJV - Or despisest thou the riches of his goodness and forbearance and longsuffering; not knowing that
the goodness of God leadeth
thee to repentance?
EMTV - Or do you despise the riches of His kindness,
and forbearance, and longsuffering, not knowing that the kindness
of God leads you to repentance?
· Tit 3:4 - Tetapi ketika nyata kemurahan
Allah, Juruselamat kita, dan kasihNya kepada manusia,
KJV - But after that the kindness
and love of God our Saviour toward man appeared
CEV - God our Savior showed us how good
and kind he is
Karena itu “kemurahan Tuhan”
sama artinya dengan “kebaikan Tuhan”. Kemurahan Tuhan ini adalah salah satu
sifat Tuhan di mana Dia menyatakan kebaikan-kebaikan-Nya kepada makhluk
ciptaan-Nya. Nah, dalam Ibadah Kunci Tahun ini kita akan sejenak memikirkan
tentang kemurahan Tuhan ini.
Ada beberapa hal yang akan
saya bahas :
I.
KEMURAHAN TUHAN.
Kita semua percaya bahwa
Tuhanlah yang menciptakan dunia ini. Dan ia menciptakan semuanya dalam 6 hari.
Setelah itu dikatakan bahwa Allah berhenti dan beristirahat.
Kel 31:17 – “…sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan
langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."
Apakah ini berarti bahwa
Allah kehabisan energi? Tidak! Itu hanya bahasa antropomorfisme saja. Apakah
ini berarti bahwa setelah itu Allah tidak ada pekerjaan lagi alias menganggur?
Tidak! Kekristenan tidak berpandangan seperti Deisme yang percaya bahwa setelah
penciptaan dunia ini Tuhan lalu tidak lagi ikut campur dalam perjalanan dunia
ini melainkan membiarkan dunia ini berjalan sesuai dengan hukum-hukumnya. Tuhan
menciptakan dunia ini tetapi setelah itu Ia terus bekerja memegang kendali
perjalanan dunia dan memenuhi dunia ini dengan kemurahan / kebaikan-Nya.
Kemurahan dan kebaikan Tuhan ini dinyatakan dalam seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Kita akan melihat kemurahan / kebaikan Tuhan ini dinyatakan pada apa dan siapa
saja?
a.
Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada tumbuh-tumbuhan.
Kemurahan Tuhan pada
tumbuhan nampak melalui pemeliharaan-Nya terhadap tumbuh-tumbuhan sehingga
tetap hidup.
Maz 104:16 - Kenyang
pohon-pohon TUHAN,
pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya
BIS - Pohon-pohon TUHAN mendapat
hujan berlimpah pohon cemara
Libanon yang ditanam-Nya sendiri.
Berarti tercurahnya hujan
yang menumbuhkan pohon-pohon juga adalah kebaikan Tuhan.
Kemurahan Tuhan juga nampak
di mana Ia membuat tumbuh-tumbuhan / bunga-bunga yang sangat indah.
Mat 6:30 – Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan
besok dibuang ke dalam api,…
TL : Jikalau sedemikian Allah
menghiasi rumput di padang, yang ada pada hari ini dan esoknya
dibuangkan ke dalam dapur api, apatah lagi Ia melebihkan kamu, hai orang yang
kurang percaya?
FAYH - Dan jika Allah sedemikian
mempedulikan bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu, bukankah
pasti Ia akan mempedulikan kalian, hai orang yang kurang beriman?
Berarti bunga-bunga indah
bermekaran dengan warna warni cemerlang, semuanya karena tangan Tuhan. Saudara mungkin suka bunga, pernah katakan cinta dengan
bunga, pernah berpacaran di antara bunga-bunga seperti lagu ”Di puncak bukit hijau tempat indah kita
datang berjumpa, harum wangi bunga beraneka warna seakan menyambut cinta kita
berdua....” tetapi pernahkah saudara sadari bahwa di antara indah dan
wanginya bunga-bunga, ada kemurahan Tuhan di dalamnya? Salah satu lagu Kidung
Jemaat yang biasa kita nyanyikan adalah ”Alangkah
indah pagi merekah; bermandi cahya surya nan cerah; ditingkah kicau burung tak
henti; bunga pun bangkit harum
berseri.... Itu semua berkat karunia Allah yang agung Mahakuasa”. Jadi
boleh dikatakan bahwa semua tumbuhan mendapatkan kemurahan / kebaikan Tuhan.
Atau kemurahan Tuhan dinyatakan juga di dalam tumbuh-tumbuhan.
b.
Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada binatang-binatang.
Kemurahan Tuhan kepada
binatang-binatang nampak pemberian makan dan minum kepada mereka dan juga
memberikan mereka tempat berteduh.
Maz 104:10 – (10) Engkau yang melepas mata-mata air ke
dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung, (11) memberi minum segala binatang di
padang, memuaskan haus
keledai-keledai hutan; (12) di dekatnya diam burung-burung di udara,
bersiul dari antara daun-daunan. (14) Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan …(16) …pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya, (17) di mana burung-burung bersarang,
burung ranggung yang rumahnya di
pohon-pohon sanobar; (18) gunung-gunung tinggi adalah bagi
kambing-kambing hutan, bukit-bukit
batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk. (21) Singa-singa muda
mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya
dari Allah. (25) Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ
bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.
(27) Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan
makanan pada waktunya. (28) Apabila Engkau memberikannya, mereka
memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
Maz 147:9 - Dia, yang memberi makanan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak,
yang memanggil-manggil
Mat 6:26 - Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga….
Ayat-ayat ini menunjukkan
bahwa Tuhan menyatakan kemurahan / kebaikan-Nya kepada keledai, burung,
pelanduk, singa, ikan, udang, cumi-cumi, ubur-ubur, dan semua binatang di darat
atau laut dan udara dari terkecil sampai yang terbesar. Ia bahkan melengkapi
binatang-binatang dengan kemampuan-kemampuan yang luar biasa untuk mencari
makanan, menyimpan makanan, membuat tempat tinggal, dsb. Jadi kemurahan Tuhan
dinyatakan juga pada binatang-binatang.
Jikalau pada tumbuh-tumbuhan
dan binatang saja Tuhan menyatakan kemurahan-Nya, tidak mungkin Ia tidak
menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia, makhluk yang tertinggi, mahkota dari
seluruh ciptaan-Nya. Karena itu pasti ia juga menyatakan kemurahan-Nya bahkan
jauh lebih tinggi dan banyak daripada kemurahan-Nya kepada tumbuhan dan
binatang.
Mat 6:26 - Pandanglah burung-burung di langit, yang
tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Mat 6:30 - Jadi jika demikian Allah mendandani rumput
di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu,
hai orang yang kurang percaya?
c. Tuhan
menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia secara umum.
Kepada manusia secara umum, Tuhan
menyatakan kemurahan-Nya secara luar biasa. Bahkan sebenarnya kalau kita bisa
hidup dengan kondisi dan kapasitas kita sebagai manusia saja, itu sudah
merupakan kemurahan Tuhan yang luar biasa. Tuhan mendesain tubuh kita dan
bagian-bagiannya secara luar biasa demi kepentingan dan kebaikan kita. Contoh :
Anonim – Keunikan Atas Penciptaan Tubuh Kita Sebagai
Manusia. (1) Setiap jam satu milyar sel di dalam tubuh harus diganti. (2) Mata
manusia bisa membedakan 500 warna abu-abu. (3) Tulang paha manusia lebih kuat
dari beton. (4) Hati manusia mampu menciptakan tekanan yang cukup untuk
menyemprotkan darah sejauh 30 kaki (9 m). (4) Mata kita selalu berukuran sama
sejak lahir, tapi hidung dan telinga kita tidak pernah berhenti tumbuh. (5) Batuk
rata-rata yang keluar dari mulut kita berkecepatan 60 mil (96,5 km) per jam.
(6) Janggut adalah bulu yang tumbuhnya paling cepat pada manusia. Jika pria
rata-rata tidak pernah memangkas janggutnya, makan hal ini akan membuatnya
tumbuh hingga hampir 30 kaki dalam hidup. (7) Mata bayi tidak menghasilkan air
mata sampai si bayi berumur sekitar enam atau delapan minggu. (8) Setiap orang
memiliki bentuk lidah yang berbeda. (9) Bersin dapat melampaui kecepatan 100 km/jam.
(10) Sel-sel mati dalam tubuh kita akhirnya dibawa ke ginjal untuk eksresi.
(11) Senyum adalah ekspresi wajah yang paling sering digunakan. Senyum dapat dilakukan
di mana saja dari 5 hingga 53 pasang otot wajah. (12) Satu dari 20 orang
memiliki tulang rusuk lebih. (13) Orang-orang dengan kulit gelap tidak akan
mengkerut secepat orang dengan kulit terang. (14) Darah manusia melalui
perjalanan 60.000 (96.540 km) per hari pada perjalanan melalui tubuh. (15) 85%
dari populasi dapat menekuk lidah mereka ke dalam sebuah tabung. (16) Dibutuhkan
tujuh detik untuk makanan untuk pergi dari mulut ke lambung melalui kerongkongan.
(17) Hati wanita berdetak lebih cepat daripada laki-laki. (18) Dalam satu hari,
jantung kita berdenyut 100.000 kali. (19) Rambut terbuat dari bahan yang sama seperti
kuku.
Setelah
memberikan kehidupan seperti itu, sudah pasti Tuhan juga memberikan segala yang
diperlukan untuk menjamin keberlangsungan kehidupan itu.
Mat
6:25 - "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari
pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian
Nah,
jika hidup dan tubuh yang lebih penting sudah Dia berikan pada kita, masakan
Dia tidak memberikan makanan dan pakaian untuk hidup dan tubuh kita? Jikalau
yang besar sudah diberikan, pasti yang kecil juga Dia berikan. Karena itu Tuhan
lalu menyediakan dan menjaminkan semua keperluan hidup manusia yang paling
utama yakni makanan, minuman, pakaian, dan juga hal-hal lainnya.
Maz
104:14-15 – (14) Engkau yang
menumbuhkan….tumbuh-tumbuhan untuk diusaha-kan manusia, yang mengeluarkan
makanan dari dalam tanah (15) dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang
membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
Ia
juga mengatur sehingga setiap hari matahari diberikan pada semua yang hidup.
Juga hujan pada musimnya. Bukan hanya kepada yang beriman dan saleh, tetapi
bahkan kepada orang-orang yang jahat / tak beriman. Semua bukti kemurahan
hati-Nya.
Mat 5:45
- Karena
dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan
matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”.
Luk 6:35-36
- (35)
“…sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima
kasih dan terhadap orang-orang jahat. (36) Hendaklah kamu murah hati, sama
seperti Bapamu adalah murah hati.’”.
Bahkan
dalam hal-hal yang sangat serius bagi kehidupan kita yang tidak pernah kita
sadari dan pikirkan, Ia lakukan itu bagi kita. Misalnya :
~
Dia menjaga agar putaran bola bumi pada porosnya memiliki kecepatan yang tetap.
Kalau bumi berputar dengan kecepatan sepersepuluh dari yang sekarang ini, maka
waktu untuk pagi / siang dan malam akan menjadi sepuluh kali lebih panjang,
sehingga pada pagi / siang hari tanaman akan terbakar, dan malam hari akan
menjadi begitu dingin sehingga tanaman tidak bisa hidup.
~
Dia juga menjaga agar jarak bumi dan bulan tetap 240.000 mil. Andaikata bulan
menjadi dekat dengan bumi sampai 50.000 mil, air laut akan merendam seluruh
benua yang ada 2 kali sehari!
~
Dia juga mengatur komposisi atmosfir kita yakni 21 % oksigen dan 78 % nitrogen.
Kerapatan udara bisa berbeda antara di gunung dan di pantai, tetapi
perbandingan oksigen dan nitrogen itu selalu tetap. Kalau nitrogennya atau
oksigennya dinaikkan manusia akan mati.
Sungguh
betapa besarnya kemurahan Tuhan atas hidup kita. Singkatnya, semua berkat
jasmani di dalam hidup ini datangnya dari kemurahan Tuhan. Kesehatan, kecukupan
uang / pekerjaan yang diberkati, keluarga / anak, rumah, mobil, dan sebagainya.
Semua adalah kemurahan Tuhan bagi kita.
Maz
27:1 - Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN
yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Bahkan
jabatan atau menjadi orang terkenal / berkedudukan tinggi, itu juga karena
kemurahan Tuhan.
Maz 18:36
- Kauberikan
kepadaku perisai keselamatanMu, tangan kananMu menyokong aku, kemurahanMu
membuat aku besar”.
Lalu
apa di dalam hidup ini yang bukan kemurahan Tuhan? Tidak ada! Benarlah kata
Firman Tuhan :
Kis
17:28 - Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,….”
Ini
semua adalah kemurahan / kebaikan Tuhan.
A.W. Tozer –
Kebaikan Allahlah yang mendorong-Nya untuk memberikan berkat yang setiap hari
dilimpahkan-Nya kepada kita. (Mengenal Yang Maha Kudus, hal. 116).
d.
Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada orang-orang beriman.
Memang
orang-orang beriman sudah termasuk manusia dan karenanya sudah menikmati
kemurahan Allah atas semua manusia secara umum. Tetapi sebagai orang-orang
beriman, Tuhan juga memberikan sejumlah kemurahan-Nya yang special. Dan ini
tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak percaya. Kemurahan Tuhan untuk orang
beriman itu ditandai dengan pemberian-pemberian yang bersifat rohani. Dan
mengingat bahwa semua yang jasmani hanya bersifat sementara, sedangkan yang rohani
itu bersifat kekal, maka jelas bahwa berkat dan kemurahan Tuhan yang bersifat
rohani, adalah lebih besar dibandingkan dengan berkat / kemurahan Tuhan yang
bersifat jasmani.
Lalu
apa saja kemurahan Tuhan bagi orang percaya? Yang paling pertama dan utama dan
terbesar sudah pasti adalah penyelamatan kita. Ini diawali dengan pemilihan-Nya
atas kita (predestinasi) di mana kita ditentukan menjadi orang-orang yang akan
diselamatkan jauh sebelum kita ada di dunia ini bahkan sebelum dunia dijadikan.
Efs
1:4,5 - (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia
dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. (5) Dalam
kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk
menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ...”
2 Tes 2:12-13 – “….sebab
Allah dari mulanya telah memilih kamu
untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran
yang kamu percayai”.
Kalau pemilihan ini terjadi
sebelum dunia dijadikan, berarti kita juga belum ada. Kita juga belum percaya.
Lalu atas dasar apa Dia memilih kita? Atas dasar kemurahan-Nya.
Rom 9:15-16
- (15)
Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa
Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa
Aku mau bermurah hati.’ (16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang
atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah”.
Setelah
itu Allah akan mengatur sedemikian rupa sehingga kita mendengar Injil. Pada
waktu kita mendengar Injil, Dia lalu memberikan kepada kita iman sehingga kita
bisa percaya kepada Yesus.
Fil 1:29 - Sebab kepada kamu dikaruniakan….untuk
percaya kepada Kristus…”
Kis 11:18 - "….Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."
Oleh
iman ini kita lalu diselamatkan oleh Yesus Kristus. Bukan karena perbuatan
kita, melainkan oleh kasih karunia / rahmat Tuhan yang bersumber dari
kemurahan-Nya.
Tit 3:4-7
- (4)
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan
kasihNya kepada manusia, (5) pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita,
bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya
…. (6) yang sudah dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat
kita, (7) supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih
karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan
kita”.
Seandainya
kita selamat karena perbuatan baik kita, maka itu tidak menunjukkan kemurahan /
belas kasihan Allah. Tetapi dari teks di atas terutama kata-kata yang saya
garisbawahi jelas menunjukkan bahwa kita diselamatkan oleh ‘iman saja’, bukan oleh ‘perbuatan baik’ atau ‘iman dan perbuatan baik’.
John
Calvin - Karena itu, merupakan
sesuatu kegilaan untuk mengatakan bahwa seseorang mendekati Allah oleh
‘persiapan-persiapan’nya sendiri, sebagaimana mereka menyebut-nya.
Dan
siapapun dari saudara yang sudah betul-betul diselamatkan secara rohani, pasti
menyadari bahwa keselamatan rohani ini merupakan berkat / kemurahan / wujud
kasih yang terbesar dari Allah kepada saudara! Apa artinya semua berkat
jasmani, kalau saudara akhirnya masuk neraka? Kalau harus memilih, apakah
saudara memilih jadi orang kayanya atau jadi Lazarusnya? (Luk 16:19-31). Jadi
keselamatan kita sebenarnya adalah kemurahan Allah yang terbesar bagi kita.
Selanjutnya,
apakah setelah beriman kepada Yesus kita lalu stop berbuat dosa? Tidak! Kita
masih banyak dosa, setiap hari selalu ada dosa yang kita buat sekalipun kita
tidak menginginkannya. Tetapi lagi-lagi kemurahan Allah nampak dengan
menyediakan pengampunan untuk segala dosa kita itu.
1
Yoh 2:1-2 – (1) Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2) Dan
Ia adalah pendamaian untuk segala
dosa kita, …”
Bukankah
ini kemurahan Tuhan yang tidak kalah luar biasa? Coba bayangkan seandainya
setiap kali kita berdosa, keselamatan kita hilang, kira-kira siapa di antara
kita yang bisa yakin bahwa dia pasti akan masuk surga? Tidak ada! Tetapi karena
adanya kemurahan Tuhan dalam bentuk pengampunan untuk dosa-dosa kita setiap
hari ini membuat kita bisa yakin akan keselamatan kita.
Apakah
sampai di sini saja kemurahan Tuhan untuk orang percaya? Tidak! Boleh dikatakan
bahwa semua berkat rohani adalah wujud dari kemurahan Tuhan itu. Misalnya
adanya kemajuan dalam pengertian Firman Tuhan (Mat 13:10-17), adanya kesempatan
melayani
2
Kor 4:1a - Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan
ini”.
adanya
tempat untuk berbakti, dan juga kalau suatu gereja bisa bertahan hidup, maka
itu juga merupakan kemurahan Tuhan, dll. Demikianlah kemurahan Tuhan bagi orang-orang
beriman.
Jika
kita memfokuskan perhatian kita pada kemurahan Tuhan untuk semua manusia secara
umum dan juga untuk orang beriman, sekarang pikirkan, adakah satu hal di dalam
hidup saudara yang bukan kemurahan Tuhan? Tidak ada! Bahkan setiap hembuskan
nafas, setiap gerakan tangan, setiap kedipan mata, adalah kemurahan-Nya.
Satu
hal yang perlu ditambahkan adalah bahwa kemurahan Tuhan ini bukan bersifat
musiman. Kemurahan Tuhan ini tetap ada apalagi untuk orang beriman.
Maz 23:6
- Kebajikan
dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku
akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Maz 30:6
- Sebab
sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai”.
Tidakkah
semua ini adalah sesuatu yang luar biasa? Ya, kita hidup dalam kemurahan Tuhan
yang kekal.
II. RESPON KITA TERHADAP
KEMURAHAN TUHAN.
Setelah
kita melihat kemurahan Tuhan yang begitu
besar dalam hidup kita, baik yang bersifat jasmani dalam kaitan dengan semua
manusia maupun yang bersifat rohani dalam kapasitas sebagai orang beriman,
sudah pasti kita tidak bisa balas semuanya itu. Lalu apa yang harus kita
lakukan? Saya kira ada 2 hal yang perlu lakukan :
a.
Kita harus banyak bersyukur kepada Tuhan.
Pada
bagian pendahuluan sudah saya jelaskan bahwa kemurahan Tuhan bisa diartikan
kebaikan Tuhan. Dan salah satu respon yang paling umum dalam Alkitab terhadap
kebaikan Tuhan adalah bersyukur. Konsep ini memenuhi kitab Mazmur.
Maz
52:11 - Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak
memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi
Maz
106:1 - Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya.
Apalagi
untuk berkat keselamatan dari Tuhan, terlebih kita harus mensyukurinya.
2
Tes 2:13 - Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada
Allah …. sebab Allah dari
mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang
menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
Hari-hari
ini walaupun kita menghadapi berbagai persoalan hidup, kita tetap melekat sama
Tuhan. Biarlah Kita Bersyukur Karena KemurahanNya tidak pernah beranjak
daripada kita. Saat kita mengalami hal yang tidak enak maka sangat sulit kita
untuk bersyukur buat kemurahan Tuhan.
Kita
minta sama Roh Kudus bahwa setiap hari kita mengalami kemurahan Tuhan dan
Kemurahan Manusia.
b.
Kita harus banyak memuji dan menyembah Tuhan.
Respon
yang lain yang harus diberikan untuk kemurahan Tuhan adalah memuji nama-Nya. Di
bagian awal saya mengutip Maz 104 yang berisi perbuatan-perbuatan kemurahan
Tuhan yang ditujukan pada tumbuhan, binatang dan manusia. Dan Maz 104 itu
menarik karena dibuka dan ditutup dengan pujian kepada Tuhan.
Maz
104:1,31 – (1) Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat
besar! (31) Biarlah kemuliaan TUHAN
tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena
perbuatan-perbuatan-Nya
Selanjutnya
di sepanjang kitab Mazmur, pujian kepada Tuhan juga diberikan sebagai respon
akan kemurahan / kebaikan Tuhan itu.
Maz
103:1-5 – (1) Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai
segenap batinku! (2) Pujilah TUHAN,
hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (3) Dia yang
mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, (4) Dia
yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat, (5) Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Karena
itu setiap kita yang menyadari bahwa seluruh hidupnya karena kemurahan Tuhan,
harus bersedia untuk memuji, menyembah Tuhan dari hati yang paling tulus.
Ya,
itulah 2 respon yang harus kita berikan atas segala kemurahan Tuhan dalam hidup
kita.
Gara-gara
ada kelaparan di Israel, maka Elimelekh, Naomi, dan kedua anak laki-lakinya,
pindah ke Moab. Tetapi di sana, Elimelekh mati. Lalu kedua anak laki-lakinya
kawin dengan perempuan Moab. Tetapi kedua anak laki-lakinya itu lalu mati juga.
Dan Naomi tertinggal bersama kedua menantu perempuannya. Lalu ia mendengar
kabar bahwa di Israel bahaya kelaparan sudah lewat dan ia ingin kembali ke
Israel (Rut 1:1-6).
Rut
1:13,18-21 - (13) masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena
itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian,
anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu,
sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?’ ... (18)
Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia,
berhentilah ia berkata-kata kepadanya. (19) Dan berjalanlah keduanya sampai
mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh
kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: ‘Naomikah itu?’ (20)
Tetapi ia berkata kepada mereka: ‘Janganlah sebutkan aku
Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan
banyak yang pahit kepadaku. (21) Dengan
tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang
kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku
Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang
Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.
Teks
ini menunjukkan bahwa pada saat itu Naomi juga tidak melihat kemurahan Tuhan,
karena ia berkata:
Hidupnya
pahit dan karena itu ia tidak mau disebut ‘NAOMI’, yang artinya ‘menyenangkan’,
dan ia minta disebut ‘MARA’, yang artinya ‘pahit’ (ayat
13b,20,21).
Tangan
TUHAN teracung terhadap dia (ay 13), dan TUHAN naik saksi menentang dia (ay
21b). Ini berarti bahwa ia menganggap TUHAN memusuhinya, dan ini menyebabkan ia
yang pergi dengan tangan penuh, dipulangkan oleh Tuhan dengan tangan kosong (ay
21a)!
Ia memang
percaya bahwa TUHAN itu adalah Allah yang maha kuasa (ay 20b,21b), tetapi
kepercayaannya ini justru menyebabkan ia tidak punya harapan, karena ia
beranggapan bahwa Allah yang mahakuasa itu menentang / memusuhi dia, dan
mendatangkan mala petaka kepadanya (ay 21b). Ia mempercayai kemahakuasaan Allah
dengan cara yang salah!
Kemurahan
Tuhan sudah pasti pernah dinyatakan pada Naomi, tetapi fakta bahwa dia pernah
tidak melihat kemurahan Tuhan menunjukkan bahwa kemurahan Tuhan tidak selalu
nyata dalam hidupnya.
Jadi
Naomi dan Ruth adalah orang-orang yang beriman, tetapi pada saat itu mereka
tidak bisa melihat kebaikan / kemurahan Tuhan. Segala sesuatu gelap gulita bagi
mereka, kemurahan Tuhan bukan hanya tidak nyata, tetapi sama sekali tidak
terlihat! Apakah ada saudara-saudara yang saat ini ada dalam keadaan seperti
itu? Kalau ya, dengarlah ini:
“Pada
saat-saat seperti itu, sekalipun mata saudara tidak bisa melihat kemurahan
Tuhan, kemurahan Tuhan itu tetap ada”.
Bahwa kemurahan Tuhan itu tetap ada bagi mereka pada saat-saat tergelap dari hidup mereka, terlihat dari fakta bahwa saat-saat tergelap itu akhirnya membawa kebaikan bagi mereka.
Bahwa
di balik providensia Allah yang merengut, Allah menyembunyikan wajah yang
tersenyum, terlihat dari kelanjutan cerita tentang Naomi dan Rut tersebut. Pada
waktu Naomi kembali ke Israel, sekalipun Orpa akhirnya tidak mengikuti dia,
tetapi Rut tetap berpaut kepadanya. Rut akhirnya menikah dengan Boas, dan
melahirkan anak laki-laki.
Rut
4:14-17 - (14) Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: ‘Terpujilah
TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan
seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. (15) Dan dialah
yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah
putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah
melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.’
(16) Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada pangkuannya dan
dialah yang mengasuhnya. (17) Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama
kepada anak itu, katanya: ‘Pada Naomi telah lahir seorang anak
laki-laki’; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah
Isai, ayah Daud”.
Orang-orang
perempuan itu menganggap Naomi berbahagia dan mereka menyebutnya Naomi
(menyenangkan) lagi, bukan Mara (pahit)! Karena apa?
- Tuhan telah rela menolong dia (ay 14).
- Naomi mempunyai menantu yang mengasihi dia (ay 15).
Bandingkan
dengan banyak kasus di mana mertua bentrok dengan menantu. Itulah sebabnya ada orang
yang berkata bahwa Hawa adalah wanita terbahagia karena tidak mempunyai mertua.
Anak
dari Rut dan Boas, yaitu Obed, akan memelihara / melayani Naomi. Karena itu ia
disebut Obed (ay 17), yang artinya ‘pelayan’. Obed adalah orang
yang akan menurunkan Daud (ay 17,22). Dan dari Daud akan diturunkan Yesus!
Jadi,
cerita Naomi dan Rut yang mula-mula kelihatan buruk itu berakhir dengan ‘Happy
End’! Memang dalam Rut 1 semua menjadi gelap. Tetapi dalam Rut 2 mulai
muncul titik terang. Dan dalam Rut 3 titik terang itu menjadi makin
terang. Dalam Rut 4, sekalipun terang itu kelihatannya hilang sebentar,
tetapi lalu muncul lagi, dan bahkan menjadi terang benderang.
Kalau
saudara adalah anak Tuhan, sekalipun saat ini saudara ada dalam kegelapan yang
bagaimanapun pekatnya, di mana rasanya sama sekali tak ada harapan / kemurahan
Tuhan bagi saudara, maka ingatlah akan cerita Rut dan Naomi ini, dan percayalah
bahwa pada suatu saat saudara akan melihat titik terang yang makin lama akan
makin terang, sehingga akhirnya menjadi terang benderang! Ini sesuai dengan
janji Tuhan dalam Amsal 4:18 yang berbunyi:
Amsal
4:18 - Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar yang kian bertambah terang
sampai rembang tengah hari.
Dari
pengalaman 3 tokoh ini, kita dapat melihat satu kebenaran bahwa memang kadang
kala kemurahan Tuhan tidak nyata atau tidak nampak dalam hidup kita atau lebih
tepatnya kadang kita tidak bisa melihat kemurahan Tuhan di dalam hidup kita,
tetapi sesungguhnya kemurahan Tuhan itu tetap ada. Bahkan sebenarnya kemurahan
Tuhan itu memang tidak seharusnya tetap nyata bagi mata kita. Mengapa? Karena
justru melalui itu kita belajar beriman.
Ibr
11:1 - Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Kita
belajar beriman bahwa sekalipun kita tidak melihat matahari karena awan gelap,
matahari itu tetap ada dan tak pernah lenyap.
II.
SIKAP KITA KETIKA KEMURAHAN TUHAN TIDAK TERLIHAT.
Jika
kita hari-hari ini mengalami seakan tidak mendapatkan kemurahan Allah, badai
kehidupan datang menerpa seperti Naomi yang ditinggalkan oleh suami dan
anak-anaknya, ia juga mengalami kebangkrutan. Kita tidak tahu masa depan kita
dan kita tidak bisa melihat kemurahan Allah dalam hidup kita. Kita harus tetap
mempunyai hati yang melekat sama Tuhan, jangan biarkan kepahitan itu menjadi
sampah yang memenuhi hidup kita.
a.
Pandanglah pada keselamatan rohani dan salib Kristus!
Rom
5:8 - Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Sesungguhnya
kemurahan Tuhan terbesar yang pernah dinyatakan kepada kita adalah ketika Ia
menyelamatkan kita melalui Kristus.
Tit
3:4-7 – (4) Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat
kita, dan kasih-Nya kepada manusia, (5) pada waktu itu Dia telah
menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya…. (6) yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita
oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, (7) supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan
oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal,
sesuai dengan pengharapan kita.
Yesus
Kristus berkata, apa artinya seorang memiliki isi dunia ini kalau ia kehilangan
nyawanya? Kalau begitu keselamatan kita adalah harta yang paling berharga /
mahal, lebih mahal daripada isi dunia ini. Dan kalau Tuhan sudah menyatakan
kemurahan seperti ini dalam hidup kita, apakah kita mau beranggapan bahwa Tuhan
tidak bermurah hati kepada kita hanya karena hidup kita yang sulit, hanya
karena doa kita tidak dijawab, hanya karena kita mengalami sakit penyakit,
hanya karena kita mengalami kekurangan uang, hanya karena kita putus cinta,
dsb? Sikap semacam ini sama dengan sikap seorang anak kecil yang menganggap
orang tuanya jahat karena tidak memberikan dia uang Rp. 10.000 padahal dia
tidak sadar bahwa kalau dia sampai besar seperti itu karena kasih sayang dan
kebaikan orang tua.
Ya!
Asal saudara sudah diselamatkan, sadarlah bahwa itu kemurahan Tuhan terbesar
dalam hidup saudara. Dan selalu ingat itu apabila saudara dalam hidup ini tidak
melihat kemurahan Tuhan melalui terangkatnya penderitaan, lenyapnya penyakit,
terkabulnya doa-doa, terselesaikannya semua problem. Yakinlah bahwa kemurahan
Tuhan tetap ada dan yang terbesar sudah dinyatakan dalam hidup saudara ketika
Dia menyelamatkan saudara dari dosa-dosa dan memberikan hidup kekal pada
saudara.
b.
Tetaplah beriman pada janji Tuhan dalam Rom 8:28.
Rom
8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Di
dalam Rom 8:18-27, Paulus memaparkan kehidupan orang-orang percaya dalam dunia
ini dari sisi negatifnya yang meliputi penderitaan, keluhan dan perbudakan.
Lihat ayat pertamanya :
Rom
8:18 - Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini
tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita
Tetapi
selanjutnya dia mulai memaparkan sisi positifnya yang diawali dari ayat 28
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (termasuk dalam sisi negatif
tadi yakni penderitaan, keluhan dan perbudakan) dengan tujuan mendatangkan
kebaikan bagi orang-orang percaya.
Di
sini ada sedikit persoalan terjemahan. Terjemahan yang tepat bukanlah “Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu” tetapi “Segala sesuatu turut
bekerja”.
TL -
Tetapi kita mengetahui, bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama
mendatangkan kebajikan bagi orang yang mengasihi Allah, yaitu bagi
orang yang dipanggil menurut kehendak Allah.
KJV
- And we know that all things work together for good to them
that love God, to them who are the called according to his purpose.
Tentu
terjemahan Baru LAI juga tidak terlalu salah karena pastilah segala sesuatu itu
bekerja karena Allah juga. Hanya memang secara hurufiah dikatakan bahwa segala
sesuatu bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang percaya.
Lepas
dari persoalan itu jelas bahwa ada janji yang sangat indah dalam ayat 28 bahwa
segala sesuatu yang menimpa orang percaya, pasti akan berujung pada kebaikan.
Th.
Van den End – Tiada yang dapat merugikan mereka yang
sungguh-sungguh mengasihi Allah. Sebaliknya, segala hal yang menimpa mereka,
termasuk nasib yang digambarkan dalam ayat 35 (penindasan atau kesesakan
atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau
pedang), harus membantu mereka mencapai keselamatan, karena hal-hal itu
meneguhkan iman mereka dan mengikat mereka erat-erat kepada Yesus Kristus.
Namun, Tuhanlah yang membuat segala hal turut mendatangkan kebaikan, sebab Dia
berkuasa atas segala sesuatu. Orang Kristen percaya kepada Allah, bukan kepada
nasib.…. Daun dan rumput, hujan dan kemarau, masa kelimpahan dan kekurangan,
makanan dan minuman, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, dan segala hal
tidak menimpa kita secara kebetulan, tetapi datang dari tangan Bapa saja. (Tafsiran
Alkitab Surat Roma, hal. 453-454).
Ya,
ini adalah janji Allah bagi orang-orang percaya yang mengasihi Dia. Allah akan
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Karena itu
apabila penderitaan hidup, kesulitan, persoalan, kedukaan membuat saudara tidak
dapat melihat kemurahan Tuhan, yakinlah bahwa kemurahan-Nya tetap ada, selalu
ada dan terus bekerja untuk kebaikan saudara.
Kalau
saudara mau dan bisa melakukan hal-hal ini, maka akan terjadi seperti yang ada
dalam teks di bawah ini.
Hab
3:17-18 - (17) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak
berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada
lembu sapi dalam kandang, (18) namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,
beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Apa
yang dibicarakan dalam ayat 17 adalah situasi di mana kemurahan Tuhan tidak
terlihat. Tetapi dalam ayat 18 ada sorak-sorai dan sukacita karena Habakuk
percaya sekalipun tidak terlihat, kemurahan Tuhan itu tetap dan selalu ada
untuknya. Maukah saudara selalu percaya bahwa Tuhan itu murah hati kepada
saudara, bahkan pada saat mata saudara tidak bisa melihatnya? Pada saat
matahari tak terlihat oleh mata kita karena tertutup oleh awan, itu tidak
berarti mataharinya lenyap! Tuhan memberkati saudara !
Percayalah
kepada Tuhan dan setiap hari kita minta Perkenanan Tuhan dan Perkenanan
Manusia. Kita minta Kemurahan Tuhan turun didalam hidup kita dan kita menerima
Kemurahan dari manusia.
Walaupun
gelap kehidupan kita, kita tetap rapatkan barisan dan saling mengcover, saling
menjagai, saling menolong supaya rencana Tuhan jadi didalam hidup kita.. Amin
By
His Grace
Joshua
Ivan S
Komentar
Posting Komentar