Perjanjian Abraham
Perjanjian Abraham
Joshua Ivan Sudrajat
Sekitar empat ribu tahun
yang lalu Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham. Apa saja isinya?
Perjanjian itu, yang dibuat dalam kitab Kejadian 12:1-4 dan diteguhkan dalam kitab Kejadian 13:14-17, 15:1-7, dan 17:1-8, berisikan tujuh bagian yang berbeda satu sama lain. Pertama, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.”
Janji ini digenapi dalam tiga cara:
Dalam keturunan Abraham secara alamiah, yaitu bangsa Yahudi. “Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya …”
Dalam keturunan Abraham secara rohaniah, yaitu semua orang percaya, baik Yahudi maupun bukan-Yahudi.
Digenapi juga melalui Ismael.
Kedua, “Aku akan memberkati engkau.”
Janji ini digenapi dalam dua cara:
Secara sementara dan secara rohani.
Ketiga, “… serta membuat namamu masyhur.”
Nama Abraham terkenal ke seluruh dunia.
Keempat, “Dan engkau akan menjadi berkat.”
Lihat surat Galatia 3:13,14.
Kelima, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau.”
Penggenapan janji ini berkaitan erat dengan kalimat berikutnya.
Keenam, “… dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.”
Janji ini secara ajaib digenapi dalam sejarah penyebaran bangsa Yahudi ke seluruh dunia.
Orang-orang atau bangsa yang menganiaya orang Yahudi mengalami berbagai musibah, sebaliknya mereka yang melindungi orang Yahudi mengalami berkat baik secara nasional maupun secara perorangan. Ke depan dan selanjutnya, kebenaran janji ini masih akan terus terbukti dengan lebih mengherankan.
Ketujuh, “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Ini adalah janji agung tentang keselamatan yang digenapi di dalam keturunan Abraham, Kristus (Galatia 3:16, Yohanes 8:56-58). Janji ini lebih meneguhkan lagi janji Allah tentang keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular (Kejadian 3:15).
(Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut: Kejadian 13:16, Yohanes 8:37, Yohanes 8:39, Roma 4:16-17, 9:7-8, Galatian 3:6,7,29, Kejadian 17:18-20, Kejadian 13:14,15,17, 15:18, 24:34,35, Kejadian 15:6, Yohanes 8:56, Ulangan 30:7, Yesaya 14:1-2, Yoel 3:1-8, Mikha 5:7-9, Hagai 2:22, Zakaria 14:1-3, Matius 25:40,45).
Perjanjian itu, yang dibuat dalam kitab Kejadian 12:1-4 dan diteguhkan dalam kitab Kejadian 13:14-17, 15:1-7, dan 17:1-8, berisikan tujuh bagian yang berbeda satu sama lain. Pertama, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.”
Janji ini digenapi dalam tiga cara:
Dalam keturunan Abraham secara alamiah, yaitu bangsa Yahudi. “Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya …”
Dalam keturunan Abraham secara rohaniah, yaitu semua orang percaya, baik Yahudi maupun bukan-Yahudi.
Digenapi juga melalui Ismael.
Kedua, “Aku akan memberkati engkau.”
Janji ini digenapi dalam dua cara:
Secara sementara dan secara rohani.
Ketiga, “… serta membuat namamu masyhur.”
Nama Abraham terkenal ke seluruh dunia.
Keempat, “Dan engkau akan menjadi berkat.”
Lihat surat Galatia 3:13,14.
Kelima, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau.”
Penggenapan janji ini berkaitan erat dengan kalimat berikutnya.
Keenam, “… dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.”
Janji ini secara ajaib digenapi dalam sejarah penyebaran bangsa Yahudi ke seluruh dunia.
Orang-orang atau bangsa yang menganiaya orang Yahudi mengalami berbagai musibah, sebaliknya mereka yang melindungi orang Yahudi mengalami berkat baik secara nasional maupun secara perorangan. Ke depan dan selanjutnya, kebenaran janji ini masih akan terus terbukti dengan lebih mengherankan.
Ketujuh, “Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Ini adalah janji agung tentang keselamatan yang digenapi di dalam keturunan Abraham, Kristus (Galatia 3:16, Yohanes 8:56-58). Janji ini lebih meneguhkan lagi janji Allah tentang keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular (Kejadian 3:15).
(Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut: Kejadian 13:16, Yohanes 8:37, Yohanes 8:39, Roma 4:16-17, 9:7-8, Galatian 3:6,7,29, Kejadian 17:18-20, Kejadian 13:14,15,17, 15:18, 24:34,35, Kejadian 15:6, Yohanes 8:56, Ulangan 30:7, Yesaya 14:1-2, Yoel 3:1-8, Mikha 5:7-9, Hagai 2:22, Zakaria 14:1-3, Matius 25:40,45).
Kekuatan “Perjanjian Tuhan
Kepada Abraham Hingga Masa Kini”
BANGSA ISRAEL bukanlah bangsa yang di “Istimewakan” tetapi bangsa yang “dipilih”.
mereka di pilih sebagai jalan TUHAN untuk memberkati “bangsa-bangsa”
inti perjanjian TUHAN kepada Abraham hanya dibagi 3: (Kejadian 15:1-21)
BANGSA ISRAEL bukanlah bangsa yang di “Istimewakan” tetapi bangsa yang “dipilih”.
mereka di pilih sebagai jalan TUHAN untuk memberkati “bangsa-bangsa”
inti perjanjian TUHAN kepada Abraham hanya dibagi 3: (Kejadian 15:1-21)
1.)
JANJI TENTANG KETURUNAN
Kejadian 15:5
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Kejadian 17:1-7
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berkata, "Akulah Elohim Yang Mahakuasa. Taatilah Aku dan lakukanlah kehendak-Ku selalu.
Aku akan mengikat perjanjian denganmu dan memberikan kepadamu keturunan yang banyak."
Lalu sujudlah Abram, kemudian Elohim berkata,
"Inilah perjanjian yang Kubuat dengan engkau: Aku berjanji bahwa engkau akan menjadi bapak leluhur banyak bangsa. Oleh karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham.
Aku akan memberikan kepadamu banyak anak cucu, dan di antara mereka akan ada yang menjadi raja-raja. Keturunanmu akan begitu banyak, sehingga mereka akan menjadi bangsa-bangsa.
Aku akan memenuhi janji-Ku kepadamu dan kepada keturunanmu, turun-temurun, dan “perjanjian itu kekal”. Aku akan menjadi Elohim-mu dan Elohim keturunanmu.
Kejadian 15:5
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Kejadian 17:1-7
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berkata, "Akulah Elohim Yang Mahakuasa. Taatilah Aku dan lakukanlah kehendak-Ku selalu.
Aku akan mengikat perjanjian denganmu dan memberikan kepadamu keturunan yang banyak."
Lalu sujudlah Abram, kemudian Elohim berkata,
"Inilah perjanjian yang Kubuat dengan engkau: Aku berjanji bahwa engkau akan menjadi bapak leluhur banyak bangsa. Oleh karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham.
Aku akan memberikan kepadamu banyak anak cucu, dan di antara mereka akan ada yang menjadi raja-raja. Keturunanmu akan begitu banyak, sehingga mereka akan menjadi bangsa-bangsa.
Aku akan memenuhi janji-Ku kepadamu dan kepada keturunanmu, turun-temurun, dan “perjanjian itu kekal”. Aku akan menjadi Elohim-mu dan Elohim keturunanmu.
- (tanda perjanjian ditandai bahwa setiap anak laki-laki keturunan Abraham harus di sunat)
- (Perjanjian Keturunan Abraham hanya berlaku kepada keturunan yang lahir dari rahim Sara — Kejadian 17:18-22)
2.)JANJI
TENTANG TANAH PERJANJIAN,
Kejadian 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: “Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.”
Kejadian 15:18-21
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."
Kejadian 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: “Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.”
Kejadian 15:18-21
Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu."
3.)JANJI
BAHWA MELALUI KETURUNAN ABRAHAM SEMUA BANGSA AKAN MENDAPAT BERKAT --->
JANJI KEDATANGAN SANG MESIAS/JURUSELAMAT.
Kejadian 22:18
Oleh Keturunanmulah semua bangsa akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.
Galatia 3: 16-18
3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus.
3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Elohim, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Elohim berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Elohim telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
Kejadian 22:18
Oleh Keturunanmulah semua bangsa akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.
Galatia 3: 16-18
3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: “dan kepada keturunanmu”, yaitu Kristus.
3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Elohim, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Elohim berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Elohim telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
Janji
Allah kepada Abraham;
Setelah terjadi peistiwa
penghukuman manusia dengan air bah, keturunan Nuh (Sem, Yafet dan Ham) semakin
banyak dimuka bumi, tetapi manusia bukan semakin baik melainkan semakin jahat,
padahal Allah sudah mencoba untuk melakukan pembaharuan dengan membinasakan
orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Kita melihat dalam Kejadian 11:4
berkata: Manusia itu berhimpun membangun sebuah menara dan mereka membangun
dengan satu tujuan untuk meninggikan nama mereka, yang berkata: ”Marilah
kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai
ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh
bumi.
Allah murka kepada manusia
karena sudah semakin bejad: “Lalu turunlah Allah untuk melihat kota dan menara
yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman:
“Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini
barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka
rencanakan, tidak ada yang tidak dapat terlaksana. Baiklah kita turun dan mengacaubalaukan
di sana bahasa mereka sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing,
Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka
brehenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut
Babel, karena disitulah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi dan dari
situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi”.
Sesudah peristiwa itu, Allah mengambil inisiatip kembali yaitu dengan memilih
satu keluarga yaitu Keluarga Abraham, dan didalam panggilannnya, Allah
kembali memberikan satu perjanjian dan janji ini juga bersifat sama dengan
janji yang diberikan kepada Nuh yaitu janji datang dari Allah sendiri. Hal ini
dapat kita lihat dalam Kejadian 12:1-3 yang berbunyi: “Berfirmanlah Tuhan
kepada Abram: ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah
bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau
menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu mashur dan
engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang
memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau dan olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Dari segi aspek manusia dalam Kejadian 15:6 yang berbunyi: Lalu percayalah
Abraham kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran” karena Abraham percaya kepada janji Allah.
Dalam Kitab Perjanjian Baru yang tertulis dalam Roma 4:1-12: dikatakan
“Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk
bermegah, tetapi tidak dihadapan Allah.
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? ”Lalu percayalah Abraham kepada
Tuhan”, dan “Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”. Kalau
ada orang yang bekerja upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi
sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada
Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan
berdasarkan perbuatannya, Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya
dan yang ditutup dosanya, berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak
diperhitungkan Tuhan kepadanya. Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi
orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? sebab telah kami katakan
bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Dalam keadaan
manakah hal itu diperhitungkan?. Sebelum atau sesudah ia di sunat, bukan
sesudah disunat, tetapi sebelumnya. Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai
meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya sebelum ia bersunat.
Demikian ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya
kebenaran duperhitungkan kepada mereka dan juga bapa orang-orang bersunat,
yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman
Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum bersunat”. Pembenaran itu
bukan dari usaha dan perbuatan manusia, tetapi iman kepada janji Allah kepada
Yesus Kristus. Inilah Perjanjian-perjanjian Allah yang utama kepada Manusia
yaitu :
1. Perjanjian Allah kepada
Nuh;
2. Perjanjian Allah kepada
Abraham;
3. Perjanjian Allah kepada Musa atau Perjanjian Sinai.
Selain dari pada perjanjian di atas, memang masih ada perjanjian perjanjian
Allah sesudah Kitab Taurat Musa, yaitu Perjanjian kepada Raja Daud, Kitab Para
Nabi dan Perjanjian Baru.
Isi perjanjian Allah dengan Abraham sebagaimana pada ayat di atas yaitu ada
4 (empat) perjanjian yaitu:
1. Perjanjian Pertama
adalah Berkat Individu yaitu Tuhan akan memberkati Abraham dan membuat namanya
mashur dan membuat dia juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Janji
Individu ini termasuk berkat jasmaninya,
2. Perjanjian Kedua,
Tuhan berjanji akan memberkati Abraham dengan berkat menjadi bangsa, tetapi dia
diberkati menjadi sebuah bangsa yang besar yaitu bangsa Israel,
3. Perjanjian yang Ketiga, dia
akan menjadi berkembang menjadi bangsa besar tetapi melalui Abraham
bangsa-bangsa akan mendapat berkat. Ini berbicara tentang garis benih
keselamatan yang merupakan garis keturunan Abraham yaitu
Ishak-Yakub-Yehuda-Daud-Yesus Kristus.
4. Perjanjian keempat,
Tuhan menjanjikan kepada Abraham mengenai suatu negeri sebagaimana dalam
Kejadian 12:7 yang berkata: “Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abraham
dan berfirman, Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu, tanah
perjanjian yang sekarang ini yaitu yang didiami oleh bangsa Israel”.
Dalam isi
Perjanjianan-perjanjian Allah tersebut di atas, juga ada kewajiban yang
harus ditaati oleh Abraham yaitu:
1. Abraham harus mentaati
panggilan Tuhan dan janji ini hanya bisa digenapi jika Abraham mentaati
panggilan Tuhan;
2. Abraham Diteguhkan
dengan suatu tanda yang berkaitan dengan Sunat. Perjanjian ini ditulis dalam
Kejadian 17:7-10 yang berbunyi : “Aku akan membuat perjanjian antara Aku
dengan engkau serta keturunanmu turun temurun menjadi perjanjian yang kekal,
supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada
keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kau diami sebagai orang asing, yakni
seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan
Aku akan menjadi Allah mereka. Dari pihakmu engkau harus memegang perjanjianKu,
engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjianKu, yang harus kamu
pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap
laki-laki diantara kamu harus di sunat.
Khusus janji-janji Allah tentang berkat-berkat bagi bangsa-bangsa di dunia, kita melihat dalam Surat Rasul Paulus kepada
jemaat di Galatia 3:15-17 yang berbunyi: ”Saudara-saudara, baiklah
kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah
disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh
seorangpun. Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya.
Tidak dikatakan “kepada keturunan-keturunannya” seolah-olah
dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang saja: ”dan kepada
keturunanmu” yaitu Kristus. Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah
disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit baru
empatratus tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya”.
Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita bahwa oleh Abraham bangsa itu akan
diberkati dalam berkat keselamatan yaitu berkat yang didalamnya oleh keturunanmu.
Ditegaskan disini adalah perbedaan antara keturunannya dengan keturunan-keturunannya
seolah-olah yang dimaksud adalah banyak orang, padahal hanya kepada satu
orang saja yaitu Keturunannya yaitu Kristus. Jadi kalimat “keturunannya”
menunjukkan kepada bentuk tunggal (Keturunannya) bukan jamak
(Keturunan-keturunannya).
Komentar
Posting Komentar