PILAR ANUGERAH
Pilar Anugerah
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
“Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang
menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan
mujizat diantara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau
karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil.” (Galatia 3 : 5)
Didalam Anugerah ada Signs and Wonder, ada
KeIlahian, keajaiban yang menjadi bagian Tuhan. Tapi semakin saudara bisa
merendahkan diri sampai ndelosor (tersungkur) dan sadar betapa kosong dan tidak
berdayanya saudara tanpa Tuhan seperti orang kusta atau pemungut cukai itu,
maka anugerahNya akan semakin dicurahkan atas hidup saudara.
Semakin saudara mengosongkan yang jasmani, maka
yang Ilahi akan muncul. Semakin saudara tidak memperdulikan perasaanmu, maka
perasaan Tuhan akan makin nyata dalam hidup saudara. Semakin saudara tidak
mementingkan pendapat pribadimu karena “it’s
all about You”, maka semakin Tuhan menyatakan isi hatiNya.
Sejak kecil saya mendidik diri saya untuk menyukai
apa yang Tuhan sukai. Saya ini tidak suka menggambar, tapi Tuhan berkata kalau
saya tidak bisa mengerjakan apa yang Dia perintahkan dengan sukacita yang
penuh, maka saya tidak bisa menjadi hambaNya. Saya paksa diri saya sampai saya
menyukai arsitektur. Saya tidak pernah menyukai pemulung, tapi saya tidak
berani berkata di hati saya bahwa saya tidak suka tapi saya lakukan karena saya
mau berkorban. Karena detik saya tahu ada yang tidak selaras dengan hatiNya,
saya memutuskan untuk saya membuat diri saya selaras dengan hatiNya. Bahkan
untuk orang-orang yang sebenarnya saya tidak suka, tapi Tuhan suka, maka saya
akan atur hati saya untuk menyukai orang itu.
Saat saya tahu bahwa Bapak Paul adalah jodoh saya
lewat mimpi, detik itu saya setel hati saya untuk mencintai dia dan kosongkan
hati saya dari selera pribadi saya sekalipun saya tahu kami berdua sangat
bertolak belakang. Saya berdoa saudara belajar mengosongkan diri karena makin
saudara mengosongkan diri, saudara akan menerima yang sangat Ilahi dari Tuhan.
Saya pernah melakukan kesalahan dengan bermain-main
dengan iblis. Saat itu saya pergi ke Linggarjati, suatu tempat pesugihan yang
orang-orang banyak datangi karena percaya jika berhasil menyentuh ikan yang ada
disana, itu akan membawa keajaiban. Saya melihat ikan itu dan saya pegang
ekornya. Detik saya menyentuh ekornya, hati saya berdebar-debar karena saya
tahu saya salah. Pulang dari sana, saya jatuh sakit, masuk rumah sakit dan
dokter berkata saya kena meningitis dan saya koma.
Saat saya koma, saya seperti mengalami dikejar-kejar
iblis, saya hampir dihabisi sampai saya ditolong oleh Malaikat, saya diberi
baju putih dan saya dibawa menghadap Tuhan dipintu gerbang surga.
Saya masih ingat Tuhan berkata : “Jangan main-main
dengan iblis, jangan beri kesempatan kepada iblis (Efesus 4 : 27) karena
gara-gara itu engkau mengalami semua ini. Engkau akan cacat kalau engkau
sembuh.”
Saya berkata kepada Tuhan : saya tahu saya salah,
saya tahu Surga itu sangat indah dan bagus, tapi bolehkah saya balik ke orang
tua saya dan mendapat kesempatan kedua ? Tuhan bilang Dia berikan kesempatan
lagi, tapi saya harus ingat bahwa hidup saya bukan milik saya lagi tetapi milik
Tuhan.
Ini namanya Anugerah. Saya sembuh total tapi sejak
itu saya terus ingatkan diri saya, kalau saya bisa makan, kalau saya bisa
menikmati itu anugerah. Kalau saya bisa jalan normal, bisa belajar bahkan
sampai S2 itu anugerah. Saya bisa dipakai Tuhan dan melayani Tuhan itu
anugerah. Karena hidup itu anugerah, juga karena saya adalah milikNya maka saya
harus selalu tanya Tuhan, berjalan seperti cara Tuhan, seritme dan sepakat
dengan Tuhan. KerinduanNya menjadi kerinduan saya.
Kalau saya bertanya dan jawabanNya makin aneh,
banyak yang tidak masuk akal, bahkan mustahil itu dari Tuhan. Kalau masih masuk
akal saya tahu itu dari saya. Sebab itu bagian saya adalah TAAT, selebihnya
Tuhan yang selesaikan. Bukankah ada tertulis, apa yang saya lakukan itu yang
Tuhan kerjakan :
“Ya
Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu
yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami.” (Yesaya 26 : 12)
“Nyanyikanlah
nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang
ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepadaNya oleh tangan kananNya, oleh
lenganNya yang kudus.” (Mazmur 98 : 1)
Bahkan saya terus melihat hal-hal yang baru dan
ajaib, itu adalah anugerah. Tidak pernah karena manusia, bukan karena kebenaran
manusia. Tapi cukup kita dengarkan Tuhan, tangkap dan percaya. Adalah suatu
Anugerah untuk berjalan bersama Tuhan selama 50 tahun. Suatu Anugerah boleh berada
didalam pelayanan. Suatu Anugerah boleh dipakai Tuhan. Jika kita makin mengerti
anugerah, kita akan semakin kerja keras dan semakin masuk dalam kemuliaan.
“Tetapi
karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih
karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya aku telah
bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih
karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Korintus 15 : 10)
It is only by His Grace, Semua yang ada didalam
hidup saya adalah karena Anugerah.
Jatiwangi,
27 Juli 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat
Sumber
:
Buku
Pilar-Pilar Masa Penentuan
Ev.
Iin Tjipto Purnomo
Halaman 31 –35
Blessed
To Bless – Bekasi
Pemesanan
Hubungi :
+62
21 4585 1254 dan +62 8888 377 977
Komentar
Posting Komentar