Warisan Daud Bagian 3
Warisan Daud Bagian 3
Ev. Indriati Tjipto
Purnomo
Hamba
dan Sahabat-Sahabatnya
Kepada
Salomo, Daud juga mewariskan hamba-hamba dan sahabat-sahabatnya yang ajaib yang
bersama-sama dengan Daud sejak dahulu.
“Inilah para pembesarnya : Azarya bin Zadok
menjadi imam ; Elihoref dan Ahia, anak-anak Sisa menjadi panitera negara ;
Benaya bin Yoyada menjadi Panglima ; Zadok dan Abyatar menjadi imam, Azarya bin
Natan mengawasi kepala daerah ; Zabut bin Natan, seorang imam menjadi sahabat
raja ; Ahisar menjadi kepala istana ; Adoniram bin Abda menjadi kepala rodi.”
(1 Raja 4 : 2 – 6)
Daud
menempatkan berbagai orang disekelilingnya karena Daud tahu ia tidak mungkin
dapat melakukan semuanya seorang diri, tidak mungkin dapat memimpin bangsa
sendirian. Daud memerlukan orang-orang dengan berbagai kemampuan yang ajaib.
Inilah warisan yang Daud berikan : Dengan
Bergaul Baik, dan Saling Belajar
dari teman-teman disekelilingmu, saudara dan saya akan memiliki kemampuan yang
ajaib dari mereka, tapi juga ada arti dibalik nama para pembesar Daud ini,
sebab nama dapat menunjukkan perjalanan dan pelajaran hidup. Ini seperti Daud
ingin berpesan melalui nama orang-orang yang dia tempatkan di sekitar anaknya.
Mereka mampu mengatur banyak hal, banyak urusan dari urusan sehari-hari sampai
urusan yang genting. Mereka mampu melakukan itu bukan karena tiba-tiba bisa,
tapi karena mereka berhasil melalui berbagai musim bersama Tuhan, baik itu
musim menuai maupun musim menabur, mereka menyembah Tuhan saat tekanan makin
berat dan mereka bergumul melawan kelemahan bersama Tuhan yang berjuang bagi
mereka.
Yang
pertama adalah Azarya bi Zadok,
seorang yang memiliki sisi imam, orang yang memiliki kemampuan untuk berdiri
diantara Tuhan dan manusia, untuk menangkap yang dari Tuhan, dan memiliki belas
kasihan. Nama Azarya bin Zadok berarti Tuhan
telah menolong dan Kebenaran. Untuk menerima warisan, mari belajar
mengandalkan Tuhan dalam segala hal, bukan kepada seorang manusia karena hanya
Tuhan yang dapat menolong. Kenalilah musim-musim dalam hidupmu, bergerak dan
bergumul bersama Tuhan.
Pak
Petrus Agung pernah bersaksi : Dulu saat gereja dalam keadaan susah, ada
seseorang yang menawarkan bantuan kalau Pak Agung buat proposal. Dan beliau
lakukan itu bahkan diantar langsung ke Jakarta. Tapi sampai berbulan-bulan
tidak ada bantuan juga, sampai akhirnya Pak Agung sadar bahwa hanya Tuhan yang
dapat menolong, hanya Tuhan yang dapat diandalkan. Lalu Tuhan menyuruh beliau
yang mulai mempersembahkan apa yang paling berharga untuk menutup keuangan
gereja. Beliau persembahkan korban mobilnya sesuatu yang paling berharga dan
bernilai bagi beliau, dan yang beliau lakukan ini menggerakkan seluruh jemaat
untuk mempersembahkan korban dan dalam semalam hutang beres. Seringkali kita
harus belajar mengikuti jejak pendahulu kita, jangan hanya lihat hasilnya
sekarang dari beliau; diberkati dan berkelimpahan, tapi apa yang beliau bayar
dan belajar selama bertahun-tahun. Beliau belajar untuk tidak berharap kepada
manusia, belajar sepenuhnya mengandalkan Tuhan dan hidup benar.
Yang
kedua adalah Elihoref, yang berarti Tuhan dari Musim Menuai. Pak Petrus
Agung pernah bercerita, saat gereja masih 15 orang jemaatnya, beliau kesal
karena lahan parkir gerejanya dipenuhi oleh mobil-mobil dari jemaat gereja
sebelah, bukan jemaatnya beliau. Tapi kemudian beliau bertobat bahkan memberkati
gereja yang ramai itu dan dalam waktu tiga tahun gereja beliau tiba-tiba
membludak dan terus dibawa naik. Tuhan kita tidak pernah berhutang, percayalah
saudara. Kalau saudara sedang berada di musim menabur, mari menabur dan jangan
kenali Tuhan dari musim menuai saja sehingga melewati kesempatan menabur.
Saya
tahu ada hari-hari dalam hidup saya, dimana saya masuk musim perang, dimana
hari-hari saya dipenuhi peperangan rohani demi peperangan rohani, jadi mau
tidak mau saya harus terus perang, senantiasa waspadaa dan tidak lengah. Kalau
saatnya Tuhan bawa ke musim menuai jiwa-jiwa, jangan diam di rumah saja ATAU
disibukkan dengan hal-hal lain. Jika saudara kenali musim-musim dalam hidupmu,
saudara akan menjadi orang yang ajaib. Sebab dalam segala sesuatu ada musimnya.
Ada musim menabur, ada musim kerja, ada musim menangis, ada musim bersukacita,
ada musim menuai. Ingat Tuhan itu Tuhan yang mempunyai musim. Kenalilah musim
dengan baik maka saudara akan menjadi orang sukses.
Yang
ketiga adalah Anak-anak Sisa,
artinya Tuhan yang bergumul dan berjuang.
Yakub bergumul dan berjuang sampai pangkal pahanya dipukul oleh Tuhan tapi
Tuhan bilang sejak hari ini namamu Israel karena kamu berjuang, bergumul dan
kamu menang.
Dalam
hidup kita suka tidak suka seringkali kita harus bergumul untuk melawan
kemarahan, kepahitan, kemalasan, keminderan, ketakutan dalam hidup kita. Ayo
berjuang kalau saudara mau bergumul, Tuhan berjuang buat saudara. Tangkap
valuenya maka saudara akan mendapat upah, dapat warisan raja-raja. Saya berdoa
saudara dapat tangkap ini. Salah satu Warisan Pak Petrus Agung yaitu bisa
menaklukkan keminderannya. Beliau itu aslinya minder sekali. Untuk menatap
orang saja beliau sangat takut. Pada waktu awal beliau mulai kotbah, untuk
menatap jemaat beliau tidak berani, beliau hanya melihat jauh ke depan dengan
membayangkan tidak ada orang. Tapi saat ini beliau sangat menikmati kotbah
didepan banyak orang di segala tempat.
Dan
yang terakhir Ahia, artinya Penyembah Tuhan, mari ingat Dia Tuhan
yang menolong, tapi kita juga harus hidup benar, apapun keadaan hidupmu
sekarang. Tetaplah menjadi penyembah-penyembah Tuhan. Sembah Tuhan, jangan
ngomel, jangan ngeluh, sembah Tuhan sampai tudung penyembahan itu turun dalam
hidupmu. Amin
Jatiwangi,
27 Juli 2016
By
His Grace
Ivan
Sudrajat S
Sumber
:
Buku
Warisan Higher Than Ever
Ev.
Mikhael Indriati Tjipto
Halaman
: 18 - 21
Blessed
To Bless – Bekasi
Pemesanan
Hubungi :
+62
21 4585 1254 dan +62 8888 377 977
Komentar
Posting Komentar