7 Bangsa - 7 Musuh Utama
7 Bangsa - 7 Musuh Utama
Copas : Hendy F
Setelah Yosua menjadi pemimpin, generasi baru bangsa Israel memasuki tanah Kanaan seperti yang dijanjikan Tuhan.
Tuhan memberi mereka sebuah perintah yang penting:
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali.
Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka.
Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki (Ulangan 7:1-3)
Pertama, kita dapat mempelajari jenis jenis dari musuh yang telah ada di tanah perjanjian.
Masyarakat kuno memiliki pendekatan yg sederhana terhadap arti nama-nama mereka, mereka akan memanggil orang -orang dengan sifat-sifat yg jelas terlihat dari karakter, tradisi atau pekerjaan mereka."
Ke-7 bangsa-bangsa ini memiliki alasan-alasan yang utama dari arti nama-nama mereka yang memungkinkan bangsa Israel mengidentifikasi musuh-musuh mereka dan menemukan cara untuk mengalahkan musuh; kitapun dapat melakukan yang sama.
Para peneliti menjelaskan arti dari bangsa-bangsa itu;
1. HET, nama ini berarti teror.
Mereka adalah raksasa2 yg membawa ketakutan, kebingungan, dan keputusasaan pada orang lain. Ini adalah musuh kita juga karena sebagai Israel rohani, kita harus takut kepada Tuhan, tidak ada yang lain selain Tuhan dan bukan juga kepada manusia.
Amsal 29:25 berkata, “Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.”
2. GIRGASI, artinya orang yang kembali/menarik diri dari sebuah ziarah (undur) karenanya mereka adalah orang-orang yang mundur dan duniawi.
Mereka membangun rumah dengan tanah liat, yang menunjukkan bahwa mereka tidak stabil dalam cara berpikir. Ini juga musuh kita karen kita harus teguh dalam iman, selalu berdasarkan pada Yesus Kristus.
Yes 28:16, “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh. Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”
3. AMORI, mereka adalah orang-orang yang arogan dan sombong dalam perkataan, orang yang selalu menentang orang lain.
Mereka memiliki harga diri yang tinggi dan ini memimpin kepada kesombongan dengan mencari-cari kesalahan orang lain.
Mereka adalah musuh kita juga, karena Tuhan adalah satu-satunya hakim. Jadi saat kita menghakimi orang lain, kita sedang bersikap angkuh juga di hadapan Tuhan.
Dalam Amsal 8:13, “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; Aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.”
4. KANAAN, berarti pedagang yang merendahkan.
Mereka ini raksasa2 keuangan.
Orang Kanaan termotivasi dalam keserakahan serta nafsu untuk menimbun keduniawian dan harta secara materi.
Ini juga adalah musuh kita, karena kita tidak bisa melayani dua tuan, dan apa yang kita miliki di dunia ini hanya sementara.
Yakobus 4:4 tertulis, “Hai kamu, orang orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”
5. FERIS, mereka ini orang-orang yang memisahkan diri dan hidup tanpa perlindungan, desa yang tidak berkubu.
Bangsa ini tidak memiliki disiplin dan batasan-batasan/ aturan-aturan. Ini juga musuh karena kita harus menyerahkan diri sepenuhnya pada perintah-perintah/ aturan-aturan Tuhan. (Self control)
Amsal 25:28, “Orang yang tidak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya”
6. HEWI, bangsa ini menyatakan dirinya untuk menawarkan sebuah kemapanan/ kehidupan yang nyaman,
Pedoman mereka:
“jika sesuatu kelihatannya bagus, lakukan saja”,
“jangan kuatir dengan apa yang orang lain pikirkan”,
“jadilah orang yang pertama”.
Mereka punya hidup yang sangat mewah, ini adalah musuh kita karena kehidupan kita secara rohani memerlukan "bayar harga"/ pengorbanan.
1 Tim 6:10 berkata, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbai-bagai duka.”
7. YEBUS, bangsa Yebus adalah orang orang yang mengeksploitasi dan mencemari orang lain lewat aktivitas-aktifitas amoral atau kecemaran. Ini adalah musuh kita karena tubuh kita adalah bait Allah
Matius 5:27-28, “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandan perempuan serta menginginkannyak, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Inilah daftar dari musuh2 yang pernah ada di Kanaan dan mereka sangat mirip dengan musuh2 yang dihadapi oleh bangsa Israel secara rohani.
Pertanyaannya sekarang adalah, ketika kita sudah lahir baru dalam Kristus, mengapa Tuhan membiarkan nafsu dosa tetap tinggal dalam diri kita?
Jawabannya ada di Hakim-Hakim 3:1-4, “Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan… (maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN)…
Mereka itu ada disana, supaya Ia mencobai orang Israel, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan Tuhan kepada nenek moyang mereka sengan perantaraan Musa.
Melalui bangsa2 ini, Dia sedang mengajari orang Israel bagaimana menyerang musuh2 nya, tetap hidup secara sehat dan selalu taat.
Jadi, Dia meninggalkan keinginan dosa di dalam kita untuk menyempurnakan kita. Di dalam perintah Tuhan tidak ada kata kompromi tetapi harus menyerang dan membunuh keinginan-keinginan dosa sepenuhnya.
Kolose 3:5, “Matikanlah dalam dirimu, segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.”
Ada banyak contoh dalam Alkitab, tapi satu yang terbaik adalah seperti seorang prajurit; setelah berjanji sebagai prajurit, mereka selanjutnya menjaga tubuh dan pikiran agar tetap sehat, secara kontinu berlatih keras dan menguasai senjata mereka, sehingga mereka siap untuk bertempur setiap saat.
Mereka harus selalu waspada dan memastikan tidak ada musuh yang memasuki perbatasannya dan jika musuh hendak mengambil alih wilayah, maka mereka harus menyerang. Bahkan setelah itupun mereka harus tetap berjaga jaga hingga masa tugas jaga mereka selesai.
Ini adalah tugas seorang prajurit dalam kemiliteran. Mereka mengikuti dan menaati dengan penuh pemimpin mereka di dalam pelatihan dan di medan perang.
Inilah alasan Rasul Paulus membandingkan kita dengan prajurit yang baik.
Dalam 2 Timotius 2:3-4, “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”
Jadi kita harus menunjukkan dedikasi yang sama. Kita harus dapat menggunakan semua senjata rohani untuk membunuh musuh-musuh kita.
Yakobus mengajar kita untuk "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu", Yak 4:7.
Penyerahan hidup sepenuhnya pada Tuhan adalah senjata dan kekuatan kita.
Rasul Petrus menasihati dalam 1 Pet 1: 14-16 "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu. Tetapi hendaklah kamu kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, Sebab ada tertulis: 'Kuduslah kamu, sebab Aku kudus ".
Kita harus menjadi kudus karena kita dilahirkan kembali bukan oleh benih yang fana, tetapi oleh firman Allah yang kudus kita hidup.
Israel dikuatkan dalam Ulangan 20: 1-4 "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau. Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorangimam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat, dengan berkata kepada mereka, 'Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu: janganlah lemah hatimu. janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu."
Dalam pertandingan iman/ rohani kita menuju kerajaan Allah, mari mengingat kata-kata Rasul Paulus yang pada akhir hidupnya bisa mengatakan,
"Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya (2Tim4:7-8).
Tuhan memberkati.
Mantap...sangat memberkati
BalasHapusAmin
BalasHapus