Asal Kujamah Ujung JumbaiNya Maka Aku Sembuh
Asal Kujamah Ujung JumbaiNya Maka Aku Sembuh
Sumber : Alkitab
Joshua Ivan
Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya , dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." Tetapi Yesus berkata: " Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku."
Lukas 8:43-46
Sering kita berdoa dan memohon mujizat, memohon kesembuhan dan banyak hal lainnya. Sudah bertahun-tahun hal itu kita harap-harapkan, tetapi tidak juga ada jawaban. Sama seperti halnya perempuan yang menderita pendarahan yang telah lama dan tidak ada yang dapat menyembuhkannya.
Didalam kehidupan kita, di saat doa-doa dan pertolongan yang kita diharapkan tidak juga kunjung datang, kita sering bertanya-tanya tentang keberadaan Allah, seakan kuasa Allah jauh dari kita. Seakan semuanya membisu, dan kita sendiri dihadapan persoalan yang telah menahun. Seakan kita tidak memiliki cukup iman untuk persoalan kita.
Hari ini kita kembali merenungkan tentang kejadian perempuan yang sembuh dari pendarahannya. Kita belajar tentang iman seorang perempuan yang sering kita dengar ceritanya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" ( Lukas 8:48 ).
Iman yang seperti apa yang dimiliki perempuan tersebut yang dapat kita pelajari? Dari catatan Matius 9:21 , tertulis bahwa ia berkata dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." . Kita sering mendengar sejak Sekolah Minggu, bahwa perempuan tersebut menjamah jubah Yesus dan sembuh. Tentang jubah yang disebutkan dari kitab Matius dan Lukas, kita dapat melihat jelas bahwa jubah yang dimaksud perempuan tersebut adalah jumbai jubah Yesus. Ia berusaha menjangkau dan menjamah jumbai jubah Yesus diantara kerumunan orang.
JUMBAI JUBAH
Jumbai adalah ujung jubah yang diikat dengan benang berwarna ungu kebiruan. Jumbai dibuat pada keempat ujung kain atau jubah setiap orang Israel sejak ditetapkan oleh Tuhan lewat Nabi Musa ( Bilangan 15:37-41 ).
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. ( Bilangan 15:37-38 )
Demikian dengan jubah Yesus pada saat sebagai seorang Israel yang juga harus menjalankan perintah Tuhan sesuai hukum Taurat, terdapat jumbai pada keempat sudutnya. Jumbai inilah yang dilihat oleh perempuan tersebut dan didalam hatinya ia berkata bahwa asal ia menjamah jumbai tersebut, maka pendarahannya yang telah menahun dan tidak ada yang dapat menyembuhkan, dapat sembuh.
Demikian kelanjutannya kita tahu kisahnya, bahwa perempuan tersebut benar-benar sembuh setelah ia menjamah jumbai jubah Yesus, sesuai dengan imannya.
Sebenarnya Tuhan menetapkan bangsa Israel untuk memakai kain atau jubah dengan keempat ujungnya berjumbai adalah untuk mengingatkan bangsa Israel akan Firman Tuhan.
Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya , kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. ( Bilangan 15:39 )
perempuan itu memandang jumbai yang bergoyang-goyang ditengah kerumunan, dan fokus melihat jumbai tersebut, disaat semua orang tidak ada yang memperhatikan keberadaan jumbai tersebut. Kemudian dengan iman, ia menggerakan tangannya untuk menjangkaunya diantara himpitan dan desakan banyak orang sampai ia dapat benar-benar menjamahnya. Demikianlah maksud ditetapkannya jumbai pada jubah bangsa Israel, bukan hanya mengingatkan kita akan isi Firman Tuhan, tetapi juga dimaksudkan agar kita ingat bahwa Firman Tuhan tersebut harus ditaati dan dijalankan.
Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu. Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu." ( Bilangan 15:40-41 )
Demikian dengan kehidupan kita sehari-hari. Jika kita selalu mau mengingat Firman Tuhan dan melakukan segala perintah Tuhan, maka seperti yang terjadi pada perempuan tersebut maka juga akan terjadi pada diri kita. Jelas ditulis, Tuhan Yesus Kristus mengatakan, " Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku ", saat jumbai itu digengam dengan iman.
Saat kita mengingat Firman Tuhan dan melakukan tepat seperti apa yang diperintahkanNya, maka pada saat itu kuasa Tuhan akan mengalir dan kita dapat melihat mujizat dan jawaban setiap pengharapan kita. Kuasa itu ada saat kita tinggal didalam FirmanNya, bukan saat kita hidup menurut adat dunia. Karena itu doa-doa dan permohonan saja sebenarnya masih belum cukup untuk menarik kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Kita juga perlu untuk hidup sesuaikan dengan perintah-perintah Tuhan.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. ( Yohanes 15:7 )
Jumbai yang dilihat oleh perempuan tersebut dan kemudian ia pegang, seharusnya menjadi pelajaran bagi kita. Firman Tuhan, memang sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi perempuan ini melihat dan mengingatNya. Tinggallah didalam FirmanNya, maka kuasa Tuhan akan nyata dalam setiap doa dan permohonan kita. Mujizat akan terjadi dan kehidupan kita adalah kehidupan yang penuh kuasa.
Bahkan setelah kejadian tersebut, semua orang sekarang memperhatikan jumbai tersebut. Memperhatikan tanda yang ditetapkan oleh Tuhan agar, umatNya selalu mengingat Firman Tuhan dan melakukanNya.
Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. ( Markus 6:56 )
Demikian renungan yang dapat membantu kita untuk menarik kuasa Tuhan masuk dalam hidup kita, lewat Firman Tuhan yang menyatu dalam kehidupan kita sehari-hari.
KUASA FIRMAN ALLAH
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)
Saat kita mendengar atau membaca Alkitab, merenungkan dan menyelidikinya entah secara pribadi dalam saat teduh atau saat membaca renungan, buku-buku dan juga saat mendengarkan kotbah atau dalam diskusi atau percakapan didalam persekutuan Tubuh Kristus, saat itulah iman terlahir.
Iman seperti itu masih belum menjadi sesuatu yang berarti. Baru setelah kita mentaati dan melakukannya, maka iman itu menjadi berarti. 1 Korintus 4:20 menyebutkan, "Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa." Kebenaran Firman Tuhan bukan hanya kata-kata atau tulisan saja, tetapi Firman Tuhan itu adalah kuasa Allah. Lewat FirmanNya maka segala sesuatu dijadikanNya ( Yohanes 1:1-3 ).
Jika segala sesuatu terjadi dari tidak ada menjadi ada lewat FirmanNya, maka bukan sesuatu yang mustahil saat kita mengamini Firman Allah, maka pada saat itu juga kuasa yang sama untuk menciptakan segala sesuatunya bekerja juga dalam hidup kita, mengadakan mujizat dan pernyataan kuasa Allah hadir dalam hidup kita.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. (Keluaran 14:15-16)
Firman Tuhan yang turun kepada Musa hanya akan menjadi kata-kata saja seandainya Musa tidak mengangkat tongkatnya, mengulurkan ke laut dan membelahnya, tepat seperti yang diperintahkan kepadanya. Naaman, panglima Aram juga tidak akan menerima mujizat kesembuhan jika ia tidak melakukan Firman Tuhan yang turun kepadanya dengan membenamkan diri 7x di sungai Yordan (2 Raja-raja 5:11-14). Demikian kita semua juga akan hanya mendengar pernyataan kata-kata belaka dan cerita-cerita mujizat dari orang lain saja tetapi kita tidak pernah menerima pernyataan kuasaNya jika kita tidak pernah berani memutuskan untuk melangkah didalam iman sesuai FirmanNya.
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. (Yakobus 2:22)
Saat perempuan itu memiliki iman, bahwa ia akan sembuh saat menjamah jumbai jubah Yesus, maka ia pun bertindak sesuai dengan imannya. Sehingga ia merasakan ada kuasa yang besar mengalir dalam hidupnya.
perempuan tersebut sebelumnya menerima berita tentang Yesus, bahwa Ia memberikan pengharapan dan kesembuhan kepada bangsa Israel dan berita itulah yang melahirkan iman didalam hatinya, dan iman tersebut belum menjadi apa-apa sebelum ia bertindak untuk berusaha mendekat diantara kerumunan yang saling berdesakan mengenapkan Firman yang ia telah dengar.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (Markus 5:27-28).
Kuasa Allah akan nyata dan mujizat akan terjadi saat kita bertindak sesuai dengan iman yang lahir dari Firman Tuhan yang kita terima. Bertindaklah maka anda akan melihat mujizatNya, tetapi jika kita diam saja, maka selamanya juga kita tidak akan pernah menikmati pernyataan kuasaNya.
Saat ini, saat anda mendengar berita ini, bukan sebuah kebetulan berita ini sampai kepada anda, sebab Ia yang mengasihi anda ingin agar anda menerima pernyataan Kuasa Allah dengan iman lawat FirmanNya. Taatlah akan kebenaran Firman Tuhan dan biarkanlah Tuhan bekerja.
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23)
Amin
Komentar
Posting Komentar