Deklarasi Firman Tuhan Membentuk Pola Ilahi
Dari khotbah minggu beberapa waktu yll, saya mendapatkan beberapa pemahaman yang saya dapatkan dan tindakan konkrit yang harus dilakukan dalam meresponi firman tersebut :
1. Ternyata para demons adalah penipu ulung yang menipu manusia sehingga membuat hubungan satu dengan yang lainnya menjadi rusak.
Para demons selalu memakai kata ganti orang pertama jika sedang berbicara kepada kita. Sehingga pikiran negatif dan berbagai perasaan negatif seperti terus bermunculan tak karuan didalam batin kita. Pada akibatnya diri kita memancarkan atmosphere negatif dan mengekspresikan sifat - sifat demons. Hal ini pasti membuat hubungan satu dengan yang lainnya menjadi kacau. Dan para demons akan memakai kehidupan kita untuk menularkan dan menjadi pijakannya untuk orang lain mengalami kecewa dan juga kepahitan. Intinya, kita dipakai menjadi portal demons untuk beraktivitas merusak kehidupan banyak orang.
Oleh karena itu saya bertekad untuk terus mewaspadai jika perasaan negatif, kata - kata negatif, dan pemikiran negatif mulai bermunculan ketika sedang menghadapi peristiwa - peristiwa tertentu / fakta negatif (namun bukan berarti kita menjadi tidak peka terhadap orang - orang yang membawa nature jahat). Saya harus cepat mengingatkan diri saya sendiri, bahwa ada 'pribadi lain/demons' yang sedang turut bekerja. Saya harus langsung segera memakai mulut saya untuk mengundang dimensi roh surgawi yang saya butuhkan untuk diperkatakan. Karena dengan perkataan, kita bisa mengundang dan mengusir suatu dimensi rohani.
2. Saya teringat cerita mengenai Kain.
Sikap hatinya yang menolak pola ilahi, membuat dirinya menjadi manusia pertama yang mengundang roh pembunuhan sehingga dirinya membunuh adiknya Habel. Sangatlah berbahaya jika hati kita menolak pola kebenaran. Diri kita akan menjadi sangat berpotensi utk berkonflik dan menyerang orang - orang yang membawa pola kebenaran. Karena kita akan menjadi sarana dr 'roh pembunuh kegerakan' utk memanifestasikan diri. Kemanapun kita melangkah, diri kita akan berkonflik dan merusak orang lain. Oleh karena itu kita harus minta kepada RohNya, minta roh yang lemah lembut dan mau diajar serta mau berubah. Biarlah itu menjadi nature hidup kita. Sehingga tidak ada resistensi ketika kebenaran datang dalam hidup kita. Wajah kita justru harus berseri - seri dan bersuka karena kebenaran selalu memerdekakan.
3. Hati yang gembira adalah obat.
Mau tidak mau, suka atau tidak suka, sikap hati kita menarik berbagai dimensi rohani untuk berinteraksi dengan manusia batiniah kita. Jika sikap hati kita akurat dalam meresponi berbagai keadaan, peristiwa, atau orang, maka dimensi rohani surgawilah yang akan datang. Jika tidak akurat, maka demonslah yang akan datang. Itu adalah fakta rohani. Bahkan, sehat atau tidaknya tubuh kita, ternyata ditentukan oleh berbagai dimensi rohani yang berdatangan. Jika kita sering didatangi oleh berbagai dimensi rohani surgawi, maka tubuh kita pasti sehat. Sebaliknya, jika demons yang sering datang maka tubuh akan sering sakit - sakitan.
Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Ayat diatas adalah kebenaran dan juga fakta rohani. Bahwa kondisi sikap hati sangatlah menentukan kondisi tubuh kita. Jadi, tubuh kita sebenarnya tidak membutuhkan obat saat sedang sakit. Tetapi yang dibutuhkan adalah sikap hati yang akurat, yaitu hati yang gembira. Karena hati yang gembira akan mengusir berbagai demons penyakit yang menggrogoti kesehatan tubuh kita. Penyakit apapun itu, hati yang gembira adalah obat yang manjur.
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar hati kita bergembira disaat menghadapi orang yang menyebalkan, peristiwa/fakta yang negatif?
a. Minta kekuatan kepada Roh Kudus. Dan komunikasikan kepada Roh sikap hati seperti apa yang kita butuhkan. Karena Roh Kudus pasti memberitahu sikap hati yang harus kita munculkan. Yang kita perlukan hanyalah kemauan untuk taat. Saat ada kemauan, pasti ada anugerah yang Tuhan berikan. Tadinya mungkin terasa berat, tetapi menjadi mudah. Itu tanda bahwa demons yang mencoba mencari kesempatan telah pergi menjauh dari kehidupan kita.
b. Jaga sikap hati kita. Pastikan tetap seturut dengan kebenaran. Langsung redam/putuskan/singkirkan imajinasi yang mulai mengimajinasikan niatan ingin membalas atau bereaksi negatif. Dengan cara memperkatakan firman, mengimajinasikan firman, mengimajinasikan sifat - sifat ilahi yang Roh Kudus berikan.
c. Sering melakukan pelatihan rutin memperkatakan firman, menubuatkan firman, dan mengimajinasikan firman sampai emosi kita alami perubahan ke arah positif. Semakin sering latihan maka semakin ahli diri kita dalam menjaga diri dan menolak serangan demons.
d. Tetap tenang dan percaya segala sesuatu pasti mendatangkan kebaikan bagi kita yang mencintai Dia. Dan ambil keputusan untuk bergembira akan hal tersebut.
Saya percaya, dengan hal itu semua hidup kita akan sehat (roh, jiwa, dan tubuh) dan bebas dari segala demons. Hidup kita akan menarik dimensi rohani yang daripada Tuhan dan terbangun seturut dengan pola ilahi.
Pergunakan ayat-ayat Alkitab berikut sbg tuntunan utk membaca, mengimajinasikan & menubuatkan firman ke dlm hidup kita sendiri: Ef 6:10-20, Gal 5:1-26 #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
1. Ternyata para demons adalah penipu ulung yang menipu manusia sehingga membuat hubungan satu dengan yang lainnya menjadi rusak.
Para demons selalu memakai kata ganti orang pertama jika sedang berbicara kepada kita. Sehingga pikiran negatif dan berbagai perasaan negatif seperti terus bermunculan tak karuan didalam batin kita. Pada akibatnya diri kita memancarkan atmosphere negatif dan mengekspresikan sifat - sifat demons. Hal ini pasti membuat hubungan satu dengan yang lainnya menjadi kacau. Dan para demons akan memakai kehidupan kita untuk menularkan dan menjadi pijakannya untuk orang lain mengalami kecewa dan juga kepahitan. Intinya, kita dipakai menjadi portal demons untuk beraktivitas merusak kehidupan banyak orang.
Oleh karena itu saya bertekad untuk terus mewaspadai jika perasaan negatif, kata - kata negatif, dan pemikiran negatif mulai bermunculan ketika sedang menghadapi peristiwa - peristiwa tertentu / fakta negatif (namun bukan berarti kita menjadi tidak peka terhadap orang - orang yang membawa nature jahat). Saya harus cepat mengingatkan diri saya sendiri, bahwa ada 'pribadi lain/demons' yang sedang turut bekerja. Saya harus langsung segera memakai mulut saya untuk mengundang dimensi roh surgawi yang saya butuhkan untuk diperkatakan. Karena dengan perkataan, kita bisa mengundang dan mengusir suatu dimensi rohani.
2. Saya teringat cerita mengenai Kain.
Sikap hatinya yang menolak pola ilahi, membuat dirinya menjadi manusia pertama yang mengundang roh pembunuhan sehingga dirinya membunuh adiknya Habel. Sangatlah berbahaya jika hati kita menolak pola kebenaran. Diri kita akan menjadi sangat berpotensi utk berkonflik dan menyerang orang - orang yang membawa pola kebenaran. Karena kita akan menjadi sarana dr 'roh pembunuh kegerakan' utk memanifestasikan diri. Kemanapun kita melangkah, diri kita akan berkonflik dan merusak orang lain. Oleh karena itu kita harus minta kepada RohNya, minta roh yang lemah lembut dan mau diajar serta mau berubah. Biarlah itu menjadi nature hidup kita. Sehingga tidak ada resistensi ketika kebenaran datang dalam hidup kita. Wajah kita justru harus berseri - seri dan bersuka karena kebenaran selalu memerdekakan.
3. Hati yang gembira adalah obat.
Mau tidak mau, suka atau tidak suka, sikap hati kita menarik berbagai dimensi rohani untuk berinteraksi dengan manusia batiniah kita. Jika sikap hati kita akurat dalam meresponi berbagai keadaan, peristiwa, atau orang, maka dimensi rohani surgawilah yang akan datang. Jika tidak akurat, maka demonslah yang akan datang. Itu adalah fakta rohani. Bahkan, sehat atau tidaknya tubuh kita, ternyata ditentukan oleh berbagai dimensi rohani yang berdatangan. Jika kita sering didatangi oleh berbagai dimensi rohani surgawi, maka tubuh kita pasti sehat. Sebaliknya, jika demons yang sering datang maka tubuh akan sering sakit - sakitan.
Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Ayat diatas adalah kebenaran dan juga fakta rohani. Bahwa kondisi sikap hati sangatlah menentukan kondisi tubuh kita. Jadi, tubuh kita sebenarnya tidak membutuhkan obat saat sedang sakit. Tetapi yang dibutuhkan adalah sikap hati yang akurat, yaitu hati yang gembira. Karena hati yang gembira akan mengusir berbagai demons penyakit yang menggrogoti kesehatan tubuh kita. Penyakit apapun itu, hati yang gembira adalah obat yang manjur.
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar hati kita bergembira disaat menghadapi orang yang menyebalkan, peristiwa/fakta yang negatif?
a. Minta kekuatan kepada Roh Kudus. Dan komunikasikan kepada Roh sikap hati seperti apa yang kita butuhkan. Karena Roh Kudus pasti memberitahu sikap hati yang harus kita munculkan. Yang kita perlukan hanyalah kemauan untuk taat. Saat ada kemauan, pasti ada anugerah yang Tuhan berikan. Tadinya mungkin terasa berat, tetapi menjadi mudah. Itu tanda bahwa demons yang mencoba mencari kesempatan telah pergi menjauh dari kehidupan kita.
b. Jaga sikap hati kita. Pastikan tetap seturut dengan kebenaran. Langsung redam/putuskan/singkirkan imajinasi yang mulai mengimajinasikan niatan ingin membalas atau bereaksi negatif. Dengan cara memperkatakan firman, mengimajinasikan firman, mengimajinasikan sifat - sifat ilahi yang Roh Kudus berikan.
c. Sering melakukan pelatihan rutin memperkatakan firman, menubuatkan firman, dan mengimajinasikan firman sampai emosi kita alami perubahan ke arah positif. Semakin sering latihan maka semakin ahli diri kita dalam menjaga diri dan menolak serangan demons.
d. Tetap tenang dan percaya segala sesuatu pasti mendatangkan kebaikan bagi kita yang mencintai Dia. Dan ambil keputusan untuk bergembira akan hal tersebut.
Saya percaya, dengan hal itu semua hidup kita akan sehat (roh, jiwa, dan tubuh) dan bebas dari segala demons. Hidup kita akan menarik dimensi rohani yang daripada Tuhan dan terbangun seturut dengan pola ilahi.
Pergunakan ayat-ayat Alkitab berikut sbg tuntunan utk membaca, mengimajinasikan & menubuatkan firman ke dlm hidup kita sendiri: Ef 6:10-20, Gal 5:1-26 #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar