Destiny ku 85 % Jiwa-jiwa Diselamatkan
Ev. Iin Tjipto Purnomo
Beribu-ribu kali orang tawarkan saya buat gereja, jadi penasehat, jadi ini, jadi itu, tapi saya tahu di mana saya harus ada. Saya cuma punya satu tujuan, mau lihat bangsa ini 85% dimenangkan bagi Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana harganya. Saya tahu destiny saya: sampai seluruh Indonesia penuh kemuliaan Tuhan, sampai saya lihat lawatan di jalan-jalan, lihat kemuliaan, keajaiban; orang mati dibangkitkan, orang lumpuh berjalan, dan itu tidak akan terjadi di gereja; itu akan terjadi di setiap pasar, di setiap bioskop bahkan di setiap kelab malam di Indonesia. Saya tidak tahu saudara percaya atau tidak. Saya percaya karena itu destiny bangsa ini. Destiny bangsa ini bukan jadi bangsa yang bodoh, bukan bangsa yang melarat; destiny bangsa ini ada di dalam gelombang keintiman, gerbang emas, gerbang yang penuh kemuliaan, gerbang yang bisa mencintai dan mendeteksi hati Tuhan begitu rupa.
Destiny bangsa ini adalah menjadi satu dengan Kekasihnya dan berjalan tepat dengan mentaati Tuhan; memikat Tuhan sampai Tuhan tertawan di bangsa ini dan Dia akan berkemah, bertahta, di tengah-tengah bangsa ini. Saya tidak peduli dengan apa kata orang tentang bangsa ini, saya lebih percaya dengan destiny bangsa ini yang Tuhan katakan, "Menjadi bangsa yang terbesar, yang terkaya, yang akan memberi makan seluruh dunia, jasmani dan rohani" dan untuk itu, saya ada.
Apakah saudara bisa berkata, " Aku ada di situ, aku ada di situ. Aku pilih menguduskan diriku, aku pilih jalan itu karena itu destinyku, karena itu bagianku."
( Berita Transformasi Rohani---
Januari-Februari 2013; Gunung Karmel: 5022013---- Ev.Iin Tjipto)
Beribu-ribu kali orang tawarkan saya buat gereja, jadi penasehat, jadi ini, jadi itu, tapi saya tahu di mana saya harus ada. Saya cuma punya satu tujuan, mau lihat bangsa ini 85% dimenangkan bagi Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana harganya. Saya tahu destiny saya: sampai seluruh Indonesia penuh kemuliaan Tuhan, sampai saya lihat lawatan di jalan-jalan, lihat kemuliaan, keajaiban; orang mati dibangkitkan, orang lumpuh berjalan, dan itu tidak akan terjadi di gereja; itu akan terjadi di setiap pasar, di setiap bioskop bahkan di setiap kelab malam di Indonesia. Saya tidak tahu saudara percaya atau tidak. Saya percaya karena itu destiny bangsa ini. Destiny bangsa ini bukan jadi bangsa yang bodoh, bukan bangsa yang melarat; destiny bangsa ini ada di dalam gelombang keintiman, gerbang emas, gerbang yang penuh kemuliaan, gerbang yang bisa mencintai dan mendeteksi hati Tuhan begitu rupa.
Destiny bangsa ini adalah menjadi satu dengan Kekasihnya dan berjalan tepat dengan mentaati Tuhan; memikat Tuhan sampai Tuhan tertawan di bangsa ini dan Dia akan berkemah, bertahta, di tengah-tengah bangsa ini. Saya tidak peduli dengan apa kata orang tentang bangsa ini, saya lebih percaya dengan destiny bangsa ini yang Tuhan katakan, "Menjadi bangsa yang terbesar, yang terkaya, yang akan memberi makan seluruh dunia, jasmani dan rohani" dan untuk itu, saya ada.
Apakah saudara bisa berkata, " Aku ada di situ, aku ada di situ. Aku pilih menguduskan diriku, aku pilih jalan itu karena itu destinyku, karena itu bagianku."
( Berita Transformasi Rohani---
Januari-Februari 2013; Gunung Karmel: 5022013---- Ev.Iin Tjipto)
Komentar
Posting Komentar