HatiNya Terpikat 2
HATI-NYA TERPIKAT (Part 2)
TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Sore)
(30/10/2016) Ps. Joseph Hendrik Gomulya
Dalam sesi ibadah pagi firman-Nya berkata bahwa bangsa Israel menjadi bangsa yang begitu spesial di mata Tuhan dan menjadi umat pilihan-Nya oleh karena nenek moyang dan bapak leluhur mereka yaitu Abraham, Ishak dan Yakub yang mampu membuat hati-Nya terpikat.
"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya" (Matius 1:1-2 TB)
Disebutkan tentang Yehuda, ada apa dengan Yehuda?
Sebelumnya kita sudah belajar tentang bagaimana Abraham, Ishak dan Yakub bisa memikat hati Tuhan.
● Abraham memikat hati Tuhan dengan tanpa segan-segan mempersembahkan yang paling dia kasihi yaitu Ishak anaknya.
● Kemudian bagaimana Ishak memikat hati Tuhan yang menyerahkan nyawanya tanpa ada komplain seperti domba yang kelu memberikan hidupnya diatas merubah dan tidak lari ketika akan dikorbankan sebagai gambaran dari korban Kristus diatas kayu salib.
● Kemudian bagaimana Yakub yang begitu mengingini hal ketulungan itu lebih dari apapun juga berbeda dengan kakaknya Esai yang sama sekali tidak menginginkan hak ketulungan itu yang berbicara tentang segala perkara-perkara rohani.
Sangat banyak orang yang tidak menganggap perlu perkara-perkara yang rohani seperti Esau, sangat banyak orang yang datang beribadah seperti sekedar rutinitas dan menjadi agamawi dan Tuhan tidak pernah melihat ada kehausan dan kelaparan serta kerinduan yang besar untuk mengejar perkara-perkara yang rohani yang tergambar ketika Tuhan memberikan pilihan seperti hari itu yang tergambar dari Esau hanya menginginkan perkara yang jasmani ketika keadaan Esau yang sangat lapar bahkan berkata akan mati apabila hari itu tidak memakan kacang merah yang sebenarnya hanyalah keinginan nafsunya sendiri, keinginan dagingnya karena dia lapar dan bernafsu ingin makan. Bukankah kita sering sekali juga seperti Esau?
Mari kita mengenal Tuhan bukan hanya untuk hal-hal yang jasmani, tetapi biarlah ketika ada pilihan antara perkara-perkara yang jasmani atau perkara-perkara yang rohani kita memilih untuk mengikut Tuhan karena perkara-perkara yang rohani. Mari menginginkan perkara yang rohani di hidup kita dan mengetahui bagaimana caranya mengambilnya, hak kesulungan itu. Walaupun ada juga orang yang tidak menginginkannya dan lebih menginginkan perkara-perkara jasmani karena lebih mudah mendapatkannya tanpa pernah menyadari akan kehilangan berkat dan kelimpahan sesungguhnya dari Tuhan sewaktu tidak menginginkan perkara yang rohani.
Sangat banyak orang yang tertipu hanya menginginkan yang sementara dan tidak menginginkan perkara yang rohani. Ketika kita mengetahui bagaimana mengejar perkara yang rohani dan Ilahi, mengejar apa yang Tuhan inginkan sampai akan tiba waktunya Tuhan akan mengangkat hidup kita dan akan kelihatan dari cara kita beribadah, caranya menyembah, cara kita melayani bahkan juga dalam pekerjaan.
Pilihan yang dipilih Esau sangat ironis dimana seharusnya dia yang mendapatkan hak kesulungan sebagai anak pertama tetapi ternyata itu tidak menjadi otomatis untuk mendapatkan hak kesulungan. Jadi ketika hari ini kita tidak mengetahui bagaimana mengejar Tuhan maka akan terjadi seperti Firman-Nya yang berkata "Yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian, yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu". Kalau kita tidak belajar untuk mengejar Tuhan sampai akhir, tidak belajar untuk menginginkan perkara yang rohani maka kita bisa ketinggalan dan sampai membuat Tuhan harus memalingkan wajah-Nya karena DIA mendapati kita lahir sebagi kristen tetapi DIA tidak melihat kerinduan kita untuk mengejar Tuhan tetapi justru orang yang baru bertobat yang begitu menginginkan dan mengejar Tuhan.
Mari mengingini perkara yang rohani dan jangan pernah sekalipun hati kita berubah menjadi sombong dan tinggi hati tetapi selalu melihat bahwa untuk kita bisa sampai seperti hari ini semua karena anugerah-Nya. Mari mengingini terus perkara yang rohani dan tidak pernah menukarnya dengan perkara jasmani. Yehuda tidak mengerti akan hal itu, Yehuda adalah juga anak Yakub tetapi dia bukan anak sulung.
"Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf." (1 Tawarikh 5:1-2 TB)
Sebenarnya Ruben yang berhak mendapatkan hak kesulungan karena dia adalah anak yang pertama tetapi karena melakukan pelanggaran tidak bisa menjaga kekudusan dan tidur dengan ibunya sehingga membuat Tuhan harus berpaling kepada Yusuf yang justru ketika digoda oleh Potifar istri dari Firaun yang cantik, dia tidak tergoda dan lari menjauh dari itu karena dia menjaga kekudusan bahkan ancaman akan pintu penjara karena menolak ajakan Potifar tidak menggoyahkan imannya bahkan itu adalah waktu baginya untuk membayar harga. Sekalipun harus masuk penjara untuk kebenaran, Yusuf tidak pernah takut, Yusuf memiliki integritas dan mengetahui bagaimana menghargai kekudusan. Sebagai seorang budak saat itu yang mengabdi kepada Firaun dan ditawarkan promosi dengan pangkat dan jabatan apabila mau melayani Potifar tetapi Yusuf menolak dan memilih untuk dipenjara, memilih untuk tetap memiliki integritas sebagai anak Tuhan dan inilah yang membuat hati-Nya terpikat.
Pelayanan yang sangat banyak di gereja tidak membuat kita mendapatkan hak kesulungan. Ada banyak orang melakukan pelayanan yang banyak tetapi hidupnya juga jatuh berkali-kali dalam hal kekudusan. Tuhan selalu mengampuni karena kasih karunia-Nya, tetapi justru sebenarnya karena kasih karunia-Nya hidup kita harus berubah dan tidak pernah lagi kembali berbuat dosa yang sama.
Tuhan memberikan hak kesulungan kepada Yusuf sekalipun Yusuf tidak pernah disebut, karena Yusuf sangat menginginkan perkara yang rohani, Yusuf bisa menjaga kekudusan dan mempunyai integritas. Pesan buat anak-anak muda jadilah anak muda yang berbeda dari sejak masa muda dengan mengetahui bagaimana mengekang singa dan beruang karena ketika anda tidak belajar untuk menghargai kekudusan segala yang anda lakukan akan terbakar hangus dihadapan Tuhan karena tidak berarti dihadapan-Nya sekalipun anda sangat rajin melayani Tuhan tetapi itu cuma menjadi sekedar rutinitas dan tidak menghargai perkara yang rohani dan membuat anda kehilangan berkat rohani. Sikap kita dalam menghargai yang rohani membuat kita mengetahui apa dan yang mana Tuhan inginkan dan sukai dan melakukan apa yang menjadi kesukaan-Nya.
"Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." (Kejadian 49:8-10 TB)
Yehuda bukan anak yang kedua dimana biasanya apabila anak pertama dalam hal ini Ruben tidak bisa menghargai hak ketulungan maka akan turun kepada anak yang kedua, tetapi Simeone yang adalah anak kedua juga tidak menginginkan itu karena dia pernah membantai satu kota dengan kekerasan.
Yehuda sebenarnya bukan yang terpilih bahkan Yehuda juga termasuk golongan yang tidak baik. Yehuda pernah jatuh kepada perempuan dursila dan bahkan pernah tidur dengan anak menantunya tamar. Tetapi kenapa Tuhan memilih Yehuda? karena Yehuda mengetahui yang namanya bertobat dan berbalik kepada Tuhan dan ketika saudaranya Benyamin akan dipenjara, dia bersedia untuk menggantikannya.
"Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya." (Kejadian 44:33 TB)
Yehuda mau menanggung setiap kesalahan dan dosa dari saudaranya yang berbicara tentang Yesus sendiri 2000 tahun yang lalu memberikan hidup-Nya menanggung setiap dosa dan kesalahan kita. Oleh sebab itu keturunan Yehuda lahir banyak keturunan raja bahkan Raja diatas segala raja, Yesus Kristus Tuhan lahir dari garis keturunannya.
"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." (1 Yohanes 3:16 TB)
Seperti Yehuda yang mengetahui bagaimana menanggung kesalahan saudara-Nya yang seharusnya di penjara. Jadi apabila kita mengetahui bagaimana caranya memikul tanggung jawab, Mengetahui bagaimana menanggung dan berdiri buat bangsa dan saudara kita, itu menarik hati Tuhan.
Untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki mandat dan urapan raja ada dalam hidup kita, kita harus bisa mengambil tanggung jawab bukannya melempar kesalahan. Alasan kenapa tidak banyak orang yang dipercaya Tuhan dalam hal urapan raja dalam berbisnis karena Tuhan sedang mencari ada orang yang mau bertanggung jawab ketika Tuhan mempercayakan kita pekerjaan dan bisnis. Sangat banyak orang yang hebat dalam pelayanan tetapi begitu masuk kedalam market place dan bergabung dengan orang-orang dunia tidak bisa bertanggung jawab dan keuangan selalu menjadi masalah terbesar. Mari berbalik kepada Tuhan dan lepaskan diri dari masalah keuangan ini dan menjadikan Tuhan Raja atas hidup. Anda.
"Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai," (Matius 1:3-5 TB)
Rahab adalah seorang pelacur tetapi ketika dia bertemu Tuhan, dia mau mengorbankan nyawanya dan mengambil resiko yang besar untuk menyelamatkan 2 orang pengintai yang mengintai di tembok Yerikho, sehingga Tuhan melihat imannya dan memperhitungkan itu untuk melahirkan keturunan Ilahi dan masuk kedalam garis keturunan Yesus.
Begitupun dengan Rut yang adalah orang Moab tetapi karena Rut menginginkan menjadi keturunan dari bangsa yang dipilih Tuhan yaitu bangsa Israel sampai berkata kepada Naomi mertuanya ketika menyuruhnya untuk pulang ke bangsanya "Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku". Kerinduan, iman, dan harga yang dibayarnya meninggalkan kenyamanan dimana seharusnya dia seharusnya bisa menikah lagi dengan cepat tetapi justru memilih mengikut naomi yang sepertinya depannya tidak ada lagi disitu tetapi Rut mengetahui bahwa ada Allah yang dikenalnya yaitu Allah Israel, Allah dari Naomi dan sangat menginginkan untuk Tuhan memasukkannya kedalam destiny dan rencana Tuhan seperti yang diinginkan Rut sekalipun ada harga yang harus dibayar.
Mari membuat suatu alasan untuk Tuhan menjadi terpikat kepada kita, buat suatu alasan yang membuat hati-Nya jatuh hati kepada kita dan membuat Tuhan melihat kita berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang lain dengan menjaga sikap hati kita dan menginginkan apa yang dihati Tuhan dengan belajar dan terus belajar bukan hanya yang dipermukaan tetapi yang ada didalam hati Tuhan, bukan berkat yang sifatnya hanya sementara tetapi kita menginginkan yang paling dalam dihati Tuhan dengan terus belajar menyelami dan bergaul dengan Tuhan, sehingga hati TUHAN menjadi terpikat.
Ketika orang lain menginginkan yang hanya sementara ketika tawaran itu datang tetapi apa yang kita pilih dan ada di hati kita, respon kitalah yang menggambarkan keinginan kita untuk menyenangkan Tuhan.
● Mungkin kita seperti Abraham yang mempersembahkan anak yang begitu dikasihi dan dicintainya.
● Mungkin kita seperti Ishak yang menyerahkan nyawanya sebagai domba yang kelu dengan tidak lari dan komplain ketika Tuhan meminta nyawa dan hidupnya.
● Mungkin kita seperti Yakub yang terus mengejar perkara-perkara rohani.
● Mungkin kita seperti Yusuf yang mempunyai integritas yang hidupnya kudus bagi Tuhan, karakternya baik dan bisa menjadi orang yang dipercaya dimanapun dia berada sehingga kemudian dirinya menjadi orang yang dipercaya memimpin bangsanya dan bangsa Mesir.
Integritas kita berbicara tentang seberapa kerinduan Tuhan membawa kita, integritas kita menjadi kesaksian dihadapan BAPA dan membawa hidup kita. Pilihlah dan sukai yang tidak banyak orang pilih dan sukai, pilihlah yang berbeda maka hidup kita akan berbeda. Apapun yang kita ingin lakukan hadapkan berhadapan Tuhan dan melakukan apa yang menjadi keinginannya.
Mereka yang disebutkan tadi diatas bukan orang-orang yang lahir dari kesempurnaan tetapi mereka mengetahui bagaimana namanya bertobat dan berbalik dan mereka mengetahui bahwa hidupnya untuk siapa. Ini waktunya bagi setiap kita berbalik dan membuang semua yang Tuhan tidak sukai untuk menyenangkan hati-Nya. Seberapa kita ingin menyukakan Tuhan, adalah seberapa kita membuang yang tidak disukai-Nya bukan dari banyak dan hebatnya pelayanan yang kita lakukan tetapi seberapa kita mentaati perintah-Nya dan menjaga integritas yang kita miliki.
Amin...
Jurnalistik: Untung Bangga Karua.
(30/10/2016) Ps. Joseph Hendrik Gomulya
Dalam sesi ibadah pagi firman-Nya berkata bahwa bangsa Israel menjadi bangsa yang begitu spesial di mata Tuhan dan menjadi umat pilihan-Nya oleh karena nenek moyang dan bapak leluhur mereka yaitu Abraham, Ishak dan Yakub yang mampu membuat hati-Nya terpikat.
"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya" (Matius 1:1-2 TB)
Disebutkan tentang Yehuda, ada apa dengan Yehuda?
Sebelumnya kita sudah belajar tentang bagaimana Abraham, Ishak dan Yakub bisa memikat hati Tuhan.
● Abraham memikat hati Tuhan dengan tanpa segan-segan mempersembahkan yang paling dia kasihi yaitu Ishak anaknya.
● Kemudian bagaimana Ishak memikat hati Tuhan yang menyerahkan nyawanya tanpa ada komplain seperti domba yang kelu memberikan hidupnya diatas merubah dan tidak lari ketika akan dikorbankan sebagai gambaran dari korban Kristus diatas kayu salib.
● Kemudian bagaimana Yakub yang begitu mengingini hal ketulungan itu lebih dari apapun juga berbeda dengan kakaknya Esai yang sama sekali tidak menginginkan hak ketulungan itu yang berbicara tentang segala perkara-perkara rohani.
Sangat banyak orang yang tidak menganggap perlu perkara-perkara yang rohani seperti Esau, sangat banyak orang yang datang beribadah seperti sekedar rutinitas dan menjadi agamawi dan Tuhan tidak pernah melihat ada kehausan dan kelaparan serta kerinduan yang besar untuk mengejar perkara-perkara yang rohani yang tergambar ketika Tuhan memberikan pilihan seperti hari itu yang tergambar dari Esau hanya menginginkan perkara yang jasmani ketika keadaan Esau yang sangat lapar bahkan berkata akan mati apabila hari itu tidak memakan kacang merah yang sebenarnya hanyalah keinginan nafsunya sendiri, keinginan dagingnya karena dia lapar dan bernafsu ingin makan. Bukankah kita sering sekali juga seperti Esau?
Mari kita mengenal Tuhan bukan hanya untuk hal-hal yang jasmani, tetapi biarlah ketika ada pilihan antara perkara-perkara yang jasmani atau perkara-perkara yang rohani kita memilih untuk mengikut Tuhan karena perkara-perkara yang rohani. Mari menginginkan perkara yang rohani di hidup kita dan mengetahui bagaimana caranya mengambilnya, hak kesulungan itu. Walaupun ada juga orang yang tidak menginginkannya dan lebih menginginkan perkara-perkara jasmani karena lebih mudah mendapatkannya tanpa pernah menyadari akan kehilangan berkat dan kelimpahan sesungguhnya dari Tuhan sewaktu tidak menginginkan perkara yang rohani.
Sangat banyak orang yang tertipu hanya menginginkan yang sementara dan tidak menginginkan perkara yang rohani. Ketika kita mengetahui bagaimana mengejar perkara yang rohani dan Ilahi, mengejar apa yang Tuhan inginkan sampai akan tiba waktunya Tuhan akan mengangkat hidup kita dan akan kelihatan dari cara kita beribadah, caranya menyembah, cara kita melayani bahkan juga dalam pekerjaan.
Pilihan yang dipilih Esau sangat ironis dimana seharusnya dia yang mendapatkan hak kesulungan sebagai anak pertama tetapi ternyata itu tidak menjadi otomatis untuk mendapatkan hak kesulungan. Jadi ketika hari ini kita tidak mengetahui bagaimana mengejar Tuhan maka akan terjadi seperti Firman-Nya yang berkata "Yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian, yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu". Kalau kita tidak belajar untuk mengejar Tuhan sampai akhir, tidak belajar untuk menginginkan perkara yang rohani maka kita bisa ketinggalan dan sampai membuat Tuhan harus memalingkan wajah-Nya karena DIA mendapati kita lahir sebagi kristen tetapi DIA tidak melihat kerinduan kita untuk mengejar Tuhan tetapi justru orang yang baru bertobat yang begitu menginginkan dan mengejar Tuhan.
Mari mengingini perkara yang rohani dan jangan pernah sekalipun hati kita berubah menjadi sombong dan tinggi hati tetapi selalu melihat bahwa untuk kita bisa sampai seperti hari ini semua karena anugerah-Nya. Mari mengingini terus perkara yang rohani dan tidak pernah menukarnya dengan perkara jasmani. Yehuda tidak mengerti akan hal itu, Yehuda adalah juga anak Yakub tetapi dia bukan anak sulung.
"Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga, sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. Memang Yehudalah yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf." (1 Tawarikh 5:1-2 TB)
Sebenarnya Ruben yang berhak mendapatkan hak kesulungan karena dia adalah anak yang pertama tetapi karena melakukan pelanggaran tidak bisa menjaga kekudusan dan tidur dengan ibunya sehingga membuat Tuhan harus berpaling kepada Yusuf yang justru ketika digoda oleh Potifar istri dari Firaun yang cantik, dia tidak tergoda dan lari menjauh dari itu karena dia menjaga kekudusan bahkan ancaman akan pintu penjara karena menolak ajakan Potifar tidak menggoyahkan imannya bahkan itu adalah waktu baginya untuk membayar harga. Sekalipun harus masuk penjara untuk kebenaran, Yusuf tidak pernah takut, Yusuf memiliki integritas dan mengetahui bagaimana menghargai kekudusan. Sebagai seorang budak saat itu yang mengabdi kepada Firaun dan ditawarkan promosi dengan pangkat dan jabatan apabila mau melayani Potifar tetapi Yusuf menolak dan memilih untuk dipenjara, memilih untuk tetap memiliki integritas sebagai anak Tuhan dan inilah yang membuat hati-Nya terpikat.
Pelayanan yang sangat banyak di gereja tidak membuat kita mendapatkan hak kesulungan. Ada banyak orang melakukan pelayanan yang banyak tetapi hidupnya juga jatuh berkali-kali dalam hal kekudusan. Tuhan selalu mengampuni karena kasih karunia-Nya, tetapi justru sebenarnya karena kasih karunia-Nya hidup kita harus berubah dan tidak pernah lagi kembali berbuat dosa yang sama.
Tuhan memberikan hak kesulungan kepada Yusuf sekalipun Yusuf tidak pernah disebut, karena Yusuf sangat menginginkan perkara yang rohani, Yusuf bisa menjaga kekudusan dan mempunyai integritas. Pesan buat anak-anak muda jadilah anak muda yang berbeda dari sejak masa muda dengan mengetahui bagaimana mengekang singa dan beruang karena ketika anda tidak belajar untuk menghargai kekudusan segala yang anda lakukan akan terbakar hangus dihadapan Tuhan karena tidak berarti dihadapan-Nya sekalipun anda sangat rajin melayani Tuhan tetapi itu cuma menjadi sekedar rutinitas dan tidak menghargai perkara yang rohani dan membuat anda kehilangan berkat rohani. Sikap kita dalam menghargai yang rohani membuat kita mengetahui apa dan yang mana Tuhan inginkan dan sukai dan melakukan apa yang menjadi kesukaan-Nya.
"Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." (Kejadian 49:8-10 TB)
Yehuda bukan anak yang kedua dimana biasanya apabila anak pertama dalam hal ini Ruben tidak bisa menghargai hak ketulungan maka akan turun kepada anak yang kedua, tetapi Simeone yang adalah anak kedua juga tidak menginginkan itu karena dia pernah membantai satu kota dengan kekerasan.
Yehuda sebenarnya bukan yang terpilih bahkan Yehuda juga termasuk golongan yang tidak baik. Yehuda pernah jatuh kepada perempuan dursila dan bahkan pernah tidur dengan anak menantunya tamar. Tetapi kenapa Tuhan memilih Yehuda? karena Yehuda mengetahui yang namanya bertobat dan berbalik kepada Tuhan dan ketika saudaranya Benyamin akan dipenjara, dia bersedia untuk menggantikannya.
"Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya." (Kejadian 44:33 TB)
Yehuda mau menanggung setiap kesalahan dan dosa dari saudaranya yang berbicara tentang Yesus sendiri 2000 tahun yang lalu memberikan hidup-Nya menanggung setiap dosa dan kesalahan kita. Oleh sebab itu keturunan Yehuda lahir banyak keturunan raja bahkan Raja diatas segala raja, Yesus Kristus Tuhan lahir dari garis keturunannya.
"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." (1 Yohanes 3:16 TB)
Seperti Yehuda yang mengetahui bagaimana menanggung kesalahan saudara-Nya yang seharusnya di penjara. Jadi apabila kita mengetahui bagaimana caranya memikul tanggung jawab, Mengetahui bagaimana menanggung dan berdiri buat bangsa dan saudara kita, itu menarik hati Tuhan.
Untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki mandat dan urapan raja ada dalam hidup kita, kita harus bisa mengambil tanggung jawab bukannya melempar kesalahan. Alasan kenapa tidak banyak orang yang dipercaya Tuhan dalam hal urapan raja dalam berbisnis karena Tuhan sedang mencari ada orang yang mau bertanggung jawab ketika Tuhan mempercayakan kita pekerjaan dan bisnis. Sangat banyak orang yang hebat dalam pelayanan tetapi begitu masuk kedalam market place dan bergabung dengan orang-orang dunia tidak bisa bertanggung jawab dan keuangan selalu menjadi masalah terbesar. Mari berbalik kepada Tuhan dan lepaskan diri dari masalah keuangan ini dan menjadikan Tuhan Raja atas hidup. Anda.
"Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai," (Matius 1:3-5 TB)
Rahab adalah seorang pelacur tetapi ketika dia bertemu Tuhan, dia mau mengorbankan nyawanya dan mengambil resiko yang besar untuk menyelamatkan 2 orang pengintai yang mengintai di tembok Yerikho, sehingga Tuhan melihat imannya dan memperhitungkan itu untuk melahirkan keturunan Ilahi dan masuk kedalam garis keturunan Yesus.
Begitupun dengan Rut yang adalah orang Moab tetapi karena Rut menginginkan menjadi keturunan dari bangsa yang dipilih Tuhan yaitu bangsa Israel sampai berkata kepada Naomi mertuanya ketika menyuruhnya untuk pulang ke bangsanya "Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku". Kerinduan, iman, dan harga yang dibayarnya meninggalkan kenyamanan dimana seharusnya dia seharusnya bisa menikah lagi dengan cepat tetapi justru memilih mengikut naomi yang sepertinya depannya tidak ada lagi disitu tetapi Rut mengetahui bahwa ada Allah yang dikenalnya yaitu Allah Israel, Allah dari Naomi dan sangat menginginkan untuk Tuhan memasukkannya kedalam destiny dan rencana Tuhan seperti yang diinginkan Rut sekalipun ada harga yang harus dibayar.
Mari membuat suatu alasan untuk Tuhan menjadi terpikat kepada kita, buat suatu alasan yang membuat hati-Nya jatuh hati kepada kita dan membuat Tuhan melihat kita berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang lain dengan menjaga sikap hati kita dan menginginkan apa yang dihati Tuhan dengan belajar dan terus belajar bukan hanya yang dipermukaan tetapi yang ada didalam hati Tuhan, bukan berkat yang sifatnya hanya sementara tetapi kita menginginkan yang paling dalam dihati Tuhan dengan terus belajar menyelami dan bergaul dengan Tuhan, sehingga hati TUHAN menjadi terpikat.
Ketika orang lain menginginkan yang hanya sementara ketika tawaran itu datang tetapi apa yang kita pilih dan ada di hati kita, respon kitalah yang menggambarkan keinginan kita untuk menyenangkan Tuhan.
● Mungkin kita seperti Abraham yang mempersembahkan anak yang begitu dikasihi dan dicintainya.
● Mungkin kita seperti Ishak yang menyerahkan nyawanya sebagai domba yang kelu dengan tidak lari dan komplain ketika Tuhan meminta nyawa dan hidupnya.
● Mungkin kita seperti Yakub yang terus mengejar perkara-perkara rohani.
● Mungkin kita seperti Yusuf yang mempunyai integritas yang hidupnya kudus bagi Tuhan, karakternya baik dan bisa menjadi orang yang dipercaya dimanapun dia berada sehingga kemudian dirinya menjadi orang yang dipercaya memimpin bangsanya dan bangsa Mesir.
Integritas kita berbicara tentang seberapa kerinduan Tuhan membawa kita, integritas kita menjadi kesaksian dihadapan BAPA dan membawa hidup kita. Pilihlah dan sukai yang tidak banyak orang pilih dan sukai, pilihlah yang berbeda maka hidup kita akan berbeda. Apapun yang kita ingin lakukan hadapkan berhadapan Tuhan dan melakukan apa yang menjadi keinginannya.
Mereka yang disebutkan tadi diatas bukan orang-orang yang lahir dari kesempurnaan tetapi mereka mengetahui bagaimana namanya bertobat dan berbalik dan mereka mengetahui bahwa hidupnya untuk siapa. Ini waktunya bagi setiap kita berbalik dan membuang semua yang Tuhan tidak sukai untuk menyenangkan hati-Nya. Seberapa kita ingin menyukakan Tuhan, adalah seberapa kita membuang yang tidak disukai-Nya bukan dari banyak dan hebatnya pelayanan yang kita lakukan tetapi seberapa kita mentaati perintah-Nya dan menjaga integritas yang kita miliki.
Amin...
Jurnalistik: Untung Bangga Karua.
Komentar
Posting Komentar