Kerub
KERUB
Sumber : Ev. Daniel Krestianto
@lanygabriella
Kerub bisa berarti berdoa, bisa juga berarti besar dan berkuasa, mighty. Kerub berarti juga yang diberkati, yang diutus.
Kerub merupakan perwujudan hadirat Allah sendiri. Kerub dalam Perjanjian Baru hadir dalam wujud Allah Roh Kudus yang berdiam dalam diri setiap orang percaya yang roh-nya sudah dilahirkan oleh Roh Allah.
Dalam Perjanjian Lama nama Kerub selalu melekat pada nama Allah sendiri. Alkitab menuliskan, Tuhan yang bertahta diatas kerubim, 2 Samuel 6:1-2; 2Raja Raja 19:14-15; Yesaya 37:15-20 dsbnya.
Dengan kata lain, Kerub adalah kendaraan Allah atau drive chariot yang hanya akan bergerak kemana Tuhan mau ia bergerak.
Kerub selalu melekat pada Allah sendiri. Kerub adalah alat Tuhan untuk suatu maksud ilahi.
Apa yang ditulis dalam Perjanjian Lama sebenarnya adalah gambaran dari Perjanjian Baru. Kita adalah Kerub, alat yang digerakkan oleh Tuhan, diarahkan ke sasaran dan maksud ilahi, menjadi kendaraan Allah untuk maksud dan tujuan-Nya.
Setiap pergerakan selalu diawali dan digerakkan oleh Tuhan sendiri. Kerub tidak pernah bergerak bebas dan terlepas dari maksud dan tujuan ilahi. Hidup kita masing masing adalah Kerub, The Bearer of the God’s presence atau pembawa hadirat Allah.
Dalam kitab 2Tawarikh 3:13 - Jadi sayap kedua kerub itu membentang sepanjang dua puluh hasta, sedang kedua kerub itu berdiri di atas kakinya dan menghadap ruang besar. Artinya, bahwa Kerub menghadap ke ruang besar, ruang utama, tempat dimana Tuhan sendiri ada disana.
Ini berarti Kerub siap menangkap maksud hati dan mengerti kemana tuannya akan bergerak dan membawanya pergi.
Kerub adalah partner terdekat Tuhan, face to face keduanya saling berbicara dan bergerak dan setelah selesaikan tugas ilahi, Kerub akan kembali duduk diatas mercy seat, menaikkan doa dan penyembahan dan berseru, “Holy, Holy, Holy is the Lord.”
Dalam Tabut Perjanjian jika kita perhatikan, Kerub dibuat dari emas tempaan, dengan sayap 5m, mereka berpasangan dengan mukanya, berhadap-hadapan dan terarah ke mercy seat, tabut perjanjian.
Setiap kita dipanggil menjadi Kerub yang memiliki kemurnian hati, nothing to prove, nothing to hide, nothing say selain demia kepentingan Tuhan yang kita layani.
Hidup dalam doa dan penyembahan adalah ciri ciri panggilan sebagai Kerub. Menyelesaikan tugas, bergerak dan terbang dengan arahan ilahi dan setelah selesai semuanya kembali duduk dalam persekutuan dengan Tuannya, dalam doa dam penyembahan melekat kepada-Nya dan berdoa memintakan belas kasihan bagi saudara saudara kita.
Kerub itu berpasangan dan sayap mereka saling menutup dan memeluk. Ini bicara tentang unity juga, tentang divine connection. Unity adalah sebuah kekuatan, tidak ada one man show, kita saling membutuhkan.
Kita perlu kekuatan saudara kita untuk menutup kelemahan kita, demikian juga sebaliknya. Tidak ada seorangpun yang sanggup berdiri sendiri dalam panggilannya. Perlu saudara yang lain yang se-roh, mengerti, menangkap dan mau menyelesaikan kerinduan hati BAPA, sampai semua selesai dalam anugerah-Nya. Amin.
By His love & grace,
Sumber : Ev. Daniel Krestianto
@lanygabriella
Kerub bisa berarti berdoa, bisa juga berarti besar dan berkuasa, mighty. Kerub berarti juga yang diberkati, yang diutus.
Kerub merupakan perwujudan hadirat Allah sendiri. Kerub dalam Perjanjian Baru hadir dalam wujud Allah Roh Kudus yang berdiam dalam diri setiap orang percaya yang roh-nya sudah dilahirkan oleh Roh Allah.
Dalam Perjanjian Lama nama Kerub selalu melekat pada nama Allah sendiri. Alkitab menuliskan, Tuhan yang bertahta diatas kerubim, 2 Samuel 6:1-2; 2Raja Raja 19:14-15; Yesaya 37:15-20 dsbnya.
Dengan kata lain, Kerub adalah kendaraan Allah atau drive chariot yang hanya akan bergerak kemana Tuhan mau ia bergerak.
Kerub selalu melekat pada Allah sendiri. Kerub adalah alat Tuhan untuk suatu maksud ilahi.
Apa yang ditulis dalam Perjanjian Lama sebenarnya adalah gambaran dari Perjanjian Baru. Kita adalah Kerub, alat yang digerakkan oleh Tuhan, diarahkan ke sasaran dan maksud ilahi, menjadi kendaraan Allah untuk maksud dan tujuan-Nya.
Setiap pergerakan selalu diawali dan digerakkan oleh Tuhan sendiri. Kerub tidak pernah bergerak bebas dan terlepas dari maksud dan tujuan ilahi. Hidup kita masing masing adalah Kerub, The Bearer of the God’s presence atau pembawa hadirat Allah.
Dalam kitab 2Tawarikh 3:13 - Jadi sayap kedua kerub itu membentang sepanjang dua puluh hasta, sedang kedua kerub itu berdiri di atas kakinya dan menghadap ruang besar. Artinya, bahwa Kerub menghadap ke ruang besar, ruang utama, tempat dimana Tuhan sendiri ada disana.
Ini berarti Kerub siap menangkap maksud hati dan mengerti kemana tuannya akan bergerak dan membawanya pergi.
Kerub adalah partner terdekat Tuhan, face to face keduanya saling berbicara dan bergerak dan setelah selesaikan tugas ilahi, Kerub akan kembali duduk diatas mercy seat, menaikkan doa dan penyembahan dan berseru, “Holy, Holy, Holy is the Lord.”
Dalam Tabut Perjanjian jika kita perhatikan, Kerub dibuat dari emas tempaan, dengan sayap 5m, mereka berpasangan dengan mukanya, berhadap-hadapan dan terarah ke mercy seat, tabut perjanjian.
Setiap kita dipanggil menjadi Kerub yang memiliki kemurnian hati, nothing to prove, nothing to hide, nothing say selain demia kepentingan Tuhan yang kita layani.
Hidup dalam doa dan penyembahan adalah ciri ciri panggilan sebagai Kerub. Menyelesaikan tugas, bergerak dan terbang dengan arahan ilahi dan setelah selesai semuanya kembali duduk dalam persekutuan dengan Tuannya, dalam doa dam penyembahan melekat kepada-Nya dan berdoa memintakan belas kasihan bagi saudara saudara kita.
Kerub itu berpasangan dan sayap mereka saling menutup dan memeluk. Ini bicara tentang unity juga, tentang divine connection. Unity adalah sebuah kekuatan, tidak ada one man show, kita saling membutuhkan.
Kita perlu kekuatan saudara kita untuk menutup kelemahan kita, demikian juga sebaliknya. Tidak ada seorangpun yang sanggup berdiri sendiri dalam panggilannya. Perlu saudara yang lain yang se-roh, mengerti, menangkap dan mau menyelesaikan kerinduan hati BAPA, sampai semua selesai dalam anugerah-Nya. Amin.
By His love & grace,
Komentar
Posting Komentar