Mannequin Challenge
Mannequin Challenge
Beberapa
minggu yang lalu di Instagram saya melihat banyak orang mengupload video Mannequin
Challenge termasuk Sekolah Kristen Ternama disebuah kota dan beberapa hari yang
lalu saya melihat upload video mannequin challenge di sebuah gereja besar di
Indonesia.
Mannequin
Challenge adalah gerakan meniru patung, caranya dengan mengajak teman-teman
mematung dengan pose bebas selama lebih kurang 30 detik hingga satu menit.
kemudian, iringan musik dan direkam menggunakan kamera.
Dalam
sebuah ibadahnya mereka melakukan suatu tindakan seperti patung dalam
ibadahnya, mungkin bagi mereka itu adalah bagian dari kekinian yang harus di
adopsi oleh anak-anak muda.
Setelah
saya membaca dan bertanya kepada beberapa orang. Mannequin adalah sebuah model
patung untuk display pakaian yang akan di jual, setelah barang itu laku maka
patung mannequin itu tidak akan berubah, dia akan diganti dengan model pakaian
yang lain.
Secara
rohani memang menjadi patung mannequin adalah diam, beku dan tidak bergerak.
Sedangkan Tuhan inginkan kita untuk bergerak terus untuk memberitakan Injil
karena kita berada di menit terakhir. Tuhan inginkan kita tidak mengalami
penundaan dan kebekuan.
Saya
berpikir kenapa Mannequine Challenge ini mulai booming setelah Rosh Hashanah
5777 ?
Mannequin = dummy . No feelings, no emotions, no passions
Pilihan di tangan kita mau jadi umat yg dekat dg halaman, atau yg lebih dekat dg Ruang Maha Suci.
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hoshea 4:6 my people are destroyed from lack of knowledge. "Because you have rejected knowledge, I also reject you as my priests;
http://www.bibleforandroid.com/v/853d1d06098d
#menolakjadibeku #menolakpenundaan
Seharusnya kita mengisi cawan doa kita agar tidak ada penundaan semua janji Tuhan Dalam Hidup Kita.
Kita adalah Imam Tuhan yang menaikkan korban dan mengisi cawan doa kita seperti firman Tuhan di bawah ini :
Mannequin = dummy . No feelings, no emotions, no passions
Pilihan di tangan kita mau jadi umat yg dekat dg halaman, atau yg lebih dekat dg Ruang Maha Suci.
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hoshea 4:6 my people are destroyed from lack of knowledge. "Because you have rejected knowledge, I also reject you as my priests;
http://www.bibleforandroid.com/v/853d1d06098d
#menolakjadibeku #menolakpenundaan
Seharusnya kita mengisi cawan doa kita agar tidak ada penundaan semua janji Tuhan Dalam Hidup Kita.
Kita adalah Imam Tuhan yang menaikkan korban dan mengisi cawan doa kita seperti firman Tuhan di bawah ini :
16 He
made the vessels which were on the table, its dishes, its spoons, its bowls,
and its pitchers with which to pour out, of pure gold.
17 He made the lampstand of pure gold. He made the lampstand of beaten work. Its base, its shaft, its cups, its buds, and its flowers were of one piece with it.
18 There were six branches going out of its sides: three branches of the lampstand out of its one side, and three branches of the lampstand out of its other side:
19 three cups made like almond blossoms in one branch, a bud and a flower, and three cups made like almond blossoms in the other branch, a bud and a flower: so for the six branches going out of the lampstand.
20 In the lampstand were four cups made like almond blossoms, its buds and its flowers;
21 and a bud under two branches of one piece with it, and a bud under two branches of one piece with it, and a bud under two branches of one piece with it, for the six branches going out of it.
22 Their buds and their branches were of one piece with it. The whole thing was one beaten work of pure gold.
23 He made its seven lamps, and its snuffers, and its snuff dishes, of pure gold. (Exodus 37 : 16 – 23)
Jika
kita tidak mendengarkan suara Roh Kudus maka semua yang kita lakukan bisa
membatalkan apa yang Tuhan janjikan dalam hidup kita, bangsa kita.
da
percepatan dan ada penundaan, percepatan berbicara mengenai apa yang seharusnya
kita terima lebih dicepatkan (dipercepat) waktunya dari apa yang Tuhan
jadwalkan, sedangkan penundaan berbicara mengenai apa yang seharusnya kita
terima, tidak sesuai dengan jadwal, karena beberapa faktor sehingga Tuhan undur
dari jadwal yang seharusnya.
Kejadian
17:1 / 12:4
Pada
saat Abram/Abraham berumur 75 tahun, ia disuruh Tuhan pergi dari Ur Kasdim
menuju ke tanah Kanaan, Allah berjanji kepada Abraham dan keturunannya akan
menjadikan bangsa yang besar. Abraham belum memiliki anak saat itu.
Pada
saat Abraham berumur 85 tahun (10 tahun kemudian dari apa yang dijanjikan Tuhan
mengenai keturunan), Abraham mengambil Hagar sebagai istri dan menyetubuhi dia
dan melahirkan Ismail pada umur ke 86 (artinya ada rentang 11 tahun dari umur
75 - 86, ketika Abraham memiliki keturunan).
Kejadian
16:3
Abraham
meragukan Tuhan, Abraham tidak memegang teguh janji Tuhan, padahal Allah ingin
agar dari Sara lah keturunan Abraham berasal, sebagai pewaris Abraham, bukan
dari istri yang lain, seketika itu Allah diam berbicara kepada Abraham hingga
Abraham berumur 99 tahun, Allah kembali berbicara kepadanya, artinya ada masa
(rentang) 13 tahun Allah berhenti berbicara kepada Abraham dan memberikan
keturunannya dari Sara dan menamainya Ishak pada umurnya yang ke 100.
Sehingga
dapat disimpulkan Allah memberikan keturunan kepada Abraham melalui Sara, yaitu
25 tahun kemudian ketika Allah menyuruh Abraham keluar dari tanah Ur Kasdim.
Keadaan
apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, namun ketika kita masih mnedengar suara
Tuhan, itu adalah sebuah anugrah terbesar dari Tuhan, hal yang paling
menakutkan adalah ketika Tuhan tidak berbicara kepada kita, akan ada
keputus-asaan dan kekosongan yang hebat yang terjadi dalam kehidupan kita.
Orang
yang sudah mulai hilang kepercayaan tidak akan bisa seturut atau menyatu dengan
jalan Tuhan, namun ketika kita masih percaya, kita akan bisa nyambung dan yakin
ketika berbicara mengenai mustahil menjadi tidak mustahil.
Rentang
antara Ismail dan Ishak adalah 14 tahun.
Rentang
antara janji Tuhan dan Ishak adalah 25 tahun.
Pertanyaannya,
bisa kah Allah memberikan apa yang Ia janjikan (Ishak) menjadi 20 tahun, 15
tahun, 10 tahun atau 1 tahun saja? namun realitanya ada fase sikap hati yang
Abraham lakukan sehingga Tuhan tidak berbicara kepada Abraham selama 13 tahun
sehingga terjadilah penundaan.
Ada
3 hal dari Kejadian 17 agar kita bisa mengalami percepatan :
1. Hidup benar di hadapan Allah
Hidup
benar berbicara mengenai sikap hidup yang tidak bercela, bukan karena apa yang
kita punya, namun oleh karena sikap hati kita yang selalu memandang kepada
Tuhan. Melalui doa lah roh kita dibangun, bukan karena bakat dan keahlian kita,
melainkan oleh kekuatan roh yang mengalir dalam setiap pelayanan kita.
Ada
banyak hamba Tuhan yang jatuh dalam dosa perzinahan, karena ketika kita
melayani Tuhan dengan mengandalkan skill dan pengetahuan kita, maka kita akan
sangat mudah dijatuhkan, namun siapapun yang melayani Tuhan berdasarkan bukan
apa yang kita miliki, namun karena hati kita, akan sangat luar biasa dampaknya
dan tidak akan mudah jatuh oleh dosa.
2. Pegang janji Tuhan
Dalam
diri kita mengandung janji Tuhan, jika kita lakukan maka akan terjadi
percepatan, namun jika kita tidak lakukan, Tuhan akan undur-undur waktu kita
mengenai apa yang telah dijadwalkan, lalu perjanjian apa yang harus kita
pegang? "Setia kepada Tuhan", namun kita saja tidak cukup, jangan
pikirkan diri sendiri, namun juga keturunan (turun temurun). Janji Tuhan tidak
berhenti sampai di kita, namun harus diteruskan pada keturunan kita sampai
selama-lamanya, oleh sebab itu, iblis bekerja untuk mencoba memutus hal itu,
kita harus pegang teguh dan jangan terputus oleh karena iblis.
Jika
Tuhan percayakan anak kepada kita, tidak cukup hanya kita beri makan, minum,
jajanan saja, namun kita juga harus wariskan juga warisan rohani karena itu
akan menjadi nilai yang akan terekan dan teringat pada generasi selanjutnya.
3. Sunat Hati Kita.
Bagi
bangsa Israel, sunat adalah diharuskan untuk anak laki-laki, karena hal itu
menjadi tanda bahwa kita percaya kepada Allah.
Namun
pada Perjanjian Baru, sunat tidak lagi berbicara mengenai fisik, namun hati,
jangan kita simpan dalam hati kita sesuatu yang tidak baik, kita harus sunat
iri hati kita, kedengkian kita, dll. Saat kita pisahkan sesuatu yang baik dan
tidak baik, kita akan mengalami percepatan, kita akan merasa sakit ketika
memisahkan sesuatu yang tidak benar dalam hidup kita, salah satunya adalah
pengampunan. Ijinkan Tuhan untuk menyunat hati kita mengenai pengampunan, kita
akan menjadi pribadi yang baru dalam Tuhan.
Mari
kita kebaskan semua kebekuan, diam membeku tidak bergerak. Mari Kita Responi
setiap rencana Tuhan dalam hidup kita, tidak ada penundaan lagi dalam hidup
kita. Kita Mengalami Percepatan Dalam Menerima JanjiTuhan. Amin.
Jatiwangi,
29 November 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar