Tidak Perlu Membela Diri
16 November
Tidak Perlu Membela Diri
" Apakah si pengecam Hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"
(Ayub 40:2)
Teman-Teman Ayub membuat Ayub membenarkan diri.
" Kamu salah, Ayub ,ago bertobat!"
Maka Ayub pun Membela diri , sampai Tuhan campur tangan :
Sang Pencipta bercerita tentang kuda nil dan buaya.
Maka Ayub pun mengerti.
Tuhan sedang berkata:" Akulah yang Mahakuasa.
Jadi kamu diam Saja, tunduk, percaya bahwa
kebijakan Tuhan pasti Bijak."
Teman-temannya masih Belum mengerti,
tetapi Ayub Sudah mengerti.
" Aku Cuma seorang hamba , ya Tuhan, ampunilah aku ."
Kemarahan Tuhan mereda lagi, tetapi Ia masih
murka kepada ketiga Teman Ayub.
Tidak usahlah kita Membela diri dan berhentilah mendebat.
Tidak usah mengurusi yang di sekitar kita,
karena Seringkali situasi
lingkungan Memang melemahkan.
Jangan juga menilai Menurut pendapat sendiri ,
apalagi bersungut-sungut.
Tetapi percayalah Akan kebenaran Tuhan
dan Akan perkataan-Nya yang hidup dan kekal.
Carilah Pribadi Tuhan dan kenali isi hati Tuhan.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Tidak Perlu Membela Diri
" Apakah si pengecam Hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"
(Ayub 40:2)
Teman-Teman Ayub membuat Ayub membenarkan diri.
" Kamu salah, Ayub ,ago bertobat!"
Maka Ayub pun Membela diri , sampai Tuhan campur tangan :
Sang Pencipta bercerita tentang kuda nil dan buaya.
Maka Ayub pun mengerti.
Tuhan sedang berkata:" Akulah yang Mahakuasa.
Jadi kamu diam Saja, tunduk, percaya bahwa
kebijakan Tuhan pasti Bijak."
Teman-temannya masih Belum mengerti,
tetapi Ayub Sudah mengerti.
" Aku Cuma seorang hamba , ya Tuhan, ampunilah aku ."
Kemarahan Tuhan mereda lagi, tetapi Ia masih
murka kepada ketiga Teman Ayub.
Tidak usahlah kita Membela diri dan berhentilah mendebat.
Tidak usah mengurusi yang di sekitar kita,
karena Seringkali situasi
lingkungan Memang melemahkan.
Jangan juga menilai Menurut pendapat sendiri ,
apalagi bersungut-sungut.
Tetapi percayalah Akan kebenaran Tuhan
dan Akan perkataan-Nya yang hidup dan kekal.
Carilah Pribadi Tuhan dan kenali isi hati Tuhan.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar