Glorious Adenium Nursery
Glorious Adenium Nursery
Tahun
1993 saya melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian di UKSW Salatiga, sejak
kecil saya mempunyai kesukaan menanam anggrek, walaupun belum tahu caranya mama
membelikan anggrek Dendrobium, namun karena tidak tahu cara merawatnya akhirnya
semua anggrek mati.
Kerinduan
saya tidak mati dalam memelihara tanaman, selama kuliah saya mulai menanam dan
mengkoleksi berbagai jenis tanaman hias, saya juga berjualan tanaman hias di
pameran dengan meminjam tanaman milik alumni Fakultas Pertanian. Sungguh
menyenangkan memelihara tanaman, namun setelah lulus saya tidak bisa tinggal di
Salatiga akhirnya banyak tanaman yang tidak bisa dibawa. Menyesal sih karena
kegagalan pertama tidak bisa menekuni passion saya.
Selama
empat tahun menganggur di rumah, saya vakum menekuni dunia passion saya. Kemudian
saya melayani di Cirebon, sambil melayani saya mengembangkan Adenium sampai
hampir seribu pohon bonggol Adenium Lokal saya hasilkan, setelah tujuh tahun
saya meninggalkan Cirebon dengan tidak bisa membawa semua Adenium yang saya
miliki.
Saya
hanya membawa sekitar 50 Tanaman Adenium, kemudian saya vakum dan meninggalkan
Mesir saya, saya tinggalkan dan sekitar 45 Tanaman Adenium Bonggol besar mati.
Kemudian saya kembali ke Mesir, sekitar Oktober 2016 saya mulai mencari jenis
baru Adenium dan saya mendapatkan Adenium Bunga Tumpuk, kemudian Tuhan kirimkan
orang yang memberikan modal untuk membeli Adenium jenis baru, saya mempunyai
kendala di Mesir, saya tidak punya lahan dan Jatiwangi itu bukan Gosyen saya.
Saya
mengharapkan Tuhan memberikan Tanah dan Rumah sehingga saya bisa membuka usaha
Nursery dan saya mengharapkan Tuhan memberikan Divine Connection dengan
orang-orang yang mendukung saya untuk menekuni Passion saya. Dimana saya membuka
Nursery digabungkan dengan Cafe dan tempat menampung anak-anak terlantar.
Sudah
setahun saya berdoa buat Gosyen saya, saya belum diberitahukan oleh Roh Kudus,
kota mana yang jadi Gosyen dan Kanaan saya. Saya mempunyai kerinduan supaya
bisa menjadi Suku Issacar rohani yang menyedot kekayaan bangsa-bangsa dan
memberkati pekerjaan Tuhan melalui usaha saya.
Inilah
kerinduan saya, saya tuangkan dalam bentuk tulisan, kiranya saya dipertemukan
dengan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan destiny saya. Terima Kasih
Tuhan Yesus Memberkati.
Jatiwangi,
26 January 2017
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar