Panggilan
● Panggilan
Ev Indriati Tjipto Wenas
Panggilan adalah habitat yang paling cocok untuk hidup. Ikan habitatnya di air, burung habitatnya di udara, ayam habitatnya di daratan. Setiap orang punya habitat tepatnya. Ada orang merasa paljng hidup jika harus menyanyi atau main musik, tapi sebaliknya ada yang begitu disuruh menyanyi sangat tertekan dan takut. Ada anak yang dari sejak kecil olah raga menjadi kesukaan dan hobinya. Panggilan adalah talenta yang dikembangkan, semua sel-mu hidup dan begitu menikmati jika kita disana. Orang mencari pekerjaan untuk dibayar tapi orang meletakkan apapun untuk panggilan. Musa meletakkan jabatan sebagai jendral di Mesir, melepaskan rumah dan semua kekayaan untuk menjadi pembawa orang Israel keluar dari Mesir.
Anak-Ku temukan panggilan yang Ku letakkan dalam hidupmu. Seperti engkau mencari mutiara di lautan atau mencari emas di gunung. Tidak pernah mudah membuat orang berhasil menemukan panggilan sejatinya. Tetapi pasti ada panggilan yang Ku tanam, sesuatu yang berharga, yang sangat indah, sangat POWERFUL jika dikembangkan akan membuat semua indah pada waktunya, kau akan jadi besar dan semakin besar, semakin kuat jika berdiri, semakin menyenangkan dan membuat kau berbahagia.
Temukan panggilanmu, temukan sukacita, talenta dan kerinduan Bapa, karena makananmu adalah melakukan kehendak Bapa. Biar panggilan itu membawa hidupmu menjadi berarti dan menjadikan hidupmu seperti yang pertama, mulia, BLUEPRINT seperti impian Bapa dalam hidupmu.
Jangan pernah menyerah dalam mencari panggilan. Kadang seperti menyulam, yang pada awalnya tidak terlihat gambar keseluruhannya, mulai dengan silang demi silang, jika dilihat dari depan mulai terlihat gambar sepotong namun jika dilihat dari belakang merupakan sebuah kekacauan. Terus silang demi silang ditambah sesuai kehendak penyulam, maka terciptalah gambar ajaib yang indah.
Aku menunggu kalian ada dalam panggilanmu, terbang dalam sukacita, maksimal dalam prestasi, kuat dalam fokus sampai melaluimu kerajaan-Ku ditetapkan atas Indonesia.
Script : Elisa Edwin Eka Putra S
Ev Indriati Tjipto Wenas
Panggilan adalah habitat yang paling cocok untuk hidup. Ikan habitatnya di air, burung habitatnya di udara, ayam habitatnya di daratan. Setiap orang punya habitat tepatnya. Ada orang merasa paljng hidup jika harus menyanyi atau main musik, tapi sebaliknya ada yang begitu disuruh menyanyi sangat tertekan dan takut. Ada anak yang dari sejak kecil olah raga menjadi kesukaan dan hobinya. Panggilan adalah talenta yang dikembangkan, semua sel-mu hidup dan begitu menikmati jika kita disana. Orang mencari pekerjaan untuk dibayar tapi orang meletakkan apapun untuk panggilan. Musa meletakkan jabatan sebagai jendral di Mesir, melepaskan rumah dan semua kekayaan untuk menjadi pembawa orang Israel keluar dari Mesir.
Anak-Ku temukan panggilan yang Ku letakkan dalam hidupmu. Seperti engkau mencari mutiara di lautan atau mencari emas di gunung. Tidak pernah mudah membuat orang berhasil menemukan panggilan sejatinya. Tetapi pasti ada panggilan yang Ku tanam, sesuatu yang berharga, yang sangat indah, sangat POWERFUL jika dikembangkan akan membuat semua indah pada waktunya, kau akan jadi besar dan semakin besar, semakin kuat jika berdiri, semakin menyenangkan dan membuat kau berbahagia.
Temukan panggilanmu, temukan sukacita, talenta dan kerinduan Bapa, karena makananmu adalah melakukan kehendak Bapa. Biar panggilan itu membawa hidupmu menjadi berarti dan menjadikan hidupmu seperti yang pertama, mulia, BLUEPRINT seperti impian Bapa dalam hidupmu.
Jangan pernah menyerah dalam mencari panggilan. Kadang seperti menyulam, yang pada awalnya tidak terlihat gambar keseluruhannya, mulai dengan silang demi silang, jika dilihat dari depan mulai terlihat gambar sepotong namun jika dilihat dari belakang merupakan sebuah kekacauan. Terus silang demi silang ditambah sesuai kehendak penyulam, maka terciptalah gambar ajaib yang indah.
Aku menunggu kalian ada dalam panggilanmu, terbang dalam sukacita, maksimal dalam prestasi, kuat dalam fokus sampai melaluimu kerajaan-Ku ditetapkan atas Indonesia.
Script : Elisa Edwin Eka Putra S
Komentar
Posting Komentar