True Self
TRUE SELF
Ev. Indriati Tjipto Wenas
Copas : Amelia Shine
Di setiap pribadi kita ada permata tersembunyi yang harus ditemukan. Itulah true self yang begitu ajaib, begitu mulia. Mari kita bersama dengan Tuhan menggali sampai menemukan permata itu.
Cinta Tuhan buat setiap kita tidak usah diragukan lagi. Jelas Tuhan sangat rindu memberkati, memulihkan, menjadikan kita seperti saat awal Tuhan menulis setiap destiny kita. Tapi yang menyedihkan, kenapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidupnya 'stuck', stagnan bahkan cenderung turun? Itu bukan karena Tuhan tidak sayang, bukan karena dia tidak bisa, tapi karena belum dibongkarnya setiap lapisan yang menghalangi antara hidup kita dengan Tuhan. Yang menjadi penghalang adalah lapisan hati yang belum dibongkar, juga jerat dan tali maut yang membelit anak-anak Tuhan seperti mummy. Oleh sebab itu saat Lazarus dibangkitkan, Tuhan berkata bukalah kain-kain/ikatannya. Mari jujur dan ijinkan Tuhan membongkar hati kita agar setiap jerat dan ikatan dilepaskan, supaya yang ajaib itu terjadi.
Saat saudara ijinkan Tuhan membongkar lapisan di hati kita, Tuhan mulai menyingkapkan true self kita, siapa diri kita yang sesungguhnya. Saudara tahu cerita Tarzan? Dia itu anak bangsawan yang dibesarkan oleh monyet sehingga caranya jalan dan caranya makan seperti monyet, bahkan dia bisa bahasa monyet. Tapi mau sampai kapanpun, Tarzan tidak akan bisa sekuat dan lari seperti monyet, bahkan Tarzan tidak bisa jatuh cinta dengan monyet lain karena Tarzan itu manusia, bukan monyet.
Banyak orang tidak tahu true selfnya padahal Tuhan menciptakannya begitu mulia, dan Tuhan sudah memberi kekuatan, tapi dia tidak pernah tahu. Bahkan ada ke-ilahian di dalam yang anak-anak Tuhan sendiri tidak sadari, padahal kalau saudara baca di Kejadian, saat awal manusia diciptakan, ada nafas Allah yang dihembuskan ke dalam manusia sehingga ada DNA ilahi di dalam manusia. True self ibarat anak yang sejak lahir berbakat di Matematika, tapi orangtuanya memaksanya harus hebat di olahraga. Akibatnya anak ini perlu berjuang untuk bisa bagus di olahraga. Tapi sebesar apapun anak ini berjuang, dia akan jadi biasa-biasa saja di olahraga, dia tidak akan jadi siapa-siapa karena DNA nya bukan di olahraga. Sebab itu, kita perlu tahu true self, siapa kita sebenarnya untuk menjadi maksimal. Seberapa-pun saya sangat ingin bisa main drum, saya tidak akan bisa main sebagus mereka yang DNA nya memang pemain drum. Sekalipun saya latihan main drum berjam-jam, bertahun-tahun, hasilnya tidak akan sebagus mereka yang memang di desain menjadi pemain drum. Sebab mengerti true self juga berarti tidak perlu berusaha menjadi orang lain, tapi ingin menjadi seperti blueprint atau rancangan Tuhan yang sejak awal Dia sudah rencanakan.
Hari ini kita ada seperti apa, itu karena ada karya agung luar biasa yang Tuhan desain. Sebab Tuhan menikmati dan disukakan dengan cara-cara yang berbeda dari setiap anak-anakNya; cara-cara menyembah setiap kita dan itu mendatangkan hadiratNya, cara saudara mencariNya dan itu membuat Tuhan menoleh ke saudara, entah itu membaca Alkitab sambil tiduran, ngobrol dengan Tuhan sambil rebahan di ranjang, atau berlutut dan tersungkur di pagi hari.
Saat kita menjadi diri kita yang sesungguhnya, apa adanya saudara- bukan seadanya, maka saudara akan menemukan yang ilahi, saudara akan memaksimalkan yang ada dan saudara menjadi Beyond Human. Ya, setiap kita bisa menjadi Beyond Human, tapi kita perlu mengoyakkan setiap lapisan yang menutupi hati, memutuskan jerat-jerat maut, dan perlu menemukan DNA saudara.
Di tempat kami ada penjahit, cuma lulusan SD, dan ibu ini suka menjahit sambil menyanyi karena hatinya selalu penuh sukacita dan syukur. Kelihatannya ibu ini biasa-biasa saja, tapi ibu ini mulai menyapa setiap orang yang ditemuinya, menanyakan kabar setiap orang dengan ramah dan senyum, sampai semua orang heran kok bisa ibu ini selalu sukacita, sehingga banyak orang minta didoakan, mulai dari yang sakit sampai yang ingin jadi ketua RT. Yang ajaib, semua yang didoakan ibu ini jadi sembuh, keluar dari masalah dan ibu ini jadi berkat buat banyak orang di tempat tinggalnya.
Sampai sekarang, ibu ini tetap menjadi penjahit, tetap sederhana tapi dia menjadi Beyond Human, ada kekuatan ilahi yang muncul di dalam ibu ini, sehingga ibu ini melakukan jauh dari yang biasanya, dan berkat Tuhan pun mengikuti ibu ini. Mari cek diri kita, apakah masih ada jerat dan ikatan?
Mari lepaskan setiap jerat dan ijinkan Tuhan bongkar, koyakkan setiap lapisan di hati agar saudara mengenali true self saudara dan menjadi Beyond Human.
________________________________________
" Banyak anak-anak Tuhan yang hidupnya 'stuck', stagnan dan cenderung turun. Bukan karena Tuhan tidak sayang atau dia tidak bisa, tapi karena lapisan-lapisan hati yang belum dibongkarnya, jerat dan tali maut yang membelit mereka seperti mummy, menghalangi antara hidup kita dengan Tuhan."
Ev. Indriati Tjipto Wenas
Copas : Amelia Shine
Di setiap pribadi kita ada permata tersembunyi yang harus ditemukan. Itulah true self yang begitu ajaib, begitu mulia. Mari kita bersama dengan Tuhan menggali sampai menemukan permata itu.
Cinta Tuhan buat setiap kita tidak usah diragukan lagi. Jelas Tuhan sangat rindu memberkati, memulihkan, menjadikan kita seperti saat awal Tuhan menulis setiap destiny kita. Tapi yang menyedihkan, kenapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidupnya 'stuck', stagnan bahkan cenderung turun? Itu bukan karena Tuhan tidak sayang, bukan karena dia tidak bisa, tapi karena belum dibongkarnya setiap lapisan yang menghalangi antara hidup kita dengan Tuhan. Yang menjadi penghalang adalah lapisan hati yang belum dibongkar, juga jerat dan tali maut yang membelit anak-anak Tuhan seperti mummy. Oleh sebab itu saat Lazarus dibangkitkan, Tuhan berkata bukalah kain-kain/ikatannya. Mari jujur dan ijinkan Tuhan membongkar hati kita agar setiap jerat dan ikatan dilepaskan, supaya yang ajaib itu terjadi.
Saat saudara ijinkan Tuhan membongkar lapisan di hati kita, Tuhan mulai menyingkapkan true self kita, siapa diri kita yang sesungguhnya. Saudara tahu cerita Tarzan? Dia itu anak bangsawan yang dibesarkan oleh monyet sehingga caranya jalan dan caranya makan seperti monyet, bahkan dia bisa bahasa monyet. Tapi mau sampai kapanpun, Tarzan tidak akan bisa sekuat dan lari seperti monyet, bahkan Tarzan tidak bisa jatuh cinta dengan monyet lain karena Tarzan itu manusia, bukan monyet.
Banyak orang tidak tahu true selfnya padahal Tuhan menciptakannya begitu mulia, dan Tuhan sudah memberi kekuatan, tapi dia tidak pernah tahu. Bahkan ada ke-ilahian di dalam yang anak-anak Tuhan sendiri tidak sadari, padahal kalau saudara baca di Kejadian, saat awal manusia diciptakan, ada nafas Allah yang dihembuskan ke dalam manusia sehingga ada DNA ilahi di dalam manusia. True self ibarat anak yang sejak lahir berbakat di Matematika, tapi orangtuanya memaksanya harus hebat di olahraga. Akibatnya anak ini perlu berjuang untuk bisa bagus di olahraga. Tapi sebesar apapun anak ini berjuang, dia akan jadi biasa-biasa saja di olahraga, dia tidak akan jadi siapa-siapa karena DNA nya bukan di olahraga. Sebab itu, kita perlu tahu true self, siapa kita sebenarnya untuk menjadi maksimal. Seberapa-pun saya sangat ingin bisa main drum, saya tidak akan bisa main sebagus mereka yang DNA nya memang pemain drum. Sekalipun saya latihan main drum berjam-jam, bertahun-tahun, hasilnya tidak akan sebagus mereka yang memang di desain menjadi pemain drum. Sebab mengerti true self juga berarti tidak perlu berusaha menjadi orang lain, tapi ingin menjadi seperti blueprint atau rancangan Tuhan yang sejak awal Dia sudah rencanakan.
Hari ini kita ada seperti apa, itu karena ada karya agung luar biasa yang Tuhan desain. Sebab Tuhan menikmati dan disukakan dengan cara-cara yang berbeda dari setiap anak-anakNya; cara-cara menyembah setiap kita dan itu mendatangkan hadiratNya, cara saudara mencariNya dan itu membuat Tuhan menoleh ke saudara, entah itu membaca Alkitab sambil tiduran, ngobrol dengan Tuhan sambil rebahan di ranjang, atau berlutut dan tersungkur di pagi hari.
Saat kita menjadi diri kita yang sesungguhnya, apa adanya saudara- bukan seadanya, maka saudara akan menemukan yang ilahi, saudara akan memaksimalkan yang ada dan saudara menjadi Beyond Human. Ya, setiap kita bisa menjadi Beyond Human, tapi kita perlu mengoyakkan setiap lapisan yang menutupi hati, memutuskan jerat-jerat maut, dan perlu menemukan DNA saudara.
Di tempat kami ada penjahit, cuma lulusan SD, dan ibu ini suka menjahit sambil menyanyi karena hatinya selalu penuh sukacita dan syukur. Kelihatannya ibu ini biasa-biasa saja, tapi ibu ini mulai menyapa setiap orang yang ditemuinya, menanyakan kabar setiap orang dengan ramah dan senyum, sampai semua orang heran kok bisa ibu ini selalu sukacita, sehingga banyak orang minta didoakan, mulai dari yang sakit sampai yang ingin jadi ketua RT. Yang ajaib, semua yang didoakan ibu ini jadi sembuh, keluar dari masalah dan ibu ini jadi berkat buat banyak orang di tempat tinggalnya.
Sampai sekarang, ibu ini tetap menjadi penjahit, tetap sederhana tapi dia menjadi Beyond Human, ada kekuatan ilahi yang muncul di dalam ibu ini, sehingga ibu ini melakukan jauh dari yang biasanya, dan berkat Tuhan pun mengikuti ibu ini. Mari cek diri kita, apakah masih ada jerat dan ikatan?
Mari lepaskan setiap jerat dan ijinkan Tuhan bongkar, koyakkan setiap lapisan di hati agar saudara mengenali true self saudara dan menjadi Beyond Human.
________________________________________
" Banyak anak-anak Tuhan yang hidupnya 'stuck', stagnan dan cenderung turun. Bukan karena Tuhan tidak sayang atau dia tidak bisa, tapi karena lapisan-lapisan hati yang belum dibongkarnya, jerat dan tali maut yang membelit mereka seperti mummy, menghalangi antara hidup kita dengan Tuhan."
Komentar
Posting Komentar