Tuntunan Hati Nurani Yang Murni
Ef 2:14-18
"Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa."
Kembali didalam perikop ini, Paulus menegaskan bahwa melalui kematian Kristus, Dia telah membuat 'status elit' dari Israel lahiriah mengalami perubahan. Israel secara lahiriah memang telah dipilih menjadi Umat Pilihan karena ikatan janji yang Tuhan buat dengan Abraham (Kej 17) tapi di perikop yang lain, Paulus menegaskan bahwa pemilihan Tuhan atas Abraham sesungguhnya Ia lakukan sebelum Abraham bersunat (Rom 4:9-12)
Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua (Rom 4:13, 16)
Jadi dengan kata lain, melalui kematian & kebangkitan Kristus, kita yang selama ini di kategorikan sebagai 'bangsa kafir' (Hebr: Goyim - bangsa yang tidak bersunat, tidak tahir) karena iman kepada Kristus, telah dilayakkan & ditahirkan untuk bisa menjadi bagian dari 'Umat Pilihan'. Kita juga menerima suatu keistimewaan untuk dapat menghadap Bapa secara leluasa.
Darah Yesus sudah membukakan jalan yang baru dan yang hidup untuk kita dapat menghadap Bapa (Ibr 10:19-21) - bukan lagi melalui korban pencurahan darah binatang tapi melalui DarahNya sendiri (Ibr 9:11-15)
Dengan kita memiliki hati nurani yang murni - tidak ada lagi tuduhan/ rasa bersalah, kita jadi memiliki keberanian percaya untuk menghadap tahta kasih karuniaNya dan selalu mendapatkan apapun yang kita butuhkan dari Bapa kita sendiri (Ibr 4:14-16, 1 Yoh 3:21-22)
Dari beberapa fakta rohani diatas, ada beberapa prinsip kebenaran yang wajib kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Israel lahiriah yang sekarang ini bukanlah bangsa yang 'lebih super' dari antara bangsa-bangsa lainnya. Setelah kebangkitan Kristus, gereja - para Ciptaan Baru yang bersinergi bersama untuk berfungsi sebagai TubuhNya di bumi ini - adalah Umat Pilihan (1 Pet 2:9-10). Tuhan tidak menghendaki untuk kita kembali menjalani perjalanan rohani kita seperti bangsa Israel lahiriah dahulu. Karena kita sudah mewarisi janji Bapa kepada Abraham, yaitu pencurahan Roh (Gal 3:14) Bapa berkehendak untuk kita mulai mengikuti tuntunan RohNya!
Ritual hukum Taurat diadakan bagi Israel karena memang sang Anak Domba belum di korbankan & Roh belum dicurahkan. Tapi setelah pencurahan Roh, kita diberi anugerah untuk menjalani hidup diatas semua ritual & prosesi yang diperintahkan oleh Taurat (Rom 8:1-4)
Dengan terus mengikuti tuntunan Roh, kita justru diberi anugerah untuk sekali lagi hidup sebagai seorang penguasa & penakluk di bumi ini - menjalani hidup seperti para raja-raja (Rom 5:17)
2. Teruslah menjagai hati nurani kita yang murni, yang kembali kita miliki melalui korban penebusan Kristus.
Saat kita terus menjalani kehidupan sehari-hari dengan mengikuti tuntunan hati nurani yang murni, secara tidak langsung kita sedang terus hidup dalam lingkupan penebusan darah Kristus (1 Yoh 1:7) artinya, kapan-pun, dimana-pun setiapkali kita memejamkan mata kita, kita men-setting imajinasi kita untuk ada diruang tahta - bertemu muka dengan muka dengan Bapa, seketika itu juga kita sudah ada di ruang tahta dan menerima anugerah untuk menyampaikan isi hati kita kepadaNya dan apapun yang kita minta dari padaNya, pasti kita terima (Ibr 10:19-22, 4:14-16, 1 Yoh 3:21-22)
Mengikuti tuntunan hati nurani yang murni adalah sarana yang paling sederhana untuk setiap orang percaya dapat mengikuti tuntunan Roh. Tidak dibutuhkan hal-hal supernatural untuk mulai melangkah mengikuti tuntunan Roh; cukup dengan terus memperhatikan arahan dari suara hati nurani kita, sesungguhnya kita sedang mengikuti tuntunan Roh Kudus.
Ketaatan kita dalam mengikuti tuntunan suara hati nurani bahkan akan menjagai kita untuk tidak akan pernah mengalami kemerosotan dalam perjalanan rohani kita (Rom 1:18-32)
Pastikan kita terus belajar memberi buah kerajaan seperti yang memang di cari oleh Bapa dari umat pilihanNya (Mat 21:43) #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar