MENGALAMI PURIM DENGAN IMAN
MENGALAMI PURIM DENGAN IMAN.
(11/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Banyak yang berkata mengapa harus merayakan Hari Raya Purim? Bukan kah itu hari Raya bagi orang Israel/Yahudi? Apa hubungannya dengan kita?
Hari Raya Purim adalah hari pembalikan keadaan dimana bangsa Israel mengerti dan mempercayai untuk memperingati itu setiap tahun bahwa sungguh-sungguh pembalikan keadaan itu terjadi bagi bangsa Israel. Iman kita lah yang menarik hadirat Tuhan, iman kita yang menjadikan setiap firman itu terjadi. Dua hari perayaan Hari Raya Purim tahun ini kita mengangkat apa yang kita rindukan dimana kita berdiri untuk bangsa Indonesia dimana kita mempercayai bahwa bangsa ini dibalikkan keadaannya, dimana kaum Kedar dan Nebayot yang berada di sekitar kita adalah orang-orang yang dicintai Tuhan.
Sewaktu bangsa Israel dikena kutuk karena pelanggaran mereka dan Tuhan berkata kepada mereka untuk menyulamkan tiang dan membuat ular tedung dan setiap orang yang melihatnya akan disembuhkan. Itu adalah gambaran dari Yesus yang disalibkan di atas kayu salib dan setiap orang yang melihat salib itu akan disembuhkan. Hari ini ketika anda merindukan pembalikan keadaan, kita mempercaya bahwa Yesus lah sesungguhnya yang sudah membalikkan setiap keadaan kita dimana kita ini adalah Israel-israel rohani.
"karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin. Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka. Sesungguhnya Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru semua orang Yahudi itu, telah merancangkan hendak membinasakan orang Yahudi dan dia pun telah membuang pur -- yakni undi -- untuk menghancurkan dan membinasakan mereka, akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:22-25 TB)
1) Pembalikan keadaan adalah dimana bangsa kita mendapatkan jaminan keamanan dari musuh-musuh, tidak ada peperangan dan perpecahan di bangsa kita karena ada jaminan dari Tuhan Yesus yang sebenarnya tidak berlaku hari ini saja atau setahun sekali. Hari ini iman kita yang membuat pembalikan keadaan dimana ketika kita mempercayai itu maka kita akan mendapatkan apa yang kita percayai tetapi hidup kita di setiap waktu dan keadaan yang Tuhan sudah tentukan kita mempunyai otoritas untuk membalikkan keadaan seperti Ester dan Mordekhai, Jadi sikap hati kita adalah kuncinya. Ada banyak janji Tuhan di hidup kita seperti ketika Tuhan menjanjikan kepada Ps Hendrik bahwa suatu hari nanti Ps Hendrik akan berkotbah di hadapan ribuan orang dimana kenyataan hari itu beliau sama sekali tidak bisa berkotbah. Janji dan penglihatan dari Tuhan tanpa iman itu tidak akan terjadi tetapi Iman tidak bisa berjalan sendiri karena anda harus mengetahui yang namanya karakter anda dibentuk untuk mengalami dan bisa bertahan mendapatkan janji Tuhan dan berjalan melangkah tepat seperti yang tuhan inginkan seperti yang dialami Daud dan Yusuf. Tetapi banyak orang Kristen yang cuma bisa berkata mempunyai janji dan mimpi dari Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah melihat iman, Tuhan tidak pernah melihat karakter yang ditetapkan atas hidupnya dengan membayar harga, melakukan semua yang Tuhan tidak sukai, tidak pernah mau mematikan kedagingannya dan tidak mau belajar bertahan dengan imannya.
Ketika hari ini kita merayakan Hari Raya Purim dengan iman dimana kita mau berdiri bagi bangsa dan berkata Tuhan pasti menjamin keamanan atas bangsa maka Tuhan pasti menjamin hidup, pekerjaan, bisnis dan pelayanan kita.
2) “Dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita”
Mengalami Purim dalam hidup kita artinya Tuhan membalikkan dan mengubahkan dukacita menjadi sukacita. Anda yang hari ini ditinggalkan oleh istri atau suami anda, dia akan pulang menjadi istri/suami yang takut akan Tuhan. Anda yang mengalami kerugian didalam bisnis Tuhan sanggup membalikkan tujuh kali lipat bahkan lebih. Jadi jangan lagi memperkatakan yang negatif atas keadaan hidup anda karena Tuhan sudah mengubahkan dukacita itu menjadi sukacita. Tidak ada sedikit pun kekuatiran dan keragu-raguan didalam Iman.
3) “Dan hari perkabungan menjadi hari gembira”
Di saat seluruh bangsa Israel seharusnya mati ketika Haman merancangkan itu kepada Mordekhai dan bangsanya, ada sebuah kunci ketaatan Ester kepada otoritasnya yaitu ketika Mordekhai berkata kepada Ester untuk tidak memperkatakan asal usulnya. Ketaatan Ester untuk mau sepakat dengan Mordekhai asal usulnya tetap terjaga sampai hari yang ditentukan. Tuhan mengetahui sesuatu yang tepat dan ini yang menjadi kunci untuk pembalikan keadaan terjadi.
Mari belajar untuk hidup kita berjalan bersama Tuhan, di titik dimana iblis selalu berkata bahwa hidup kita sudah selesai seperti sewaktu Ps Hendrik mengalami suatu penyakit atau virus saat berumur 17 tahun, di saat semua dokter sudah menyerah dan memvonis bahwa waktu beliau untuk hidup tinggal tiga bulan lagi tetapi hari itu justru Tuhan datang menjumpai dan menyembuhkan beliau. Begitu pula ketika masa-masa dimana Ps Hendrik mengalami perjalanan dengan Tuhan disaat beliau di perintahkan Tuhan membangun hotel tempat yang dipakai untuk beribadah saat ini tetapi di saat itu pula beliau mengalami masalah keuangan, di awal tahun beberapa asset beliau terancam harus di sita dan di lelang oleh pihak Bank dan iblis memvonis waktu beliau sudah selesai. Ps Hendrik menikmati manna dari sorga setiap hari dalam proses membangun hotel ini, menikmati perjalanan dengan Tuhan, menikmati kasih dan cinta Tuhan hari lepas hari yang terukir didalam hidup dan menguatkan beliau. Ketika mengalami persidangan beliau menghadapi itu sendirian karena beliau percaya ada perjanjian Tuhan atas hidupnya, beliau percaya apa yang beliau alami bisa membangkitkan dan menguatkan yang lainnya, dan di akhir tahun Tuhan memulihkan itu semua dan pihak Bank mengembalikan semua sertifikat yang pernah mereka sita. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mundur dari pelayanan hanya karena masalah yang iblis tuduhkan kepada kita.
Sewaktu kita memperkatakan atau mendeklarasikan sesuatu jangan pernah mundur dari itu. Ukur setiap perkataan dan deklarasi tetapi jangan pernah mundur hanya karena sebuah masalah karena wujud dari perkataan dan deklarasi itu yang penting. Sewaktu keadaan tidak memungkinkan bagi kita untuk melayani atau tidak ada orang yang memegang anda, ada Tuhan yang memegang anda.
4) “dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita”
Ketika Ps Hendrik mengalami beberapa asset beliau terancam di sita oleh pihak Bank beliau tidak merasa berkabung karena untuk menikmati Purim atau pembalikan keadaan hari-hari hidup anda menjadi hari perjamuan dan sukacita. Sewaktu iblis menghadang langkah anda jangan pernah mengeluh tetapi perkatakan bahwa hari demi hari yang anda lalui dengan perjamuan dan sukacita. Ada bagian tanggung jawab atau peperangan yang orang lain harus lalui sendiri bersama Tuhan dan yang lainnya cukup mendoakan. Ada tanggung jawab sebagai imam, ada tanggung jawab sebagai raja, ada tanggung jawab di hidup kita. Jadi mari mengaplikasikan purim dengan iman walaupun mungkin keadaaan belum berubah tetatpi iman anda membuat keadaan itu berubah.
5) “dan hari untuk antar-mengantar makanan dan bersedekah kepada orang-orang miskin.”
Bagaimana bisa memberi makan kepada orang miskin ketika kita sendiri sedang berkekurangan?
Di saat anda hendak memberi makan orang miskin justru saat itulah anda mengalami Purim walaupun mungkin saat itu isi dompet anda tidak seperti dengan iman anda. Memberi makan orang miskin adalah menolong orang lain seperti ketika asset milik Ps Hendrik disita oleh pihak Bank tetapi sekolah yang beliau sedang rintis untuk membantu orang-orang miskin justru tidak berhenti bahkan guru-guru yang melayani justru semakin bertambah dan bahkan sedang direncanakan akan dibuat lebih baik lagi. Kebanyakan orang baru mau melayani orang-orang miskin apabila seluruh masalah yang dialaminya sudah selesai sehingga tidak pernah mengalami yang namanya purim. Alami purim terlebih dahulu dengan iman maka di alam nyata itu terjadi, mari mulai bertanya kepada Tuhan siapa yang bisa kita beri makan atau siapa yang bisa kita tolong karena Purim juga berarti kita mendapatkan ketetapan Tuhan.
"Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka." Ester 9:23, TB)
Menerima ketetapan berarti orang bisa menolak ketetapan Tuhan, jadi Purim berarti orang menerima ketetapan Tuhan. Jadi apa yang Tuhan tetapkan untuk anda menjadi apa, anda harus bisa SEPAKAT dengan Tuhan dan mempercayai akan setiap rancangan dan rencana-Nya dan anda menghidupi itu. Mungkin hari ini anda melihatnya kurang baik atau bahkan memang tidak baik sama sekali tetapi kalau itu adalah ketetapan Tuhan tidak pernah tidak baik karena ujungnya pasti baik, itulah hari pembalikan keadaan.
"akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:25, TB)
Sebagai anak-anak Tuhan di hari Purim ini apabila kita mempercayai apa yang kita percayai dan oleh anugerah dari Yesus kristus Tuhan maka semuanya itu akan terjadi di hari raya purim, hari pembalikan keadaan. Orang-orang mungkin berkata bahwa hidup anda miskin dan tidak mempunyai masa depan yang cerah tetapi anda mau berdiri bagi bangsa ini untuk menjadi pembawa LAWATAN, menjadi orang yang di berkati dan suatu hari kelak menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan yang besar untuk kemuliaan Tuhan.
Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda sudah habis, sebenarnya iblis sudah mengetahui bahwa di titik itu terobosan besar sedang Tuhan sedang kerjakan di hidup anda. Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda miskin, iblis sebenarnya mengetahui bahwa Tuhan sedang memberi anda kelimpahan, di titik dimana iblis memanahkan apapun di hidup anda, di titik itulah justru pembalikan keadaan sedang terjadi.
Mari setiap kita untuk mulai memperdulikan dan berdiri bagi bangsa ini. Ketika hari ini kita mengalami pembalikan keadaan tetapi kita tidak pernah memikirkan diri kita sendiri karena di saat iblis berkata untuk kita lebih memikirkan diri kita sendiri iblis sebenarnya mengetahui bahwa kita harus tidak memikirkan diri sendiri tetapi memikirkan orang lain karena kita percaya bahwa yang lebih mengetahui bagaimana mengurusi hidup atau diri kita adalah Tuhan.
Amen...
Writer Untung Bongga Karua
(11/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Banyak yang berkata mengapa harus merayakan Hari Raya Purim? Bukan kah itu hari Raya bagi orang Israel/Yahudi? Apa hubungannya dengan kita?
Hari Raya Purim adalah hari pembalikan keadaan dimana bangsa Israel mengerti dan mempercayai untuk memperingati itu setiap tahun bahwa sungguh-sungguh pembalikan keadaan itu terjadi bagi bangsa Israel. Iman kita lah yang menarik hadirat Tuhan, iman kita yang menjadikan setiap firman itu terjadi. Dua hari perayaan Hari Raya Purim tahun ini kita mengangkat apa yang kita rindukan dimana kita berdiri untuk bangsa Indonesia dimana kita mempercayai bahwa bangsa ini dibalikkan keadaannya, dimana kaum Kedar dan Nebayot yang berada di sekitar kita adalah orang-orang yang dicintai Tuhan.
Sewaktu bangsa Israel dikena kutuk karena pelanggaran mereka dan Tuhan berkata kepada mereka untuk menyulamkan tiang dan membuat ular tedung dan setiap orang yang melihatnya akan disembuhkan. Itu adalah gambaran dari Yesus yang disalibkan di atas kayu salib dan setiap orang yang melihat salib itu akan disembuhkan. Hari ini ketika anda merindukan pembalikan keadaan, kita mempercaya bahwa Yesus lah sesungguhnya yang sudah membalikkan setiap keadaan kita dimana kita ini adalah Israel-israel rohani.
"karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin. Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka. Sesungguhnya Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru semua orang Yahudi itu, telah merancangkan hendak membinasakan orang Yahudi dan dia pun telah membuang pur -- yakni undi -- untuk menghancurkan dan membinasakan mereka, akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:22-25 TB)
1) Pembalikan keadaan adalah dimana bangsa kita mendapatkan jaminan keamanan dari musuh-musuh, tidak ada peperangan dan perpecahan di bangsa kita karena ada jaminan dari Tuhan Yesus yang sebenarnya tidak berlaku hari ini saja atau setahun sekali. Hari ini iman kita yang membuat pembalikan keadaan dimana ketika kita mempercayai itu maka kita akan mendapatkan apa yang kita percayai tetapi hidup kita di setiap waktu dan keadaan yang Tuhan sudah tentukan kita mempunyai otoritas untuk membalikkan keadaan seperti Ester dan Mordekhai, Jadi sikap hati kita adalah kuncinya. Ada banyak janji Tuhan di hidup kita seperti ketika Tuhan menjanjikan kepada Ps Hendrik bahwa suatu hari nanti Ps Hendrik akan berkotbah di hadapan ribuan orang dimana kenyataan hari itu beliau sama sekali tidak bisa berkotbah. Janji dan penglihatan dari Tuhan tanpa iman itu tidak akan terjadi tetapi Iman tidak bisa berjalan sendiri karena anda harus mengetahui yang namanya karakter anda dibentuk untuk mengalami dan bisa bertahan mendapatkan janji Tuhan dan berjalan melangkah tepat seperti yang tuhan inginkan seperti yang dialami Daud dan Yusuf. Tetapi banyak orang Kristen yang cuma bisa berkata mempunyai janji dan mimpi dari Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah melihat iman, Tuhan tidak pernah melihat karakter yang ditetapkan atas hidupnya dengan membayar harga, melakukan semua yang Tuhan tidak sukai, tidak pernah mau mematikan kedagingannya dan tidak mau belajar bertahan dengan imannya.
Ketika hari ini kita merayakan Hari Raya Purim dengan iman dimana kita mau berdiri bagi bangsa dan berkata Tuhan pasti menjamin keamanan atas bangsa maka Tuhan pasti menjamin hidup, pekerjaan, bisnis dan pelayanan kita.
2) “Dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita”
Mengalami Purim dalam hidup kita artinya Tuhan membalikkan dan mengubahkan dukacita menjadi sukacita. Anda yang hari ini ditinggalkan oleh istri atau suami anda, dia akan pulang menjadi istri/suami yang takut akan Tuhan. Anda yang mengalami kerugian didalam bisnis Tuhan sanggup membalikkan tujuh kali lipat bahkan lebih. Jadi jangan lagi memperkatakan yang negatif atas keadaan hidup anda karena Tuhan sudah mengubahkan dukacita itu menjadi sukacita. Tidak ada sedikit pun kekuatiran dan keragu-raguan didalam Iman.
3) “Dan hari perkabungan menjadi hari gembira”
Di saat seluruh bangsa Israel seharusnya mati ketika Haman merancangkan itu kepada Mordekhai dan bangsanya, ada sebuah kunci ketaatan Ester kepada otoritasnya yaitu ketika Mordekhai berkata kepada Ester untuk tidak memperkatakan asal usulnya. Ketaatan Ester untuk mau sepakat dengan Mordekhai asal usulnya tetap terjaga sampai hari yang ditentukan. Tuhan mengetahui sesuatu yang tepat dan ini yang menjadi kunci untuk pembalikan keadaan terjadi.
Mari belajar untuk hidup kita berjalan bersama Tuhan, di titik dimana iblis selalu berkata bahwa hidup kita sudah selesai seperti sewaktu Ps Hendrik mengalami suatu penyakit atau virus saat berumur 17 tahun, di saat semua dokter sudah menyerah dan memvonis bahwa waktu beliau untuk hidup tinggal tiga bulan lagi tetapi hari itu justru Tuhan datang menjumpai dan menyembuhkan beliau. Begitu pula ketika masa-masa dimana Ps Hendrik mengalami perjalanan dengan Tuhan disaat beliau di perintahkan Tuhan membangun hotel tempat yang dipakai untuk beribadah saat ini tetapi di saat itu pula beliau mengalami masalah keuangan, di awal tahun beberapa asset beliau terancam harus di sita dan di lelang oleh pihak Bank dan iblis memvonis waktu beliau sudah selesai. Ps Hendrik menikmati manna dari sorga setiap hari dalam proses membangun hotel ini, menikmati perjalanan dengan Tuhan, menikmati kasih dan cinta Tuhan hari lepas hari yang terukir didalam hidup dan menguatkan beliau. Ketika mengalami persidangan beliau menghadapi itu sendirian karena beliau percaya ada perjanjian Tuhan atas hidupnya, beliau percaya apa yang beliau alami bisa membangkitkan dan menguatkan yang lainnya, dan di akhir tahun Tuhan memulihkan itu semua dan pihak Bank mengembalikan semua sertifikat yang pernah mereka sita. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mundur dari pelayanan hanya karena masalah yang iblis tuduhkan kepada kita.
Sewaktu kita memperkatakan atau mendeklarasikan sesuatu jangan pernah mundur dari itu. Ukur setiap perkataan dan deklarasi tetapi jangan pernah mundur hanya karena sebuah masalah karena wujud dari perkataan dan deklarasi itu yang penting. Sewaktu keadaan tidak memungkinkan bagi kita untuk melayani atau tidak ada orang yang memegang anda, ada Tuhan yang memegang anda.
4) “dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita”
Ketika Ps Hendrik mengalami beberapa asset beliau terancam di sita oleh pihak Bank beliau tidak merasa berkabung karena untuk menikmati Purim atau pembalikan keadaan hari-hari hidup anda menjadi hari perjamuan dan sukacita. Sewaktu iblis menghadang langkah anda jangan pernah mengeluh tetapi perkatakan bahwa hari demi hari yang anda lalui dengan perjamuan dan sukacita. Ada bagian tanggung jawab atau peperangan yang orang lain harus lalui sendiri bersama Tuhan dan yang lainnya cukup mendoakan. Ada tanggung jawab sebagai imam, ada tanggung jawab sebagai raja, ada tanggung jawab di hidup kita. Jadi mari mengaplikasikan purim dengan iman walaupun mungkin keadaaan belum berubah tetatpi iman anda membuat keadaan itu berubah.
5) “dan hari untuk antar-mengantar makanan dan bersedekah kepada orang-orang miskin.”
Bagaimana bisa memberi makan kepada orang miskin ketika kita sendiri sedang berkekurangan?
Di saat anda hendak memberi makan orang miskin justru saat itulah anda mengalami Purim walaupun mungkin saat itu isi dompet anda tidak seperti dengan iman anda. Memberi makan orang miskin adalah menolong orang lain seperti ketika asset milik Ps Hendrik disita oleh pihak Bank tetapi sekolah yang beliau sedang rintis untuk membantu orang-orang miskin justru tidak berhenti bahkan guru-guru yang melayani justru semakin bertambah dan bahkan sedang direncanakan akan dibuat lebih baik lagi. Kebanyakan orang baru mau melayani orang-orang miskin apabila seluruh masalah yang dialaminya sudah selesai sehingga tidak pernah mengalami yang namanya purim. Alami purim terlebih dahulu dengan iman maka di alam nyata itu terjadi, mari mulai bertanya kepada Tuhan siapa yang bisa kita beri makan atau siapa yang bisa kita tolong karena Purim juga berarti kita mendapatkan ketetapan Tuhan.
"Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka." Ester 9:23, TB)
Menerima ketetapan berarti orang bisa menolak ketetapan Tuhan, jadi Purim berarti orang menerima ketetapan Tuhan. Jadi apa yang Tuhan tetapkan untuk anda menjadi apa, anda harus bisa SEPAKAT dengan Tuhan dan mempercayai akan setiap rancangan dan rencana-Nya dan anda menghidupi itu. Mungkin hari ini anda melihatnya kurang baik atau bahkan memang tidak baik sama sekali tetapi kalau itu adalah ketetapan Tuhan tidak pernah tidak baik karena ujungnya pasti baik, itulah hari pembalikan keadaan.
"akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:25, TB)
Sebagai anak-anak Tuhan di hari Purim ini apabila kita mempercayai apa yang kita percayai dan oleh anugerah dari Yesus kristus Tuhan maka semuanya itu akan terjadi di hari raya purim, hari pembalikan keadaan. Orang-orang mungkin berkata bahwa hidup anda miskin dan tidak mempunyai masa depan yang cerah tetapi anda mau berdiri bagi bangsa ini untuk menjadi pembawa LAWATAN, menjadi orang yang di berkati dan suatu hari kelak menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan yang besar untuk kemuliaan Tuhan.
Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda sudah habis, sebenarnya iblis sudah mengetahui bahwa di titik itu terobosan besar sedang Tuhan sedang kerjakan di hidup anda. Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda miskin, iblis sebenarnya mengetahui bahwa Tuhan sedang memberi anda kelimpahan, di titik dimana iblis memanahkan apapun di hidup anda, di titik itulah justru pembalikan keadaan sedang terjadi.
Mari setiap kita untuk mulai memperdulikan dan berdiri bagi bangsa ini. Ketika hari ini kita mengalami pembalikan keadaan tetapi kita tidak pernah memikirkan diri kita sendiri karena di saat iblis berkata untuk kita lebih memikirkan diri kita sendiri iblis sebenarnya mengetahui bahwa kita harus tidak memikirkan diri sendiri tetapi memikirkan orang lain karena kita percaya bahwa yang lebih mengetahui bagaimana mengurusi hidup atau diri kita adalah Tuhan.
Amen...
Writer Untung Bongga Karua
Komentar
Posting Komentar