Divine Connection With Spiritual Leader
Divine Connection With Spiritual Leader
Manusia adalah satu-satunya mahluk ciptaan yang terdiri dari unsur roh, jiwa & tubuh (1 Tes 5:23) sehingga, manusia juga menjadi satu-satunya mahluk ciptaan yang bisa berinteraksi dengan dunia roh maupun mahluk-mahluk rohaniah dan pada saat yang bersamaan tetap menjalani kehidupan sehari-hari di alam lahiriah ini. Tapi, 'Keistimewaan' yang manusia miliki ini juga membuatnya selalu ada dalam keadaan yang 'rentan untuk dipengaruhi'. Dibutuhkan adanya kecenderungan & ketetapan hati yang akurat dari masing-masing individu untuk memastikan hanya kuasa kebenaran, isi hati Bapa, agenda kerajaan & tuntunan Roh Kudus yang memiliki akses untuk dapat mempengaruhi kehidupan orang yang bersangkutan...
1. Ada beberapa level pengaruh rohani yang akan dialami oleh manusia - baik pengaruh dari si Jahat maupun pengaruh Ilahi dari Tuhan.
Sejak kejatuhan manusia di taman Eden, semua manusia jadi hidup secara lahiriah, terbelenggu oleh berbagai macam fakta yang ada disekeliling hidupnya. Kehidupan secara lahiriah/ manusiawi telah menjadi 'kehidupan yang normal' bagi seluruh umat manusia. Jika mereka mengalami hal-hal yang baik, mendapatkan hal-hal yang menyukakan hati, maka mereka akan bersuka; sedang jika mereka mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan/ tidak seperti yang mereka harapkan, otomatis emosi mereka-pun jadi negatif...
Didalam kehidupan sehari-hari inilah peperangan di alam roh terus berlangsung. Iblis tidak menghendaki umat manusia hanya hidup secara lahiriah/ manusiawi belaka; ia akan melakukan segala cara untuk menekan (oppress) kehidupan manusia, bahkan berusaha menguasainya (possess). Disisi yang lain, Tuhan juga tidak menghendaki untuk umat manusia terus ada dalam kendali si Jahat. Tuhan terus melakukan segala macam cara untuk membawa umat manusia menjalani hidup secara Ilahi...!
a. Melalui berbagai peristiwa negatif, fakta, situasi/ keadaan lahiriah yang tidak menyenangkan yang dialami oleh kebanyakan manusia, Iblis akan terus melancarkan serangan-serangannya demi untuk mendatangkan berbagai tekanan hidup dalam kehidupan sehari-hari umat manusia - to oppress humanity.
Tekanan hidup yang ada bisa berupa rasa takut, kuatir, rasa tidak layak, rasa terintimidasi (oleh apapun juga), rasa gagal dan berbagai emosi negatif lainnya. Semua itu ditujukan untuk membuat orang-orang yang mengalami berbagai tekanan emosi negatif tersebut (oppression) jadi mulai memanifestasikan perbuatan daging dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jadi tujuan Iblis menekan umat manusia, adalah agar mereka hidup dalam perbuatan daging (Gal 5:19-21)
Setiapkali tubuh manusiawi kita ini mendapatkan kesempatan untuk 'mencicipi' perbuatan daging, tubuh manusiawi ini otomatis akan mulai jadi 'ketagihan', padahal setiap perbuatan daging hanya akan menghantarkan kehidupan seseorang kepada kehancuran/ self destruction. Cepat atau lambat, dari pribadi orang yang bersangkutan mulai terbangun 'rasa terbiasa' untuk hidup dalam tekanan roh-roh jahat maupun berbagai emosi negatif yang merusak lainnya...
b. Mereka yang mulai terbiasa menjalani hidup sehari-hari dengan berbagai tekanan emosi negatif, dapat dengan mudah 'di pakai' iblis untuk merealisasikan berbagai hal buruk, jahat ataupun mementingkan diri sendiri yang bahkan dapat merusak kehidupan orang- orang lain; mereka yang mulai dikuasai oleh berbagai emosi negatif, tanpa sadar, ia justru sedang berfungsi menjadi 'pintu gerbang neraka'. Kehidupan yang tampaknya dikendalikan/ dikuasai oleh berbagai konflik batin/ emosi negatif sesungguhnya telah menempatkan diri orang-orang tersebut ada sebagai sumber masalah bagi masyarakat. Iblis telah menguasai (possessed) kehidupan sehari-hari orang yang bersangkutan dan menjadikan kehidupan sehari-hari dari orang yang bersangkutan sebagai sarana untuk menciptakan berbagai kerusakan, pembusukan, ketidak adilan, perpecahan dan lain-lain di tengah masyarakat.
Bayangkan seseorang yang karena terus dikuasai oleh keinginan jadi cepat kaya/ ambisi menjadi orang sukses - sebuah kondisi emosional yang tidak sehat/ negatif, ketika sekali waktu orang yang bersangkutan melihat adanya suatu peluang untuk ia dapat menduduki suatu posisi tertentu di pemerintahan atau suatu perusahaan, maka ia akan melakukan segala macam cara untuk meraih posisi tersebut (dalam proses untuk meraih posisi itu sendiri, orang yang bersangkutan pasti sudah menghalalkan segala cara demi untuk dapat meraih posisi tersebut). Belum lagi saat ia telah berhasil meraih posisi yang ada, maka ia akan mengeksploitasi posisi tersebut hanya untuk kepentingan pribadinya tanpa mempedulikan efek dari berbagai keputusan yang ia buat bagi kepentingan banyak orang.... Akhirnya orang tersebut bukannya menjadi solusi, malah berfungsi menjadi sumber masalah bagi orang-orang yang ada 'di dunia-nya'...
c. Bagi orang-orang tertentu yang lebih membuka diri terhadap hal-hal rohani/ hal-hal yang 'berbau Tuhan', Iblis akan melakukan segala macam cara agar mereka hidup dalam dimensi keagamawian. Mungkin orang-orang tersebut memang rajin beribadah, sering membicarakan ayat-ayat firman - tapi pada saat yang sama, kehidupan sehari-harinya justru menjadi batu sandungan bagi orang banyak.
Cara Iblis mempengaruhi hidupnya adalah dengan membuat orang yang bersangkutan jadi merasa diri sudah hidup benar/ merasa diri lebih dari orang lain karena selama ini sudah beribadah dengan rajin - sudah menjadi orang baik - padahal orang banyak yang mengharapkan munculnya buah-buah kebenaran dari padanya, sama sekali tidak menemukannya. Ada dua jenis kehidupan yang terus ia jalani: kehidupan kristen (agamawi) saat beribadah & kehidupan sehari-hari yang sama fasik seperti kebanyakan orang fasik lainnya...
Terhadap orang-orang yang hidup secara agamawi, Tuhan akan terus mengirimkan firman & RohNya untuk membuka mata hati orang yang bersangkutan akan keistimewaan dari realita kerajaan yang seharusnya mereka nikmati dalam kehidupan sehari-harinya - walau mereka beribadah secara rajin tapi roh agamawi dalam hidup mereka telah membuat kehidupan mereka tetap sama seperti kehidupan banyak orang lain yang hidup secara manusiawi/ lahiriah: terus hidup dalam ketidak akuratan, hidup penuh tekanan, masalah, konflik batin dan lain-lain.
d. Ada orang-orang tertentu yang mulai mengejar hal-hal yang spiritual - mengejar kedamaian, sukacita & kebahagiaan (tapi dilakukan secara lahiriah - bukannya memfokuskan diri pada agenda kerajaanNya, justru berfokus pada kesukaan diri sendiri/ self center)
Terhadap kelompok orang seperti ini, Iblis akan berupaya untuk membawa mereka menikmati kedamaian, kebahagiaan yang semu: Bertamasya, kuliner, shopping, kumpul-kumpul bersama orang-orang lain yang memiliki hobby sama dan lain-lain...
Iblis tidak pernah mempermasalahkan untuk orang-orang mengejar hal-hal spiritual - melakukan berbagai kegiatan sosial untuk mengejar kebahagiaan dengan dasar menjadi pelaku firman; mengunjungi anak yatim dan lain-lain selama orang yang bersangkutan tidak memiliki kehidupan yang berfokus pada kepentingan kerajaan, gila-gilaan mengejar realita Tuhan dan bertekad untuk berfungsi menjadi baitNya di bumi ini... Ada banyak orang yang menjalani kehidupan sebagai 'orang yang baik' di masyarakat tapi tetap sama sekali tidak berdampak...
e. Terhadap orang-orang yang memiliki kecenderungan hati tertuju kepada kebenaran & memiliki tekad/ ketetapan hati untuk mengejar realita dari kerajaanNya, Bapa akan betul-betul mencurahkan RohNya dan mempertemukan orang yang bersangkutan dengan seorang pemimpin kegerakan. Tanpa mengalami pencurahan Roh, orang yang bersangkutan tidak akan pernah terhubung dengan dimensi kerajaanNya; tanpa menjalani hidup didalam pengayoman seorang bapa rohani, orang yang bersangkutan tidak akan memiliki pola hidup yang Ilahi.
Dengan terbangunnya pola hidup Ilahi didalam kehidupan orang yang bersangkutan, otomatis akan ada banyak permasalahan hidup yang sering dialami oleh orang-orang lain, secara begitu saja akan dapat di-eliminasi dari kehidupannya. Berbagai masalah keluarga, keuangan, sakit penyakit maupun berbagai konflik batin lainnya sesungguhnya bersumber dari absennya keakuratan dari hidup seseorang!
Mereka yang mencintai kebenaran & mengejar realita Tuhan, akan selalu alami adanya campur tangan Tuhan yang membawa mereka menikmati kemerdekaan sejati di dalam seluruh aspek kehidupannya...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Message ini masih akan berlanjut....
Manusia adalah satu-satunya mahluk ciptaan yang terdiri dari unsur roh, jiwa & tubuh (1 Tes 5:23) sehingga, manusia juga menjadi satu-satunya mahluk ciptaan yang bisa berinteraksi dengan dunia roh maupun mahluk-mahluk rohaniah dan pada saat yang bersamaan tetap menjalani kehidupan sehari-hari di alam lahiriah ini. Tapi, 'Keistimewaan' yang manusia miliki ini juga membuatnya selalu ada dalam keadaan yang 'rentan untuk dipengaruhi'. Dibutuhkan adanya kecenderungan & ketetapan hati yang akurat dari masing-masing individu untuk memastikan hanya kuasa kebenaran, isi hati Bapa, agenda kerajaan & tuntunan Roh Kudus yang memiliki akses untuk dapat mempengaruhi kehidupan orang yang bersangkutan...
1. Ada beberapa level pengaruh rohani yang akan dialami oleh manusia - baik pengaruh dari si Jahat maupun pengaruh Ilahi dari Tuhan.
Sejak kejatuhan manusia di taman Eden, semua manusia jadi hidup secara lahiriah, terbelenggu oleh berbagai macam fakta yang ada disekeliling hidupnya. Kehidupan secara lahiriah/ manusiawi telah menjadi 'kehidupan yang normal' bagi seluruh umat manusia. Jika mereka mengalami hal-hal yang baik, mendapatkan hal-hal yang menyukakan hati, maka mereka akan bersuka; sedang jika mereka mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan/ tidak seperti yang mereka harapkan, otomatis emosi mereka-pun jadi negatif...
Didalam kehidupan sehari-hari inilah peperangan di alam roh terus berlangsung. Iblis tidak menghendaki umat manusia hanya hidup secara lahiriah/ manusiawi belaka; ia akan melakukan segala cara untuk menekan (oppress) kehidupan manusia, bahkan berusaha menguasainya (possess). Disisi yang lain, Tuhan juga tidak menghendaki untuk umat manusia terus ada dalam kendali si Jahat. Tuhan terus melakukan segala macam cara untuk membawa umat manusia menjalani hidup secara Ilahi...!
a. Melalui berbagai peristiwa negatif, fakta, situasi/ keadaan lahiriah yang tidak menyenangkan yang dialami oleh kebanyakan manusia, Iblis akan terus melancarkan serangan-serangannya demi untuk mendatangkan berbagai tekanan hidup dalam kehidupan sehari-hari umat manusia - to oppress humanity.
Tekanan hidup yang ada bisa berupa rasa takut, kuatir, rasa tidak layak, rasa terintimidasi (oleh apapun juga), rasa gagal dan berbagai emosi negatif lainnya. Semua itu ditujukan untuk membuat orang-orang yang mengalami berbagai tekanan emosi negatif tersebut (oppression) jadi mulai memanifestasikan perbuatan daging dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jadi tujuan Iblis menekan umat manusia, adalah agar mereka hidup dalam perbuatan daging (Gal 5:19-21)
Setiapkali tubuh manusiawi kita ini mendapatkan kesempatan untuk 'mencicipi' perbuatan daging, tubuh manusiawi ini otomatis akan mulai jadi 'ketagihan', padahal setiap perbuatan daging hanya akan menghantarkan kehidupan seseorang kepada kehancuran/ self destruction. Cepat atau lambat, dari pribadi orang yang bersangkutan mulai terbangun 'rasa terbiasa' untuk hidup dalam tekanan roh-roh jahat maupun berbagai emosi negatif yang merusak lainnya...
b. Mereka yang mulai terbiasa menjalani hidup sehari-hari dengan berbagai tekanan emosi negatif, dapat dengan mudah 'di pakai' iblis untuk merealisasikan berbagai hal buruk, jahat ataupun mementingkan diri sendiri yang bahkan dapat merusak kehidupan orang- orang lain; mereka yang mulai dikuasai oleh berbagai emosi negatif, tanpa sadar, ia justru sedang berfungsi menjadi 'pintu gerbang neraka'. Kehidupan yang tampaknya dikendalikan/ dikuasai oleh berbagai konflik batin/ emosi negatif sesungguhnya telah menempatkan diri orang-orang tersebut ada sebagai sumber masalah bagi masyarakat. Iblis telah menguasai (possessed) kehidupan sehari-hari orang yang bersangkutan dan menjadikan kehidupan sehari-hari dari orang yang bersangkutan sebagai sarana untuk menciptakan berbagai kerusakan, pembusukan, ketidak adilan, perpecahan dan lain-lain di tengah masyarakat.
Bayangkan seseorang yang karena terus dikuasai oleh keinginan jadi cepat kaya/ ambisi menjadi orang sukses - sebuah kondisi emosional yang tidak sehat/ negatif, ketika sekali waktu orang yang bersangkutan melihat adanya suatu peluang untuk ia dapat menduduki suatu posisi tertentu di pemerintahan atau suatu perusahaan, maka ia akan melakukan segala macam cara untuk meraih posisi tersebut (dalam proses untuk meraih posisi itu sendiri, orang yang bersangkutan pasti sudah menghalalkan segala cara demi untuk dapat meraih posisi tersebut). Belum lagi saat ia telah berhasil meraih posisi yang ada, maka ia akan mengeksploitasi posisi tersebut hanya untuk kepentingan pribadinya tanpa mempedulikan efek dari berbagai keputusan yang ia buat bagi kepentingan banyak orang.... Akhirnya orang tersebut bukannya menjadi solusi, malah berfungsi menjadi sumber masalah bagi orang-orang yang ada 'di dunia-nya'...
c. Bagi orang-orang tertentu yang lebih membuka diri terhadap hal-hal rohani/ hal-hal yang 'berbau Tuhan', Iblis akan melakukan segala macam cara agar mereka hidup dalam dimensi keagamawian. Mungkin orang-orang tersebut memang rajin beribadah, sering membicarakan ayat-ayat firman - tapi pada saat yang sama, kehidupan sehari-harinya justru menjadi batu sandungan bagi orang banyak.
Cara Iblis mempengaruhi hidupnya adalah dengan membuat orang yang bersangkutan jadi merasa diri sudah hidup benar/ merasa diri lebih dari orang lain karena selama ini sudah beribadah dengan rajin - sudah menjadi orang baik - padahal orang banyak yang mengharapkan munculnya buah-buah kebenaran dari padanya, sama sekali tidak menemukannya. Ada dua jenis kehidupan yang terus ia jalani: kehidupan kristen (agamawi) saat beribadah & kehidupan sehari-hari yang sama fasik seperti kebanyakan orang fasik lainnya...
Terhadap orang-orang yang hidup secara agamawi, Tuhan akan terus mengirimkan firman & RohNya untuk membuka mata hati orang yang bersangkutan akan keistimewaan dari realita kerajaan yang seharusnya mereka nikmati dalam kehidupan sehari-harinya - walau mereka beribadah secara rajin tapi roh agamawi dalam hidup mereka telah membuat kehidupan mereka tetap sama seperti kehidupan banyak orang lain yang hidup secara manusiawi/ lahiriah: terus hidup dalam ketidak akuratan, hidup penuh tekanan, masalah, konflik batin dan lain-lain.
d. Ada orang-orang tertentu yang mulai mengejar hal-hal yang spiritual - mengejar kedamaian, sukacita & kebahagiaan (tapi dilakukan secara lahiriah - bukannya memfokuskan diri pada agenda kerajaanNya, justru berfokus pada kesukaan diri sendiri/ self center)
Terhadap kelompok orang seperti ini, Iblis akan berupaya untuk membawa mereka menikmati kedamaian, kebahagiaan yang semu: Bertamasya, kuliner, shopping, kumpul-kumpul bersama orang-orang lain yang memiliki hobby sama dan lain-lain...
Iblis tidak pernah mempermasalahkan untuk orang-orang mengejar hal-hal spiritual - melakukan berbagai kegiatan sosial untuk mengejar kebahagiaan dengan dasar menjadi pelaku firman; mengunjungi anak yatim dan lain-lain selama orang yang bersangkutan tidak memiliki kehidupan yang berfokus pada kepentingan kerajaan, gila-gilaan mengejar realita Tuhan dan bertekad untuk berfungsi menjadi baitNya di bumi ini... Ada banyak orang yang menjalani kehidupan sebagai 'orang yang baik' di masyarakat tapi tetap sama sekali tidak berdampak...
e. Terhadap orang-orang yang memiliki kecenderungan hati tertuju kepada kebenaran & memiliki tekad/ ketetapan hati untuk mengejar realita dari kerajaanNya, Bapa akan betul-betul mencurahkan RohNya dan mempertemukan orang yang bersangkutan dengan seorang pemimpin kegerakan. Tanpa mengalami pencurahan Roh, orang yang bersangkutan tidak akan pernah terhubung dengan dimensi kerajaanNya; tanpa menjalani hidup didalam pengayoman seorang bapa rohani, orang yang bersangkutan tidak akan memiliki pola hidup yang Ilahi.
Dengan terbangunnya pola hidup Ilahi didalam kehidupan orang yang bersangkutan, otomatis akan ada banyak permasalahan hidup yang sering dialami oleh orang-orang lain, secara begitu saja akan dapat di-eliminasi dari kehidupannya. Berbagai masalah keluarga, keuangan, sakit penyakit maupun berbagai konflik batin lainnya sesungguhnya bersumber dari absennya keakuratan dari hidup seseorang!
Mereka yang mencintai kebenaran & mengejar realita Tuhan, akan selalu alami adanya campur tangan Tuhan yang membawa mereka menikmati kemerdekaan sejati di dalam seluruh aspek kehidupannya...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Message ini masih akan berlanjut....
Komentar
Posting Komentar