Kristen Sejati Vs Agamawi
Kristen Sejati VS Agamawi
"Kekristenan sejati bermula dari salib dan terus berlanjut di ruang tahta."
Itulah sepenggal kalimat yang Roh Kudus nyatakan saat saya bertanya tentang esensi kekristenan kepadaNya sementara merenungkan tentang paskah/ passover.
Tanpa kita sadari, kita lebih banyak meributkan tentang istilah pengucapan paskah/ passover ataupun easter, daripada berfokus memastikan terbangunnya kehidupan Roh secara akurat sehingga kita akan tetap menikmati kehidupan sehari-hari di ruang tahta. Meski bagi sebagian orang, apa yang saya nyatakan diatas dianggap kurang mencerminkan apologetika kekristenan terhadap orang-orang non kristen lain, tapi bukankah memang pada awalnya, jemaat gereja mula-mula lebih sering disebut sebagai pengikut Jalan Tuhan?
Mereka lebih dikenal sebagai kelompok orang yang memiliki gaya hidup, nilai-nilai & tujuan hidup yang berbeda dibandingkan orang-orang lain di jaman mereka; bukan sebagai penganut suatu agama. Bahkan para pemimpin agama Yahudi lebih mengenal para rasul sebagai pengikut Yesus; orang-orang yang mengalami perubahan besar karena bersekutu dengan Yesus (Kis 4:13 - terjemahan Alkitab versi FAYH menuliskan: "Ketika Mahkamah Agama melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui bahwa keduanya hanyalah orang kebanyakan yang tidak berpendidikan tinggi, MAKA MEREKA HERAN MELIHAT PERUBAHAN BESAR YANG DIALAMI OLEH KEDUANYA KARENA PERSEKUTUAN DENGAN YESUS.")
Dalam Alkitab, istilah 'pengikut Jalan Tuhan' untuk pertama kali disebut dalam kitab Kisah rasul 9:2. Sementara, kata 'Jalan Tuhan' ditulis dengan menggunakan kata Yunani 'Hodos' yang memiliki arti Sebuah pola yang dihasilkan dari penggabungan dua tindakan atau lebih yang memastikan berkelanjutannya suatu tujuan.
Jadi jemaat mula-mula bukanlah pengikut suatu 'agama baru' yang akhirnya sering di sebut sebagai agama Kristen. Mereka adalah sekelompok orang yang karena meyakini sesuatu jadi memutuskan untuk mengubah seluruh aspek berpikir, gaya hidup, pengambilan keputusan maupun tujuan hidup yang mereka miliki guna memastikan apa yang mereka yakini serta gaya hidup yang mereka jalani jadi makin meluas dan sekaligus menolong orang-orang lain yang berinteraksi dengan diri mereka jadi ikut menikmati kehidupan yang lebih baik di tengah dunia yang sedang membusuk ini...
Mereka adalah kelompok orang yang meyakini bahwa ada seorang Raja yang menguasai seluruh semesta yang sudah menebus & memanggil mereka dari ikatan kutuk kehidupan untuk menikmati kehidupan baru sebagai anak-anakNya; dan mereka juga meyakini bahwa sang Raja tersebut sudah bertitah untuk mewariskan bumi ini untuk di kelola oleh anak-anakNya tersebut.
Seluruh pemikiran, perasaan & pengambilan keputusan yang mereka miliki dalam hidup sehari-hari didasari & dibangun diatas dasar keyakinan tersebut. Itu sebabnya, jemaat mula-mula lebih menekankan tentang kehidupan sehari-hari yang mereka jalani: hidup mengikuti tuntunan Roh, merangsek merusak setiap pekerjaan Iblis atas kehidupan manusia lain yang berinteraksi dengan mereka - memperluas pengaruh kerajaan yang mereka wakili, hidup gila-gilaan bagi Kristus, memberi dampak bagi sebanyak mungkin orang, menyatakan kedaulatan kuasa dari sang Raja diatas muka bumi ini...
Kekristenan sejati dibangun diatas dasar suatu persekutuan yang hidup dan bukan ritual keagamawian yang mati! Itu sebabnya hingga sekarang, bagi mereka yang percaya, mereka bisa berkata: "Tuhan baru saja berkata kepada saya...." Alkitab bukan lagi sebuah kitab yang hanya menceritakan sebuah 'sejarah suci' ataupun sekedar jadi pedoman moral belaka. Ayat-ayat yang ada di Alkitab bisa menjadi sebuah 'surat cinta', 'buku pedoman/ manual kehidupan' bahkan sebuah 'peta perjalanan hidup' bagi mereka yang terus membangun persekutuan dengan Roh Kudus - sang penulis Alkitab sejati yang dari generasi ke generasi telah memakai orang-orang tertentu (para nabi dan rasul) untuk mencatat apa yang ingin Ia nyatakan kepada umat manusia menjadi gulungan-gulungan kitab yang hingga sekarang masih terus relevan. Yang membedakan kekristenan sejati dengan pengikut agama lain adalah adanya realita Tuhan yang kita sembah - Raja Yesus - yang Ia nyatakan melalui pekerjaan Roh Kudus didalam kehidupan sehari-hari kita. Para pemimpin agama pernah lahir di bumi ini, melakukan banyak hal baik di masa mereka hidup, dan sekarang ini kita masih menemui dimana letak kubur mereka...
Tapi Yesus tidak memulai sebuah agama; Dia bukanlah pemimpin agama - Dia adalah pribadi yang membukakan jalan kehidupan bagi kita. Dia memang pernah mati; tapi Ia mati demi penebusan dosa kita.
Dan kabar baiknya adalah Dia bangkit kembali pada hari ketiga dan hingga sekarang Ia masih tetap menyertai kita yang percaya kepadaNya...
Kekristenan harus dimulai dari kematian diatas kayu salib (bukan hanya Yesus yang mati di salibkan tapi dengan iman, kita juga ikut mati bersama dengan Dia - Rom 6:4-5) tapi terus berlanjut dengan bermanifestasinya kuasa kebangkitan dalam hidup sehari-hari dan dengan bekerjanya kuasa firman & Roh, kita diberi hak untuk berdiri & melayani Bapa di ruang tahta. Dari ruang tahta-lah kita berfungsi menjadi jawaban di bumi ini...
Kekristenan sejati mewujudkan otoritas ruang tahta di bumi ini melalui kehidupan sehari-hari orang percaya: hidup saya dan hidup anda...
Happy Passover! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
"Kekristenan sejati bermula dari salib dan terus berlanjut di ruang tahta."
Itulah sepenggal kalimat yang Roh Kudus nyatakan saat saya bertanya tentang esensi kekristenan kepadaNya sementara merenungkan tentang paskah/ passover.
Tanpa kita sadari, kita lebih banyak meributkan tentang istilah pengucapan paskah/ passover ataupun easter, daripada berfokus memastikan terbangunnya kehidupan Roh secara akurat sehingga kita akan tetap menikmati kehidupan sehari-hari di ruang tahta. Meski bagi sebagian orang, apa yang saya nyatakan diatas dianggap kurang mencerminkan apologetika kekristenan terhadap orang-orang non kristen lain, tapi bukankah memang pada awalnya, jemaat gereja mula-mula lebih sering disebut sebagai pengikut Jalan Tuhan?
Mereka lebih dikenal sebagai kelompok orang yang memiliki gaya hidup, nilai-nilai & tujuan hidup yang berbeda dibandingkan orang-orang lain di jaman mereka; bukan sebagai penganut suatu agama. Bahkan para pemimpin agama Yahudi lebih mengenal para rasul sebagai pengikut Yesus; orang-orang yang mengalami perubahan besar karena bersekutu dengan Yesus (Kis 4:13 - terjemahan Alkitab versi FAYH menuliskan: "Ketika Mahkamah Agama melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui bahwa keduanya hanyalah orang kebanyakan yang tidak berpendidikan tinggi, MAKA MEREKA HERAN MELIHAT PERUBAHAN BESAR YANG DIALAMI OLEH KEDUANYA KARENA PERSEKUTUAN DENGAN YESUS.")
Dalam Alkitab, istilah 'pengikut Jalan Tuhan' untuk pertama kali disebut dalam kitab Kisah rasul 9:2. Sementara, kata 'Jalan Tuhan' ditulis dengan menggunakan kata Yunani 'Hodos' yang memiliki arti Sebuah pola yang dihasilkan dari penggabungan dua tindakan atau lebih yang memastikan berkelanjutannya suatu tujuan.
Jadi jemaat mula-mula bukanlah pengikut suatu 'agama baru' yang akhirnya sering di sebut sebagai agama Kristen. Mereka adalah sekelompok orang yang karena meyakini sesuatu jadi memutuskan untuk mengubah seluruh aspek berpikir, gaya hidup, pengambilan keputusan maupun tujuan hidup yang mereka miliki guna memastikan apa yang mereka yakini serta gaya hidup yang mereka jalani jadi makin meluas dan sekaligus menolong orang-orang lain yang berinteraksi dengan diri mereka jadi ikut menikmati kehidupan yang lebih baik di tengah dunia yang sedang membusuk ini...
Mereka adalah kelompok orang yang meyakini bahwa ada seorang Raja yang menguasai seluruh semesta yang sudah menebus & memanggil mereka dari ikatan kutuk kehidupan untuk menikmati kehidupan baru sebagai anak-anakNya; dan mereka juga meyakini bahwa sang Raja tersebut sudah bertitah untuk mewariskan bumi ini untuk di kelola oleh anak-anakNya tersebut.
Seluruh pemikiran, perasaan & pengambilan keputusan yang mereka miliki dalam hidup sehari-hari didasari & dibangun diatas dasar keyakinan tersebut. Itu sebabnya, jemaat mula-mula lebih menekankan tentang kehidupan sehari-hari yang mereka jalani: hidup mengikuti tuntunan Roh, merangsek merusak setiap pekerjaan Iblis atas kehidupan manusia lain yang berinteraksi dengan mereka - memperluas pengaruh kerajaan yang mereka wakili, hidup gila-gilaan bagi Kristus, memberi dampak bagi sebanyak mungkin orang, menyatakan kedaulatan kuasa dari sang Raja diatas muka bumi ini...
Kekristenan sejati dibangun diatas dasar suatu persekutuan yang hidup dan bukan ritual keagamawian yang mati! Itu sebabnya hingga sekarang, bagi mereka yang percaya, mereka bisa berkata: "Tuhan baru saja berkata kepada saya...." Alkitab bukan lagi sebuah kitab yang hanya menceritakan sebuah 'sejarah suci' ataupun sekedar jadi pedoman moral belaka. Ayat-ayat yang ada di Alkitab bisa menjadi sebuah 'surat cinta', 'buku pedoman/ manual kehidupan' bahkan sebuah 'peta perjalanan hidup' bagi mereka yang terus membangun persekutuan dengan Roh Kudus - sang penulis Alkitab sejati yang dari generasi ke generasi telah memakai orang-orang tertentu (para nabi dan rasul) untuk mencatat apa yang ingin Ia nyatakan kepada umat manusia menjadi gulungan-gulungan kitab yang hingga sekarang masih terus relevan. Yang membedakan kekristenan sejati dengan pengikut agama lain adalah adanya realita Tuhan yang kita sembah - Raja Yesus - yang Ia nyatakan melalui pekerjaan Roh Kudus didalam kehidupan sehari-hari kita. Para pemimpin agama pernah lahir di bumi ini, melakukan banyak hal baik di masa mereka hidup, dan sekarang ini kita masih menemui dimana letak kubur mereka...
Tapi Yesus tidak memulai sebuah agama; Dia bukanlah pemimpin agama - Dia adalah pribadi yang membukakan jalan kehidupan bagi kita. Dia memang pernah mati; tapi Ia mati demi penebusan dosa kita.
Dan kabar baiknya adalah Dia bangkit kembali pada hari ketiga dan hingga sekarang Ia masih tetap menyertai kita yang percaya kepadaNya...
Kekristenan harus dimulai dari kematian diatas kayu salib (bukan hanya Yesus yang mati di salibkan tapi dengan iman, kita juga ikut mati bersama dengan Dia - Rom 6:4-5) tapi terus berlanjut dengan bermanifestasinya kuasa kebangkitan dalam hidup sehari-hari dan dengan bekerjanya kuasa firman & Roh, kita diberi hak untuk berdiri & melayani Bapa di ruang tahta. Dari ruang tahta-lah kita berfungsi menjadi jawaban di bumi ini...
Kekristenan sejati mewujudkan otoritas ruang tahta di bumi ini melalui kehidupan sehari-hari orang percaya: hidup saya dan hidup anda...
Happy Passover! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar