• Roh Yatim Piatu vs Roh Putra/i Dewasa • Bagian 1
• Roh Yatim Piatu vs Roh Putra/i Dewasa •
Bagian 1
http://josephmattera.org/eleven-contrasting-traits-between-an-orphan-spirit-and-a-spirit-of-sonship/)Sumber FB Hana Cherry Eliezer
Penulis : Bishop Joseph Matera
Yg selama ini paling menghambat anak2 Th dlm bertumbuh adalah roh Yatim Piatu.
Ada perbedaan2 yg kontras antara roh Yatim Piatu (orphan spirit) dg Roh Putra Dewasa (Spirit of Sonship).
Sejak kejatuhan Adam & Hawa sehingga terpisah dari Allah Bapa di Taman Eden, roh yatim piatu (RYP) ini telah berakar di bumi, kemudian terus menyebabkan kerusakan yg sedemikian parah.
Yg sy maksud sbg "roh yatim piatu" adl rasa ditinggalkan, diabaikan, kesepian, keterasingan & terisolasi
Begitu manusia jatuh di Taman Eden, salah satu buah dari RYP ini adalah iri hati, yg memuncak dgn klimaksnya pada waktu Kain membunuh saudaranya Habel, karena Allah Bapa tidak menerima persembahannya. Sekarang kondisi menjadi semakin parah, karena tingginya angka perceraian keluarga inti, sehingga banyak orang yg tidak hanya terasing dari Tuhan, tetapi bahkan dibesarkan tanpa perawatan & rasa aman yg penuh kasih dari ayah jasmani mereka.
Saya percaya bahwa SEMUA penyakit emosional, jiwa, fisik dan spiritual dalam masyarakat dapat ditelusuri akarnya kepada keterasingan manusia dari Allah & ayah jasmani mereka.
Para pria n wanita dg RYP ini sulit sekali menjalin hubungan dg suami/istrinya, anak2, tudung rohani & atasan. Mereka juga sulit menerima & mencintai diri mereka sendiri. Saat ini ada jutaan orang yg dipenjara, yg hidupnya terikat dgn kekerasan & pemberontakan karena ayah duniawi mereka meninggalkan mereka
Banyak gereja2 yg penuh dgn pendeta & pemimpin yg memanipulasi orang & menghancurkan hubungan hny demi meraih keberhasilan, karena mereka haus akan pengakuan dari seorang ayah. Sebenarnya kehausan ini adalah suatu lubang kosong (black hole) yg terlalu besar utk dpt diisi dgn keberhasilan atau prestasi dlm pelayanan.
Satu2nya cara mengalahkan RYP ini adalah agar orang2 dipenuhi dgn kasih Bapa bagi mereka di dalam Kristus, yg kemudian menjadikan mereka putra2 yg dewasa, yg melayani Tuhan karena sadar akan anugerah yg TIDAK PANTAS kita terima, & bukannya berjuang utk mendapatkan kasih Bapa melalui suatu pencapaian.
Bersambung...
(oleh Bishop Joseph Mattera. http://josephmattera.org/eleven-contrasting-traits-between…/)
Sejak kejatuhan Adam & Hawa sehingga terpisah dari Allah Bapa di Taman Eden, roh yatim piatu (RYP) ini telah berakar di bumi, kemudian terus menyebabkan kerusakan yg sedemikian parah.
Yg sy maksud sbg "roh yatim piatu" adl rasa ditinggalkan, diabaikan, kesepian, keterasingan & terisolasi
Begitu manusia jatuh di Taman Eden, salah satu buah dari RYP ini adalah iri hati, yg memuncak dgn klimaksnya pada waktu Kain membunuh saudaranya Habel, karena Allah Bapa tidak menerima persembahannya. Sekarang kondisi menjadi semakin parah, karena tingginya angka perceraian keluarga inti, sehingga banyak orang yg tidak hanya terasing dari Tuhan, tetapi bahkan dibesarkan tanpa perawatan & rasa aman yg penuh kasih dari ayah jasmani mereka.
Saya percaya bahwa SEMUA penyakit emosional, jiwa, fisik dan spiritual dalam masyarakat dapat ditelusuri akarnya kepada keterasingan manusia dari Allah & ayah jasmani mereka.
Para pria n wanita dg RYP ini sulit sekali menjalin hubungan dg suami/istrinya, anak2, tudung rohani & atasan. Mereka juga sulit menerima & mencintai diri mereka sendiri. Saat ini ada jutaan orang yg dipenjara, yg hidupnya terikat dgn kekerasan & pemberontakan karena ayah duniawi mereka meninggalkan mereka
Banyak gereja2 yg penuh dgn pendeta & pemimpin yg memanipulasi orang & menghancurkan hubungan hny demi meraih keberhasilan, karena mereka haus akan pengakuan dari seorang ayah. Sebenarnya kehausan ini adalah suatu lubang kosong (black hole) yg terlalu besar utk dpt diisi dgn keberhasilan atau prestasi dlm pelayanan.
Satu2nya cara mengalahkan RYP ini adalah agar orang2 dipenuhi dgn kasih Bapa bagi mereka di dalam Kristus, yg kemudian menjadikan mereka putra2 yg dewasa, yg melayani Tuhan karena sadar akan anugerah yg TIDAK PANTAS kita terima, & bukannya berjuang utk mendapatkan kasih Bapa melalui suatu pencapaian.
Bersambung...
(oleh Bishop Joseph Mattera. http://josephmattera.org/eleven-contrasting-traits-between…/)
Komentar
Posting Komentar