Elia dan Burung Gagak
Elia dan Burung Gagak
1 Raja-raja 17:1-6 (TB) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
"Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
http://www.bibleforandroid.com/v/6c4e44639b6c
Amplified Bible
Elijah Announces a Great Drought
17 Now Elijah the Tishbite, from Tishbe[a] in Gilead, said to Ahab, “As the Lord, the God of Israel, lives, whom I serve, there will be neither dew nor rain in the next few years except at my word.”
Elijah Fed by Ravens
2 Then the word of the Lord came to Elijah: 3 “Leave here, turn eastward and hide in the Kerith Ravine, east of the Jordan. 4 You will drink from the brook, and I have directed the ravens to supply you with food there.”
5 So he did what the Lord had told him. He went to the Kerith Ravine, east of the Jordan, and stayed there. 6 The ravens brought him bread and meat in the morning and bread and meat in the evening, and he drank from the brook.
Pagi Ini Roh Kudus mengingatkan saya mengenai Elia Dipelihara Tuhan melalui Burung Gagak.
Pemeliharaan Tuhan terhadap Elia.
Di tepi Sungai Kerit (17:2-6).
a. Dalam 17:2-4 Firman Tuhan datang kepada Elia, dan demikian juga dalam 17:8-9. Ketaatan Elia pada Firman Tuhan ini menyebabkan ia terlindung dari Ahab dan terpelihara selama 3 1/2 tahun kekeringan / kelaparan.
Penerapan: teruslah mendengar Firman Tuhan dan mentaatinya pada masa sukar seperti ini. Itu justru akan menyebabkan saudara dipelihara oleh Tuhan.
b. Tuhan menyuruh Elia pergi ke tepi sungai Kerit (17:3).
Pulpit Commentary: "Cherith. The word means ‘separation’, a name which may possibly indicate that it was extremely secluded" (= Kerit. Kata ini artinya adalah ‘pemisahan’, suatu nama yang mungkin menunjukkan bahwa itu adalah tempat yang sangat terpencil) - hal 382.
Ini sebabnya Ahab tidak bisa menemukan Elia sekalipun mencarinya mati-matian (bdk. 18:10).
c. Elia taat kepada Firman Tuhan yang menyuruhnya untuk pergi ke tepi Sungai Kerit (17:5).
Pulpit Commentary: "He that willfully stands still to catch dangers, tempteth God instead of trusting him" (= Ia yang secara sengaja tinggal di tempat untuk menghadapi bahaya, mencobai Allah dan bukannya mempercayai Allah) - hal 392.
Bdk. Amsal 22:3 - "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersem-bunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka".
d. Di tepi Sungai Kerit itu Elia minum air sungai dan diberi makan oleh burung gagak (17:6).
Benarkah ia diberi makan oleh burung gagak? Hal ini banyak diperdebatkan.
Pulpit Commentary: "Despite the practical unanimity of the versions, the interpretation ‘ravens’ has been disputed from very early times. St. Jerome among Christians, Rabbi Judah Hakkodesh and Kimchi amongst Jews - these are but some of those who have repudiated this rendering" (= Sekalipun ada kebulatan suara dari semua versi Kitab Suci, penafsiran ‘burung gagak’ telah diperdebatkan sejak waktu yang sangat awal. Jerome di antara orang kristen, rabi Judah Hakkodesh dan Kimchi di antara orang Yahudi - ini adalah beberapa dari mereka yang tidak mau mengakui terjemahan ini) - hal 383.
Banyak penafsir menolak ‘burung gagak’ ini, dengan alasan:
1. Burung gagak termasuk dalam daftar binatang haram (Im 11:13-15). Masakan Tuhan memerintahkan binatang haram untuk memberi makan nabinya?
2. Dari mana burung gagaknya mendapatkan roti dan daging?
3. Elia mendapat air dari Sungai Kerit dan ini bukan mujijat. Jadi ia mendapat roti dan daging juga dengan cara biasa. Karena itu Elia bukan diberi makan oleh burung gagak.
4. Perjanjian Baru tidak pernah menyebut-nyebut mujijat ini, padahal Perjanjian Baru sering menggunakan cerita tentang Elia (Luk 4:25-26 Yak 5:17-18 Wah 11:5-6a). Bahkan waktu Yesus mengajarkan Luk 12:22-dst, yang mestinya merupakan saat yang cocok untuk menggunakan cerita burung gagak ini, Ia tidak berbicara apa-apa tentang burung gagak ini.
5. Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘burung gagak’ adalah OREBIM / OREVIM, yang sekalipun bisa diartikan burung gagak, tetapi juga bisa berarti:
o ‘pedagang-pedagang’, seperti dalam Yeh 27:9,27.
o ‘orang-orang Arab’, seperti dalam 2Taw 21:16 2Taw 22:1 Neh 2:19 Neh 4:7 Yes 13:30 Yer 3:2 (Catatan: memang di sini ada perubahan vowel / huruf hidup, tetapi ingat bahwa Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup).
o ‘penduduk kota Orbo / Oreb’ (Catatan: dalam Hak 7:25 dan Yes 10:26 memang disebutkan adanya kota / tempat yang bernama Oreb).
Adam Clark mengutip Jerome: "The Orbim, inhabitants of a town in the confines of the Arabs, gave nourishment to Elijah" (= Orbim, penduduk suatu kota di perbatasan Arab, memberikan makanan kepada Elia).
Perlu diketahui bahwa orang-orang yang menolak ‘burung gagak’ ini bukanlah orang Liberal (sekalipun hampir pasti bahwa orang Liberal akan menerima pandangan mereka). Mereka bukanlah orang yang tidak percaya kepada mujijat.
Pulpit Commentary: "For even if it was not laid at his feet morning and evening by ravens - and we have seen reason to think that it was not - even if it was furnished him by the villagers of Orbo, his tribesmen and friends, or by the loyal and hospitable Arabs who roamed over the adjoining region, still it was supplied by the ordering and special Providence of God. ... If we get rid of the ravens we do not get rid of the miracle" (= Karena kalaupun itu tidak diletakkan di kakinya pada pagi dan sore oleh burung gagak - dan kita telah melihat alasan untuk berpikir bahwa memang tidaklah demikian - bahkan jika itu disediakan oleh orang-orang desa Orbo, orang-orang sukunya dan teman-temannya, atau oleh orang-orang Arab, yang setia dan suka menerima tamu, yang mengembara di daerah di dekatnya, tetap itu disuplai oleh pengaturan dan Providence Allah yang istimewa. ... Jika kita membuang burung gagaknya, kita tidak membuang mujijatnya) - hal 393.
Catatan: kutipan ini saya berikan hanya untuk menunjukkan bahwa penafsir ini percaya pada mujijat. Tetapi saya tidak setuju dengan kata-kata ini, karena saya berpendapat bahwa sekalipun pemberian makan oleh orang Arab / penduduk Oreb / Orbo merupakan sesuatu yang luar biasa, tetapi saya berpendapat bahwa itu bukanlah mujijat.
Saya lebih setuju untuk tetap mempertahankan terjemahan ‘burung gagak’, dengan alasan:
1. Alasan menolak ‘burung gagak’ tidak cukup kuat.
a. Sekalipun gagaknya adalah binatang haram, tetapi gagak itu hanya haram kalau dimakan. Elia tidak memakan gagaknya. Roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak itu tidak haram. Juga ingat bahwa di Sarfat nanti Elia diberi makan oleh janda yang non Israel (17:8-16 bdk. Luk 4:25-26)!
b. Burung gagak mendapatkan roti dan daging dari mana? Pertanyaan yang sama bisa dilontarkan kepada orang yang ‘anti burung gagak’. Dari mana orang Arab / pedagang / penduduk Orbo itu mendapatkan roti dan daging setiap hari padahal saat itu ada kekeringan dan kelaparan?
c. Bahwa Elia mendapat air dengan cara biasa, tidak berarti bahwa ia juga harus mendapat roti dan daging dengan cara biasa.
d. Tidak adanya cerita ini dalam Perjanjian Baru tidak membuktikan cerita ini tidak ada. Juga perlu diingat oleh para penafsir yang ‘anti burung gagak’ itu, bahwa serangan mereka ini juga bisa menyerang posisi mereka sendiri, karena Perjanjian Baru juga tidak pernah menceritakan peristiwa Elia diberi makan oleh pedagang / orang Arab / penduduk Orbo!
e. Sekalipun kata OREBIM bisa diartikan ‘orang Arab’, ‘penduduk Orbo’, ‘pedagang’, tetapi juga bisa berarti ‘burung gagak’ seperti dalam Kej 8:7 Im 11:15.
2. Bukankah aneh bahwa pedagang / orang Arab / penduduk Orbo itu bisa datang kepada Elia setiap pagi dan petang (bukan sehari sekali atau bahkan 2 hari sekali)? Dan bagaimana hal itu bisa tidak diketahui oleh Ahab yang mencari Elia habis-habisan (18:10)? Lain halnya kalau yang memberi makan Elia itu adalah burung gagak. Siapa yang akan memperhatikan burung gagak?
3. Dalam 2 peristiwa dalam 1Raja 17 ini, Tuhan memelihara Elia dengan menggunakan 2 hal yang tidak masuk akal (bersifat mujijat), yang pertama menggunakan burung gagak, yang kedua menggunakan janda miskin dengan minyak dan tepung yang tidak habis-habisnya.
Sumber : Pdt Budi Asali STh MTh
Dari Artikel itu saya belajar bahwa Elia Dipelihara Tuhan melalui orang asing, bukan saudara sedarah ataupun sesuku. Untuk penerapan nya saya masih bertanya sama Tuhan bagaimana Dia mengirimkannya kepada saya melalui "burung gagak".
Hari-hari ini saya belajar terus tentang Jehovah Jireh, Walk By Faith. Melihat keadaannya kering kerontang di Mesir.
Sejujurnya Tuhan memberikan Roti serba sedikit itu tidak enak, ketika Iuran BPJS tidak dibayar selama delapan bulan, saya kaget, karena jika tahu seperti itu saya akan alokasi dana iuran 53.500 detiap bulan nya supaya tidak menunggak.
Pelajaran yang saya tarik adalah saya harus hidup sendiri karena saya tidak punya saudara sedarah.
Elia yang dipisahkan dari Ahab tidak kelaparan karena Tuhan mengutus "burung-burung gagak" setiap pagi dan petang membawa roti dan daging untuk makan Elia.
Pemeliharaan Tuhan atas Elia nyata, saya ingin mengalami nya. Saya tidak TAHU Bagaimana Namanya Percaya.
Tuhan yang memberikan kelimpahan kepadaku supaya saya memberkati orang-orang.
Tuhan Memberkati Kita Semuanya.
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat S
1 Raja-raja 17:1-6 (TB) Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
"Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
http://www.bibleforandroid.com/v/6c4e44639b6c
Amplified Bible
Elijah Announces a Great Drought
17 Now Elijah the Tishbite, from Tishbe[a] in Gilead, said to Ahab, “As the Lord, the God of Israel, lives, whom I serve, there will be neither dew nor rain in the next few years except at my word.”
Elijah Fed by Ravens
2 Then the word of the Lord came to Elijah: 3 “Leave here, turn eastward and hide in the Kerith Ravine, east of the Jordan. 4 You will drink from the brook, and I have directed the ravens to supply you with food there.”
5 So he did what the Lord had told him. He went to the Kerith Ravine, east of the Jordan, and stayed there. 6 The ravens brought him bread and meat in the morning and bread and meat in the evening, and he drank from the brook.
Pagi Ini Roh Kudus mengingatkan saya mengenai Elia Dipelihara Tuhan melalui Burung Gagak.
Pemeliharaan Tuhan terhadap Elia.
Di tepi Sungai Kerit (17:2-6).
a. Dalam 17:2-4 Firman Tuhan datang kepada Elia, dan demikian juga dalam 17:8-9. Ketaatan Elia pada Firman Tuhan ini menyebabkan ia terlindung dari Ahab dan terpelihara selama 3 1/2 tahun kekeringan / kelaparan.
Penerapan: teruslah mendengar Firman Tuhan dan mentaatinya pada masa sukar seperti ini. Itu justru akan menyebabkan saudara dipelihara oleh Tuhan.
b. Tuhan menyuruh Elia pergi ke tepi sungai Kerit (17:3).
Pulpit Commentary: "Cherith. The word means ‘separation’, a name which may possibly indicate that it was extremely secluded" (= Kerit. Kata ini artinya adalah ‘pemisahan’, suatu nama yang mungkin menunjukkan bahwa itu adalah tempat yang sangat terpencil) - hal 382.
Ini sebabnya Ahab tidak bisa menemukan Elia sekalipun mencarinya mati-matian (bdk. 18:10).
c. Elia taat kepada Firman Tuhan yang menyuruhnya untuk pergi ke tepi Sungai Kerit (17:5).
Pulpit Commentary: "He that willfully stands still to catch dangers, tempteth God instead of trusting him" (= Ia yang secara sengaja tinggal di tempat untuk menghadapi bahaya, mencobai Allah dan bukannya mempercayai Allah) - hal 392.
Bdk. Amsal 22:3 - "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersem-bunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka".
d. Di tepi Sungai Kerit itu Elia minum air sungai dan diberi makan oleh burung gagak (17:6).
Benarkah ia diberi makan oleh burung gagak? Hal ini banyak diperdebatkan.
Pulpit Commentary: "Despite the practical unanimity of the versions, the interpretation ‘ravens’ has been disputed from very early times. St. Jerome among Christians, Rabbi Judah Hakkodesh and Kimchi amongst Jews - these are but some of those who have repudiated this rendering" (= Sekalipun ada kebulatan suara dari semua versi Kitab Suci, penafsiran ‘burung gagak’ telah diperdebatkan sejak waktu yang sangat awal. Jerome di antara orang kristen, rabi Judah Hakkodesh dan Kimchi di antara orang Yahudi - ini adalah beberapa dari mereka yang tidak mau mengakui terjemahan ini) - hal 383.
Banyak penafsir menolak ‘burung gagak’ ini, dengan alasan:
1. Burung gagak termasuk dalam daftar binatang haram (Im 11:13-15). Masakan Tuhan memerintahkan binatang haram untuk memberi makan nabinya?
2. Dari mana burung gagaknya mendapatkan roti dan daging?
3. Elia mendapat air dari Sungai Kerit dan ini bukan mujijat. Jadi ia mendapat roti dan daging juga dengan cara biasa. Karena itu Elia bukan diberi makan oleh burung gagak.
4. Perjanjian Baru tidak pernah menyebut-nyebut mujijat ini, padahal Perjanjian Baru sering menggunakan cerita tentang Elia (Luk 4:25-26 Yak 5:17-18 Wah 11:5-6a). Bahkan waktu Yesus mengajarkan Luk 12:22-dst, yang mestinya merupakan saat yang cocok untuk menggunakan cerita burung gagak ini, Ia tidak berbicara apa-apa tentang burung gagak ini.
5. Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘burung gagak’ adalah OREBIM / OREVIM, yang sekalipun bisa diartikan burung gagak, tetapi juga bisa berarti:
o ‘pedagang-pedagang’, seperti dalam Yeh 27:9,27.
o ‘orang-orang Arab’, seperti dalam 2Taw 21:16 2Taw 22:1 Neh 2:19 Neh 4:7 Yes 13:30 Yer 3:2 (Catatan: memang di sini ada perubahan vowel / huruf hidup, tetapi ingat bahwa Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup).
o ‘penduduk kota Orbo / Oreb’ (Catatan: dalam Hak 7:25 dan Yes 10:26 memang disebutkan adanya kota / tempat yang bernama Oreb).
Adam Clark mengutip Jerome: "The Orbim, inhabitants of a town in the confines of the Arabs, gave nourishment to Elijah" (= Orbim, penduduk suatu kota di perbatasan Arab, memberikan makanan kepada Elia).
Perlu diketahui bahwa orang-orang yang menolak ‘burung gagak’ ini bukanlah orang Liberal (sekalipun hampir pasti bahwa orang Liberal akan menerima pandangan mereka). Mereka bukanlah orang yang tidak percaya kepada mujijat.
Pulpit Commentary: "For even if it was not laid at his feet morning and evening by ravens - and we have seen reason to think that it was not - even if it was furnished him by the villagers of Orbo, his tribesmen and friends, or by the loyal and hospitable Arabs who roamed over the adjoining region, still it was supplied by the ordering and special Providence of God. ... If we get rid of the ravens we do not get rid of the miracle" (= Karena kalaupun itu tidak diletakkan di kakinya pada pagi dan sore oleh burung gagak - dan kita telah melihat alasan untuk berpikir bahwa memang tidaklah demikian - bahkan jika itu disediakan oleh orang-orang desa Orbo, orang-orang sukunya dan teman-temannya, atau oleh orang-orang Arab, yang setia dan suka menerima tamu, yang mengembara di daerah di dekatnya, tetap itu disuplai oleh pengaturan dan Providence Allah yang istimewa. ... Jika kita membuang burung gagaknya, kita tidak membuang mujijatnya) - hal 393.
Catatan: kutipan ini saya berikan hanya untuk menunjukkan bahwa penafsir ini percaya pada mujijat. Tetapi saya tidak setuju dengan kata-kata ini, karena saya berpendapat bahwa sekalipun pemberian makan oleh orang Arab / penduduk Oreb / Orbo merupakan sesuatu yang luar biasa, tetapi saya berpendapat bahwa itu bukanlah mujijat.
Saya lebih setuju untuk tetap mempertahankan terjemahan ‘burung gagak’, dengan alasan:
1. Alasan menolak ‘burung gagak’ tidak cukup kuat.
a. Sekalipun gagaknya adalah binatang haram, tetapi gagak itu hanya haram kalau dimakan. Elia tidak memakan gagaknya. Roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak itu tidak haram. Juga ingat bahwa di Sarfat nanti Elia diberi makan oleh janda yang non Israel (17:8-16 bdk. Luk 4:25-26)!
b. Burung gagak mendapatkan roti dan daging dari mana? Pertanyaan yang sama bisa dilontarkan kepada orang yang ‘anti burung gagak’. Dari mana orang Arab / pedagang / penduduk Orbo itu mendapatkan roti dan daging setiap hari padahal saat itu ada kekeringan dan kelaparan?
c. Bahwa Elia mendapat air dengan cara biasa, tidak berarti bahwa ia juga harus mendapat roti dan daging dengan cara biasa.
d. Tidak adanya cerita ini dalam Perjanjian Baru tidak membuktikan cerita ini tidak ada. Juga perlu diingat oleh para penafsir yang ‘anti burung gagak’ itu, bahwa serangan mereka ini juga bisa menyerang posisi mereka sendiri, karena Perjanjian Baru juga tidak pernah menceritakan peristiwa Elia diberi makan oleh pedagang / orang Arab / penduduk Orbo!
e. Sekalipun kata OREBIM bisa diartikan ‘orang Arab’, ‘penduduk Orbo’, ‘pedagang’, tetapi juga bisa berarti ‘burung gagak’ seperti dalam Kej 8:7 Im 11:15.
2. Bukankah aneh bahwa pedagang / orang Arab / penduduk Orbo itu bisa datang kepada Elia setiap pagi dan petang (bukan sehari sekali atau bahkan 2 hari sekali)? Dan bagaimana hal itu bisa tidak diketahui oleh Ahab yang mencari Elia habis-habisan (18:10)? Lain halnya kalau yang memberi makan Elia itu adalah burung gagak. Siapa yang akan memperhatikan burung gagak?
3. Dalam 2 peristiwa dalam 1Raja 17 ini, Tuhan memelihara Elia dengan menggunakan 2 hal yang tidak masuk akal (bersifat mujijat), yang pertama menggunakan burung gagak, yang kedua menggunakan janda miskin dengan minyak dan tepung yang tidak habis-habisnya.
Sumber : Pdt Budi Asali STh MTh
Dari Artikel itu saya belajar bahwa Elia Dipelihara Tuhan melalui orang asing, bukan saudara sedarah ataupun sesuku. Untuk penerapan nya saya masih bertanya sama Tuhan bagaimana Dia mengirimkannya kepada saya melalui "burung gagak".
Hari-hari ini saya belajar terus tentang Jehovah Jireh, Walk By Faith. Melihat keadaannya kering kerontang di Mesir.
Sejujurnya Tuhan memberikan Roti serba sedikit itu tidak enak, ketika Iuran BPJS tidak dibayar selama delapan bulan, saya kaget, karena jika tahu seperti itu saya akan alokasi dana iuran 53.500 detiap bulan nya supaya tidak menunggak.
Pelajaran yang saya tarik adalah saya harus hidup sendiri karena saya tidak punya saudara sedarah.
Elia yang dipisahkan dari Ahab tidak kelaparan karena Tuhan mengutus "burung-burung gagak" setiap pagi dan petang membawa roti dan daging untuk makan Elia.
Pemeliharaan Tuhan atas Elia nyata, saya ingin mengalami nya. Saya tidak TAHU Bagaimana Namanya Percaya.
Tuhan yang memberikan kelimpahan kepadaku supaya saya memberkati orang-orang.
Tuhan Memberkati Kita Semuanya.
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar