KESADARAN Akan REALITAS TUHAN
KESADARAN AKAN REALITAS
TUHAN
Memiliki kesadaran akan realita Tuhan artinya Memiliki suatu kondisi hidup dimana selalu ada suatu prinsip kebenaran, janji Tuhan ataupun pernyataan Roh lainnya yang terus terngiang/ bekerja secara kuat, menggores didalam pikiran/ hati kita sehingga meskipun ada di tengah kesibukan tapi 'apa yang sudah menggores' tersebut akan terus memunculkan dirinya dalam pikiran/ hati kita; mempengaruhi emosi kita secara sedemikian rupa sehingga jadi selalu akan ada dalam keadaan tenang/ terkendali, optimal.
Sayang tidak semua orang percaya memahami pentingnya memiliki kesadaran akan realita Tuhan dalam ia menjalani kehidupan sehari-hari.
Seandainya setiap orang percaya menyadari pentingnya memiliki kesadaran akan realita Tuhan, mereka akan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama untuk di bangun dalam kehidupan mereka...
1. Kesadaran akan realita Tuhan adalah merupakan habitat kehidupan kita sebagai manusia roh.
Sama seperti air adalah merupakan habitat untuk hidup seekor ikan, kesadaran akan realita Tuhan adalah merupakan habitat untuk manusia roh kita dapat hidup dalam dimensi iman & ujung-ujungnya mengkondisikan kita untuk selalu menikmati kehidupan yang berkemenangan dalam segala hal. Ingat selalu, orang benar akan hidup oleh iman (Rom 1:17) dan oleh karena iman-lah maka kita akan menaklukkan dunia ini (1 Yoh 5:4)
Dengan selalu ada prinsip kebenaran, janji Tuhan atau pernyataan Roh lainnya yang terus terngiang dalam pikiran/ hati kita, artinya selalu ada firman yang membuat hati kita berkobar-kobar; ada terjadi dinamika firman & Roh dalam batin kita (Rom 10:17) - saat di telinga rohani kita terus terngiang firmanNya, otomatis kehidupan iman kita jadi 'hidup & dinamis' - Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Dari setiap firman/ pernyataan Roh yang terus terngiang dalam batin kita, akan muncul suatu dorongan yang jika kita ikuti/ taati akan selalu membuat kita hidup dalam dimensi mujizat. Apapun yang dianggap mustahil dalam perspektif lahiriah, dengan mudah bisa kita 'patahkan'; kita alami berbagai mujizat, intervensi Tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita...
2. Kadar kesadaran akan realita Tuhan dalam diri kita dapat terus kita bangun/ tingkatkan setiap harinya.
Sekali waktu Tuhan memberikan gambaran tentang kadar kesadaran akan realita Tuhan yang seharusnya terbangun dalam hidup kita seperti suatu lilitan kain. Jika kita terus mengkondisikan diri untuk selalu alami adanya janji Tuhan/ pernyataan Roh yang berbicara/ terngiang dalam batin kita, tanpa kita sadari, kita sedang terus melilitkan 'kain kemuliaan Tuhan' jadi semakin tebal dan semakin menutupi seluruh keberadaan kita - kita jadi seperti mummi yang seluruh tubuhnya di bebat oleh perban. Ada suatu level kematian rohani yang terus berlaku dalam hidup kita dan pada saat yang sama, berlaku ada suatu level kepenuhan Roh yang kita nikmati dalam hidup kita. Semakin kuat kadar kesadaran akan realita Tuhan terbangun dalam batin kita, artinya semakin 'mati' diri kita dan pada saat yang sama, semakin kuat level kepenuhan Roh mencengkeram batin kita...
3. Kesadaran akan realita Tuhan dalam hidup seseorang akan menolong orang yang bersangkutan untuk dapat menghadapi berbagai peristiwa negatif tanpa jadi terluka, trauma ataupun mengalami kepahitan hidup.
Orang percaya yang karena tidak memiliki kesadaran akan realita Tuhan, jadi terluka/ trauma setelah mengalami beberapa peristiwa negatif, tanpa ia sadari justru membuka 'celah kehidupan' yang membuatnya jadi mudah di pengaruhi & ditunggangi oleh roh-roh dunia.
Mereka yang menjalani hidup sehari-hari dengan terus membawa luka/ trauma, sesungguhnya sedang menjalani hidup sebagai 'tunggangan' dari roh-roh dunia. Apapun pekerjaan firman & Roh yang datang atas hidup mereka jadi sama sekali tidak meninggalkan dampak yang permanen - benih firman hanya jatuh di tanah yang berbatu-batu (Mat 13:20-21)
Dengan seseorang terus mengkondisikan diri agar memiliki adanya kesadaran akan hadirat Tuhan yang mencengkeram batin mereka, akan selalu ada kemampuan untuk orang yang bersangkutan dapat melihat adanya campur tangan Tuhan atas setiap peristiwa yang mereka harus hadapi/ lalui. Adanya kesadaran akan campur tangan Tuhan di setiap peristiwa yang kita hadapi, memberikan ketenangan, damai sejahtera & posisi yang selalu berkemenangan dalam hidup kita (Rom 8:28)
4. Adanya kesadaran akan realita Tuhan dalam hidup seseorang akan membuat kinerja hidupnya jadi bertumbuh makin maksimal
Kisah hidup Yusuf (Kej ps 39) menceritakan secara jelas tentang dampak dari adanya penyertaan Tuhan dalam hidup seseorang. Alkitab menceritakan bahwa Yusuf telah di jual oleh saudara-saudaranya menjadi budak. Dengan menyandang status sebagai seorang budak, Yusuf masuk ke tanah Mesir & bekerja pada Potifar.
Meski Potifar sama sakali tidak tahu menahu tentang Tuhan yang Yusuf sembah, tapi dia bisa melihat adanya penyertaan Ilahi atas Yusuf: apapun tugas/ pekerjaan yang Yusuf kerjakan, selalu tuntas secara memuaskan (Kej 39:1-3)
Saya yakin, adanya realita Tuhan dalam hidup orang percaya tidak hanya akan berhenti pada 'merasakan berbagai sensasi kerohanian' belaka. Inilah saatnya untuk setiap orang percaya mulai memunculkan hasil kerja yang selalu memuaskan -bahkan menurut ukuran ke-profesional-an manusiawi.
Tuhan telah berketetapan untuk mempromosikan orang-orang percaya yang membangun kesadaran akan realita hadiratNya dalam kehidupan mereka menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & di segani di berbagai domain yang ada di kehidupan sehari-hari...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
TUHAN
Memiliki kesadaran akan realita Tuhan artinya Memiliki suatu kondisi hidup dimana selalu ada suatu prinsip kebenaran, janji Tuhan ataupun pernyataan Roh lainnya yang terus terngiang/ bekerja secara kuat, menggores didalam pikiran/ hati kita sehingga meskipun ada di tengah kesibukan tapi 'apa yang sudah menggores' tersebut akan terus memunculkan dirinya dalam pikiran/ hati kita; mempengaruhi emosi kita secara sedemikian rupa sehingga jadi selalu akan ada dalam keadaan tenang/ terkendali, optimal.
Sayang tidak semua orang percaya memahami pentingnya memiliki kesadaran akan realita Tuhan dalam ia menjalani kehidupan sehari-hari.
Seandainya setiap orang percaya menyadari pentingnya memiliki kesadaran akan realita Tuhan, mereka akan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama untuk di bangun dalam kehidupan mereka...
1. Kesadaran akan realita Tuhan adalah merupakan habitat kehidupan kita sebagai manusia roh.
Sama seperti air adalah merupakan habitat untuk hidup seekor ikan, kesadaran akan realita Tuhan adalah merupakan habitat untuk manusia roh kita dapat hidup dalam dimensi iman & ujung-ujungnya mengkondisikan kita untuk selalu menikmati kehidupan yang berkemenangan dalam segala hal. Ingat selalu, orang benar akan hidup oleh iman (Rom 1:17) dan oleh karena iman-lah maka kita akan menaklukkan dunia ini (1 Yoh 5:4)
Dengan selalu ada prinsip kebenaran, janji Tuhan atau pernyataan Roh lainnya yang terus terngiang dalam pikiran/ hati kita, artinya selalu ada firman yang membuat hati kita berkobar-kobar; ada terjadi dinamika firman & Roh dalam batin kita (Rom 10:17) - saat di telinga rohani kita terus terngiang firmanNya, otomatis kehidupan iman kita jadi 'hidup & dinamis' - Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Dari setiap firman/ pernyataan Roh yang terus terngiang dalam batin kita, akan muncul suatu dorongan yang jika kita ikuti/ taati akan selalu membuat kita hidup dalam dimensi mujizat. Apapun yang dianggap mustahil dalam perspektif lahiriah, dengan mudah bisa kita 'patahkan'; kita alami berbagai mujizat, intervensi Tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita...
2. Kadar kesadaran akan realita Tuhan dalam diri kita dapat terus kita bangun/ tingkatkan setiap harinya.
Sekali waktu Tuhan memberikan gambaran tentang kadar kesadaran akan realita Tuhan yang seharusnya terbangun dalam hidup kita seperti suatu lilitan kain. Jika kita terus mengkondisikan diri untuk selalu alami adanya janji Tuhan/ pernyataan Roh yang berbicara/ terngiang dalam batin kita, tanpa kita sadari, kita sedang terus melilitkan 'kain kemuliaan Tuhan' jadi semakin tebal dan semakin menutupi seluruh keberadaan kita - kita jadi seperti mummi yang seluruh tubuhnya di bebat oleh perban. Ada suatu level kematian rohani yang terus berlaku dalam hidup kita dan pada saat yang sama, berlaku ada suatu level kepenuhan Roh yang kita nikmati dalam hidup kita. Semakin kuat kadar kesadaran akan realita Tuhan terbangun dalam batin kita, artinya semakin 'mati' diri kita dan pada saat yang sama, semakin kuat level kepenuhan Roh mencengkeram batin kita...
3. Kesadaran akan realita Tuhan dalam hidup seseorang akan menolong orang yang bersangkutan untuk dapat menghadapi berbagai peristiwa negatif tanpa jadi terluka, trauma ataupun mengalami kepahitan hidup.
Orang percaya yang karena tidak memiliki kesadaran akan realita Tuhan, jadi terluka/ trauma setelah mengalami beberapa peristiwa negatif, tanpa ia sadari justru membuka 'celah kehidupan' yang membuatnya jadi mudah di pengaruhi & ditunggangi oleh roh-roh dunia.
Mereka yang menjalani hidup sehari-hari dengan terus membawa luka/ trauma, sesungguhnya sedang menjalani hidup sebagai 'tunggangan' dari roh-roh dunia. Apapun pekerjaan firman & Roh yang datang atas hidup mereka jadi sama sekali tidak meninggalkan dampak yang permanen - benih firman hanya jatuh di tanah yang berbatu-batu (Mat 13:20-21)
Dengan seseorang terus mengkondisikan diri agar memiliki adanya kesadaran akan hadirat Tuhan yang mencengkeram batin mereka, akan selalu ada kemampuan untuk orang yang bersangkutan dapat melihat adanya campur tangan Tuhan atas setiap peristiwa yang mereka harus hadapi/ lalui. Adanya kesadaran akan campur tangan Tuhan di setiap peristiwa yang kita hadapi, memberikan ketenangan, damai sejahtera & posisi yang selalu berkemenangan dalam hidup kita (Rom 8:28)
4. Adanya kesadaran akan realita Tuhan dalam hidup seseorang akan membuat kinerja hidupnya jadi bertumbuh makin maksimal
Kisah hidup Yusuf (Kej ps 39) menceritakan secara jelas tentang dampak dari adanya penyertaan Tuhan dalam hidup seseorang. Alkitab menceritakan bahwa Yusuf telah di jual oleh saudara-saudaranya menjadi budak. Dengan menyandang status sebagai seorang budak, Yusuf masuk ke tanah Mesir & bekerja pada Potifar.
Meski Potifar sama sakali tidak tahu menahu tentang Tuhan yang Yusuf sembah, tapi dia bisa melihat adanya penyertaan Ilahi atas Yusuf: apapun tugas/ pekerjaan yang Yusuf kerjakan, selalu tuntas secara memuaskan (Kej 39:1-3)
Saya yakin, adanya realita Tuhan dalam hidup orang percaya tidak hanya akan berhenti pada 'merasakan berbagai sensasi kerohanian' belaka. Inilah saatnya untuk setiap orang percaya mulai memunculkan hasil kerja yang selalu memuaskan -bahkan menurut ukuran ke-profesional-an manusiawi.
Tuhan telah berketetapan untuk mempromosikan orang-orang percaya yang membangun kesadaran akan realita hadiratNya dalam kehidupan mereka menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & di segani di berbagai domain yang ada di kehidupan sehari-hari...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar