Frekuensi Rohani
Frekuensi Surga
Kehidupan kita seharusnya meresonansikan suara Tuhan yang datang dalam hidup kita. Kehidupan manusia di bumi ini sesungguhnya adalah merupakan 'pusat dari dunia' dari masing-masing individu.
Maksudnya, masing-masing individu bertanggung jawab, mereka 'memiliki dan membentuk dunia mereka sendiri'. Jadi sukacita, kebahagiaan ataupun kemenangan seseorang sesungguhnya di tentukan oleh keputusan-keputusan yang ia buat dan bukan ditentukan oleh situasi, kondisi sekitar maupun apa yang terjadi atas hidupnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa apa yang terjadi dalam hidup seseorang adalah hasil dari 'taburannya' di masa lalu...
1. Musuh terus berupaya menaburkan benih pemberontakan & kejatuhan ke dalam imajinasi & keinginan hati manusia.
Sedari awal, Tuhan sudah memiliki rencana & rancangan yang Ilahi bagi setiap individu manusia. Mereka adalah 'para pemain utama' dalam panggung kehidupan di dunia ini. Dan Tuhan sudah merancang suatu skenario kehidupan yang indah bagi setiap orang. Sayang, sejak kejatuhan mans pertama, manusia jadi selalu memiliki kecenderungan untuk menjadi inisiator dalam banyak aspek kehidupan. Hal ini jadi memudahkan Iblis untuk terus menaburkan benih pemberontakan dalam hidup manusia - membuat manusia jadi berkecenderungan untuk mengikuti keinginan hati & rencananya sendiri, tidak lagi mengikuti rancangan Tuhan. Inilah yang membuat manusia tanpa ia sadari justru membangun suatu track kehidupan yang malah akan menghancurkan dirinya sendiri. Setiap keinginan & imajinasi yang muncul adalah meresonansikan frekuensi dari si Jahat. Kerusakan dan penghancuran yang pernah si Jahat lakukan saat ia di buang ke bumi, kembali ia lakukan melalui kehidupan manusia yang ada dalam pengaruh & kendali frekuensi dirinya (si Jahat) Dapat dikatakan, dunia ini (kehidupan secara universal) sedang terus dirusak oleh berbagai ulah tindakan manusia yang meresonansikan frekuensi si Jahat. Tanpa manusia mengubah frekuensi kehidupan yang ia bawa dalam hidupnya, kehidupan ini akan terus mengalami kemerosotan & kehancuran!
2. Manusia yang memberi diri untuk membawa frekuensi sorgawi akan terjagai dari berbagai kehancuran; di sisi yg lain, orang yang bersangkutan akan Tuhan pakai guna membawa perubahan & pembaharuan atas dunia ini.
Secara natural manusia memang sudah jatuh dalam dosa dan membawa nature kejatuhan tersebut dalam hidupnya sehingga lebih mudah ditaburi benih kejatuhan & pemberontakan. Tapi bagi umat Tebusan, ada penebusan melalui korban Kristus yang sudah mereka alami. Yang harus umat Tebusan lakukan hanyalah memastikan terus terjadinya pekerjaan firman & Roh dalam hidupnya guna memastikan terjadinya perubahan frekuensi rohani secara permanen dalam hidupnya - dari membawa frekuensi pemberontakan & kejatuhan (akibat taburan benih si Jahat) jadi membawa frekuensi sorgawi karena terus adanya pekerjaan firman & Roh dalam hidupnya.
Itu sebabnya, adalah penting untuk kita kembali 'melatih ulang' area imajinasi & keinginan hati kita guna membawa frekuensi surgawi. Caranya adalah dengan terus melakukan perenungan firman; saat firman datang dalam hidup kita, kita sengaja mengimajinasikan firman tersebut, kita memperkatakannya berkali-kali dan terus berkata-kata pada diri kita sendiri secara sedemikian rupa sehingga membangkitkan semangat, keantusiasan dalam batin kita...
Imajinasi yang terus menggambarkan prinsip firman/ pernyataan Roh/ janji Tuhan dan pada saat yang sama, mulut kita yang terus berkata-kata, memperkatakan firman secara sedemikian rupa hingga emosi/ batin kita jadi bergelora adalah suatu pertanda bahwa sedang terjadi suatu aktifitas Roh dalam batin kita. Terjadinya aktifitas Ilahi dalam batin menandakan bahwa kita sedang membawa frekuensi sorga dalam hidup kita...
Nikmatilah kehidupan yang berbeda dalam hidupmu sehari-hari karena hidupmu membawa frekuensi surgawi...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Kehidupan kita seharusnya meresonansikan suara Tuhan yang datang dalam hidup kita. Kehidupan manusia di bumi ini sesungguhnya adalah merupakan 'pusat dari dunia' dari masing-masing individu.
Maksudnya, masing-masing individu bertanggung jawab, mereka 'memiliki dan membentuk dunia mereka sendiri'. Jadi sukacita, kebahagiaan ataupun kemenangan seseorang sesungguhnya di tentukan oleh keputusan-keputusan yang ia buat dan bukan ditentukan oleh situasi, kondisi sekitar maupun apa yang terjadi atas hidupnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa apa yang terjadi dalam hidup seseorang adalah hasil dari 'taburannya' di masa lalu...
1. Musuh terus berupaya menaburkan benih pemberontakan & kejatuhan ke dalam imajinasi & keinginan hati manusia.
Sedari awal, Tuhan sudah memiliki rencana & rancangan yang Ilahi bagi setiap individu manusia. Mereka adalah 'para pemain utama' dalam panggung kehidupan di dunia ini. Dan Tuhan sudah merancang suatu skenario kehidupan yang indah bagi setiap orang. Sayang, sejak kejatuhan mans pertama, manusia jadi selalu memiliki kecenderungan untuk menjadi inisiator dalam banyak aspek kehidupan. Hal ini jadi memudahkan Iblis untuk terus menaburkan benih pemberontakan dalam hidup manusia - membuat manusia jadi berkecenderungan untuk mengikuti keinginan hati & rencananya sendiri, tidak lagi mengikuti rancangan Tuhan. Inilah yang membuat manusia tanpa ia sadari justru membangun suatu track kehidupan yang malah akan menghancurkan dirinya sendiri. Setiap keinginan & imajinasi yang muncul adalah meresonansikan frekuensi dari si Jahat. Kerusakan dan penghancuran yang pernah si Jahat lakukan saat ia di buang ke bumi, kembali ia lakukan melalui kehidupan manusia yang ada dalam pengaruh & kendali frekuensi dirinya (si Jahat) Dapat dikatakan, dunia ini (kehidupan secara universal) sedang terus dirusak oleh berbagai ulah tindakan manusia yang meresonansikan frekuensi si Jahat. Tanpa manusia mengubah frekuensi kehidupan yang ia bawa dalam hidupnya, kehidupan ini akan terus mengalami kemerosotan & kehancuran!
2. Manusia yang memberi diri untuk membawa frekuensi sorgawi akan terjagai dari berbagai kehancuran; di sisi yg lain, orang yang bersangkutan akan Tuhan pakai guna membawa perubahan & pembaharuan atas dunia ini.
Secara natural manusia memang sudah jatuh dalam dosa dan membawa nature kejatuhan tersebut dalam hidupnya sehingga lebih mudah ditaburi benih kejatuhan & pemberontakan. Tapi bagi umat Tebusan, ada penebusan melalui korban Kristus yang sudah mereka alami. Yang harus umat Tebusan lakukan hanyalah memastikan terus terjadinya pekerjaan firman & Roh dalam hidupnya guna memastikan terjadinya perubahan frekuensi rohani secara permanen dalam hidupnya - dari membawa frekuensi pemberontakan & kejatuhan (akibat taburan benih si Jahat) jadi membawa frekuensi sorgawi karena terus adanya pekerjaan firman & Roh dalam hidupnya.
Itu sebabnya, adalah penting untuk kita kembali 'melatih ulang' area imajinasi & keinginan hati kita guna membawa frekuensi surgawi. Caranya adalah dengan terus melakukan perenungan firman; saat firman datang dalam hidup kita, kita sengaja mengimajinasikan firman tersebut, kita memperkatakannya berkali-kali dan terus berkata-kata pada diri kita sendiri secara sedemikian rupa sehingga membangkitkan semangat, keantusiasan dalam batin kita...
Imajinasi yang terus menggambarkan prinsip firman/ pernyataan Roh/ janji Tuhan dan pada saat yang sama, mulut kita yang terus berkata-kata, memperkatakan firman secara sedemikian rupa hingga emosi/ batin kita jadi bergelora adalah suatu pertanda bahwa sedang terjadi suatu aktifitas Roh dalam batin kita. Terjadinya aktifitas Ilahi dalam batin menandakan bahwa kita sedang membawa frekuensi sorga dalam hidup kita...
Nikmatilah kehidupan yang berbeda dalam hidupmu sehari-hari karena hidupmu membawa frekuensi surgawi...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar