Mental Pelayan Kristus
28 June
MENTAL PELAYAN KRISTUS
Apakah mereka pelayan Kristus?
aku berkata
seperti orang gila-aku lebih lagi!
Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering
di dalam pennata;
Didera di luar batas;
kerap kali dalam bahaya maut.
Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali
empat puluh kurang satu pukulan,
tiga kali aku didera,satu kali aku dilempari
dengan batu,
tiga kali mengalami karam kapal, sehari
semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
Dalam perjalananku aku sering diancam
bahaya banjir dan bahaya penyamun,
bahaya dari pihak orang-orang Yahudi
dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi,
bahaya di kota, bahaya di Padang gurun
bahaya di tengah laut dan bahaya dari
pihak saudara-saudara palsu.
Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat,
kerap kali aku tidak tidur, aku lapar dan dahaga,
kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan
tanpa pakaian,
dan dengan tidak menyebut banyak hal
lain lagi,
urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara
semua jemaat-jemaat ( 2 Korintus 11: 23-28)
Membaca daftar kesulitan dan penderitaan Paulus,
membuat pandangan kita terbelah dua.
Yang sebagian akan begitu ngeri
dengan
semuanya dan berharap
tidak menimpa
dirinya.
Tetapi sebagian dari kita akan
terbangunkan jiwanya
menyaksikan ketangguhan ilahi
yang begitu dahsyat.
Jika saudara adalah golongan pertama,
maka Medan hidup yang terjal
tidak akan kau tempuh.
Anda hanya akan menjalani yang
landai dan mudah.
Tetapi jika saudara golongan kedua,
Berbahagialah karena dalam
dirimu ada mental penakluk dan juara.
Sebarusnyalah memang begitu karena
kita lebih
Dari pemenang , bukan?
Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King "oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
MENTAL PELAYAN KRISTUS
Apakah mereka pelayan Kristus?
aku berkata
seperti orang gila-aku lebih lagi!
Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering
di dalam pennata;
Didera di luar batas;
kerap kali dalam bahaya maut.
Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali
empat puluh kurang satu pukulan,
tiga kali aku didera,satu kali aku dilempari
dengan batu,
tiga kali mengalami karam kapal, sehari
semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
Dalam perjalananku aku sering diancam
bahaya banjir dan bahaya penyamun,
bahaya dari pihak orang-orang Yahudi
dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi,
bahaya di kota, bahaya di Padang gurun
bahaya di tengah laut dan bahaya dari
pihak saudara-saudara palsu.
Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat,
kerap kali aku tidak tidur, aku lapar dan dahaga,
kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan
tanpa pakaian,
dan dengan tidak menyebut banyak hal
lain lagi,
urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara
semua jemaat-jemaat ( 2 Korintus 11: 23-28)
Membaca daftar kesulitan dan penderitaan Paulus,
membuat pandangan kita terbelah dua.
Yang sebagian akan begitu ngeri
dengan
semuanya dan berharap
tidak menimpa
dirinya.
Tetapi sebagian dari kita akan
terbangunkan jiwanya
menyaksikan ketangguhan ilahi
yang begitu dahsyat.
Jika saudara adalah golongan pertama,
maka Medan hidup yang terjal
tidak akan kau tempuh.
Anda hanya akan menjalani yang
landai dan mudah.
Tetapi jika saudara golongan kedua,
Berbahagialah karena dalam
dirimu ada mental penakluk dan juara.
Sebarusnyalah memang begitu karena
kita lebih
Dari pemenang , bukan?
Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King "oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar