PERGUMULAN TERBESAR GEREJA TUHAN
PERGUMULAN TERBESAR GEREJA TUHAN
Saya mendapati pergumulan terbesar dalam gereja Tuhan yang hingga sekarang menyebabkan gereja sama sekali tidak ada perkembangan/ dampak adalah karena kebanyakan jemaat sama sekali belum memberi diri untuk diperlengkapi, mereka lebih memilih untuk terus meminta dilayani oleh para hamba Tuhan yang ada, itupun mereka memilih-milih, hamba Tuhan siapa yang mereka ingin untuk melayani diri mereka.
1. Pergumulan terbesar yang masih terus dihadapi oleh para pemimpin adalah mereka masih harus 'menundukkan' jemaat yang ada di bawah pengayoman mereka.
Seandainya jemaat menyadari bahwa pemimpin yang mereka miliki sekarang adalah orang yang memang ditunjuk Tuhan untuk memimpin hidup mereka, terlepas dari apapun kelemahan/ kekurangan yang masih dimiliki sang pemimpin, otomatis sang pemimpin akan dapat berfungsi secara lebih maksimal dalam usaha mereka memperlengkapi seluruh jemaat yang ada.
Dengan terbangunnya kesadaran dalam diri jemaat bahwa bagaimanapun juga pemimpin yang mengayomi hidup mereka saat ini adalah dari Tuhan, dengan sendirinya jemaat akan belajar untuj menundukkan diri di bawah kepemimpinannya dan menerima kasih karunia yang memang bekerja dalam diri sang pemimpin. Terjadinya proses impartasi & empowerment hanya bisa terjadi melalui proses penerimaan & penghargaan atas pribadi sang pemimpin.
Mat 10:41 "Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar."
Sikap hati yang memposisikan seorang pemimpin pada posisinya yang seharusnya akan memaksimalkan bekerjanya kuasa anugerah dari hidup sang pemimpin ke dalam hidup jemaat. Dengan jemaat mengalami bekerjanya kuasa anugerah dari hidup sang pemimpin, hidup jemaat jadi ada di dalam naungan anugerah!
Jadi dapat disimpulkan, kehidupan sehari-hari jemaat yan masih penuh pergumulan adalah karena selama ini mereka hidup di luar anugerah! Dan alasan utama jemaat hidup di luar anugerah adalah karena dari diri jemaat itu sendiri yang menolak pekerjaan anugerah yang ada dalam diri sang pemimpin.
Saya mendapati, seringkali energi para pemimpin tersedot habis hanya untuk berusaha meyakinkan maupun membuat jemaat mengikuti arahan yang mereka sampaikan sehingga pada akhirnya pemimpin justru jadi kehilangan orientasi/ tugas utama mereka yaitu membangun hidup jemaat untuk dapat berfungsi sebagai pintu gerbang surga.
2. Pemimpin yang berfungsi sebagai anugerah akan mengimpartasi & mengaktifasi berbagai potensi, kemampuan yang memposisikan jemaat menjadi orang-orang yg berpengaruh, terpandang & disegani di kota.
Seorang pemimpin, bapa rohani sejatinya memiliki suatu kemampuan untuk menangkap isi hati Tuhan, menjadikannya sebagai suatu impian ilahi dalam hidupnya dan menanamkannya sebagai suatu visi dalam hidup jemaat/ anak rohaninya. Kemampuan inilah yang sesungguhnya dibutuhkan oleh jemaat/ anak rohani untuk dapat terus bertumbuh di dalam anugerahNya.
Tidak perlu ada pergumulan dari jemaat/ anak rohani untuk menerima visi dari Tuhan, mereka hanya perlu belajar membuka hati untuk menerima impian yang memang Tuhan tanamkan dalam hidup sang pemimpin/ bapa rohani.
Saat seorang jemaat/ anak rohani membuka diri untuk menerima impian dari seorang pemimpin/ bapa rohani dan menjadikannya sebagai visi dalam hidupnya, dari sisi Tuhan, akan ada suatu takaran anugerah yang Ia limpahkan ke dalam hidup sang jemaat/ anak rohani. Dari bekerjanya anugerah Tuhan, apa yang memang haruss dipelajari sang jemaat/ anak rohani akan jadi lebih mudah dikuasai, apapun tantangan yang harus ditanggulangi, akan jadi lebih mudah ditaklukkan, siapapun orang kunci yang harus dijumpai oleh jemaat/ anak rohani, Tuhan akan ikut bekerja dan mengatur segala sesuatu untuk dapat terealisasi secara begitu saja. Tuhan jadi ikut bekerja dalam kedaulatanNya, untuk mengkondisikan segala sesuatu jadi bekerja sama untuk merealisasikan apa yang sudahh Ia rancangkan karena sekarang Ia memiliki orang yang membawa rencanaNya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Mulai hari ini, pastikanlah terus ada keterbukaan dalam batin kita untuk menerima keberadaan pemimpin/ bapa rohani untuk berfungsi menjadi anugerah dalam hidup kita, teruslah menyelaraskan hidup kita pada setiap arahan yang pemimpin/ bapa rohani sampaikan, alamilah berbagai terobosan, kemenangan, perubahan dalam hidup sehari-hari, alamilah pekerjaan firman & Roh yang memposisikan hidup kita menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & disegani atas kota/ bangsa ini. (Ps. Steven Agustinus)
Saya mendapati pergumulan terbesar dalam gereja Tuhan yang hingga sekarang menyebabkan gereja sama sekali tidak ada perkembangan/ dampak adalah karena kebanyakan jemaat sama sekali belum memberi diri untuk diperlengkapi, mereka lebih memilih untuk terus meminta dilayani oleh para hamba Tuhan yang ada, itupun mereka memilih-milih, hamba Tuhan siapa yang mereka ingin untuk melayani diri mereka.
1. Pergumulan terbesar yang masih terus dihadapi oleh para pemimpin adalah mereka masih harus 'menundukkan' jemaat yang ada di bawah pengayoman mereka.
Seandainya jemaat menyadari bahwa pemimpin yang mereka miliki sekarang adalah orang yang memang ditunjuk Tuhan untuk memimpin hidup mereka, terlepas dari apapun kelemahan/ kekurangan yang masih dimiliki sang pemimpin, otomatis sang pemimpin akan dapat berfungsi secara lebih maksimal dalam usaha mereka memperlengkapi seluruh jemaat yang ada.
Dengan terbangunnya kesadaran dalam diri jemaat bahwa bagaimanapun juga pemimpin yang mengayomi hidup mereka saat ini adalah dari Tuhan, dengan sendirinya jemaat akan belajar untuj menundukkan diri di bawah kepemimpinannya dan menerima kasih karunia yang memang bekerja dalam diri sang pemimpin. Terjadinya proses impartasi & empowerment hanya bisa terjadi melalui proses penerimaan & penghargaan atas pribadi sang pemimpin.
Mat 10:41 "Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar."
Sikap hati yang memposisikan seorang pemimpin pada posisinya yang seharusnya akan memaksimalkan bekerjanya kuasa anugerah dari hidup sang pemimpin ke dalam hidup jemaat. Dengan jemaat mengalami bekerjanya kuasa anugerah dari hidup sang pemimpin, hidup jemaat jadi ada di dalam naungan anugerah!
Jadi dapat disimpulkan, kehidupan sehari-hari jemaat yan masih penuh pergumulan adalah karena selama ini mereka hidup di luar anugerah! Dan alasan utama jemaat hidup di luar anugerah adalah karena dari diri jemaat itu sendiri yang menolak pekerjaan anugerah yang ada dalam diri sang pemimpin.
Saya mendapati, seringkali energi para pemimpin tersedot habis hanya untuk berusaha meyakinkan maupun membuat jemaat mengikuti arahan yang mereka sampaikan sehingga pada akhirnya pemimpin justru jadi kehilangan orientasi/ tugas utama mereka yaitu membangun hidup jemaat untuk dapat berfungsi sebagai pintu gerbang surga.
2. Pemimpin yang berfungsi sebagai anugerah akan mengimpartasi & mengaktifasi berbagai potensi, kemampuan yang memposisikan jemaat menjadi orang-orang yg berpengaruh, terpandang & disegani di kota.
Seorang pemimpin, bapa rohani sejatinya memiliki suatu kemampuan untuk menangkap isi hati Tuhan, menjadikannya sebagai suatu impian ilahi dalam hidupnya dan menanamkannya sebagai suatu visi dalam hidup jemaat/ anak rohaninya. Kemampuan inilah yang sesungguhnya dibutuhkan oleh jemaat/ anak rohani untuk dapat terus bertumbuh di dalam anugerahNya.
Tidak perlu ada pergumulan dari jemaat/ anak rohani untuk menerima visi dari Tuhan, mereka hanya perlu belajar membuka hati untuk menerima impian yang memang Tuhan tanamkan dalam hidup sang pemimpin/ bapa rohani.
Saat seorang jemaat/ anak rohani membuka diri untuk menerima impian dari seorang pemimpin/ bapa rohani dan menjadikannya sebagai visi dalam hidupnya, dari sisi Tuhan, akan ada suatu takaran anugerah yang Ia limpahkan ke dalam hidup sang jemaat/ anak rohani. Dari bekerjanya anugerah Tuhan, apa yang memang haruss dipelajari sang jemaat/ anak rohani akan jadi lebih mudah dikuasai, apapun tantangan yang harus ditanggulangi, akan jadi lebih mudah ditaklukkan, siapapun orang kunci yang harus dijumpai oleh jemaat/ anak rohani, Tuhan akan ikut bekerja dan mengatur segala sesuatu untuk dapat terealisasi secara begitu saja. Tuhan jadi ikut bekerja dalam kedaulatanNya, untuk mengkondisikan segala sesuatu jadi bekerja sama untuk merealisasikan apa yang sudahh Ia rancangkan karena sekarang Ia memiliki orang yang membawa rencanaNya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Mulai hari ini, pastikanlah terus ada keterbukaan dalam batin kita untuk menerima keberadaan pemimpin/ bapa rohani untuk berfungsi menjadi anugerah dalam hidup kita, teruslah menyelaraskan hidup kita pada setiap arahan yang pemimpin/ bapa rohani sampaikan, alamilah berbagai terobosan, kemenangan, perubahan dalam hidup sehari-hari, alamilah pekerjaan firman & Roh yang memposisikan hidup kita menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & disegani atas kota/ bangsa ini. (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar