Buluh Yang Patah Terkulai
4 Juli
BULUH YANG PATAH TERKULAI
Butuh yang patah terkulai tidak akan
di putuskan-Nya dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya,
sampai Ia menjadikan hukum itu menang
( Matius 12: 20 )
Ketika melihat seseorang sudah seperti
buluh yang patah terkulai,
orang lain berkata:
"Sudah, potong saja sekalian, tidak
tidak ada pengharapan lagi."
Tetapi Tuhan berkata: " Tidak ,
Aku akan mendandani dia."
Tuhan bekerja diam-diam, Dia
tidak banyak bicara dan
Dia bekerja dari dalam kita.
Sekalipun manusianya sudah seperti itu,
Dia tetap mengerjakannya dengan sabar
sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Ingatlah kita ini sudah bagaikan
buluh yang patah terkulai dan
seperti sumbu yang pudar nyalanya,
tetapi Yesus masih dengan sabar
bekerja di dalam kita sampai hukum
itu menang
atas kehidupan kita
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
BULUH YANG PATAH TERKULAI
Butuh yang patah terkulai tidak akan
di putuskan-Nya dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya,
sampai Ia menjadikan hukum itu menang
( Matius 12: 20 )
Ketika melihat seseorang sudah seperti
buluh yang patah terkulai,
orang lain berkata:
"Sudah, potong saja sekalian, tidak
tidak ada pengharapan lagi."
Tetapi Tuhan berkata: " Tidak ,
Aku akan mendandani dia."
Tuhan bekerja diam-diam, Dia
tidak banyak bicara dan
Dia bekerja dari dalam kita.
Sekalipun manusianya sudah seperti itu,
Dia tetap mengerjakannya dengan sabar
sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Ingatlah kita ini sudah bagaikan
buluh yang patah terkulai dan
seperti sumbu yang pudar nyalanya,
tetapi Yesus masih dengan sabar
bekerja di dalam kita sampai hukum
itu menang
atas kehidupan kita
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar